Berkisah tentang perjalanan panjang seorang pendekar tingkat tinggi dari dunia persilatan. Dia mengalami pertempuran antara hidup dan mati melawan para pendekar dari dunia persilatan.
Kisah ini berawal dari beberapa tahun silam ketika dia menemukan sebuah kitab suci legenda dan pedang pusaka. Kitab suci itu dipercayai mampu mengubah takdir dan hidup seseorang.
Dan akhirnya para pendekar dari berbagai kalangan mulai dari aliran putih, netral dan hitam bekerja sama membuat jebakan untuk mengkapnya.
Mari kita ikuti petualang Feng Xuan atau Lan Xuan Yu dalam perjalanan hidup barunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tasya anam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Akhir Babak Final
Lan Xuan Yu kembali duduk diruang tunggu. Lan Xuan Yu meminum beberapa pil penambah energi serta memakan beberapa sumber daya. Dia ingin segera memulihkan tenaga dalam dan juga menyembuhkan luka dalamnya.
Meskipun luka dalam yang dialami tidak parah namun di pertempuran selanjutnya akan sedikit merepotkan jika kambuh. Jadi Lan Xuan Yu memanfaatkan waktu yang ada untuk bermeditasi sambil menunggu namanya di panggil kembali untuk pertarungan terakhir.
Pertarungan demi pertarungan terus berlanjut, Lan Xuan Yu tidak mempedulikan keadaan sekitar fokusnya kini hanya secepatnya memulihkan diri. Syukurnya Lan Xuan Yu Yu menyimpan banyak sumber daya untuk mempercepat proses pemulihan.
Kini 3 jam sudah berlalu, luka dalamnya juga sudah jauh lebih baik setelah mengkonsumsi sumber daya dan ditekan dengan tenaga dalam. Tenaga dalam Lan Xuan Yu memang masih belum kembali sepenuhnya namun sudah cukup untuk bertarung kembali.
Akhirnya pertandingan terakhir Lan Xuan Yu pun umumkan. Kali ini yang menjadi lawan Lan Xuan Yu adalah Da Chun. Saat ini kondisi Da Chun juga tidak jauh berbeda dengan Lan Xuan Yu. Karena Da Chun juga selesai bertanding dengan calon juara lainnya.
Kini keduanya sudah ada di atas panggung, mereka sudah siap dengan kuda kudanya. Kali ini mereka tidak ada yang mau membuat celah sedikitpun karena bisa membuat kelemahan sendiri.
Saat peluit panjang tanda permainan di mulai keduanya langsung saling serang dengan pedang yang ada di tangan. Lan Xuan Yu tidak ingin segera mengunakan tenaga dalam karena dia harus berhemat.
Maka Lan Xuan Yu hanya mengandalkan ilmu pedang terkuat miliknya. Sementara itu Da Chun juga tidak mau ketinggalan dia juga mengeluarkan semua ilmu pedang terhebat miliknya.
Pertarungan mereka sangat sengit aura keduanya sangat menindas. Penonton yang melihat pertarungan keduanya berdecak kagum dengan bakat yang dimiliki keduanya.
Lan Xuan Yu memang peserta termuda namun kemampuannya tidak bisa di remehkan. Sementara itu Da Chun adalah pendekar muda yang sangat matang dalam setiap tindakannya seolah olah semua sudah di perhitungkan dengan matang.
Da Chun memang pantas menyandang reputasinya sebagai calon juara yang paling di jagokan generasi muda saat ini. Lan Xuan Yu juga mengakui kalau Da Chun adalah lawan terkuat selama turnamen kali ini.
Trang.... Trang....
Suara benturan kedua pedang terus beradu. Sepertinya pedang Da Chun memiliki kualitas yang sangat tinggi. Terbukti dengan beberapa kali pedang itu berbenturan dengan pedang kegelapan malam milik Lan Xuan Yu tidak terjadi kerusakan sama sekali tidak seperti pedang lawan lawan sebelumnya.
Keduanya memang tidak dalam kondisi prima saat ini namun masih mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya. Nafas keduanya sudah sama-sama mulai tidak stabil. Setelah serangan terakhir keduanya sama sama mundur ke belakang karena ingin mengambil jeda sebentar untuk menstabilkan nafasnya.
Setelah beberapa menit kemudian keduanya sama sama saling menyerang. Kini serangan keduanya tidak hanya dengan permainan pedang saja. Kini pertarungan mereka juga di kombinasikan tendangan.
Lan Xuan Yu tidak ingin terus menerus bertarung dengan cara seperti ini. Karena dia tidak yakin akan bisa bertahan sampai akhir. Makanya segera dia mengambil keputusan untuk mengunakan jurus bayangan hantu.
