"Apa kamu menikah lagi mas di belakang ku ?"
"Iya mahira aku minta maaf karena ada suatu kejadian yang harus aku menikahi wanita itu"
"Kamu tega banget mas khianatin aku. Pernikahan kita itu baru 3 bulan tapi kenapa kamu menikah lagi. Aku kecewa sama kamu mas" Ucap Mahira
" Lalu siapa wanita yang kau nikahi itu ?"
Radit dan Mahira adalah sepasang suami istri yang baru menikah 3 bulan. Namun saat radit ada pekerjaan diluar kota dia malah Menikah Lagi. Dan wanita yang dinikahi oleh radit itu adalah mantan pacar di masa lalunya. bagaimana selanjutnya apakah mahira akan bertahan atau bercerai ?
yuk kita membaca kelanjutannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bysintia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 Panggil Bunda
Setelah Radit menjenguk Anak nya, dia harus keluar karena tidak boleh berlama lama, di karena kan ke dua anak nya berada di Inkubator.
" Gimana Radit, kamu udah adzanin anak kamu?" Tanya Heni.
" Sudah Mah.."
" Arini kamu pulang aja bareng Mamah sama Papah, Mahira biar aku yang jagain."
" Tapi Mas kamu sendirian.."
" Gapapa, nanti kalau minta bantuan aku hubungin kalian."
" Yasudah kalau begitu, kita pulang ya. jangan lupa kabarin terus Mamah." Ucap Heni pada Radit.
Lalu mereka pun pergi dan meninggalkan Radit sendirian.
Radit menghela nafas dengan berat, beban saat ini sangat lah berat, Mahira yang koma dan anak kembar nya harus di NICU, lebih baik dia mengabulkan keinginan Mahira yang meminta semua. Di banding kan dengan kejadian ini.
Dengan kejadian ini membuat Radit benar benar takut akan kehilangan semuanya.
" Ya Allah bantulqh Hamba Mu ini. sembuhkanlah istri dan anak anak hamba." Ucap Radit dengan lirih.
*****
1 bulan kemudian Khalifano dan Khaileena sudah keluar dari NICU, mereka sudah membaik dengan Berat badan nya yang bagus dan kesehatan tubuh nya sudah kuta.
Sekarang Radit dan Arini membawa pulang Khalifano dan Khaileena ke rumah nya. Namun Mahira masih berjuang dengan Koma nya. Ya dia belum sadar dari semenjak kecelakaan itu.
Setiap hari Radit mengunjungi Mahira, mengajak bicara agar Mahira bisa merespon. namun tetaplah sama Mahira tidak merespon sama sekali.
Radit yakin pasti Mahira bisa sadar kembali, dia hanya perlu bersabar dengan semua ini.
" MasyaAllah kalian lucu banget sih." Ucap Arini sambil mengelus pipi Khaileena.
Saat ini mereka sedang menuju perjalanan menuju rumah Radit. Ya Arini menggendong Khaileena sedang kan Heni menggendong Khalifano. Heni sangat bahagia dengan kehadiran Cucu nya.
Namun Heni juga sangat sedih karena Menantu nya belum sadar juga. saat ini Heni harus fokus merawat mereka berdua.
Tak lama kemudian mereka pun telah sampai di rumah Radit. Heni dan Arini pun turun dari Mobil dan melangkah masuk ke dalam rumah.
Sedangkan Radit membawa semua barang barang untuk di bawa ke dalam Rumah.
Radit telah menyiapkan sebuah kamar yang sangat bagus. karena mereka masih bayi jadi Radit merenov Kamar nya dengan dua tema, ketika sudah besar mereka akan berpisah kamar nya.
" Yaudah Mah, tidurin aja di kasur." Titah Radit.
Lalu Heni dan Arini pun menidurkan Khalifano dan Khaileeena di tempat tidur box bayi.
" Arini kamu jaga mereka dulu ya, Mama mau Mandi dulu."
" Iya Mah gapapa, biar Arini yang jaga."
Setelah itu Heni pun langsung pergi menuju kamar mandi.
Oeekk oekkk oekk
Suara Khalifano menangis dengan kencang.
" Mas Khalifano nangis nih."
Lalu Radit pun menggendong nya.
" Mungkin dia haus kali Mas, makanya nangis."
" Ini tidur lagi, mungkin dia ingin dingendong kali."
" Khalif pengen di gendong sama Papa ya." Ucap Radit pada Khalifano.
" Mas berarti aku ini ibu sambung mereka dong." Ucap Arini dengan tiba tiba.
" Anggap saja ininanak kamu juga Arini."
" Selama Mahira belum sadar kita rawat bersama sama, dan semoga Mahira cepat pulih agar kita semua bisa kumpul."
" Amiin. Mudah mudahan ya Mas."
" Mas aku ingin mereka panggil aku Bunda saja."
" Ya terserah kamu saja."
" Ya kan harus bedain, untuk Mahira kan Ibu kandung nya jadi mereka panggil nya Mamah, karena aku ibu sambung jadi aku ingin di panggil Bunda saja."
" Yasudah, senyaman kamu saja."
" Khalifano sekarang dan seterusnya nanti kamu panggil Bunda ya, meskipun Bunda bukan yang melahirkan kamu. Tapi Bunda sayang sama kalian berdua."
*****
Di Ruang ICU, Mahira perlahan menggerakkan jari jari nya. Dokter dam suster yang berjaga pun langsung sigap bangun mendekati Mahira.
" Dok pasien mulai sadar dia mulai menggerakkan jari nya." Ucap Suster tersebut.
" Coba saya periksa dulu." Lalu dokter pun memeriksa Mahira.
" Iya dia sudah sadar."
Mahira yang mendengar sayup sayup suara pun langsung membuka mata nya secara perlahan. Ya dia melihat seperti bukan di rumah nya. bau obat obat tan pun menyeruap di hidung Mahira. Dan Mahira sadar bahwa dia sedang di Rumah Sakit.
" Sus.." Ucap Mahira dengan suara pelan.
" Iya, Ibu jangan terlalu banyak bergerak ya."
Mahira pun menurut dan dia hanya diam, sambil mengingat kejadian yang di alami. tiba tiba kepala nya menjadi sakit.
" Awww.." Ringis Mahira sambil memegang kepalanya.
" Kenapa, Sakit kepala nya ?" Tanya Dokter.
Mahira pun mengangguk.
" Baik, jadi ibu jangan berpikir terlalu keras ya karena ibu baru siuman, sedikit sedikit saja ya nanti ingatan ibu pasti sudah normal kembali." Jelas Dokter.
" Anak saya mana ya Dok."
" Oh tenang, Anak Ibu sudah selamat, dan tadi baru saja di bawa pulang oleh keluarganya."
Mendengar itu Mahira sedih, dia belum bisa melihat anak nya.