NovelToon NovelToon
Ditipu Kekasih, Dinikahi Tuan Muda Kaya

Ditipu Kekasih, Dinikahi Tuan Muda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Pembantu / Chicklit / Orang Disabilitas
Popularitas:106.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Tanpa perlu orang lain bicara, Aya sangat menyadari ketidaksempurnaan fisiknya.

Lima tahun lamanya, Cahaya bekerja di kota metropolitan, hari itu ia pulang karena sudah dekat dengan hari pernikahannya.

Namun, bukan kebahagiaan yang ia dapat, melainkan kesedihan kembali menghampiri hidupnya.

Ternyata, Yuda tega meninggalkan Cahaya dan menikahi gadis lain.

Seharusnya Cahaya bisa menebak hal itu jauh-jauh hari, karena orang tua Yuda sendiri kerap bersikap kejam terhadapnya, bahkan menghina ketidaksempurnaan yang ada pada dirinya.

Bagaimanakah kisah perjalanan hidup Cahaya selanjutnya?
Apakah takdir baik akhirnya menghampiri setelah begitu banyak kemalangan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

06.

.

Tiga hari berlalu, Cahaya masih saja bekerja dengan setengah hati. Gadis itu masih belum bisa fokus pada pekerjaannya. Tangannya gemetar, sering membuat kesalahan.

“Kamu kenapa?” Mbak Santi datang dan bertanya. “Gagal nikah lagi, ya?”

Terdengar sarkas, tapi Aya tetap diam.

“Lagian, sudah tahu pincang, masih juga keganjenan. Pasti calon suamimu membatalkan pernikahan, kan? Secara, kalo cowok otaknya normal, pasti akan cari pasangan yang sempurna. Bukan yang modelan kamu.”

Aya tetap diam dan itu membuat Santi semakin kesal.

“Heh, kupingmu bu•deg, ya?” bentaknya sarkas. Dan kali ini berhasil membuat Aya menoleh.

“Apa kamu punya masalah denganku?” Aya membalikkan badan dan menatap Santi dingin. “Apa aku pernah berhutang padamu dan tidak bisa kubayar?”

Santi menelan ludah mendengar suara Aya yang dingin. Tapi ia tidak boleh kalah dari cewek pincang yang ia anggap lemah.

“Kamu tidak berhutang padaku. Tapi kamu selalu menggoda Tuan Muda. Apa kamu tidak bisa melihat dirimu di cermin?” seperti biasa tangan Santi terangkat hendak menoyor kening gadis itu. Namun, Aya dengan tangkas mencekal tangannya, membuat anti merilis kesakitan.

“Lepas, breng•sek!” Sampai berusaha menarik tangannya agar terlepas. Namun Cahaya mencengkeramnya semakin erat. Matanya menatap tajam ke arah wajah Santi.

“Aku tidak pernah membuat masalah denganmu. Jadi, kamu juga jangan membuat masalah denganku. Kita disini sama-sama babu, ingat posisi itu! Jangan merasa dirimu lebih berkuasa hanya karena umurmu lebih tua dariku! Jangan juga menganggap aku lemah. Karena mulai sekarang aku tidak akan lagi hanya diam! Aku memang pincang tapi aku tidak pernah minta makan padamu.”

Glekkk…

Santi menelan ludahnya kasar. Aya tidak membentak. Tidak bicara dengan nada keras. Tapi suara Aya yang berat membuat nyalinya menciut. Selama ini Cahaya selalu tunduk. Kenapa tiba-tiba cewek kampung itu berani melawan? Dan, sorot matanya terlihat menakutkan. Begitu tajam membuat dirinya merasa terintimidasi. Apakah gagal menikah telah membuat Cahaya bermetamorfosis.

“Lepas, pincang!” Santi masih berusaha melepaskan tangannya. Namun, Aya juga masih semakin mencengkeram dengan kuat, hingga membuat Santi meringis.

“Kamu menghinaku pincang dan perawan tua. Lalu apa sebutan yang cocok bagimu? Umurmu bahkan lebih tua empat tahun dariku? Dan kamu juga masih betah menjomblo.”

“Setidaknya kakiku genap. Tidak seperti kamu yang bengkok!”

Grep

Emosi membuat Aya menarik tangan Santi hingga tubuh mereka berdekatan. Lalu dengan sebelah tangannya, Aya mencengkeram rahang Santi.