Dengan jurus langkah bayangan hantu memungkinkan Lan Xuan Yu memprediksi pola serangan lawan dengan cepat dan segera mempersiapkan balasannya.
Jurus ini memang menguras banyak tenaga dalam miliknya. Namun Lan Xuan Yu kali ini tidak memiliki pilihan lain selain mengunakan jurus ini untuk menghadapi lawan setangguh Da Chun.
Da Chun terus menerus menyerang Lan Xuan Yu karena tidak ingin memberi jeda bagi Lan Xuan Yu. Tujuan Da Chun adalah menguras tenaga dalam milik Lan Xuan Yu dan akan mengakhirinya dengan serangan pamungkasnya.
Namun yang tidak dimengerti oleh Da Chun adalah setiap kali dia menyerang Lan Xuan Yu, sepertinya lawannya itu bisa melihat jurus apa yang akan dia gunakan untuk menyerang.
Sebagai balasannya Lan Xuan Yu sering menghindar dan sesekali menyambut serangan itu secara terbuka. Saat ini Lan Xuan Yu sengaja menghindari setiap serangan Da Chun karena dia ingin mencari celah yang terbuka dan segera menyerangnya dengan kekuatan penuh.
Sudah tidak terhitung berapa banyak jurus yang telah mereka keluarkan. Keduanya sama sama tidak ada yang mau mengalah. Karena mereka berdua memang sama sama menginginkan kemenangan ini.
Da Chun saat ini juga memiliki 3 kemenangan sama seperti Lan Xuan Yu. Jika Da Chun dapat memenangkan pertandingan ini maka sudah dapat di pastikan juara pertama ada di tangan Da Chun. Karena mereka berdua saat ini menduduki peringkat yang sama.
Meskipun serangan Da Chun tetap tajam dan kuat. Lan Xuan Yu mulai bisa melihat beberapa kali Da Chun membuat kesalahan dan sedikit membuat celah. Namun celah itu belum bisa di manfaatkan oleh Lan Xuan Yu karena Lan Xuan Yu sendiri saat itu posisinya juga belum siap.
Pertarungan mereka terus berlanjut seolah olah tenaga mereka tidak bisa habis. Padahal sejatinya mereka sudah sama-sama menguras tenaga dalamnya. Da Chun terus menyerang Lan Xuan Yu dengan gencar meskipun dia tahu Lan Xuan Yu terus berusaha menghindarinya.
Disaat terakhir Da Chun menyerang Lan Xuan Yu dengan kekuatan penuh. Disitulah Lan Xuan Yu melihat ada celah terbuka. Maka dengan segera Lan Xuan Yu mengalirkan seluruh tenaga dalam yang tersisa ke pedang kegelapan malam.
Dengan cepat Lan Xuan Yu menyambut serangan pedang Da Chun dan segera melakukan serangan balik. Da Chun yang tidak menyangka akan mendapat serangan balik secara tiba tiba membuat sedikit kesalahan dan itu segera di manfaatkan oleh Lan Xuan Yu.
Trang.... Trang....
Crash....
Argh....
Jeritan Da Chun menggema dari atas panggung. Lan Xuan Yu berhasil melukai pergelangan tangan Da Chun dan pedang yang ada di tangannya terlepas. Pedang kegelapan malam menembus dada sebelah kiri Da Chun.
Sehingga pemuda itu langsung tersungkur ke tanah. Kini Da Chun dalam posisi jongkok memegangi dadanya yang terluka akibat tusukan pedang. Wajah Da Chun terlihat pucat pasi karena mulai kehabisan tenaga serta darah terus keluar dari dadanya yang terluka.
Kondisi Lan Xuan Yu pun juga tidak jauh lebih baik. Saat ini Lan Xuan Yu sudah kehabisan seluruh tenaga dalam. Wajahnya pun juga pucat seputih kertas.
Karena Da Chun sudah mengalami luka serius maka wasit segera mengumumkan bahwa pemenangnya adalah Lan Xuan Yu. Keduanya segera di bantu turun oleh panitia sekte Teratai Emas.
Keduanya langsung mendapatkan perawatan serius dari tabib. Yang memang sudah di persiapkan untuk peserta turnamen yang mengalami luka. Lan Xuan Yu dan Da Chun di tempatkan dalam kamar perawatan yang berbeda.
Kini keduanya sama sama dalam kondisi terluka parah dan pingsan. Lan Xuan Yu memang tidak mengalami luka tusukkan pedang seperti Da Chun.
Namun luka dalam yang sebelumnya sudah bisa di tekan kembali kambuh. Akibat pertarungan yang sangat sengit dengan Da Chun. Sehingga tubuhnya sudah mencapai titik batas untuk tetap terus bertahan.