Arsya adalah seorang gadis yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter yang hebat. Sejak dibangku SMP dia tertarik mempelajari ilmu kedokteran. Semangatnya yang tinggi dalam belajar menjadikan dirinya diterima di salah satu kampus kedokteran yang cukup terkenal di kota X. Namun justru jurusan kedokteran ini menyebabkan suatu trauma yang mendalam baginya sehingga dia harus mengubur mimpinya karena suatu kesalahan yang membuat dia dipertemukan dengan Dion laki-laki playboy yang cukup terkenal di kampus. Bagaimanakah kisah perjuangan Arsya mengubur mimpinya dan menjadi sukses di bidang yang berbeda? Bagaimana juga perjuangan Dion untuk mendapatkan Cinta Arsya? yuk simak novel kedua ku. dan jangan lupa untuk like dan subscribe.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Dion dan Firman melakukan rutinitas praktek seperti biasa. Firman sudah berencana mengenalkan Arsya dengan Dion. Dia memutuskan untuk menemui Dion setelah selesai praktek.
" Dion tunggu bisakah kita bicara sebentar" ucap Firman
" iya ini kebetulan juga sudah longgar. " ucap Dion
" ini sedikit privasi bagimu. Apakah kamu masih mencari gadis itu? Aku hanya ingin membantu menemukan gadis itu kamu jangan salah paham. " ucap Firman
"iya gue masih mencarinya. namun belum menunjukkan hasilnya. " ucap Dion
" apa lho punya fotonya biar gue lihat?" tanya Firman
" gue nggak punya fotonya. Tapi namanya Arsya. " ucap Dion
" apakah dia seorang yatim piatu. Dia kuliah dengan beasiswa disana. Namanya Arsya Pratiwi Arditia?" jelas Firman
" lho kenal dia?" tanya Dion
Bug....bug....tanpa menjawab tiba-tiba Firman memukul Dion
" stop lho kenapa?" tanya Dion
" itu karena lho udah menghancurkan urusan lho. " ucap Firman
" jadi maksud lho dia adek lho?" tanya Dion kemudian terduduk lesu
" iya dia adek gue. Dia tidak menceritakan secara detail alasannya dia keluar dari sana. Sekarang lho ceritakan cerita yang sebenarnya tanpa lho tutupi" ucap Firman
mengalirlah cerita Dion mengenai masa lalu mereka hingga menyebabkan Arsya mengubur dalam-dalam impian nya.
" lho bener-benar brengsek bro. " ucap Firman
" Apakah gue bisa menemui nya?" ucap Dion
" entah kenapa sejak dulu gue pengen mengenalkan lho sama adek gue. Gue merasa kalian cocok ternyata kalian memiliki cerita masa lalu. " ucap Firman
" dimana kah dia selama ini. gue mencari nya di mana pun nggak bertemu. " ucap Dion
" setelah keluar dari kampus itu dia memilih ke pondok. Setelah itu dia kembali kuliah di Surabaya. Dia memilih menjadi seorang dosen. Kejadian itu cukup membuat nya trauma" ucap Firman
" sorry gue menghancurkan impian adek lho. " ucap Dion
" apa yang akan lho lakukan jika bertemu dengan nya?" ucap Firman
" gue hanya ingin minta maaf. Selanjutnya jika dia memang belum menikah gue ingin menikahinya. " ucap Dion mantap
" sorry gue memukul lho tadi?" ucap Firman
" iya gue ngerti gue pantas mendapatkan itu. " ucap Dion
" gue nggak bisa mempertemukan lho dengan adek gue sekarang. Gue akan cari waktu yang tepat. Lho tau kan lho dia trauma dengan dirimu. " ucap Firman
" ok gue menunggu kabar dari lho. Makasih banyak lho mau memaafkan gue. " ucap Dion
Mereka mengakhiri perbincangan itu dan kembali ke ruangan masing-masing.
Sedangkan Firman segera menghubungi adeknya menindak lanjuti niatan nya untuk mengenalkan Arsya pada Dion. Sebelumnya Firman sudah mengabari adeknya.
" de lagi sibuk nggak? Kakak mau ngomong" wa Firman ke Arsya
" sebentar kak aku masih ada kelas. Nanti aku menghubungi kakak jika sudah selesai. " balas Arsya
Arsya kemudian segera menyelesaikan perkuliahan nya. Dia juga penasaran karena kakak nya ingin mengatakan hal penting padanya.
" kira-kira apa ya yang akan di bicara kan oleh kakak. " ucap Arsya pada dirinya sendiri
tutt....tut
Firman yang sedang makan siang bersama dengan Dion terkejut karena hal mendengar HP nya berbunyi. Selanjutnya dia tersenyum karena adeknya yang menelpon.