“Setidaknya aku tidak punya mulut busuk sepertimu. Apa kamu pikir aku tidak tahu, kamu selalu mengadu yang tidak-tidak pada Nyonya? Kamu juga sering mengakui hasil kerja keras Mbak Tina dan Mbak Yuni sebagai pekerjaan mu? Kamu hanya belum ketahuan, karena mereka berdua takut padamu, dan tidak berani lapor. Tapi bukan tidak mungkin suatu saat kebenaran terbuka. Saat itu tiba, bersiap-siap lah kehilangan pekerjaan!”

Aya mendorong tubuh Santi dengan keras hingga Santi jatuh terduduk sambil meringis memegangi pinggulnya.

“Jangan pernah menggangguku lagi. Karena mulai sekarang aku tidak akan diam!” Aya menatap Santi tajam.

“Ak- aku, ak-aku akan melaporkanmu pada Bu Rani.”

“Laporkan saja! Aku juga akan melaporkan kamu pada Nyonya.” Tangan Aya menunjuk ke atas. Di sana ada sebuah kamera CCTV. “Aku punya saksi, kamu yang menggangguku lebih dulu.

“Awas, kamu!” Santi bangkit lalu berlari dari tempat itu dengan memegang pergelangan tangannya yang memerah akibat cengkeraman tangan Cahaya.

Aya terhuyung dan jatuh terduduk bersandar pada mesin cuci setelah Santi pergi. Gadis itu memeluk dua kakinya dengan menelungkupkan wajah di antara dua lutut. Menangis tanpa suara.

“Apa salahku? Aku juga tidak minta terlahir seperti ini.”

Tubuhnya bergetar. Berpura-pura kuat, nyatanya dia lemah. Dia hanya tidak ingin kalau dia tidak melawan, maka dia akan terus ditindas.

*

*

*

Nyonya Syifa memperhatikan perubahan sikap Aya yang murung dan sering melamun. Sudah lebih dari seminggu semenjak gadis itu kembali ke bekerja di rumahnya. Namun, pembawaan gadis itu masih belum ceria seperti semula. Dan itu mengusik pikirannya.

"Aya, apa kamu ada masalah? Kamu terlihat tidak bersemangat dalam bekerja.”

Tidak tahan melihat perubahan Aya yang seperti itu, akhirnya nyonya Syifa memanggil Aya secara pribadi di ruang kerjanya.

Aya menggeleng, enggan bercerita. "Tidak ada, Nyonya. Mungkin saya hanya lelah," jawab Aya lirih.

"Jangan berbohong padaku, Aya. Sebagai orang yang sudah kenyang makan asam garam kehidupan, aku tahu ada sesuatu yang kamu sembunyikan. Ceritakan padaku," kata nyonya Syifana lembut namun tegas.

Air mata Aya kembali mengalir. Tiba-tiba saja gadis itu menangis tergugu. "Semua salah, Nyonya. Semuanya..."

Akhirnya Cahaya menceritakan kegagalan pernikahannya, penipuan Yuda, dan hinaan dari keluarga Yuda serta warga desa. "Dia menikah dengan gadis lain setelah menghabiskan hampir seluruh gaji saya!" isak Aya.

Nyonya Syifa mendengarkan dengan seksama, kemarahan membara di hatinya. "Dasar laki-laki brengsek! Aku akan mengatur orang untuk memberikan pelajaran padanya!" seru Nyonya Syifa geram.

“Tidak perlu, Nyonya.” Aya menolak. Ia lelah, hanya ingin melupakan semuanya. Ia ingin menjalani hidup seperti sedia kala, meski luka di hatinya masih dalam. Nyonya Syifa memeluk Aya, menenangkannya.

"Jangan khawatir, Aya. Kami semua akan mendukungmu.” Wanita itu memang telah menganggap Cahaya seperti putrinya sendiri. Jika saja adiknya Marcel masih hidup, mungkin putrinya itu sudah sebesar Aya.

Sebenarnya, Marcel memang memiliki adik perempuan, dan usianya sama dengan Cahaya. Namun, Marcelina, adik Marcel meninggal saat baru berusia satu tahun karena virus polio. Berbagai cara sudah diupayakan untuk menyelamatkan sang putri. Vaksin, imunisasi, pengobatan, bahkan juga fisioterapi. Namun, tuhan berkehendak lain. Sang putri tetap tak bisa bertahan. Karena itu lah, nyonya Syifa sangat menyayangi Cahaya. Melihat Cahaya selalu mengingatkannya pada mendiang putrinya.

