"apa kau bercanda!! aku tidak bisa berpedang!! aku hanya seorang gadis pembuat roti!! mengapa aku terjebak bersama pria asing seperti mu!! sungguh merepotkan ku!"
aku sungguh menyesal berjalan mencari sumber suara yang membuat ku penasaran. ternyata suara itu berasal dari pertarungan yang terlihat tidak adil. satu lawan sepuluh bukan kah benar benar tidak adil.
tapi walaupun begitu aku mana bisa membantu nya. aku bukan wanita kuat yang tangguh dan mampu berpedang.
aku hanyalah seorang pembuat roti di salah satu kedai roti yang ada di pusat kota kekaisaran Amberland.
"tidak aku tidak bisa membantu mu!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencuri ciuman
AUTHOR POV.
Keributan yang terjadi di dalam kedai roti madam Sandra kini semakin rumit. Apalagi dengan kedatangan Darren Clarksville seorang Grand Duke misterius anak dari kaisar Hugo. Pria yang menjadi alasan terjadi nya kekacauan ini.
Darren yang awal nya ingin bertemu Sofia yang bertujuan membuat sebuah kesepakatan dengan wanita itu terkejut melihat sisa-sisa kekacauan yang terjadi di tempat ini.
Darren tidak peduli Dengan Carlos yang berada di tempat itu dan juga para lady yang penampilan nya juga berantakan seperti Sofia. Yah. Mata Darren kini terfokus ke arah Sofia yang berpenampilan sangat kacau.
Luka di bagian wajah dan sudut bibir nya yang memerah, rambut yang berserakan gaun yang kotor karena selai roti. Benar-benar kacau pikir Darren.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN KEPADA CALON ISTRI KU!"
Satu kalimat itu mampu membuat semua orang yang berada di dalam kedai roti tersebut tercengang. Terlebih Sofia yang tidak mempercayai telinga nya yang baru saja mendengar ucapan 'calon istri' dari pria yang sangat tak ingin dia temui saat ini dan seterusnya.
"siapa yang kau sebut calon istri?" tanya Sofia untuk memastikan jika telinga nya masih bekerja dengan baik.
Tanpa senyuman Darren berjalan ke arah Sofia dan berhenti di hadapan gadis itu.
"tentu saja kau!" jawab Darren dengan sangat enteng dan kemudian mengeluarkan sapu tangan dari kantung celana nya dan mengelapkan noda selai roti serta sedikit darah dari sudut bibir wanita yang dua Minggu lalu dia kenal.
Sementara Sofia membeku tak bisa berfikir dengan baik saat pria ini dengan lembut nya membersihkan wajah Sofia dengan saputangan nya.
'kenapa pria ini terlihat tampan jika di pandang sangat dekat bahkan mata nya seperti menghipnotis ku, seolah olah membawa ku melihat langit luas di tengah lautan! Tapi...!! Tidak!!! Sadar Sofia ini hanya trik nya untuk menyeret mu ke dalam masalah yang lebih besar! Sadar lah!!'
Sofia mencoba untuk menyadarkan diri nya dari jerat masalah di hadapan nya yaitu Darren. Walaupun pria itu selalu menolong nya tapi pria itu juga lah sumber masalah nya.
"apa kau sudah gila tuan Grand Duke. Aku sama sekali bukan calon istri mu. Jadi jangan membuat berita palsu lagi. Aku sungguh lelah!. Tidak kah kau tau kekacauan ini terjadi karena mu. Jadi tuan Grand Duke yang terhormat. Tolong bawa pergi calon tunangan anda keluar dari tempat ini sebelum aku...hmpphh!"
Ucapan kekesalan panjang lebar yang Sofia lontarkan terhenti seketika saat Darren dengan tiba-tiba mencium bibir gadis itu. Tanpa aba-aba, entah apa yang dipikirkan Darren sehingga dengan berani nya pria itu mencium bibir Sofia di depan banyak orang.
Sofia terkejut dengan tindakan pria mesum yang kini mencium nya. Ciuman pertama nya kini telah di rebut tiba-tiba tanpa pemberitahuan dan di depan banyak orang.
Darren tak mau melepaskan ciuman itu bahkan pria itu terhanyut dalam lembut nya bibir si gadis pembuat roti yang dia kenal dalam dua Minggu itu.
Namun berbeda dengan Darren, jantung Sofia berdetak kencang bukan karena suka atau jatuh cinta ini lebih ke arah malu dan kesal setelah sadar dengan tindakan pria mesum yang masih mencium nya itu. Dengan geram Sofia tanpa sengaja menendang selangkangan Darren hingga pria itu kesakitan dan dengan tidak rela melepaskan bibir yang sangat lembut itu.
"ARRGGHH!!! Apa yang kau lakukan!!"
