Zetian seorang karyawan perusahaan, ketika ingin beristirahat setelah menyelesaikan pekerjaannya, tanpa disadari jiwanya dipindahkan kedunia kultivator dan masukkan ketubuh Wang Peng seorang pangeran dari kerajaan api yang saat itu tengah dalam keadaan kritis.
Akankah ia berkembang di dunia yang kejam itu dan menjadi kuat atau menjadi sampah yang tidak berguna dan diinjak injak orang lain.
Ikuti petualangannya di immortal universe
Follow Ig Author (@catur_arjer)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon catur Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 35 Keusilan Wang Peng
" Woahhhh....,ini sangat keren sekali" Ucap Xiou Zi melebarkan mulutnya, bukannya ia tidak pernah terbang tetapi baru kali ini ia terbang dengan menaiki pedang.
" Berpegangan yang erat atau kau akan jatuh" Ucap Wang Peng mengingatkan Xiou Zi yang saking kagumnya mulai mengendorkan pernah.
" Hai saudaraku darimana kau mempelajari jurus ini? bisakah kau mengajariku? kumohon!" Bujuk Xiou Zi memohon agar Wang Peng mau mengajarkannya jurus itu.
" Tidak" Jawab Wang Peng.
" Ayolah-ayolah kumohon" Ucap Xiou Zi menunjukkan wajah memelasnya.
" Kubilang tidak!"
" Ahhh kau begitu pelit" Ucap Xiou Zi membuang pandangannya, disanalah ia melihat Xin Rou juga dapat menggunakan jurus yang sama dengan Wang Peng membuat semangatnya yang sebelumnya padam menjadi kembali berkobar.
" saudar.."
" Aku tidak mau mengajarimu" Belum selesai Xiou Zi menyampaikan isi pikirannya Xin Rou segera menolaknya mentah-mentah, hal itu membuat Xiou Zi menjadi agak takut dengan Xin Rou.
" Apakah saudari Xin Rou bisa membaca pikiranku, apakah dia penyihir?" Batin Xiou Zi.
Melihat Xiou Zi yang menjadi diam Wang Peng menjadi agak lega karena selama perjalanan Xiou Zi membuat telinga Wang Peng menjadi sakit.
" Rou'er kita akan mendarat terlebih dahulu untuk istirahat" Ucap Wang Peng kemudian terbang menukik ke bawah diikuti Xin Rou dibelakangnya.
Mereka memilih istirahat karena melihat matahari yang sudah hampir terbenam menandakan malam akan segera datang, melanjutkan perjalanan pada malam hari bukanlah hal yang bijak untuk dilakukan.
" Saudara Wang bukankah lebih baik kita istirahat ditempat yang terbuka?" Tanya Xiou Zi yang seluruh tubuhnya merinding karena Wang Peng memilih beristirahat ditengah hutan.
Jika itu siang hari maka tidak akan ada masalah yang perlu mereka khawatirkan tetapi berbeda dengan kali ini Wang Peng mengajak beristirahat ditengah hutan yang amat lebat pada malam hari, yang mereka khawatirkan adalah adanya hewan buas ataupun perampok yang mungkin akan menyerang mereka ketika mereka lengah.
" Aku setuju dengan orang bodoh ini Peng gege, bukankah lebih baik kita beristirahat diarea terbuka?" Ucap Xin Rou yang juga ikut gelisah.
" Apakah kalian melihat area terbuka disekitar sini?" Tanya Wang Peng sedikit menaikkan nada suaranya.
Mereka berdua hanya bisa menggelengkan kepalanya setelah mendengar pertanyaan dari Wang Peng.
Setelah memperhatikan sekitarnya Wang Peng kemudian berjalan kearah salah satu pohon dan dalam sekejap.
" Wuss...." Pohon itu lenyap seketika setelah Wang Peng meletakkan tangannya di pohon tersebut.
" A...a....apa hutan ini ilusi?" Xiou Zi dan Xin Rou segera bersembunyi dibelakang Wang Peng mengira ini semua adalah ilusi.
Melihat tingkah mereka Wang Peng hanya bisa menggelengkan kepalanya, sebenarnya yang Wang Peng lakukan adalah memindahkan pohon tersebut kedunia jiwanya untuk mengisi dunia jiwanya.
" Kalian kenapa?" Tanya Wang Peng sambil melihat kebelakang jubahnya.
