zoyya seorang gadis remaja berusia 22 tahun hidupnya hanya di penuhi dengan pekerjaan tidak memikirkan cinta baginya uang nomor satu, Zoyya bisa di bilang gadis badgril, bar bar dan memiliki netra tajam.
tetapi takdir berkata lain dia meninggal karna tertabrak saat ingin menyelamatkan anak kecil sehingga dia sendiri yang menjadi korban.
bukanya masuk ke syurga jiwanya malah nyasar ke dalam tubuh seorang antagonis yaitu Ziara putri Wijaya.
Ziara seorang gadis yang masih duduk di bangku SMA yang hobinya mengejar ngejar tunangan nya.
Ziara selalu membully orang yang berani mendekati tunangan nya itu hingga hidup nya tidak jauh dari adik kandungnya yang membuat Ziara di benci oleh keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hnfhh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Happy reading guys ❤️
Jangan tanyakan Doni dimana, dia saat ini sedang berada di sebuah club untuk menjernihkan otaknya.
Sedangkan di vila di sebuah kamar, Kazen dan ziara sedang bermesraan, Kazen mengecup terus bibir ziara, ziara memperbolehkan Kazen untuk memainkannya.
Kazen dengan lembut melum*at bibir manis ziara, dan Kazen sedikit memberi ruang untuk ziara bernafas, Kazen menyentuh dua gunung kembarnya ziara, ziara memejamkan matanya dan Kazen tersenyum saat melihat ziara.
Kazen memainkan nya dengan lembut, tangan Kazen perlahan membuka pakaian ziara, terlihat oleh kazen tubuh mulus ziara , dia mengecup leher ziara membuat ziarah Mendes*ah kecil yang semakin membuat Kazen bergairah.
Dia memainkan dua gunung nya ziara dengan lembut, tangan ziara membuka kancing kemejanya Kazen, ziara meraba tubuh kekar Kazen dia menelan ludahnya saat melihat tubuh kekar Kazen dengan perut kotak kotaknya.
Ziara menatap Kazen lalu dia mengecup bibir Kazen, kini ziara yang melum*at bibir kazen, kazen dengan senang hati mempersilahkan ziara yang bermain, Kazen melepaskan dress ziara, kini tubuh ziara terekspos bebas di hadapan Kazen.
Lalu kazen melepaskan kemejanya kemudian dia memainkan kembali kedua gunung kembarnya ziara sesekali dia mengecupnya, sedangkan ziara dia kini meremas rambut kazen, tangan ziara tidak sengaja menyentuh adik nya kazen yang membuat Kazen semakin menjelajahi tubuh ziara.
Kazen menempelkan tubuhnya pada tubuh ziara, ziara semakin mendes*ah, desahan halus ziara tepat di telinga Kazen.
Kemudian Kazen menghentikan aktivitas nya, dia pergi ke kamar mandi meninggalkan ziara yang sudah lemas.
"sialan hei Joni ini belum waktunya kau masuk dalam kandang mu" Kazen menggerutu, dia harus membereskan nya sendirian.
Kazen tidak ingin merusak nya sebelum dia Sah menjadi istrinya, dia akan menahan nya hingga waktunya tiba.
Setelah selesai Kazen pun keluar dari kamar mandi dan melihat ziara yang sudah tertidur, dia menyelimuti ziara lalu mengecup nya.
Kemudian Kazen merebahkan tubuhnya di pinggir ziara, dia memeluk ziara dari belakang.
"I love you Zoyya"bisik nya lalu dia tertidur dengan memeluk ziara.
...----------------...
Sinar matahari tembus ke dalam kamar dimana disana ada ziara dan Kazen, ziara terbangun dia melihat Kazen yang berada di sampingnya lalu dia tersenyum dan mengecup bibir Kazen.
Kazen yang merasakan ada pergerakan pun dia membuka matanya memperlihat gadisnya yang sedang memandangnya.
"kenapa hm" tanya Kazen dengan suara berat.
"gue kira Lo bakal ngelakuin itu." ucap ziara yang masih memeluk Kazen mereka berhadapan dan saling memeluk.
"No baby, aku tidak akan melakukannya sebelum waktunya tiba" ucap Kazen lalu dia mengecup kening ziara.
Ziara tersenyum, dia bahagia saat ini dia menemukan laki laki yang tidak suka memainkan perempuan.
"apa boleh aku meminta satu permintaan?" tanya Kazen.
"apa itu" jawab nya.
"apa boleh jika sedang bersamaku kamu jangan mengatakan Lo gue?" ucap Kazen, ziara hanya tersenyum lalu mengangguk.
"terimakasih" ucapnya lalu dia mengecup kening nya lagi.