Aya merasakan sedikit kehangatan, dukungan yang membuatnya merasa lebih baik. "Terima kasih, Nyonya,” ucap Aya pelan.

Tanpa mereka sadari, sepasang telinga mendengarkan percakapan mereka di balik pintu yang tak tertutup rapat. Marcel, pemilik sepasang telinga itu, mengepalkan tangannya erat. Rahangnya mengeras mendengar setiap kemalangan yang dialami oleh Cahaya.

Perlahan menutup pintu rapat, kemudian pergi dari tempat itu dan kembali menuju kamarnya. Mengambil ponsel yang tersimpan di satu jaket lalu mengetikkan satu pesan dan mengirimkannya pada seseorang.

Sepersekian detik kemudian, balasan datang.

“Baik!”

*

*

*

Hari-hari berlalu, Aya tetap menjalankan tugasnya sebagai pembantu rumah tangga di kediaman keluarga Dirgantara. Meskipun kesedihan masih terpancar dari raut wajahnya. Namun, ia berusaha untuk tegar.

Ia telah mengikhlaskan semuanya. Tak ingin lagi mengingat sesuatu apapun tentang Yuda yang hanya akan menjadi racun dalam hatinya. Dengan ikhlas pula ia merasa hatinya lebih tenang. Anggap saja bahwa itu memang belum rezekinya.

Namun, ternyata ketenangannya itu tak bertahan lama, hingga suatu sore, saat ia sedang berada di kamar tuan muda kedua untuk menata pakaian yang sudah disetrika ke dalam lemari, ibunya menghubunginya sambil menangis.

“Aya, kebun kita yang ada di belakang rumah disita oleh pihak bank.”

“Apa Bu?” Cahaya benar-benar syok dengan apa yang baru saja ia dengar dari mulut ibunya. “Kenapa bisa disita? Kita tidak pernah memiliki hutang?”

“Maafkan ibu, Aya! Waktu itu…”

1
Jeng Ining
lutut anakmu hancur, musti diamputasi biar ga terjadi pembusukan di lutut ke bawah, jd anakmu pincang ngelebihi pincangnya si Aya, apalagi anakmu ga bams ngapa²in tanpa harta dn kekuasaan Rasyid... harapanku ada yg kasih tau begitu ke Mona😅😅
Nar Sih
selamat mona ,kmu jdi janda juga ,dan itu blsan yg pas buat mu
ora
Sadarlah Mona setelah ini ....
Ariany Sudjana
Mona silakan nikmati hasil perbuatanmu
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
trus klo udah gak cinta kamu yg ceraikan gitu, bilang aja aku masih mencintai hartamu, wkwkwkwkcckkk
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: lha iyo 🤣🤣
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
gak tahunya zonk
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: lha iyo...kapokmu kapan
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
🙄🙄🙄🙄
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: wkwkwkwkckckckkkkk
total 2 replies
moon
harus nya tanya yosh dulu, mak/Joyful/
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: iya juga ya
total 7 replies
〈⎳ FT. Zira
kalo cinta mana mungkin ngelakuin itu.. tapi cinta kan gak pake logika ya..🤧🤧
moon
misim dingin ke namsan tower

anginnya booo!! itu twmpat tinggi banget/Sweat/
moon
what!!

dinginnya sampe bikin bibir kering pecah2 aaayy... bisa2nya kau bilang suka/Curse/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: emoh Mi, mending di tengerang panas juga gak papa/Grin/
total 6 replies
Arin
Ini lah buah dari apa yang tiap kali di perlihatkan oleh orang tua kepada anaknya. Kelakuan buruk apapun akan dilakukan. Dianggap itu wajar, karena orang tua juga melakukan
Eka suci
PD kali Mona, nikmatilah hidup di dalam neraka buatan mu kalau masih belum sadar sungguh terlalu🤭
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Sumar Sutinah
c Rasyid udah tau anak dn istri jahat msh d kukut hadeh, dasar laki" lemah
aku
bgmn misal ningsih di desa udh jd istri pk siapa kmren???? jarwooooo
Eka suci
ke Korea sekalian oplas kah
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: huum, kak. aduh ketebak 😄😄
total 1 replies
moon
kita = aku dan kamu

kami = aku dan orang-orang selain kamu
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: ok, Mi 😘
total 1 replies
moon
gaass menyebrangi samudra Pasifik /Joyful/
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: 😄😄😄🤣🤣
total 1 replies
Nar Sih
semoga cpt hadir marvel junior juga marcel junior
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: Aamiin 🤲🤲
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!