Gadis cantik yang bernama Vanilla Jasmine untuk pertama kali dalam hidupnya ia terbangun di sebuah hotel bintang lima bersama seorang pria berumur. Vanilla Jasmine kerap dipanggil Lala oleh orang-orang terdekatnya. Lala tidak pernah menyangka bahwa malam dimana ia pergi dengan teman-temannya malah berakhir tidur dengan seorang pria yang Lala yakini pria tersebut bukan orang biasa. Memutuskan kabur dan menghilang agar tidak menambah masalah justru membuat beban baru bagi Lala. Beban yang tidak bisa dihapuskan begitu saja. Beban yang akan mengubah kehidupan Lala berikutnya. Beban akibat Lala kehilangan kehormatannya malam itu, tepat satu bulan Lala mengetahui jika ia tengah berbadan dua. Lalu apa yang akan Lala lakukan? Simak selengkapnya.
Peringatan🗣️🗣️🗣️
Cerita ini adalah murni hasil karangan imajinasi author dan seluruhnya adalah fiktif belaka. Semoga pembaca tidak larut dalam cerita sehingga tidak membawanya ke dalam dunia nyata. Cerita ini hanya hiburan, ok!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diamond ice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Masalah di sekolah
'' Bagaimana dengan sekolah kalian hari ini?'' tanya Lala kepada triplet.
Saat ini Lala dan triplet tengah duduk-duduk di ruang tamu usai menyantap hidangan makanan malam. Lala rutin memantau putra-putranya dengan memberikan pertanyaan untuk mendengarkan keluh kesah mereka.
'' Baik ma. Kita sekolah seperti biasa. Tidak ada yang spesial,'' ucap Max.
'' Benarkah? Lalu hari ini kalian diberi tugas apa?''
'' Kita disuruh menggambar anggota keluarga besar. Kita sudah selesai mengerjakannya ma. Hanya menggambar mama, aku, Matt, Oliver serta kakek saja tidak akan membutuhkan waktu yang lama,'' jelas Max.
'' Anak-anak apa kalian merasa sedih karena belum bisa menambahkan gambar papa kalian di dalam tugas? '' tanya Lala menyadari anak-anaknya kurang bersemangat membahas tentang tugas mereka.
'' Tidak ma. Kita baik-baik saja. Bukannya dari dulu keluarga besar kita cuma ada kakek kan? Mama dan kakek sama-sama anak tunggal jadi kita tidak memiliki saudara lain seperti om dan tante,'' jelas Max lagi.
'' Sudahlah mama ayo kita telepon dengan kakek saja. Tugas kita sudah selesai sejak tadi siang dan juga kita sudah pintar walau kita tidak belajar jadi ayo kita telepon kakek. Sudah lama kita tidak mendengar suara kakek ma,'' rengek Oliver kepada Lala.
'' Ah iya sayang kamu benar. Kita telepon kakek dulu ok?'' jawab Lala berdiri untuk mengambil teleponnya.
'' Kalian jangan bahas aneh-aneh tentang papa,'' bisik Matt dan disetujui oleh Max dan Oliver.
Kemudian Lala dan triplet berlanjut menghabiskan waktu sampai pukul sembilan untuk menelepon Pak Ghani yang berada di desa. Beliau tampak sehat dan tetap bersemangat. Lala mendapatkan kabar jika usaha yang ia tinggalkan di desa kini cukup stabil. Pak Ghani mengelolanya dengan sangat baik.
****************
'' Max, tumben sekali hari ini tidak ada guru yang mengajar kelas,'' ucap Matt merasa aneh karena kelas yang belum mengadakan pembelajaran.
'' Entahlah,'' sahut Max menanggapi.
'' Hei, anak-anak haram! Cepat kalian pergi ke ruang kepala sekolah! Mam Lusi yang menyuruh kalian bertiga untuk kesana,'' ucap murid yang merupakan teman triplet.
Tidak ingin menjawab lebih lanjut, mereka bertiga pergi melaksanakan perintah dari guru mereka. Dalam hati mereka bertanya-tanya mengapa mereka dipanggil lagi ke ruangan kepala sekolah. Bukankah mereka tidak berbuat salah? Datang segera merupakan jawaban terbaik untuk menghilangkan penasaran.
'' Triplet, akhirnya kalian datang juga '' ucap penjaga perpustakaan yang melihat triplet datang.
'' Maaf Kak Sisil kenapa kita bertiga dipanggil ke ruang kepala sekolah ya?'' tanya Matt merasa ada sesuatu yang ingin disampaikan oleh penjaga perpustakaan yang sudah sangat akrab dengan mereka bertiga.
'' Bendahara sekolah sedang terkena masalah. Ibu Maulida di duga melakukan korupsi besar-besaran. Tidak hanya keuangan sekolah saja yang dikorupsi melainkan juga dengan dana sumbangan dari yayasan sekolah ini,'' ucap penjaga perpustakaan itu memberitahu.
'' Lalu kita harus apa kak? Apa kita disuruh libur? Kan sekolah sedang ada masalah,'' ucap Oliver.
'' Bukan. Kalian tolong bantu kakak untuk menyelesaikan masalah ini. Kak Sisil sangat berharap kalian mau membantu karena yang jadi bendahara sekolah adalah kakak ipar Kak Sisil. Dan kakak yakin seribu persen jika kakak ipar Kak Sisil tidak bersalah. Tolong bebaskan Bu Maulida dari tuduhan,'' ucap penjaga perpustakaan meminta bantuan kepada triplet.
'' Nona Sisil, apa anda gila meminta bantuan dengan murid kita yang masih kecil. Memang triplet pintar tapi bagaimana bisa anda meminta bantuan kepada seorang bocah. Ibu Maulida telah resmi bersalah. Sebagai bendahara sekolah seharusnya dia bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya,'' ucap kepala sekolah triplet.