Saat ini adalah hari libur, jadi ziara akan menghabiskan waktunya bersama kazen.
Kini ziara sedang membersihkan tubuhnya, setelah selesai dia keluar dari kamar mandi dan mengenakan kimono.
"aku ga bawa pakaian lagi" ucapnya, Kazen membawa ziara menuju walk in closet.
"cari yang pas menurut kamu, nanti kita beli saja pakaian mu dan simpan disini" ucap Kazen lalu dia mengecup bibir ziara, kemudian dia meninggalkan ziara.
Mata ziara tertuju pada kaos oversize berwarna hitam, lalu dia pakai, kemudian dia memakai celana pendek milik Kazen.
Lalu dia berjalan menghampiri Kazen, saat Kazen melihat ziara, dia tersenyum.
"yu pergi aku laper"ucap ziara membuat Kazen terkekeh, Kazen pun mengangguk.
Kemudian mereka berjalan keluar dari villa, disana sudah ada Doni yang sudah menunggu, lalu kazen dan ziara masuk ke dalam mobil yang di kemudikan oleh Doni.
"kita langsung pergi kemana?" tanya Doni.
"restoran " ucap Kazen datar.
"kulkas" celetuk Doni.
Ziara yang mendengar itu hanya tertawa kecil saat Kazen melayangkan tatapan dingin nya pada Doni.
"Pak Doni kau takut dengan dia?" tanya ziara, sedangkan Doni memanyunkan bibirnya membuat Kazen tertawa.
"emang saya keliatan seperti bapak bapak ya?" Tanya Doni dengan bibir yang sudah maju.
"hahaha tidak, aku bingung harus memanggil mu dengan sebutan apa" ucap ziara, Tangan Kazen tak lepas dari genggaman ziara.
"suka suka nona saja, aku tidak apa apa jika di panggil bapak" ucapnya, sedangkan Kazen hanya menggeleng kan kepalanya.
"baiklah om" ucap ziara jahil.
"hahaha itu bagus sayang" ucap Kazen tertawa saat mendengar ziara memanggil Doni dengan om.
"ya jangan om juga lah nona, nanti saya di kira om nona astaga" ucap nya kesal.
"hahaha iya iya baiklah, ngomong ngomong umur mu berapa?" tanya ziara.
"saya 22 tahun nona, saya masih muda jadi jangan panggil saya dengan sebutan bapak atau tuan" jelasnya ziara hanya mengangguk paham.
"sama dengan mu bukan sayang" ucap Kazen ziara hanya mengangguk, ziara akan memanggil Doni dengan nama saja karna memang kenyataan nya doni sama dengan usia asli dari Zoyya.
mereka masih dalam perjalanan, kini ziara sedang memandang jalanan hingga matanya tertuju pada salah satu poster.
"berhenti" ucap ziara, seketika Doni memberhentikan mobilnya di pinggir jalan.
"ada apa?" tanya Kazen.
"tunggu bentar".
Ziara beranjak keluar dari mobil dan berjalan ke belakang lalu dia mengambil salah satu poster itu dan dia kembali masuk ke dalam mobil nya.
"apa itu" tanya Kazen penasaran, dan kini mobil pun kembali melaju.
Ziara memperlihatkan poster itu pada Kazen, disana tertera seorang Anak yang hilang, dan memperlihatkan foto gadis kecil berusia 5 tahunan mata berwarna hazel dengan tanda lahir yang berada di tangan sebelah kanan nya dan mengenakan kalung emas dengan liontin huruf berinisial Z dan memakai gaun berwarna biru muda.
"kamu kenal anak ini?" tanya Kazen, ziara menggeleng kan kepalanya.
"lalu kenapa kamu mengambil nya" tanya nya lagi.
"Zen ini aku waktu kecil" ucapan ziara membuat Kazen membulatkan matanya terkejut.
"apa? Ini benar kamu saat kecil?" tanya Kazen meyakinkan perkataan ziara.
"iya zen ini aku, aku tidak tahu kenapa wajah ku ada di poster ini" ucap ziara yang masih menatap poster itu.
"apa benar kamu anak orang yang hilang ini? Nanti kita hubungi nomor ini" ucap Kazen, ziara tidak menjawa hatinya begitu gelisah.
jika benar anak itu adalah ziara ternyata ziara masih mempunyai orang tua.
Kini mereka sudah sampai di sebuah restoran yang cukup terkenal.
Kazen berjalan dengan menggenggam tangan ziara, para wanita banyak yang merasa iri melihat Kazen dan ziara, bagaimana tidak kazen sangat tampan dan mempunyai kekuasaan, sedangkan ziara dia sangat cantik sangat cocok berdampingan dengan Kazen, Doni memesan private room untuk Kazen dan ziara.
