Kau Ambil Pacarku Ku Rebut Suamimu
Dalam sebuah acara reuni sekolah SMA....
Sepasang kekasih berjalan sambil berpegangan tangan, bergabung bersama kelompok yang sudah menunggu kehadiran seorang gadis bernama khairani anjani.
Gadis yang pernah populer saat di sekolah menengah atas tersebut. Ia pintar dan cantik dengan rambut bergelombang indah dan tubuh proposional.
Semua orang heboh, saat gadis itu akhirnya muncul bersama sang pacar yang begitu tampan dan kehadiran mereka membuat semua wanita iri termasuk viola saski.
wanita berambut panjang lurus, mantan teman khairani semasa SMA dulu.
"Gimana kabar, lo?" tanya Ika teman Khairani yang berambut lurus sebahu itu.
"Baik dong," jawab Khairani dengan senyum merekah.
Merekapun saling menjabat tangan dan saling memeluk, bahkan cipika cipiki secara bergantian dengan wajah yang sangat bahagia sambil bersenda gurau.
"Ini siapa, nih? Kenalin dooong!" tanya Shelia gadis berambut panjang dan pirang itu dengan senyum nakal, menatap laki-laki yang datang bersama khairan.
"Kenalin, calon suami gue. Gavin," ucap Khairani, memperkenalkan sang pacar pada semua teman-temannya dengan wajah bangga.
Semuanya langsung heboh, saat khai memperkenalkan gavin sebagai calon suaminya karena ini pertama kalinya dia mempublish sang kekasih.
Gavin memperkenalkan dirinya sambil menjabat tangan semua teman khairan, mereka datang dengan kekasih atau suami mereka dan ada juga datang sendirian seperti viola.
Saat gavin menjabat tangan viola, dia terkejut karena viola sempat mengusap punggung tangan laki-laki itu, berbeda dengan yang lainya viola terlihat nakal membuatnya tak nyaman.
Mereka yang melihat perlakuan viola pada gavin langsung berbisik-bisik, begitu juga ika dan shelia, teman mereka yang satu itu terkenal dengan panggilan play girl.
Khairani segera menyudahi jabatan tangan mereka lalu merangkul lengan sang kekasih hati, menatap viola dengan wajah kesal namun ia segera merubah sikapnya agar tetap rileks.
Acara berlangsung meriah dan mewah karena ketua panitianya bukan orang sembarangan melainkan termasuk orang kaya di negara ini.
Khairani pamit ketoilet bersama ika dan shelia pada pasangan mereka dan membiarkan para lelaki itu akrab dan menikmati acara reuni sekolah itu.
"Khai, elo harus hati-hati sama viola. Gue curiga sama dia?" ujar Ika, memberi peringatan pada teman semasa SMA-nya itu sambil melihat wajahnya yang terpantul di cermin.
"Iya, elo lihat kan tadi ihhh ... Amit-amit laki gue di gaet sama play girl kaya dia," timpal shelia sambil bergidik melihat khairan yang tampak santai mencuci tangannya.
"Bukanya dia udah merit, ya. Mungkin sekarang sudah berubah," sergah Khai berfikir positif dengan sikap viola tadi.
"Berubah apanya! Gue sering lihat dia chek-in hotel," bantah shelia segera.
"Maklum-lah khai. Lakinya dia kan dokter, pasti sibuk banget ngurus pasien apalagi lakinya vio itu spesialis bedah jantung. Udah pasti sibuk banget," timpal Ika dengan wajah yang meyakinkan.
Dalam hati khairan, ada rasa takut jika hal yang tak diinginkan terjadi namun ia menepisnya dan kembali berfikir positif, karena ia dan gavin sudah lama berpacaran tak mungkin kekasihnya itu mudah berpaling darinya.
Percaya dan tetap setia itulah cara mereka menjalani masa-masa berpacaran yang sudah berjalan 5 tahun, apalagi mereka sudah merencanakan pernikahan dan gavin sendiri sudah membeli apartemen untuk mereka tinggali nanti setelah resmi menikah.
...****************...
Sementara diwaktu yang sama, seorang dokter berlarian ke arah IGD, setelah mendapat kabar tentang adanya kecelakaan beruntun yang membuat suasana di rumah sakit ternama itu tegang.
