NovelToon NovelToon
Kembali Dari Keterpurukan (Long Yi-Chen)

Kembali Dari Keterpurukan (Long Yi-Chen)

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lang-ya 𓆉

penghianatan? kisah perjuangan? rasa sakit dari orang terdekat? seorang pria dari kalangan mahkluk abadi harus membangun kembali tiap menara pencapaiannya dari darah, keringat, dan air mata.

seorang yang dulunya di segani, terjatuh ke titik terendah hidupnya yang di mulai dari penghianatan orang-orang terdekatnya.

akankah long yi-chen melawan mimpi buruknya dan terus maju dengan identitas lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lang-ya 𓆉, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 (Teman Siluman & Identitas Xue Bing-Chan)

...༻𓆉༺...

Matahari kini telah tenggelam, bulan bersinar terang di iringi gugusan bintang. Suasana di hutan Yao-Gui sangatlah sepi dan hanya menyisakan suara-suara serangga dan kayu yang terbakar api. Regu Long-Wu mendirikan sebuah perapian yang membantu mereka untuk memperoleh makanan berupa ikan bakar yang telah di tangkap Han Fei-Yun dan Bai-Cuan sebelumnya.

Bai Qing-He menatap kakaknya yang masih tidak kujung sadar di pangkuan Huo-Yin'er yang membuatnya kini merasa semakin tidak berguna. Bai Qing-He kemudian berbicara dalam hati, “(andai saat itu aku berhasil membuka segel penyerang di pagoda awan penyembuh....., mungkin kakak tidak akan terluka seperti ini....)” batinnya yang mengeluarkan pagoda awan penyembuh untuk mengobati Bai Yi-Chen.

Huo-Yin'er menatap Bai Yi-Chen dengan rasa sedih, ia kemudian mengelus lembut kepala Bai Yi-Chen dan kemudian menatap ke arah Bai Qing-He. Kemudian dirinya berkata, “Qing-He......, beristirahatlah...., luka Bai Yi-Chen adalah luka dalam dan termasuk pada Meridiannya...., jika ingin dia sembuh total dalam sehari maka di butuhkan pil penyembuhan tingkat lima......” terang Huo-Yin'er.

Bai Qing-He kemudian menyimpan kembali bentuk rohnya dan menatap Huo-Yin'er, dia kemudian berkata, “aku tahu....., aku adalah alkemis yang bisa membuat pil tingkat empat....., aku tahu resep yang tepat dan akan aku cari sekarang......” ujarnya dengan yakin dan kemudian berbalik arah dan melangkah pergi.

Belum sampai tiga langkah dia berjalan, Huo-Yin'er mencegahnya, “tunggu....!!!, kita bisa mencarinya bersama besok. Hari ini sudah gelap dan ini bukanlah hutan biasa tempat mu bisa pergi dengan tenang......” ucapnya yang masih memangku kepala Bai Yi-Chen.

Huo-Yao, Bai-Cuan, dan Han Fei-Yun semuanya menoleh dan mendekat membawa dua tusuk ikan bakar. Bai-Cuan memberikan satu tusuk pada Bai Qing-He dan berkata, “tuan muda kedua......., kau belum makan sama sekali. Makanlah dulu dan kita akan mencari obat untuk tuan muda pertama besok....” ujarnya yang mengerutkan dahi dan menatap adik tuannya dengan rasa khawatir dan di balas dengan anggukan dari Bai Qing-He.

Di samping itu juga ada Han Fei-Yun yang menawarkan satu tusuk ikan bakar pada Huo-Yin'er dan sembari berkata, “Yin'er kau makanlah....., menjaga seseorang juga memerlukan tenaga. Wajahmu masih begitu pucat....., kau harus makan sekarang....” titahnya yang kemudian langsung memberikan ikan bakar itu ke tangan Huo-Yin'er.

Semua orang kini duduk melingkar mengitari perapian. Semua orang bersama-sama memakan ikan bakar itu, memang mereka masih memiliki kue zaitun dan beberapa makanan ringan lainnya. Namun mereka menyimpannya untu makan bersama ketika semua orang dalam posisi berkumpul bersama, namun sekarang Bai Yi-Chen tengah terluka dan tidak sadarkan diri.