Di ruangan kepala sekolah saat ini ada beberapa jajaran guru dan juga kepala sekolah yang menangani masalah keuangan sekolah. Mereka sedang berkumpul untuk melakukan persidangan terkait kasus korupsi yang melibatkan Ibu Maulida selaku bendahara sekolah. Terlihat jika Sisil sedang menjelaskan banyak hal agar pihak sekolah tidak menuduh Ibu Maulida yang merupakan kakak iparnya.
Triplet masih bingung mencerna tentang apa yang terjadi. Mereka hanya menemukan jika Sisil si penjaga perpustakaan sekolah sedang memohon-mohon agar saudaranya dibebaskan dari tuduhan. Triplet sangat mengenal baik penjaga perpustakaan itu. Mereka bahkan sering menghabiskan waktu bersama selama jam istirahat sekolah.
'' Mam Farhana, '' panggil Matt kepada kepala sekolah mereka.
'' Bisakah kita membantu Kak Sisil? Kak Sisil sudah baik mau menjadi teman triplet jadi tolong beri kesempatan buat triplet membantu Kak Sisil,'' ujar Max.
'' Anak-anak sebaiknya kalian kembali ke kelas ya. Mari sini mam antar. Kalian jangan ikut-ikutan orang dewasa. Tidak baik jika kalian menganggu mereka di kondisi yang lagi runyam,'' ucap salah seorang guru triplet.
'' Benar sekali. Sebaiknya anak-anak disuruh kembali ke kelas. Dan kamu Sisil untuk menutupi kesalahan Bu Maulida kamu jangan mengalihkan pembicaraan. Saya tahu Bu Maulida adalah saudara kamu, tapi tidak dengan cara seperti ini kamu menolongnya,'' ucap Mam Farhana.
'' Tidak Bu Farhana. Saya yakin triplet bisa meluruskan masalah yang terjadi dengan Bu Maulida kakak ipar saya. Kakak saya benar-benar tidak bersalah, dia hanya menjalankan pekerjaannya saja,'' bantah Sisil.
'' Jangan karena Bu Maulida sudah menolong kamu untuk bekerja disini, kamu jadi seenaknya bersekongkol untuk menguasai sekolah. Jika seperti ini kita jadi curiga kalau kamu dengan Ibu Maulida melakukan KKN ( Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ), '' ucap Mam Farhana.
Dan masih banyak tuduhan-tuduhan yang menimpa Sisil dan Ibu Maulida. Triplet sekarang paham tentang apa yang terjadi. Ibu Maulida selaku bendahara sekolah tengah mendapatkan masalah serius. Triplet akan bertindak untuk ini. Triplet tidak tega melihat Sisil yang pasrah mendapatkan tuduhan yang belum jelas keberadaannya.
Setelah keluar dari ruangan kepala sekolah, triplet tidak langsung pergi menuju kelas melainkan ke perpustakaan yang biasa mereka singgahi. Toh di kelas juga sedang tidak ada guru. Mereka yakin jika sekarang kondisi kelas sudah menjadi ramai layaknya pasar tradisional.
'' Kita rundingan disini dulu,'' ucap Matt kepada Oliver dan Max.
'' Satu-satunya kunci adalah bertanya dengan Mam Maulida langsung. Tapi Mam Maulida sedang tidak berada di sekolah, beliau sudah di skors oleh pihak sekolah,'' ucap Matt mengawali.
'' Kamu benar Matt. Lalu apa yang harus kita lakukan? Mam Maulida dan Kak Sisil terancam dipecat dari pekerjaannya dan kemungkinan besar melibatkan kepolisian. Kita tidak bisa meluruskan tanpa bukti sedangkan pihak sekolah sudah menetapkan tersangka,''
'' Keyakinan saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa Mam Maulida tidak bersalah. Dan sekarang kita harus benar-benar menemukan bukti untuk mengungkap siapa pelaku sebenarnya. Karena aku sangat yakin masalah ini sudah lama terjadi namun baru sekarang terendus baunya,'' ucap Oliver.
'' Kita bagi tugas. Max kamu cek segala bentuk pengeluaran anggaran sekolah dari tahun ke tahun. Oliver kamu periksa siapa saja orang-orang yang menangani masalah keuangan. Dan aku sendiri yang akan melacak sistem operasi jaringan komputer milik sekolah,'' ujar Matt memberikan tugas kepada kedua saudaranya.
Mereka bertiga bertugas mengerjakan misi sesuai perintah dari Matt. Tangan cekatan mereka bertindak sesuai tugas. Untung saja mereka bisa menemukan akses untuk melacak melalui komputer-komputer milik sekolah yang ada di perpustakaan. Dapat dengan mudah bagi mereka menemukan akses komputer yang mereka inginkan. Termasuk akses komputer milik bendahara sekolah.
klo hanya menganggap lala wanitamu...bukan kekasih atau calon istrimu...kenapa kamu berbuat seenaknya pada lala...lelaki tipe sprtimu memang tdk bisa di jadikan contoh baik untuk lala terutama triplet...jijik dgn cara murahanmu...kamu sendiri yg melecehkan lala,kau anggap lala sprri wanita murahan...obsesimu yg keterlaluan akan merugikan dirimu sendiri...jngn terlalu percaya diri dan egois ..tdk semua wanita bisa kau anggap murahan sprti bekas wanitamu...
lanjut daja lah thor.../Chuckle/
horang kaya memang sperti itu sikapnya...ga pria ga wanita,sama saja kelakuannya...sombong dan sok kuasa...
kalau masih tetap dikota yg sama dan sekolah yang sama...
biar gampang dilacak ya🤣
coba bayar... bela yang salah pun mau🤣