Gadis cantik yang bernama Vanilla Jasmine untuk pertama kali dalam hidupnya ia terbangun di sebuah hotel bintang lima bersama seorang pria berumur. Vanilla Jasmine kerap dipanggil Lala oleh orang-orang terdekatnya. Lala tidak pernah menyangka bahwa malam dimana ia pergi dengan teman-temannya malah berakhir tidur dengan seorang pria yang Lala yakini pria tersebut bukan orang biasa. Memutuskan kabur dan menghilang agar tidak menambah masalah justru membuat beban baru bagi Lala. Beban yang tidak bisa dihapuskan begitu saja. Beban yang akan mengubah kehidupan Lala berikutnya. Beban akibat Lala kehilangan kehormatannya malam itu, tepat satu bulan Lala mengetahui jika ia tengah berbadan dua. Lalu apa yang akan Lala lakukan? Simak selengkapnya.
Peringatan🗣️🗣️🗣️
Cerita ini adalah murni hasil karangan imajinasi author dan seluruhnya adalah fiktif belaka. Semoga pembaca tidak larut dalam cerita sehingga tidak membawanya ke dalam dunia nyata. Cerita ini hanya hiburan, ok!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diamond ice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Jennie kena marah
Bunyi bel yang ditekan dari luar apartemen mengharuskan Lala untuk membukanya. Ia meninggalkan Jason yang masih tidur. Jika nanti tamu yang datang mencari Jason maka ia akan membangunkannya.
" Siapa ya yang bertamu di pagi hari seperti ini?" gumam Lala mulai membuka pintu apartemen itu.
Pintu terbuka dan Lala terkejut karena melihat yang datang adalah Jennie. Jennie sendiri juga tak kalah terkejut dirinya tidak salah kamar kan? Bagaimana kakaknya bisa mengenal Lala. Dan ada hubungan apa mereka sebenarnya?
" Lo?" ucap Jennie memastikan.
Jennie menerobos Lala yang hanya diam mematung memandanginya. Saat ini Jennie hanya ingin mencari kakaknya untuk meminta penjelasan. Mata Jennie membulat ketika menemukan kakaknya tertidur di sofa dengan hanya bertelanjang dada.
" Kakak, bangun" teriak Jennie dan berhasil membangunkan Jason.
Jason mengucek kedua matanya melihat orang yang meneriakinya hingga membuat telinganya sakit. Jennie menatap Jason tajam. Ia butuh penjelasan mengapa ada Lala di kamar kakaknya.
" Kakak, mengapa ada perempuan ini di kamar kakak?" tanya Jennie menggebu.
" Kenapa sih Jen? Pagi-pagi udah teriak kayak gitu. Kamu kira apartemen kakak mu ini hutan?" ucap Jason heran dengan tingkah adiknya.
" Tadinya aku kesini mau menemui kakak. Tapi ternyata ada dia juga disini. Apakah semalam kakak menyewanya? Asal kakak tahu kemarin dia mendekati Kak Marvel sekarang Kak Jason, dia benar-benar hebat karena bisa mendapatkan dua tangkapan emas sekaligus," ucap Jennie sinis.
" Jaga ucapan mu Jen. Kamu bertingkah tidak seperti putri keluarga Davies yang tersohor. Perilaku mu terlihat seperti orang yang tidak berpendidikan,''
'' Kakak please. Kakak belum tahu dia,''
ucap Jennie frustasi melihat kakaknya malah memberikan ceramah.
'' Dan lo, kenapa lo selalu menggunakan wajah sok polos lo untuk menggoda laki-laki? Kemarin Kak Marvel lalu sekarang kakak gue, besok siapa lagi ha? Dasar wanita bergilir, murahan, tidak tahu diri! '' ucap Jennie kepada Lala yang sedari tadi hanya diam.
Plak, tamparan tangan mendarat sempurna di pipi Jennie. Wajah Jennie terhuyung ke samping karena tamparan yang begitu keras. Jennie memegang pipinya yang terasa panas. Bulir air mata jatuh bukan karena tamparan yang keras melainkan rasa sakit karena kakak kandungnya menampar dirinya. Sesuatu yang belum pernah Jennie dapat selama menjadi adik Jason.
'' Kakak?'' ucap Jennie bergetar. Mata yang merah karena sempat menahan tangis kini berganti dengan derasnya air mata yang turun.
'' Jason kamu apa-apaan. Kenapa kamu menampar adik kamu sendiri?'' tanya Lala terkejut. Ia merasa bersalah karena menjadi penyebab kedua adik kakak yang berantem itu.
'' Diam lah La! Aku hanya ingin memberikan pelajaran untuk adik ku yang tidak bisa mengontrol ucapannya,'' ujar Jason bukannya minta maaf malah puas melihat Jennie diam. Sedari tadi ia kebingungan untuk membuat Jennie diam agar tidak membuat keributan.
'' Jennie dengar, jangan sampai untuk kedua kalinya tangan kakak kamu melayang untuk menampar pipi kamu kembali! Berlaku sopan lah kepada Lala karena dia wanita kakak mu. Mengerti?'' ucap Jason tegas.
'' Puas kamu *****?'' ucap Jennie memandang Lala remeh.
'' Aku benci kakak,'' teriak Jennie kemudian lari meninggalkan apartemen Jason.
Jason menarik nafas dalam-dalam. Ia telah salah karena telah menampar adik kesayangannya. Tapi tindakan Jennie juga tidak bisa dibenarkan. Jason kalut karena Jennie menyebut Lala sebagai wanita murahan. Ia tidak akan membiarkan kata itu menyakiti hati Lala lagi. Sedari kemarin Jason memang sudah ingin menegur Jennie hanya saja dirinya belum ada waktu.
