Lin Yenny gadis yatim piatu yang dijual pamannya ke tempat hiburan untuk melunasi utang pamannya.
Sebagai wanita penghibur,dan pamannya menerima banyak uang setelah menjual Yenny.
Suatu hari saat dia melayani sekumpulan geng paling berkuasa di kota, tiba-tiba saja orang yang tidak dikenal menembaki semua orang yang ada di ruangan yang ada di club tempat kerja Yenny.
Yenny pun tidak luput dari tembakan orang yang tidak dia kenal, yang mengenai kepalanya.
Dorr..
Tubuh Yenny pun tergeletak begitu saja, dan saat dia bisa bernafas lagi, dia sudah berada di tempat asing,lebih mengejutkan lagi Yenny menjadi anak kecil yang berusia sekitar 10 tahun.
Sebenarnya apa yang terjadi kepada Yenny?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6.Pesta topeng.
Yu ze pun menghentikan perbuatannya menguping pembicaraan Hu die dan Niang. "Kenapa juga harus mendengarkan pembicaraan wanita itu?, buat aku tambah panas saja! " Ucap Yu ze.
Tiba-tiba Yan menyaut ucapan Yu ze. "Namanya juga wanita, mereka berdua itu jelas tidak punya kekasih" Ucap Yan yang masih mendengarkan pembicaraan mereka.
Yu ze pun yang mengetahui perbuatan Yan, langsung memukul nya.
"Aww!, ketua sakit! " Seru Yan yang meringis kesakitan.
"Sampai kapan kamu mendengarkan pembicaraan mereka? " Tanya Yu ze yang marah.
"Maaf ketua,pembicaraan wanita ternyata menyenangkan"Jawab Yan.
Tiba-tiba saja mereka mendengar kamar sebelah terbuka."Sepertinya mereka keluar dari kamar mereka ketua"Ucap Yan.
Akhirnya Yu ze keluar dari kamarnya,dan melihat Hu die pergi bersama Niang keluar dari penginapan.
"Mereka sudah keluar,ayo kita ikuti mereka!"Perintah Yu ze.
Yan lalu keluar dari kamarnya,dan berjalan mengikuti Yu ze yang sudah berjalan mendahuluinya.
Hu die dan Niang bersenang-senang menikmati perayaan di desa tersebut,walaupun wajah mereka tertutup topeng tapi kebahagiaan mereka tidak bisa disembunyikan.
Dan Yu ze mengikuti mereka berdua bersama-sama dengan Yan,saat Hu die dan Niang tiba di kios lentera.
Mereka berdua yang sedang memilih lentera,tanpa tidak sengaja Hu die disenggol oleh seseorang yang sedang terburu-buru.
Tubuh Hu die yang terdorong dan hampir jatuh,diselamatkan oleh Yu ze yang sudah ada didepannya.
Hu die pun terjatuh di dekapan Yu ze,Mata Yu ze terus memandangi Hu die,begitu juga sebaliknya Hu die penasaran dengan pria berambut perak yang menolongnya itu.
Hu die lalu berdiri tegak kembali,dan mengucapkan terima kasih kepada Yu ze.
"Apa kalian ini warga desa disini?"Tanya Hu die.
Mereka berdua tidak menjawab,dan tiba-tiba saja mereka membuka topeng yang menutupi wajah mereka dan di mulai dari Yu ze.
Hu die masih mengingat wajah Yu ze,langsung saja dia memanggilnya."Kakek!,anda disini?"Ucap Hu die sambil tersenyum.
"Kakek,bagaimana bisa kamu terus memanggilku kakek?"Ucap Yu ze yang kesal.
Yan pun tidak bisa berhenti tertawa terbahak-bahak,Yu ze pun memukul Yan dengan keras dan akhirnya dia menghentikan tawanya itu.
"Gadis itu benar!,kamu siluman paling tua di kerajaan"Bisik Yan.
"Kau juga sama,kita beda satu tahun saja"Bisik Yu ze.
Niang pun berjalan mendekati Hu die dan menanyakan keadaannya,dan juga menanyakan pria yang menolongnya.
"Nona,kenal mereka?"Bisik Niang.
"Kamu ingat saat aku kecil pernah bertemu dengan kakek dan kakak tampan,itu mereka!"Bisik Hu die.
Hu die yang salah mengira kalau Yan adalah Yu wen."Pria disebelah kakek pasti kakak tampan"Ucap Hu die.
"Aku sudah bilang jangan panggil aku kakek,panggil saja aku Yu ze.Dan pria sebelahku ini bukan kakak tampanmu tapi temanku Yan"Ucap Yu ze.
"Salam kenal nona!,kita pernah bertemu sebelumnya"Ucap Yan.