Huo-Yin'er masih dalam posisi sama dan memangku kepala Bai Yi-Chen, sementara Bai Qing-He duduk bersama dengan Bai-Cuan sementara Han Fei-Yun bersama Huo-Yao. Huo-Yin'er memang tengah makan, namun pandangannya terus menurus melirik ke arah Bai Yi-Chen.

Di sisi lain, Bai Yi-Chen kini mengalami mimpi buruk, dan dalam mimpinya ia melihat Xue Bing-Chan tengah menyandera Huo-Yin'er dalam wujud Wu Ling-Yi.

“Xue Bing-Chan....!!! lepaskan Ling-Yi...!!!” tekan Bai Yi-Chen menatap Xue Bing-Chan dengan tatapan murka sekaligus khawatir pada Wu Ling-Yi di mimpinya.

Xue Bing-Chan duduk di atas singgasana dan tengah memegang pedang panjang dan mengenakan hanfu kuning keemasan sementara Wu Ling-Yi di sampingnya dan pedang ada di leher Wu Ling-Yi yang di ikat dengan tali yang berasal dari energi spiritual Xue Bing-Chan.

Xue Bing-Chan kemudian berkata, “hari ini juga serahkan pedang kaisar abadi itu dan perisai langit suci....” titahnya dengan gerakan pelan dan memperlihatkan sikap keanggunan.

Wu Ling-Yi kemudian mencibir, “jangan dengarkan dia Yi-Chen........!!! mana mungkin seorang pendosa layang menjadi seorang pemimpin alam dewa....., cuih...., hanya mimpi.....!!!” balas Wu Ling-Yi yang meludah ke arah Xue Bing-Chan.

Xue Bing-Chan kemudian membersihkan wajahnya dari air liur itu dan menatap Wu Ling-Yi dengan amarah yang besar, “long Yi-Chen........, aku memberikan mu waktu. Kau memilih untuk menjaga pusaka dewa mu atau memilih orang yang kau cintai.......?” tanyanya dengan suara lembut dan memperlihatkan sikap anggun dan arogan yang mendominasi.

Bai Yi-Chen yang melihatnya seketika langsung menggertakkan giginya, wajah pria itu memerah karena marah, semua urat di sekitar leher membesar, dan tangannya telah siap untuk bertarung. Bai Yi-Chen akhirnya menunduk dan dan berkata, “baiklah....., lepaskan dia dan aku akan memberikan barang yang kau inginkan itu.....” balasnya dengan suara lemas tak bertenaga.

Xue Bing-Chan tersenyum dengan licik dan sinis dan berkata, “hem..., anjing penurut yang baik......, sekarang ku berikan wanita ini padamu....” ujarnya yang menjatuhkan Wu Ling-Yi dari tangga yang mengarah ke singgasana yang tinggi dan menusuk punggung Wu Ling-Yi.

“jrok....!!!”

“ugh.....!!!”

Bai Yi-Chen yang melihatnya kemudian berteriak dengan sangat keras. “Ling-Yi......!!! apa yang kau lakukan padanya.......?!!” pekik Bai Yi-Chen dengan rasa marah dan menghampiri Wu Ling-Yi yang dalam keadaan tidak sadar di mimpinya, menyandarkan tubuh wanita itu pada lututnya dan menatap ke arah Xue Bing-Chan.

Xue Bing-Chan tersenyum tanpa rasa bersalah berdiri dari singgasana dan berkata. “apa.....? bukankah kau bilang untuk melepaskannya...? tapi sayangnya aku tidak berjanji atas nyawanya..., a...hahaha......!!!” balasnya pada Bai Yi-Chen.

Bai Yi-Chen di aula kekaisaran dewa itu hanya bisa terus menyebut nama Ling-Yi berulang kali, “Ling-Yi.....sadarlah...., Ling-Yi....., Ling-Yi.....Ling-Yi......” panggilnya dengan suara lirih tak bertenaga hingga terbawa ke dunia nyata.

“Ling-Yi...., Ling-Yi....., Ling-Yi....., bangunlah.... jangan pergi.......” ucap Bai Yi-Chen yang masih tak sadarkan diri dalam pangkuan Huo-Yin'er.

Semua orang yang tadinya tengah makan kemudian mendekat, mereka langsung menancapkan tusuk ikan mereka dekat perapian agar tetap hangat.

