di mana ia tidak pernah menyangka bahwa hidup nya akan mengalami perubahan yang sangat besar,
Di awali dengan hancurnya sebuah karir yang ia bangun selama ini hingga di campakkan oleh tunangannya begitu saja tanpa suatu alasan yang jelas,
Alea, merupakan seorang wanita karir berusia 25 tahun dan hidup sebatang kara, tanpa sanak saudara, tinggal dan di besarkan di panti asuhan dan tak pernah ada yang mencari ataupun mengadopsi nya sebagai anak angkat membuat Alea sudah terbiasa menganggap dirinya sebagai yatim piatu dan hanya menganggap orang-orang di panti asuhan sebagai keluarga nya
Klik untuk 👉🏻 (lanjutkan membaca)🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey Andani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 12
"Dita sebenarnya apa yang terjadi, jelas kan dulu sama Abang, dan ada apa sama kalian?!" tanya Daniel
"Asal Abang tau ya bang, istri Abang itu udah bohongin aku, kemaren dia udah janji sama aku kalau dia bakal nemenin aku nonton konser idol kesukaan ku, dan dia juga udah beliin tiket nya, tapi nyatanya dia malah gak datang dan bikin aku nunggu seharian sampai akhirnya aku ketinggalan nonton konser nya"
Dita menangis sejadi-jadinya, aku tidak tau harus berbuat apa, aku juga bingung sekarang, masalahnya yang membuat janji dengan nya itu pasti kak Nira, tapi ku pikir kak Nira pasti kelupaan sampai dia tidak memberitahu kan padaku tentang itu
"Nira kamu harus tanggung jawab ya, kamu udah bohongin aku!" kata Dita yang semakin marah
Dita ingin mendekat padaku namun dengan cepat Daniel mengetikan nya
"Lepasin aku bang, aku mau kasih pelajaran buat dia, dia udah bikin aku ngelewatin konser itu, aku mau dia membayar nya, lepasin aku bang!"
"Dita cukup!!" bentak Daniel
"Kita bisa bicarakan ini dengan baik, lagian itu cuma masalah konser aja, gak perlu di besar-besar kan" sambung Daniel
"Cuma masalah konser Abang bilang,! masalahnya itu tu konser nya cuma di adakan 3 kali dalam satu tahun dan itupun di tempat yang berbeda, dan sekarang aku udah gak punya kesempatan, Huaaaaaaa..."
Dita yang menangis semakin menjadi-jadi, aku pun merasa bersalah melihatnya, bagai mana pun itu ulahnya kak Nira, dan sekarang aku yang berperan sebagai kak Nira di rumah ini, setidak saat aku masih di rumah ini, aku tidak membuat masalah ataupun meninggalkan masalah untuk kak Nira nantinya,
Kali ini aku berinisiatif untuk meminta Ma'af lebih dulu pada Dita dengan atas nama kak Nira dalam hatiku, sejujurnya aku juga tidak tau harus melakukan apa tapi satu hal yang pasti, aku akan berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk kakak ku
Kak Nira pernah bilang kalau dia tidak memiliki hubungan yang baik dengan adik ipar nya, ku pikir alangkah baiknya jika aku mencoba untuk membuat Dita dan kak Nira menjadi akur, aku akan memulainya dengan mengambil alih hati Dita dulu
"Dita, Ma'afin aku ya! aku ngaku salah" kataku dengan penuh keyakinan
"Enak banget ya, kamu bilang kamu minta Ma'af,.. Kamu pikir cuma dengan minta Ma'af bisa ngulangin waktu gitu aja hah! enggak Nira, enggak!!" kata Dita dengan nada marah
"Dita cukup!!.. Perhatikan gaya bicaramu itu, dia kakak ipar mu, dimana letak kesopanan mu hah?!" kata Daniel yang tersulut emosi
Aku kaget saat mendengar Daniel membela ku, bahkan dia tidak ragu untuk memarahi adiknya sendiri karna di anggap tidak sopan terhadap kakak iparnya
Ku pikir Daniel orangnya cukup perhatian juga, tidak hanya itu, dia juga memiliki paras yang cukup tampan, memiliki postur tubuh yang benar-benar menjadi impian setiap wanita, sudah tampan, kaya juga, oh! benar-benar paket lengkap sekali
Tidak! Tidak! Aku tidak boleh berfikir seperti itu, Setelah kejadian itu aku terus berusaha untuk mengingatkan diriku sendiri, dia kakak ipar ku dan dia membelaku karna dia menganggap aku adalah kak Nira istrinya, tidak seharusnya aku berfikir demikian
...----------------...
