Putri, seorang mahasiswa semester 3 dengan pribadi yang tenang dan lembut, menyimpan rahasia kecil.
ia bekerja paruh waktu sebagai pelayan di sebuah kafe. Namun, yang seharusnya menjadi tanda ketangguhan dan tanggung jawab, menjadi sumber perundungan. Teman-temannya membuat dugaan bahwa Putri bekerja karena kekurangan ekonomi.
Situasi memburuk ketika Fabian menyebarkan berita bohong bahwa dia dan Putri pernah tidur bersama, sebuah tuduhan yang sepenuhnya tidak berdasar. Berita ini seperti api di tengah hutan kering, seketika Dia harus menghadapi masalah yang serius.
Meski demikian, Putri tetap tangguh, menahan semua kepedihan dengan anggun. Namun, di tengah kegelapan ini, ada cahaya yang mulai muncul dari sosok Rafiy, siapakah Rafiy ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovey Dovey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3
Keesokannya, pagi hari Di Depan rumah Haira
***
"Kakak" Sapa seseorang yang sedang duduk di kursi yang ada di halaman depan rumah Haira, Haira yang baru saja membuka pintu langsung disambut dengan lambaian tangan orang itu lalu Haira tersenyum saat melihat orang itu dan datang menghampiri nya
"Ohh haii Sissy" Balas sapa dari Haira lalu duduk di samping sissy
"Kak Haira, Aku sangat merindukanmu" Sissy kemudian memeluk Haira yg duduk di sebelahnya
"aku lebih merindukanmu" Balas pelukan dari Haira
"kakak kenapa gak main ke rumah aku? Aku nungguin loh , dah lama kita gak pesta bantal" Ucap sissy yg masih memeluk Haira
"Maafin aku ya, aku sibuk banget di kedai, dan aku juga harus nyelesaiin surat surat buat keluar kampus, jadi aku benar-benar gak punya waktu buat itu, maafkan aku" Haira mengelus punggung sissy yg berada di pelukan nya
"hiks kakak kenapa sih mau aja disuruh keluar dari kampus sama mamah, kenapa gak nolak aja sih kak?" sissy keliatan sedih dan melepaskan pelukan Haira
"yahh, aku gak bisa nolak ssy, apalagi keadaan di kampus juga chaos kan, karena berita itu"
"kak? Berita itu dah hampir 2 minggu loh, bentar lagi juga bakal ngeredam kok, kakak sabar aja, pasti semua bakal sama kyk dulu lagi"
"gak bisa ssy, gak bisa sama kyk awal, semua orang dah ngecap jelek aku, aku malu, papah malu, mamah malu, kamu juga, jadi daripada merembet ke semua, mending bener kata mamah, aku mundur aja, ya aku harus keluar dari kampus"
"heemm kakakk 😭" sissy meluk Haira lagi
***
Jam 16.30 Haira langsung menuju kedai untuk persiapan buka tapi setelah tiba disana ada laki laki yg sudah menunggunya
"Kamu?" Ucap Haira kaget seraya menghampiri cowok itu yg duduk di kursi depan kedainya
"Haii, Baru pulang?"
Haira tidak menjawab dan duduk di samping cowok itu
"Kedai belum buka, kenapa datang seawal ini?" Tanya Haira
"gw kesini bukan mau makan, tapi buat ketemu lo" Ucap cowok itu yg tak lain adalah Aza
"Ha? Aku? Memangnya Ada apa?" Tanya Haira sambil menunjuk dirinya sendiri yang terlihat kebingungan
"Gak sih, tadi gw gak liat lo di kampus, lo gak ngampus ya hari ini?" Aza bertanya kepada Haira karena tidak melihatnya di kampus
Haira bingung mendengar itu, dia harus bilang apa, tapi mau tidak mau, Haira mengatakan "Iyaa, kan aku dah keluar"
Aza kaget mendengar jawaban Haira, Aza gak expect Haira bakal keluar dari kampus, Aza yang masih kaget "kenapa?" dia menatap Haira dengan dekat yang duduk di dekatnya
Haira agak kaget karena Aza menengok ke arahnya dan menatap dia apalagi jarak mereka beneran deket banget
"Gppkok" jawab cuek Haira sembari mengalihkan pandangan nya dari Aza yang mendekat ke arahnya
"Lo pasti gak tahan ya, karena berita itu, dan ejekan mahasiswa lain kepada lo" Aza lalu menjauh kan pandangan nya dari wajah Haira
"bukan itu" Haira menjawab dengan pandangan nya ke arah depan
"terus?" Aza terus melontarkan pertanyaan san menengok dengan jarak yang sangat dekat ke Haira
Haira merasa agak merasa gak enak karena jarak itu, lalu Haira berdiri, Aza ikut berdiri dengan masih menatap Haira, Haira berkata "aku kedalam dulu ya"
Haira lalu masuk kedalam untuk ganti baju dan persiapan buka kedai kalau ia tidak segera melakukannya nanti ibuk pemilik kedai ini yg tak lain mamah nya akan marah.
