Valerie Walton tidak pernah sedikitpun terpikir, akan terlibat hubungan asmara dengan Paman mantan pacarnya, dan menjadi posesif padanya.
Dua tahun menjalin hubungan, pacar Valerie selingkuh dengan sepupunya!
Di saat ia jatuh dengan perasaan terluka, Nathan Edmund, Paman mantan pacarnya, mengulurkan tangan kepada Valerie saat ia menangis sendirian.
Nathan Edmund, pria dewasa berusia tiga puluh delapan tahun, yang masih melajang itu, seorang CEO yang mendominasi, dan sangat di takuti mantan pacar Valerie. Nathan melamar Valerie, saat di hari pertunangan mantan pacar Valerie, dengan sepupu Valerie.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31.
Nico sangat kesal sekali, pertanyaannya tidak di jawab Ibunya. Sampai ia pun akhirnya harus berdiri tepat di depan Ibunya.
"Mama! ke mana Paman membawa Valerie!!"
Dorothy yang menahan diri sedari tadi, tidak ingin mengamuk mendengar pertanyaan Nico, tiba-tiba berdiri dengan wajah penuh amarah.
Ia pun jadi tidak tahan mendengar nada panik, dan tidak rela Nico melepaskan Valerie. Matanya dengan tajam memandang Nico, dan kemudian mengangkat tangannya.
Plak!!!
Tamparan yang cukup kencang melayang mengenai wajah Nico. Raut wajah Dorothy tampak merah padam oleh emosi. Ia tidak habis pikir, memiliki putra yang sangat bodoh!
"Kamu sudah lupa! atau sengaja membuat emosiku naik! kamu benar-benar tidak sopan! Valerie sekarang sudah menjadi Bibi mu! kamu mulai saat ini harus memanggilnya Bibi!!" Dorothy memperingati Nico untuk merubah panggilannya terhadap Valerie.
"Tidak, Ma! Valerie pacarku! aku hanya iseng saja pada Lili! aku... !"
Plak!!!
Kembali tangan Dorothy melayang mengenai pipi Nico, membuat Nico terdiam dan terlihat begitu kaget, dengan tamparan yang terasa sakit pada Pipinya.
"Kalau kamu mencintai Valerie, seharusnya kamu tidak berselingkuh dengan Lili! dan.. bukankah kamu mengatakan sudah tidak menyukai Valerie lagi, jadi kamu jangan cari alasan yang tidak masuk akal! kamu akan berhadapan dengan Pamanmu, jika kamu mencoba mengganggu Valerie!!"
Dengan nada amarah sembari bicara, jari telunjuk Dorothy mengacung di depan hidung Nico, dengan tatapan mata yang begitu tajam.
Bruk!!
Nico jatuh terduduk mendengar perkataan Ibunya, ia sangat tidak rela melihat gadis, yang tadinya adalah pacarnya, tapi sekarang menjadi Bibinya.
Dorothy mendengus dingin melihat Nico, yang terduduk di lantai. Ia sangat kesal dengan kelakuan putranya tersebut.
Sekarang ia dengan hati yang begitu berat, harus menerima Lili menjadi bagian keluarga Edmund. Walau ia sangat tidak suka dengan Lili.
Dorothy meninggalkan Nico yang masih terduduk di lantai. Membiarkan Nico merenungi kesalahan yang telah ia lakukan.
Sementara itu di Villa pribadi Nathan.
Valerie masih dalam rengkuhan Nathan. Merangkul pinggang Valerie, yang nyaris terjatuh terjerembab ke belakang. Wajah Nathan yang menunduk, menatap manik mata Valerie yang terlihat gugup.
Perlahan mata Nathan turun menatap bibir kecil Valerie. Sudut bibir yang baru saja ia kecup, jempolnya dengan lembut mengelap sudut bibir Valerie.
Ia kemudian mengangkat dagu Valerie, sehingga wajah Valerie mendongak semakin ke atas. Memperlihatkan wajah Valerie, yang terlihat mungil dalam pandangan Nathan.
"Valerie, kamu tidak memakai apa pun di balik kemejaku, ya" bisik Nathan tersenyum jahil, sembari jemarinya memegang dagu Valerie.
Raut wajah Valerie seketika semakin memerah, dengan mata membulat menatap mata Nathan terkejut. Ia tidak menyangka Nathan yang dingin, seperti pria mesum.
"Lepaskan! a.. aku.. aku.. " Valerie gelagapan mendengar apa yang di katakan Nathan.
Tangan Valerie yang merangkul rusuk Nathan, dengan cepat mendorong dada Nathan. Ia benar-benar sangat malu.
"Kenapa? sekarang kamu sudah menjadi istriku, aku akan bebas dapat melihat tubuh mu, dan kamu juga akan bebas melihat tubuhku" bisik Nathan semakin tersenyum lebar, melihat rona merah pada kulit wajah Valerie.
Valerie terlihat semakin cantik, dan segar dengan wajah yang memerah, karena kejahilannya menggoda gadis kecil itu.
"Paman... lepaskan!" akhirnya nada suara Valerie bisa ia naikkan.
"Paman? aku sudah menjadi suami mu, kamu harus merubah cara panggilan mu" bisik Nathan semakin tersenyum, karena begitu senang sekali, dapat membuat Valerie semakin serba salah.
"Nathan, lepaskan aku... a.. aku mau berpakaian" tangan Valerie mencoba melepaskan tangan Nathan, yang masih erat merangkul pinggangnya.
"Apakah perlu bantuan ku?" tanya Nathan dengan nada lembut, masih saja menggodanya.
"Ti.. tidak perlu! akh!!" mata Valerie membulat terkejut.
Tangan Nathan yang merangkul pinggangnya, tanpa sengaja turun ke bagian pinggul, dan jemari Nathan menyentuh bokongnya yang tidak mengenakan apa pun.
"Valerie... " suara Nathan tercekat.
"Paman!" sekuat tenaga Valerie mendorong Nathan, dan membuat ia pun jatuh terduduk di lantai.
Alhasil membuat kemeja Nathan yang ia kenakan, tersingkap naik ke atas paha polosnya. Dan memperlihatkan tubuh indahnya.
Nathan membeku di tempatnya, memandang tubuh mungil nan ramping milik Valerie. Sungguh pemandangan yang membuat dada Nathan berdegup kencang.
Ia menatap gadis kecil, yang telah menjadi istrinya itu tidak berkedip. Gadis mungil yang terlihat seperti gadis berusia belasan tahun, yang membuat ia seketika tersadar, kalau ia telah menikahi seorang wanita yang sangat muda.
Mata Nathan menelusuri tubuh yang terduduk di lantai itu, dengan dada berdegup tidak karuan.
Tapi detik berikutnya, matanya berkedip semakin membeku, melihat beberapa bekas luka pada kulit indah itu.
Bersambung........
semoga aja 2 orang tua Valerie denger deh percakapan lili sama mama nya... biar tau rasa
biar mereka ngerasain dikecewain, dihianatin, dibohongin,, dan penyesalan yang mendalam... dan tak bisa merubah apapun. 😡
lanjut