Hari-hari berlalu begitu cepat, sesuai dengan yang di janjikan kak Nira sebelumya, hari ini adalah hari ke lima dan dia akan kembali setelah menjalani pengobatan diluar negri selama lima hari
aku benar-benar sudah tak sabar menantikan ingin segera bertukar posisi dengannya dan kembali menjadi diriku sendiri,
Ku lihat hari sudah semakin gelap dan kak Nira tidak menghubungi ku sama sekali sejak hari keberangkatan nya kemarin, aku mulai gelisah, rasa takut dan khawatir bercampur aduk menjadi satu,
Aku mencoba menghubungi kak Nira namun tak ada jawaban sama sekali, ponselnya tetap aktif tapi tidak ada yang menjawabnya, aku jadi semakin takut dan gelisah, khawatir jika terjadi sesuatu pada kak Nira, akupun kembali menghubungi nya hingga sampai berkali-kali
setelah panggilan yang kesekian kalinya, akhirnya kali ini kak Nira mengangkat panggilan dariku
"Tut... Tut... Tut..."
"Hallo!"
"Hallo kak Nira, Alhamdulillah akhirnya kak Nira angkat telpon dari ku!" kataku yang merasa lega saat mendengar suara kak Nira
"Lea Ma'afin kakak sebelumnya ya! Kakak gak sempat ngabarin ke kamu kalau kakak gak jadi pulang hari ini"
"Loh...!! Emangnya kenapa kak?!"
"kata dokter, kakak harus menjalani perawatan lebih lanjut, karna masalahnya yang juga cukup serius, gimanapun kakak juga udah terlanjur bayar mahal jadi gak ada salahnya kakak lanjutin perawatan nya lagi, biar kali ini usaha kakak gak sia-sia" terang kak Nira
"Oh iya Lee, kakak cuma bisa minta Ma'af sama mu dan Kakak juga terpaksa harus ngerepotin kamu lagi, tapi kamu tenang aja, kakak gak akan lama kok, cuma dua hari lagi aja" sambungnya lagi
mendengar apa yang di katakan oleh kak Nira, aku yang begitu bersemangat sebelumnya seketika merasa lemas, aku ingin cepat-cepat kembali jadi diriku sendiri tapi apa yang bisa ku lakukan, aku tidak bisa berbuat apa-apa tanpa kak Nira di sisiku
"Ya udah kalo gitu, lagian kan aku juga gak bisa berbuat apa-apa, yang penting kakak cepat sehat dan benar-benar bisa hamil, aku akan selalu do'akan yang terbaik buat kakak"
"Amiin... Makasih banyak ya Lee, kamu sangat baik, sebelumnya kakak gak akan pernah nyangka dan gak akan tau kalau kedepannya nasib kakak bakal gimana kalau gak ada kamu, kamu benar-benar adik yang sangat baik buat kakak"
Aku bisa dengar dengan sangat jelas, suara kak Nira seakan bergetar, seperti nya dia sedang berusaha menahan tangis di sana
"Kak Nira tenang aja, aku akan berusaha untuk melakukan yang terbaik buat kakak"
"Makasih banyak ya dek, makasih banyak, kakak benar-benar gak tau harus bilang apa sama kamu, kamu benar-benar Ade kakak yang sangat baik dan berbudi luhur"
BEBERAPA SAAT KEMUDIAN....
POV author
Setelah menghabiskan waktu beberapa saat untuk mengobrol dengan yunira di ponsel tadi, alea pun kini hanya bisa duduk di tepi tempat tidur dan merenungi nasib nya
"Kak Nira, maafkan aku, kau tau semakin lama aku tinggal maka semakin enggan aku pergi" gumam lirih Alea
Tok. Tok. Tok... Alea yang sibuk melamun tiba-tiba di kagetkan oleh suara ketukan dari pintu
"Nira, ini ibu!" teriak Bi Nami dari luar pintu kamar yang ternyata di kunci oleh Alea
.
.
.
BERSAMBUNG
maaf jika saya lacang, thor
ini kan keluargany daniel... spt tahu keluarga aditya malah sebalikny...
bukti, masak cuman dpt photo yg backgroundny hotel aja sdh memutuskn pertunangan tanpa menerima penjelada alea