Sedangkan Doni, dia sedang menunggu di mobil dan mencoba menghubungi nomor yang tertera di poster itu, Kazen menyuruh Doni untuk segera menghubungi nomor itu.
Setelah beberapa kali mencoba akhirnya Doni berhasil tersambung dengan nomor itu.
...----------------...
Sedangkan Di salah satu mansion beberapa orang terlihat sibuk, karna mereka akan kedatangan tamu yang terhormat mereka jangan sampai mengecewakan tamunya itu.
Di satu sisi kini ziara terlihat sedang memikirkan sesuatu bahkan dia memakan sedikit makanannya.
"kenapa hm" tanya Kazen yang memperhatikan ziara sedari tadi.
"aku ingin memastikan nya zen" ucapnya sendu.
"setelah dari sini kita akan pergi kesana" ucap Kazen ziara hanya mengangguk.
setelah beberapa menit ziara dan Kazen pun selesai, kini mereka kembali ke mobilnya.
"apa kau sudah menemukan nya?" tanya Kazen.
"sudah tuan, ternyata mereka menetap disini dan mereka sudah memberikan alamat nya" jelas Doni.
"jalan" titah Kazen.
Kini mobil kazen pun mulai melaju menuju alamat tersebut. Setelah 40 menit perjalanan mereka pun sampai di sebuah mansion yang cukup mewah.
Salah satu satpam disana keluar dan menghampiri mobil kazen.
"maaf tuan cari siapa?" tanya satpam itu.
"saya ada keperluan dengan tuan Gio" ucapnya.
"apa tuan sudah membuat Janji dengan tuan Gio?" tanya nya lagi.
"sudah" jawabnya datar, satpam itu mengangguk lalu membuka kan gerbang dan mempersilahkan mobil kazen untuk memasuki kediaman Gio.
Kini ziara Kazen dan Doni pun keluar dari mobil nya dan berjalan memasuki mansion itu setelah salah satu maid disana menyambutnya dengan baik.
"Permisi tuan, disana sudah ada tuan Doni dan tuan Kazen" ucap maid itu, lalu gio pun mengangguk.
Gio dan Istrinya itu berjalan menghampiri Kazen Doni dan ziara.
"selamat datang di kediaman Bexter tuan muda Franklyn" ucap gio tersenyum.
Kazen terdiam sejenak dia mengingat siapa orang yang berada di hadapan nya ini, sedangkan ziara mengernyit heran.
"kau lupa dengan ku?"ucap gio saat melihat Kazen yang terlihat sedang mengingat nya sedetik kemudian dia membulatkan matanya.
Dia baru mengingat bahwa keluarga Bexter berteman Baik dengan orang tua nya kazen.
"om gio? Maaf saya sampai lupa" ucap Kazen.
"tidak papa lagian sudah belasan tahun aku tidak mengunjungi orang tuamu" ucap gio.
"mari silahkan duduk" ucap Nazziya mempersilahkan mereka duduk.
Mata Nazziya bertabrakan dengan mata ziara lalu Nazziya tersenyum.
Saat ini ziara terlihat sedikit pucat karna dia merasa pernah melihat senyuman itu tapi dimana dan kapan dia melihatnya.
"bagaimana kabar orang tuamu" tanya gio.
"mereka baik om" jawab kazen.
"syukurlah jika mereka baik baik saja" ucap gio.
"Kemana dua kadal itu om" tanya Kazen, dia tidak melihat temannya.
"sebentar lagi mereka sampai" jawab Nazziya.
Setelah Nazziya menyuguhkan cemilan dan minuman, tak lama kemudian kedua putra gio pun datang.
"Siapa mereka mom" tanya Kenzo putra pertama dari Gionathan dan Nazziya.
"tapi aku merasa tidak asing dengan wajah nya mom" timpal Alvaro putra kedua dari Gionathan dan Nazziya.
Sedangkan yang di bicarakan dia memandang datar kedua pemuda itu.
"Durhaka sekali mereka om" ucap Kazen pada gio, gio dan nazziya terkekeh kecil.
Sedetik kemudian kedua pemuda itu saling pandang.
"Kazen?" ucap mereka berbarengan, mereka tak percaya teman kecil nya kini berada di rumahnya.
"kadal" ucap Kazen datar membuat kedua pemuda itu tertawa.
"ada perlu apa kau kemari"tanya Kenzo.
kazen melirik ziara yang hanya diam saja, dia menggenggam tangan ziara.
"ada yang ingin dia katakan pada kalian" ucap Kazen membuat semua orang menatap ziara.
"katakan lah" ucap gio, kini semua orang sedang menunggu perkataan dari ziara.