NovelToon NovelToon
CEO Dan Pengasuh Cantik

CEO Dan Pengasuh Cantik

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Pengasuh
Popularitas:22.7M
Nilai: 4.6
Nama Author: mutia al khairat

Dyah permata baru saja menyelesaikan sekolahnya dia hanya berdua dengan adiknya yang berusia tujuh tahun. Dia pergi ke kota untuk mencari pekerjaan.
Bagaimana jika dia bertemu dengan anak perempuan yang berusia tiga tahun memanggilnya bunda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mutia al khairat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berdua dengan aquira

Dyah melihat seorang putri kecil tertawa bersama papinya terlihat bahagia ketika membuat istana, dia memikirkan sesuatu apa perlu dia membiarkan mereka berdua saja itu lebih baik.

" Fathan temani kakak ke sana" kata Dyah, menunjuk penjual minuman, Fathan melihat kakaknya dan menatap Aquira terlihat bahagia bersama Azka dan dia menanggukan kepalanya.

" Maaf tuan boleh kami pergi sebentar" kata Dyah, Azka hanya menanggukan kepalanya karena dia asyik memperhatikan putrinya bermain pasir.

" Terimakasih tuan ayo Fathan" kata Dyah, memegang tangan adiknya menuju penjual minuman.

Hampir sepuluh menit tapi Dyah belum juga kembali Aquira sudah mulai bosan bermain pasir dan mencari Dyah.

" Hwa bunda, huhuhu" Aquira menangis membuat Azka bingung karena putrinya tak mau dia gendong.Azka yang tak tahu berbuat apa karema tak putri tak mau di bujuk.

Terpaksa dia menggendong putrinya yang sedang meronta minta turun. Mami Atika melihat putranya kembali dengan cucunya menangis dalam gendongannya tapi dimana Dyah dan Fathan.

" Cucu cantik oma kenapa, lalu dimana Dyah dan Fathan" kata Mami Atika, menghapus air mata Aquira. "Ira mencari pengasuhnya mam setelah bosan bermain, kalau soal mereka Azka tidak tahu" kata Azka, mengangkat bahunya.

" Emangnya Dyah tak minta izin padamu" kata Papi Ammar. Azka memikirkannya.

" Ya tadi dia pamit dan katanya hanya sebentar tapi sudah 10 menit mereka belum datang" kata Azka dengan dinginnya.

Mami Atika tersenyum mengerti kenapa Dyah mengajak Fathan menjauh dari putra dan cucunya.

" Sepertinya Dyah memberimu waktu lebih lama bersama Ira, gunakan kesempatan ini" kata Mami Atika menepuk punggung putranya dan meninggalkan Azka dan Aquira.

Azka hanya diam menyaksikan kepergian orangtuanya dan melihat Aquira melihatnya. Azka tersenyum memikirkan apa yang harus dia lakukan sekarang.

" Mami, papi khawatir meninggalkan mereka berdua" kata Papi Ammar melihat putra dan cucunya dari kejauhan.

" Papi jangan khawatir putra kita itu bisa mengatasinya jika kita selalu bersama mereka, kapan mereka bisa berduaan" kata Mami Atika, mengajak suaminya minum di sebuah kedai.

Aquira terus memanggil Dyah hingga mata pengunjung tak tak jauh dari mereka menatap.

" Ira ingin mencari bunda" kata Azka. Aquira menanggukan kepalanya sambil merentangkan tangannya hingga Azka menggendong putrinya.

Mereka mencari keberadaan Dyah kemana-mana hingga tangisan Aquira semakin menjadi.

" Hwa hwa Ira ingin bunda" kata Aquira menangis histeris, hingga seorang ibu mendatangi mereka merasa kasihan melihat Aquira tak mau berhenti tangisannya.

" Maaf pak ada apa dengan putri, anda? " seorang ibu yang juga menggendong putrinya. Azka yang sejak tadi melihat sekitarnya dan menatap ibu yang memanggilnya.

" Putriku mencari bundanya" kata Azka terpaksa menyebutkan nama bunda karena putrinya terus memanggil bunda.

" Maaf pak kalau saya menanggu bagaimana anda mengajak putri anda bermain kuda-kudaan, mungkin dia lebih tenang mungkin saja bundanya juga mencari kalian" kata ibu, menunjuk ke arah permainan tak jauh dari sana.

Azka melihatnya memang ada permainan untuk anak dan banyak anak yang bermain disana.

" Terimakasih bu" sahut Azka. Ibu menanggukan kepalanya meninggalkan Azka membawa putrinya ke area permainan.

" Ira lihat ada permainan, Ira mau bermain apa? " Azka menepuk punggungnya. Ira menitip terlohat banyak permainan dan matanya menjadi bersinar, Azka juga tersenyum melihat putrinya sudah berhenti tangisan.

Aquira menunjuk ke arah mobil listrik yang berada di hadapannya.

" Ira ingin menaikinya" kata Azka, Aquira menanggukan kepalanya. Azka menaiki mobil listrik bersama Aquira, mereka bermain bersama tanpa mereka sadari ada empat pasang mata mengintip mereka.

" Terimakasih Dyah" kata Mami Atika, mengelus rambutnya dan Dyah menanggukan kepalanya karena dia juga bahagia melihat Aquira merasa senang.

1
Bundana Irpan Sareng Faizal
sampe bab ini cerita'y cukup bagus v sayang'y banyak tipo sekedar saran tolong di perbaiki thor soal'y sayang cerita bagus v banyak tipo
Anonymous
ok
Magdalena Sarkol
betul sekali. kata kata nya kita baca dan perbaiki sendiri.
Nancy Nurwezia
Luar biasa
Magdalena Sarkol
ia cerita bagus katanya banyak salah huruf.
Magdalena Sarkol
kata masuk di tulis masuk.mengangguk di tulis menangguk.
Magdalena Sarkol
menganggukkan kepala bukan menanggukan
Magdalena Sarkol
huruf banyak ti lengkap di setiap kalimat
Mr. Ar
wih kantin kampus hebat nih😁
bisa mendadak menjadi suasana restoran 🤣🤣🤣🤭
Mr. Ar
Roger?
Akbar Thor...
Roger.. Roger.. Akbar diganti.. copy 🤣🤣📠📞☎️
Mr. Ar
Alat vital menurun?🤣🤣🤣
Mr. Ar
bulu apa?
bulu siapa yang dilihat Fathan?
🤣🤣🤣
Mr. Ar
Iya Azka yg datang..
Azka bingung karena harus menikahi Azka 🤣🤣🤣🤣
Mr. Ar
Bunda nggak urus SIM dulu ya?🤣
Mr. Ar
revisi dong Thor
Jangan dirubah rubah..
Daddy > Papi
opa > kakek
Oma > nenek
Bunda > mami
Mufid Herlambang
certa y muter2 mls bca y
Halimah lim
tuan Dyah🤣🤣🤣🤣typonya bertebaran 😂
Halimah lim
harusnya katanya menyayangi dia dan Fatan bukan menyayanginya dan Fatan,dan kebanyakan typonya
mentur
Luar biasa
aca
klo cinta dia g mungkin ngajak jalang nikah Diyah cm di jadiin cadangan doank
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!