.
.
.
Ceklek
"hei, apa yg kamu lakukan" Teriak Haira panik saat tau ada yng membuka pintu saat ia sedang ganti baju, ia sudah melepas bajunya tersisa hanya tank top, Haira segera mengambil bajunya dan menutupinya.
"Ahh sorry sorry, gw kira lo lagi bersih2 tempat ini, gw mau bantu tapi gak tau ternyata lo lagi ganti baju, sorry ya" Aza Menutup matanya dengan kedua tangannya dan berbalik ke belakang.
Setelah memakai baju Haira lalu melewati Aza
"Aku dah selesai" Haira sambil menata tempat itu
Aza membuka matanya melihat Haira sedang menurunkan kursi, lalu ia membantunya
"Maafin yaah, gw gak ada niatan buat ngintip, sueerr" Ucap Aza yg membantu Haira
"Lain kali kalo mau masuk ketok pintu dulu, Sini, gak usah biar aku aja, kamu kan gak kerja disini" Ucap Haira sedikit kesal sambil menurunkan kursi yang tadinya di atas meja ke bawah
Tidak sengaja tangannya bersentuhan dengan tangan Aza yg lagi membantunya, kini keduanya bertatapan dan jantung Haira seakan berdetak lebih cepat dari biasanya
"PUTRII, apa yang kamu lakukan, sudah jam segini belum siap?" Teriak mamah Haira saat masuk ke kedai yang masih berantakan
Haira dan Aza yg mengetahui itu langsung melepaskan tangan mereka
"Omoo, dengan siapa kamu? Bukannya disiapkan malah pacaran disini ha" mamah Haira menarik rambut Haira dengan kasar dan membawanya ke belakang
"Aduh, aduh mamah, sakit" Haira kesakitan sambil memegang rambutnya yg ditarik mamahnya
Aza yg melihat itu lalu menyusul ke belakang, ia melihatnya dimarahi habis habis an oleh mamahnya bahkan dipukul.
"Bisa bisanya kamu malah pacaran, Kamu kerja disini bukan untuk pacaran, apa kamu lupa tujuan kamu kerja disini HAh" mamah Haira memukuli bahu Haira dengan tangannya
"Maaf maaf mamah, Haira gak pacaran" Haira meringis kesakitan
"Ngeles kamu, masih untung ya kamu bisa kerja disini dan masih saya bolehkan datang kerumah, main dengan anak saya, kalau tidak karena orang tuaku saya sudah tidak mau mengakui kamu dan telah membuangmu jauh jauh dari sini" mamah Haira masih memukuli Haira
Aza lalu datang dan mencegah tangan mamah Haira, Nova (mamah Haira) kaget melihat cowok itu, pasalnya dia pelanggan setia disini
"Maaf tante, tapi jangan bersikap kasar terhadap anak anda sendiri" Aza melepaskan tangannya yg mencegah nova dan membantu Haira berdiri
"Anak? Darimana kamu tau dia anak saya? Eh tunggu tunggu, Lololo, kamu? Kamu kan pelanggan setia kami" Kata mamah Haira saat memperhatikan wajah Aza dengan seksama sambil menunjuk Aza
"Iya, Maafkan saya, saya sudah lancang masuk ke tempat ini dan mengganggu Haira anda, bukan salahnya, marahi saja saya" Aza menunduk 90 derajat pada mama Haira
"Aigo Aigo nak, jadi kamu pacar anak saya? Tidak apa apa,nak kamu boleh datang setiap hari kapanpun kamu mau" Ucap mama Haira sambil mengelus punggung Aza yg masih menunduk, pasalnya ia tau selain pelanggan setia di kedai, Aza adalah anak dari teman suaminya yang merupakan atasan Suaminya jadi ia harus berbuat baik pada anak atasannya suaminya.