Huo-Yin'er yang melihat sikap Bai Yi-Chen kemudian dengan lembut mengelus kepalanya. “Yi-Chen......, apa kau sedang bermimpi buruk......?” tanya Huo-Yin'er menatap ke arah Bai Yi-Chen.

Huo-Yao menyipitkan mata dan menyebutkan sebuah nama, “Ling-Yi......? siapa Ling-Yi itu.....? kenapa tuan muda bai sangat mengkhawatirkan wanita bernama Ling-Yi.....?” heran Huo-Yao yang menatap ke arah Bai-Cuan.

Bai-Cuan dan Huo-Yao saling bertukar pandang dan dengan dahi mengkerut Bai-Cuan berkata, “Ling-Yi......? aku selalu bersama dengan tuan muda setiap hari di kediaman. Tapi Tuan muda tidak pernah bertemu dengan wanita bernama Ling-Yi.....?” heran Bai-Cuan.

Bai Qing-He pun kini di buat terheran-heran dengan apa yang sedang di mimpikan kakaknya. “siapa itu Ling-Yi.....? bahkan kak Bai-Cuan tidak mengenal siapa itu Ling-Yi.....” tambahnya.

Han Fei-Yun kemudian menatap Huo-Yin'er yang tersenyum ke arah Bai Yi-Chen dan kemudian bertanya dengan hati-hati. “Yin'er....., kenapa kau tersenyum......? apa jangan-jangan Ling-Yi dalam mimpi Bai Yi-Chen adalah kau.....?” tanya Han Fei-Yun.

Huo-Yin'er tak melepaskan tatapan hangatnya pada Bai Yi-Chen dan kemudian menjawab, “bukan..., aku bukan Ling-Yi tapi Ling-Yi adalah masa lalu yang harus di lawannya.......” jawabnya.

Bai-Cuan yang mendengarnya kemudian merasa jika Huo-Yin'er salah paham pada sang tuan dan kemudian melakukan pembelaan, “apa maksud mu putri........? tuan muda pertama bai kami tidak pernah memiliki kekasih....,dia menghabiskan masa kecilnya dan remajanya untuk selalu berkultivasi......” ujarnya.

Seruan nama Ling-Yi dari mulut Bai Yi-Chen terdengar makin keras dan membuatnya membuka mata dan langsung duduk membelakangi Huo-Yin'er, “LING-YI......!!! JANGAN TINGGALKAN AKU.......!!!” tekannya yang membuat semua orang terkejut kecuali Huo-Yin'er.

Huo-Yin'er kemudian langsung memeluk punggung lebar Bai Yi-Chen dengan erat sembari berkata, “Ling-Yi mu tidak akan meninggalkanmu........, bagaikan sebuah pedang maka aku akan menjadi sarung pedang yang memelukmu sepanjang waktu......” ucapnya yang membuat Bai Yi-Chen langsung berbalik dan menatap Huo-Yin'er dengan air mata.

Pemuda yang menjatuhkan air mata itu kemudian menyentuh pipi Huo-Yin'er lalu memandangnya dan memeluknya. Bai Yi-Chen yang memeluk Huo-Yin'er itu kemudian berkata, “dia ingin menghabisi mu......., dia ingin membunuhmu......, dia menginginkan nyawamu....., darahmu keluar sangat banyak.....” lirih Bai Yi-Chen yang semakin memeluk erat tubuh kecil wanita itu.

Kini semua orang di buat kebingungan karena penjelasan Huo-Yin'er, “(dia bilang Ling-Yi adalah orang lain, tapi dia yang di panggil Ling-Yi....?)” batin semua orang dengan serempak seolah memiliki pemikiran terhubung satu sama lain.

Huo-Yin'er kemudian berdiri begitu pula Bai Yi-Chen, Huo-Yin'er kemudian langsung melepaskan pelukan itu dan menegakkan tubuh Bai Yi-Chen dan berkata. “dia tidak akan membunuhku...., dan apakah kau akan terus menangis seperti ini.....?” ujarnya tersenyum dengan wajah pucat.

Bai Yi-Chen kemudian menatap langit malam itu, dia kemudian mengeluarkan sebuah kertas kecil berbentuk persegi panjang yang kemudian di gambarnya dengan sebuah karakter melalui energi spiritual yang ada di dua jarinya. Kertas itu kemudian di lemparkannya ke langit dan memunculkan sebuah pelindung mantra yang menutupi mereka dengan cahaya emas.