" assalamualaikum de. " ucap Firman
" walaikumsalam kak. Ada apa kak tadi mencari ku?" tanya Arsya
" apakah Kaka tidak boleh mencari mu?" tanya Firman
" boleh kak tidak ada yang melarang. " ucap Arsya
" de mas mau ngomong serius. Mas memiliki seorang teman. Mas berencana mengenalkan mu pada nya. Apakah kamu tidak keberatan?" ucap Firman
" jika menurut kakak dia baik adek ngikut aja kak. Tapi jangan lupa kak ceritakan semuanya tentang ku jangan ada yang ditutupi. " ucap Arsya
Tanpa Arsya menyadari Dion juga berada di ruangan Firman dan kakak nya Arsya mengeras kan suara panggilan nya agar Dion bisa mendengar.
" apakah kamu ingin berbicara dengan nya. Kebetulan dia ada bersama kakak. " ucap Firman
Arsya hanya diam tidak memberikan jawaban. Kemudian Firman memberikan polsen nya pada Dion.
" halo assalamualaikum. " ucap Dion grogi
deg.....deg....suara itu.
" wa... walaikumsalam" ucap Arsya
Begitu pun dengan Arsya dirinya mengenali betul suara Kak Dion. Tapi tidak mungkin kan diri nya.
" halo...halo de kamu masih mendengar ku? " tanya suara di balik telpon
" eh ....iya kak maaf. Bagaimana kak?" tanya Arsya
" Aku ingin mengenal mu lebih dekat apakah boleh?" tanya Dion
" kakak bisa bertanya pada kak Firman apapun yang ingin kakak ketahui. kalau saya tidak keberatan kak. Tapi apakah Kaka sudah mendengar cerita dari kakak ku" tanya Arsya
" aku tidak perduli dengan masa lalu mu. Aku hanya ingin menatap masa depan kita. " ucap Dion mantap
" insyaallah jika kakak sudah yakin aku ngikut saja kak. " ucap Arsya
" apakah kamu tidak ingin mengetahui siapa aku?" ucap Dion
" Kakak mungkin takdir yang sudah di gariskan untuk ku melalui kakak ku. Jadi jika memang kakak ku sudah menyetujui nya pasti aku sudah setuju. " ucap Arsya
" bisa kah kita bertemu terlebih dahulu. Aku tidak ingin membuatmu penasaran" ucap Dion
" insyaallah akhir pekan ini saya akan pulang ke rumah kakak. Kakak bisa mengunjungi kami. " ucap Arsya
setelah itu panggilan mereka pun berakhir. Arsya melanjutkan kegiatan mengajarnya di kampus. Sedangkan Dion masih ingin mengobrol bersama dengan Firman. Kebetulan jadwal mereka telah selesai.
" cerita kan pada ku bagaimana dia sekarang?" ucap Dion
" kenapa lho tidak tanya sendiri langsung aj tadi ke orangnya." ucap Firman
" lho yakin dia mau menerima gue setelah apa yang udah aku lakukan padanya? " ucap Dion
" itu dapat di lihat dari bagaiman usaha lho untuk mendapatkannya kembali. " ucap Firman
" apakah dia menderita selama ini?" ucap Dion
" iya dia sangat menderita banyak laki-laki yang menganggap dirinya bukan gadis baik-baik karena dinilai telah tidur dengan lho. hingga bahkan banyak yang menghina nya sebagai gadis panggilan untuk mendapatkan beasiswa itu. Dan parahnya dia harus mengubur dalam-dalam impian nya untuk menjadi seorang dokter. " ucap Firman menceritakan adeknya
" maafkan aku. Hanya itu yang bisa aku katakan. " ucap Dion
" sekarang dia sukses menjadi seorang dosen di Yogyakarta. Dan kehidupannya sedikit membaik disana. Dia banyak fokus ke prestasi nya dan melupakan dirinya sendiri. hingga dia menyerahkan urusan jodoh itu padaku. " ucap Firman
Mereka kemudian mengobrol tentang adeknya cukup lama hingga jam pulang kerja mereka.
Di dalam hati Dion sudah bertekad untuk mendapatkan Arsya kembali dan tidak akan melepaskan nya. Dia juga ingin menikahi nya karena dia tahu Arsya juga belum menikah. Senyuman itu kembali merekah seraya memandang wajah Arsya yang sekarang berhijab menambah kesan keanggunan nya.
" lho tambah cantik sya. Maafkan aku sudah menyakitimu. " ucap Dion