Jason mengambil ponsel yang terletak di atas meja depan TV. Ia menelepon Fernando untuk menangani Jennie. Ia akan memberikan sedikit hukuman kepada Jennie.
'' Halo, Fer. Awasi Jennie karena dia sedang marah padaku! Buat dia mulai besok menghentikan segala aktivitasnya sebagai model! Aku hanya ingin dia meninggalkan pekerjaan murahan itu dan memberikan dia sedikit pelajaran karena telah berani melawan kakaknya,'' ucap Jason dan dijawab baik oleh Fernando.
Jason menutup teleponnya dan mendapati Lala yang hanya diam di tempat. Lala tidak bereaksi apa-apa. Jason paham kemudian ia mendekat ke arah Lala. Lala masih diam tak bergeming. Tangan Jason terulur untuk memberikan Lala pelukan.
Jason membawa Lala ke pelukannya. Lala diam saja ketika Jason memeluknya erat dan sesekali tangan Jason mengusap punggungnya untuk mengatakan semua baik-baik saja.
'' Jangan khawatir! Jennie hanya marah sementara sama aku. Ini semua bukan salah kamu. Justru aku sebagai kakaknya yang meminta maaf atas perlakuan Jennie yang sangat tidak pantas. Aku sudah tahu dulu dia sangat suka membully kamu selama SMA. Dia juga yang sering mengata-ngatai kamu dengan sebutan tidak etis. Aku minta maaf,'' ucap Jason sedikit melemah mengingat perilaku adiknya yang ia ketahui dari informasi yang Fernando berikan.
Lala semakin mempererat pelukannya kepada Jason. Saat ini ia hanya membutuhkan bahu itu untuk menyangga kepalanya yang lemah. Karena kepalanya saat ini sudah tidak mampu ia gunakan untuk berpikir lagi. Ia hanya butuh sandaran untuk ketenangan.
Adegan pelukan itu harus terlepas karena Jason menyudahinya. Jason menangkup wajah Lala seolah kata maaf yang ia katakan tidak cukup. Lala mengerti kemudian dirinya tersenyum mengisyaratkan sudah lupakan saja. Senyum Jason terbit kala melihat Lala yang sudah tersenyum. Tanpa sadar karena rasa bahagia itu Jason mengecup bibir Lala sekilas.
Mata Lala melotot sempurna. Kedua pipinya bersemu dan hatinya menjadi gaduh seperti ada yang berdisko. Lala mengerjapkan matanya berkali-kali. Menelaah benda apa tadi yang menyentuh bibirnya.
'' Maaf,'' ucap Jason salah tingkah. Sikap yang belum pernah ia tunjukkan kepada siapapun.
'' Aku ingin pulang. Triplet harus bersekolah setidaknya aku harus ada untuk mengantarkan mereka,'' ucap Lala mengalihkan topik.
'' Kita sama-sama ke sana,'' putus Jason dan Lala menurutinya.
...****************...
Di tempat lain Jennie mengendarai mobil yang ia bawa dengan kecepatan tinggi. Tidak perduli jika terjadi sesuatu kepadanya, Jennie tetap menjalankan mobilnya dengan kencang.
Dari arah yang berlawanan ada mobil yang juga melaju. Mobil itu hampir saja bertubrukan dengan mobil Jennie ketika berada di jalan tikungan. Jennie membelokkan mobilnya tanpa lampu sen yang dinyalakan dan juga kecepatan yang tinggi ketika berbelok. Alhasil untuk menghindari kecelakaan, mobil yang hampir Jennie tabrak membanting stir ke arah pembatas jalan.
Jennie mengehentikan mobilnya dan mendapati mobil lain telah menabrak pembatas jalan. Jennie baru sadar jika ia telah membuat orang celaka. Jennie kemudian turun untuk memastikan kondisi orang yang ia tabrak.
Jennie berjalan tergesa untuk melihat siapa pemilik mobil ini. Kondisi depan mobil rusak parah. Jennie meringis melihatnya. Ingin mencari bantuan namun jalan itu masih sepi. Kaki Jennie bergerak untuk menolong pengemudi yang Jennie lihat hanya berkendara sendiri.
Jennie mengetuk-ngetuk pintu kaca mobil melihat pengemudi laki-laki yang masih berada di dalam. Jennie mulai berusaha membuka pintu mobil itu dengan paksa. Akhirnya pintu mobil dapat terbuka hasil usaha tarikan tangan Jennie. Jennie dapat melihat dengan jelas siapa pemilik mobil yang sudah ia buat celaka.
'' Astaga Bryant,'' pekik Jennie terkejut
klo hanya menganggap lala wanitamu...bukan kekasih atau calon istrimu...kenapa kamu berbuat seenaknya pada lala...lelaki tipe sprtimu memang tdk bisa di jadikan contoh baik untuk lala terutama triplet...jijik dgn cara murahanmu...kamu sendiri yg melecehkan lala,kau anggap lala sprri wanita murahan...obsesimu yg keterlaluan akan merugikan dirimu sendiri...jngn terlalu percaya diri dan egois ..tdk semua wanita bisa kau anggap murahan sprti bekas wanitamu...
lanjut daja lah thor.../Chuckle/
horang kaya memang sperti itu sikapnya...ga pria ga wanita,sama saja kelakuannya...sombong dan sok kuasa...
kalau masih tetap dikota yg sama dan sekolah yang sama...
biar gampang dilacak ya🤣
coba bayar... bela yang salah pun mau🤣