"melakukan sesuatu yang sejak tadi ingin ku lakukan yaitu menyadarkan tindakan mu yang sangat memalukan!" kesal Sofia menatap garang ke arah Darren.
Namun aneh nya Grand Duke misterius itu malah terkekeh dan melupakan rasa sakit di bagian bawah nya yang di tendang oleh Sofia.
sejak bertemu dengan gadis itu Darren selalu tersenyum padahal sebelum ini pria dingin itu sangat sulit untuk tersenyum. Apalagi menggoda Sofia mungkin akan menjadi daftar kegiatan yang menyenangkan untuk di lakukan menurut Darren.
"kau seharusnya tidak boleh menendang nya Sofia. Seharusnya kau menyayangi nya. Tidak kah kau tau ini adalah masa depan kita". Ucap Darren sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Sofia dengan nakal.
Sofia benar benar sangat kesal. Belum lagi kekesalan nya terhadap para lady ini reda kini malah Darren kembali memberikan api kekesalan yang baru.
Hingga Sofia mengangkat tangan nya dan hendak menampar wajah cabul milik Darren namun di gagalkan oleh Darren. Pria itu menahan tangan Sofia dan malah menariknya untuk keluar dari tempat itu.
Tapi Sofia masih bersikeras untuk bertahan dan tidak ingin ikut bersama Darren.
"hentikan itu Darren. Kau menakuti nona Sofia. Jika dia tidak ingin ikut kau tidak boleh memaksa nya". Kini Carlos mencoba menghentikan aksi gila saudara kandung nya yang suka berbuat seenaknya itu.
Seolah-olah di perebutkan oleh dua pria tampan dan juga terpandang di kekaisaran Amberland Sofia bukan nya malah senang atau bahkan bangga dan bahagia. Gadis itu justru pusing dan juga marah. Apalagi mereka berdua memegang kedua tangan Sofia ya g terluka akibat goresan kuku-kuku dari para lady yang menyerang nya tadi.
"tidak usah ikut campur Carlos! Dan lepaskan tangan mu dari wanita ku!" ucap Darren dengan nada yang sangat tajam sarat akan perintah mutlak.
Namun belum sempat drama perebutan tersebut selesai, tiba-tiba drama lain nya muncul yaitu lady Margaret yang sejak tadi melihat dan menyaksikan adegan pria yang dia sukai mencium wanita lain geram dan pingsan dengan dramatis.
Hingga teman-teman nya berteriak histeris melihat lady Margaret tergeletak di lantai.
"lady Margaret!!"
"oh astaga!! Lady pingsan!!"
Mereka berusaha untuk membantu lady Margaret yang pingsan dan mau tak mau pangeran Carlos mengangkat tubuh lady Margaret untuk segera di bawa kembali ke rumah nya. Yang mereka tidak tau jika wanita itu hanya berpura-pura. Apalagi untuk mendapatkan perhatian dari Grand Duke Clarksville itu.
Sementara Sofia hanya diam dan terpaku melihat kejadian demi kejadian yang terjadi hari ini. Namun tangan nya masih di genggam oleh Darren.
"seharusnya aku tidak datang kerja hari ini!! Lepaskan tangan ku. Aku rasa aku akan pulang dan beristirahat untuk beberapa hari!" ucap Sofia yang sudah beberapa kali menghelakan nafas lelah.
"baik lah jika kau ingin pulang aku akan mengantarmu".
Sofia kembali melihat ke arah Darren dan kembali mengingat tindakan pria itu yang mencium nya tadi.
"tidak terimakasih tuan Grand Duke. Saya akan pulang sendiri dan saya mohon untuk lepas tangan saya SE.KA.RANG!!" ucap Sofia yang menekan kata terakhir nya untuk membuat pria itu melepaskan tangan nya.
"tidak Sofia! Itu bukan lah sebuah permintaan namun itu sebuah perintah!" tanpa menunggu jawaban dari Sofia. Darren dengan segera mengangkat tubuh Sofia seperti mengangkat karung besar penuh tepung.
Meletakkan tubuh Sofia di pundak nya dan membawa wanita itu pergi dari tempat itu dengan paksa.
"pria gila!!! turun kan aku!!". Teriak Sofia berusaha untuk lepas dari perbuatan memaksa Darren.
Tapi teriakan Sofia di abaikan oleh Darren dan pria itu berjalan menuju kereta kuda milik keluarga Clarksville.
"Brengsek!! Pria mesum turun kan aku dan jauhkan tangan cabul mu di bokong ku!!" teriak Sofia lagi dan dengan sisa tenaga nya menjambak rambut ikal pendek milik Darren dengan sekuat tenaga. Hingga pria itu mengaduh kesakitan.
"ARRGGHH!! Tenang lah. jika kau terus menerus memberontak maka aku akan memperkosa mu di depan banyak orang!"
"dasar pria cabul brengsek!!!"
aneh situ jd org,,
sebar kembar for u..😁