"Boleh saya membantu Haira menata tempat ini?" Ucap Aza
"Ohh tidak tidak, tidak bisa saya biarkan pelanggan saya mengerjakan sesuatu yang bukan pekerjaannya"
"Tapi anak anda mengerjakan semuanya, bukankah lebih baik jika anda mencari orang lain saja dan tidak mempekerjakan anak anda"
"Itu kemauannya sendiri"
"Kalu begitu saya akan membantunya, saya akan melamar pekerjaan disini"
"Aigoo aigoo apa yang kamu katakan, tidak usah, lagipula Haira bisa mengerjakan sendiri, Kamu anak bossnya suami saya, Farel, benarkan itu nama ayah kamu? Jadi saya tidak mungkin membiarkan kamu kerja disini" Nova Mengelus rambut Aza
Aza sempat terkejut mengetahui ternyata Haira adalah anak dari karyawan papa nya begitu juga dengan Haira
"tante tau dari mana?"
"Nanti kamu akan segera mengetahuinya"
***
Jam 10malam lewat, Haira menutup kedai itu, tidak disangka ada seseorang yang menunggu nya di depan, orang itu menghampiri Haira
"Hai?" Ucap seseorang itu saat menghampiri Haira di depan pintu kedai yang sudah tertutup
"Kamu?" Haira kaget melihat orang itu yang sekarang ada di hadapan ny
"Ini gw, Aza"
"Iya aku tau, kamu ngapain disini"
"Kyk biasanya, kan gw slalu nungguin lo"
"ooh"
Haira terdiam sejenak, sebelum ia menginjakkan kakinya untuk melangkah, kemudian Haira menginjakkan kakinya, baru satu langkah, tangan Aza sudah meraih lengan Haira, membuat Haira terhenti, Aza menghampiri Haira yang posisinya sudah berubah karena 1 langkah tadi
"Kenapa?" Tanya Haira dengan nada agak judes dan melepaskan tangan Aza dari lengannya
"Lo tadi belum jawab pertanyaan gw, lo kenapa keluar dari kampus?"
"Emang harus banget aku jawab ya?"
"Yaah gak sih, terserah lo aja, gw cuma pgn tau aja"
"intinya aku keluar bukan krena berita itu, ada alasan lain, tpi gak bisa aku ceritain ke kamu"
Aza mengerti keadaan itu lalu Aza mendekatkan bibirnya ke telinga Haira dan mengatakan "But, one day you'll tell me, I'll always wait for you"
Haira agak terdiam sejenak kemudian melangkah pergi tanpa mengucapkan satu kata pun, Aza terdiam sejenak ditempatnya lalu pergi mengambil motornya dan menyusul Haira, belum jauh dari kedai, Aza tiba di sebelah Haira yang sedang jalan kaki dengan motornya, Aza mengimbangi kecepatan motornya dengan jalannya Haira, Haira menengok sebentar pas Aza disebelah nya lalu fokus ke depan lagi dan berjalan, Aza kemudian agak mempercepat kecepatan motornya dan menghentikan motornya di depan jalan Haira, Haira berhenti, Aza pun turun dari motor.
Aza mengatakan "Ayook naik"
Haira menjawab cuek "nggak"
"Gw maksa"
Haira tetep menolak tapi Aza terus memaksa dia naik ke motor nya, sampai akhirnya Haira mau, dan Aza pun mengantarkan Haira pulang ke rumahnya.
.
.
.
.
.
.
.