" I...I...itu apakah kita dijebak oleh seseorang atau apa?" Tanya Xin Rou dengan wajah yang masih ketakutan.
" Apakah benar mereka berdua murid elit sakte sebesar sakte pedang emas, mereka sangat penakut" Batin Wang Peng, tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk mengerjai mereka berdua.
" Ya sepertinya kita telah dijebak, siapkan senjata kalian kita akan melawan!" Ucap Wang Peng dengan ekspresi serius.
Mereka berdua segera mengeluarkan pedang mereka dan mengambil sikap bertahan, Wang Peng hanya bisa tertawa dalam hati melihat sikap kedua rekannya ini.
" Baiklah kalian tunggu disini aku akan melihat pohon-pohon disekitar sini untuk memastikan itu ilusi atau bukan!" Ucap Wang Peng kemudian menghampiri setiap pohon yang ada disekitar mereka dan lagi lagi pohon itu hilang ketika Wang Peng menyentuhnya, bukan hilang lebih tepatnya dipindahkan kedua batin Wang Peng.
Wang Peng berjalan dari satu pohon kepohon yang lain dan ketika Wang Peng menyentuh pohon itu pohon itu selalu menghilang, Xiou Zi dan Xin Rou menjadi bertambah waspada saat area pohon yang menghilang itu mencapai seratus meter.
" Baiklah kurasa sudah cukup" Ucap Wang Peng kemudian berlari menghampiri mereka.
" Apakah ada musuh Peng Gege?" Tanya Xin Rou tanpa menurunkan kewaspadaannya sedikitpun, Wang Peng hanya bisa menahan tawanya sat berhasil mengerjai mereka berdua.
" Mungkin mereka sudah pergi dari sini setelah merasakan kehadiran kita" Ucap Wang Peng berbohong.
" Syukurlah" Ucap Xiou Zi dan Xin Rou serempak, akhirnya mereka bisa bernafas lega setelah mendengar musuh telah pergi.
" Tetapi aku sedikit takut mereka datang kembali sebelum kita membuat api unggun!" Ucap Wang Peng santai.
" Api unggun ya, kami akan membuatnya" Ucap Xin Rou kemudian berjalan pergi menuju hutan untuk mencari kayu bakar, Xiou Zi juga ikut mencari kayu bakar agar lebih cepat terkumpul.
" Jika mereka takut mereka tidak bisa berfikir rasional ya?" Guman Wang Peng.
Setelah beberapa saat akhirnya mereka telah selesai mengumpulkan kayu bakar dengan jumlah yang cukup banyak menurut Wang Peng.
" Minggir kalian biar aku yang menyalakan apinya" Ucap Xiou Zi sambil membawa dua buah batu kemudian memukul mukulkan batu yang satu ke batu yang lain.
" Sepertinya bodohnya dia sampai ke ubun-ubunnya" Batin Wang Peng dengan alis yang berkedut.
Karena kesal akhirnya Wang Peng membuat api ditangannya kemudian melemparkannya kearah tumpukan kayu itu hingga menimbulkan sedikit ledakan, Xiou Zi yang berada didekat tumpukan api itu seketika wajahnya menjadi gosong terkena ledakan itu.
Wang Peng dan Xin Rou tertawa terbahak-bahak melihat wajah Xiou Zi.
Setelah Xiou Zi membersihkan wajahnya mereka kemudian duduk melingkar diapi unggun untuk menghangatkan diri.
" Peng gege musuh seperti apa yang tadi berniat menyerang kita?" Tanya Xin Rou yang mulai penasaran dengan musuh yang dapat membuat ilusi.
" Aku juga ingin tau?" Tambah Xiou Zi.
" Apakah kalian yakin ingin mengetahui musuh yang kumaksud?" Tanya Wang Peng serius.
Mereka berdua hanya mengganguk mendengar pertanyaan Wang Peng.
" Musuh kita barusan adalah 'Nyamuk' " Ucap Wang Peng agak berbisik.
"NYAMUK" Ucap Xiou Zi dan Xin Rou membentak.
🍂🍂🍂🍂🍂
**Terimakasih buat para pembaca yang telah memberikan dukungan kepada author.
Dan yang belum memberi dukungan kepada author ditunggu ya dukungannya dengan cara memberi Like, komen, vote, dan Rate bintag lima karya.
...*** TERIMAKASIH***...