Bai Yi-Chen lalu berkata, “tidak ada yang boleh menyakitimu...., mulai sekarang nyawamu adalah tanggung jawabku.......” ujarnya yang menggapai tangan Huo-Yin'er dan di ciumnya punggung tangan Huo-Yin'er

Ke empat orang itu kemudian saling menutup mata melihat adegan itu, tak pernah terbayang jika Bai Yi-Chen akan sangat takut kehilangan Huo-Yin'er di benak mereka, namun kini sangatlah berbeda.

Huo-Yin'er kemudian mengangkat dagu Bai Yi-Chen dan berkata, “ingatlah Yi-Chen......., Ling-Yi adalah masa lalu mu sementara Yin'er adalah masa depanmu sekarang. Tapi sepertinya kau sudah membuat mereka memunculkan banyak pertanyaan......” ujar Huo-Yin'er.

“benar...., aku juga penasaran kenapa kalian berdua memiliki aura jiwa langit yang kental....?” ucap suara seorang wanita dengan rasa penasaran yang berada di sekitar mereka.

“SUARA APA ITU......!!!” pekik Bai Qing-He, Bai-Cuan, Huo-Yao, dann Han Fei-Yun terkejut.

Bai Yi-Chen yang tahu ada yang bersembunyi kemudian berkata, “keluarlah....., aku merasakan aura spiritual murni dari dirimu......, aku tahu kau berasal dari klan iblis siluman....., kami akan pergi jika kau tidak senang......” ucapnya.

Kemudian tak berselang lama keluar seorang wanita berhanfu hijau dengan kombinasi putih yang datang dari arah belakang yang memiliki sanggul indah dan satu tusuk konde kayu ukiran di kepalanya. Bai-Cuan, Bai Qing-He, Huo-Yao, dan Han Fei-Yun. Wanita itu kemudian berkata, “jangan pergi....!!! aku sangat kesepian di sini....., maukah kalian menjadi temanku.........?” sergahnya yang menatap semua orang dan mengedipkan mata beberapa kali.

Kini semua mata tertuju pada wanita siluman itu, Huo-Yin'er kemudian berkata, “kau belum menjawab pertanyaannya....” ujarnya menunjuk ke arah Bai Yi-Chen.

Wanita siluman itu kemudian dengan wajah polosnya dan senyum manis menjawab, “aku adalah siluman dari pohon dedalu yang berhasil mendapatkan wujud manusia setelah seribu tahun kultivasi...., dan sekarang aku berusia dua tahun dengan wujud manusia ini......., dan panggil saja aku liu-ning....., jadi apa kalian mau berteman denganku.......?” ujarnya dengan riang dan penuh harap dan ingin memiliki teman baru.

Kini semua oang saling menatap dan dan bertukar pandang dan saling mengangguk. Bai Yi-Chen kemudian berkata “sebelumnya...., jelaskan dulu kenapa kau tidak memiliki energi jahat.....? dan sebaliknya kenapa kau justru memiliki aura spiritual yang tinggi.....?” tanyanya dengan rasa penasaran.

Liu-ning menghela nafas dan berkata. “aku tahu kalian pasti sangat penasaran....., memang kebanyakan iblis siluman memiliki aura jahat...., itu karena ambisi mereka sendiri yang memaksa mereka menjadi jahat dan ingin menjadi kuat dengan cepat. Namun bagi siluman dengan energi spiritual seperti kami memiliki tujuan untuk bebas dan sangat ingin menjadi seperti manusia....” ujarnya.

Bai Qing-He kemudian mengutarakan isi pikirannya, “itu berarti siluman ada yang jahat dan baik......? tapi kenapa ada siluman yang ingin menjadi seperti manusia yang padahal klan iblis siluman sangat kuat....?” tanyanya.

Liu-ning kemudian menjawab, “itu karena ada siluman yang haus darah dan ada yang menginginkan perdamaian....., selain itu kami para siluman dengan energi spiritual murni sangat sering di buru oleh mereka. Itu sama halnya seperti kultivator jahat yang memangsa kultivator jalan dewa....” balasnya dengan ekspresi sedih.

Han Fei-Yun yang terkejut dan tidak percaya kemudian berkata, “benarkah.....?!! aku baru tahu tentang hal ini....., tapi kau bagaimana bisa hidup di tempat dengan aura jahat ini....?” tanya Han Fei-Yun yang mengangkat separuh alisnya.