"Benarkah!,aku tidak ingat bertemu pria lain selain dia dan kakak tampan"Ucap Hu die.
"Bagaimana dia ingat?,jika kamu tidak membuka topengmu"Ucap Yu ze.
"Tapi nona nanti akan kabur setelah melihat wajahku"Ucap Yan.
Yan pun membuka topeng yang menutupi wajahnya,benar saja yang diucapkan Yan.Hu die langsung memasang wajah menakutkan,dan langsung mengajak Niang pergi menjauh dari mereka.
Yu ze yang kebingungan dengan sikap Hu die tadi, dia pun bertanya kepada Yan. "Memangnya apa yang membuat Hu die takut kepada mu? " Tanya Yu ze.
"Kejadian itu, saat dia keluar dari rumahnya. Aku menyerangnya tapi gagal, malah dia melihat wujudku sebenarnya saat berwujud separuh siluman dan manusia. Dia kabur begitu saja dan ketakutan! " Penjelasan Yan.
"Kau berani menyerangnya! " Seru Yu ze dengan marah.
"Habis aku penasaran dengan wanita yang membuat ketua tertarik, dan menyuruh kami untuk mengawasi wanita itu" Ucap Yan.
"Jadi kamu uji coba kemampuannya?, bagaimana apa pantas mendampingi aku? " Tanya Yu ze.
"Tidak!" Jawab jujur Yan.
"Apa maksudmu? " Tanya Yu ze kesal.
Yan menjelaskan ketidak setujuan Hu die menjadi pendamping Yu ze, karena jika dekat Hu die. Dia akan menjadi siluman yang lemah, dan itu akan mengkhawatirkan untuk Yu ze.
"Sebaiknya kamu jangan khawatirkan aku!, aku ini raja para siluman. Dewa saja getar mendengar namaku! " Ucap Yu ze.
Yan pun tertunduk menyesal, dan tidak lagi mengulangi perbuatannya itu pada Hu die.
Hu die yang sudah menjauh dari Yu ze, dengan nafas lega dia menghentikan langkah kakinya.
Niang yang tidak tau maksud Hu die, yang menariknya menjauh dari mereka akhirnya bertanya kepada dirinya. "Nona, sebenarnya ada apa?. Kenapa anda seperti ketakutan? " Tanya Niang.
"Kamu tau pria di sebelah kakek itu, maksudku Yu ze dia bukan manusia" Jawab Hu die.
Niang tidak percaya dengan ucapan Hu die. "Nona ini, ada saja kalau mau menakut-nakuti ku! " Ucapnya sambil tersenyum.
"Kau tidak percaya kepada ku? " Tanya Hu die. "Sudahlah, kalau tidak percaya. Sebaiknya kita menghindari mereka, jangan-jangan Yu ze juga siluman? " Sambung Hu die.
Akhirnya Hu die tidak mau membicarakan tentang mereka lagi, dan mereka berdua melanjutkan kesenangan mereka.
Pesta kembang api pun dimulai,suara petasan dan kembang api mengisi malam Hu die.
Mereka berdua pun menikmati pesta kembang api tersebut dengan bahagia, dan untuk pertama kali Niang melihat kembang api diatas mereka.
Tiba-tiba suasana pesta itu berubah, semua orang termasuk Niang.Mereka berdua berjalan kearah kuil, dengan tubuh seperti robot.
Hu die yang berusaha menyadarkan Niang, tapi dia seperti mayat hidup. Hu die yang panik, berteriak minta tolong, tapi semua orang sudah seperti Niang.
Tiba-tiba Hu die menyadari suara seruling yang mengema di tempat itu. "Dari mana asal suara seruling itu? " Tanya Hu die.
Hu die pun berjalan menerobos warga desa yang seperti mayat hidup, dan akhirnya dia sampai ke sebuah kuil kecil yang ada di puncak gunung.
Tanpa rasa takut,Hu die berjalan kearah kuil tersebut.Saat berada di puncak bukit, Hu die melihat wanita cantik.
Berambut panjang sedang mempermainkan seruling dari giok tersebut. "Apa ini alasannya semua orang bersikap seperti itu? " Pikir Hu die.
Dia lalu mengambil batu kecil, dan mencoba membidik kearah seruling tersebut.
Akhirnya bidikan Hu die tepat mengenai seruling wanita itu, dan membuat wanita itu menjatuhkan seruling tersebut.
"Siapa yang berani menganggu kesenangan ku? , jangan hanya bisa bersembunyi seperti seorang pengecut!. Cepat keluar! " Ucap wanita itu dengan kesal.
Hu die yang sedikit ketakutan, dia bersembunyi di belakang pohon besar untuk menghindari wanita tersebut.
lanjut up lagi thor💪💪💪💪💪💪
wkkk di panggil kakek sama hu die wkk