Liu-ning kemudian memberikan jawab dengan menatap semua orang, “itu karena tempat teraman adalah tempat yang paling berbahaya...., selain di kejar siluman jahat aku sendiri juga di kejar oleh banyak kultivator yang ingin menyerap energi spiritual murni ku. Padahal dengan adanya energi spiritual murni aku juga bisa menjadi manusia seutuhnya setelah berusia seribu tahun setelah mendapat wujud manusia ini.....” ujarnya.

Bai Yi-Chen tidak pernah mendengar tentang hal ini sebelumnya yang padahal adalah seorang kaisar dewa di kehidupan sebelumnya. Ia kemudian bertanya, “tapi kenapa kami tidak pernah mendengar cerita apapun tentang siluman yang bisa berubah menjadi manusia......?” tanyanya.

Liu-ning kemudian menjawab lagi pertanyaan yang di ajukan padanya. “itu karena......, sebenarnya ada siluman yang berhasil menjadi manusia dulu...., dan setelahnya ia kemudian berubah naik menjadi dewa setelah berkultivasi layaknya manusia. Jika tidak salah namanya adalah Xue Bing-Chan.

Bai Yi-Chen kini merasa terkejut mendengarnya dan mendengarnya begitu pula Huo-Yin'er yang kemudian saling bertukar pandang.

Huo-Yao kemudian berkata. “ternyata ada juga hal yang seperti itu......, tapi kau bilang siluman ada yang baik. Tapi apakah setelah menjadi dewa dia akan menjadi jahat berdasarkan sifat siluman yang terkadang memiliki ambisi....?” tanya Huo-Yao.

Liu-ning kemudian langsung menjawab. “kau benar...., kadang bisa saja sifat tamak mengendalikan dirinya seperti halnya siluman dengan energi jahat namun dapat di tutupi dengan aura langit yang sudah menjadi dewa.....” ucapnya.

Bai-Cuan kemudian langsung bertanya lagi yang mengarah pada sifat liu-ning, “lalu bagaimana denganmu.....? apa kau juga akan di kendalikan dengan sifat tamak dan menyerang kami......?” tanyanya.

Liu-ning menggelengkan kepala dan menjawab. “semua itu tergantung dengan tujuan awal...., jika aku sudah menjadi manusia maka yang ku inginkan adalah hidup layaknya manusia biasa. Memang kadang siluman baik memiliki ambisi untuk kuat secara mandiri....., namun ketika ada yang menghalangi jalannya maka di akan berubah di akhir......” jelasnya apa adanya.

Huo-Yin'er kemudian menatap Bai Yi-Chen dan berkata, “sepertinya kau harus segera menjelaskan ini pada semua orang Yi-Chen....” ujarnya.

Bai Yi-Chen hanya bisa diam seribu bahasa di tengah perbincangan itu dan terus menerus memikirkan tentang Xue Bing-Chan yang merebut tahta kaisar dewa. “(aku mengerti sekarang........., ternyata Xue Bing-Chan awalnya mendekatiku untuk mendapat kekuasaan. Jika demikian...., maka bisa saja dia akan mengeluarkan dekrit langit baru yang membuat siluman menjadi dewa entah itu jahat atau baik dan merusak keseimbangan alam......)” batin Bai Yi-Chen yang menatap kobaran api di pembakaran.

1
Izaki Angker
drama trusss
Lang-ya: lagi keluar outline gegara banyak tugas masa liburan
total 1 replies
Chen Nadari
luar biasa
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
Semangat🙏
Lang-ya: terimakasih atas dukungannya, semoga sehat selalu
total 1 replies
Kalimat Fiktif
terasa masuk kedalam ceritanyaa
keren!
Jelxky
🔥🔥🔥
Lang-ya: terimakasih atas dukungannya, semoga sehat selalu
total 1 replies
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
mampir juga ya😇👍🙏
Sandy
Bukan main bagusnya.
Lang-ya
༻𝐬𝐢𝐚𝐩, 𝐭𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮 𝐁𝐚𝐛 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐤 /Good/ ༺
Hikaru Ichijyo
karyamu keren banget thor, aku merasa jadi bagian dari ceritanya. Lanjutkan ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!