Banyak pasien darurat yang mengalami luka ringan hingga parah dan harus segera di operasi, membuat dokter laki-laki tersebut segera memeriksa satu-persatu kondisi pasien.
Malam ini cukup membuatnya sedikit tegang lantaran hanya dirinya dokter bedah yang ada, sedangkan yang lainya sudah pulang dan ada juga yang tengah cuti. Namun, meski begitu ia tetap tenang dan hati hati dalam memeriksa pasien, agar tak salah mengambil langkah darurat dan obat yang harus diberikan.
"Dokter ken! Pasien Ini, detak jantungnya mendadak berhenti," teriak seorang perawat wanita dengan wajah begitu panik.
Semua perawat mulai melihat pasien tersebut dari tempat mereka, pasalnya pasien berjenis laki-laki itulah yang paling parah.
Dokter ken dan dokter yang bertugas di IGD rumah sakit itu langsung mendekat dan memeriksa keadaan pasien tersebut, seorang perawat laki-laki akhirnya melakukan RJP dan dokter ken memeriksa keadaan pasien itu.
Awalnya pasien itu keadaannya tak berubah dan malah menurun, hingga dokter ken harus melakukan tindakan kejut jantung. Dimana pasien harus merasakan kejutan listrik yang mirip setrika untuk menormalkan irama jantungnya.
Beberapa kali ia melakukannya, menempelkan dua alat itu ditangan kanan dan kirinya lalu menempelkannya ke dada pasien hingga terjadi tarikan kuat yang seperti tersetrum.
Terdengar irama detak jantung normal di monitor, menandakan pasien kembali stabil dan membuat mereka merasakan kelegaan.
Mereka membubarkan diri, setelah yakin bahwa pasien tersebut benar-benar stabil.
"Gak pulang, Dok?" tanya seorang dokter muda laki-laki, menyapa Dokter Ken yang duduk di kursi tunggu pasien.
Dikri ikut duduk disampingnya sembari menyimpan kopi instan yang ada di gelas kertas itu.
"Sebentar lagi," jawab Dokter Ken sambil menyandarkan kepalanya pada tembok, memejamkan matanya dengan berpangku tangan dan bertumpu kaki.
"Gak takut istri ngambek, Dok?" ledek anak didiknya itu membuat Dokter Ken tertawa pelan.
"Yang penting kita punya uang, Dokter Dikri," balasnya dengan meledek balik tanpa mengubah posisi.
"Ya ... Dokter bener, cewek mana coba yang nolak pria seperti Dokter Ken Arok ini," puji Dokter muda itu dengan tersenyum menggoda.
"Nanti, tesis saya kasih nilai bagus ya, Dok. Biar Dokter ada temanya disini," pinta Dikri dengan tanpa tahu malu.
"Tak bisa, itu bahasan yang berbeda Dokter Dikri," tolak Dokter Ken.
Ken bangkit dari tempat duduknya dan beranjak pergi meninggalkan anak didiknya sendirian dengan mulut menganga.
"Gila! Ternyata dia lebih killer dari pada dosen dikampus," gumam dokter muda itu.
Ia melihat punggung kokoh seniornya hingga hilang dibalik tembok.
...****************...
Keesokan harinya, khairani berjalan sendirian di lorong rumah sakit lalu berbelok ke arah ruang rawat inap, dimana bibinya tengah dirawat di rumah sakit itu.
Saat masuk bibirnya mengulas senyum melihat sang bibi masih terlelap dalam mimpi indahnya, selama seminggu dia akan cuti menemani bibinya yang akan di operasi siang ini .
Beberapa menit kemudian, para dokter dan perawat masuk keruangan tersebut, khai pun bangkit dari tempat duduknya untuk menyapa kedatangan mereka dan memberi ruang untuk memeriksa keadaan sang bibi.
"Pagi cantik," sapa Dokter Dikri dengan senyuman menggoda, tak lupa ia mengedipkan sebelah matanya pada keluarga pasien tersebut.
"Pagi Dokter tampan," Sahut Khairani dengan tersenyuman geli, sudah terbiasa dengan Dokter magang satu ini.
"Yang tampan itu, saya atau dia?" tanya Dokter Dikri sembari melirik ke arah Dokter Ken.
"Semua dokter disini tampan-tampan, kok," jawab khai dengan bibir yang masih tersenyum.
Dokter Ken hanya menggelengkan kepalanya, sudah biasa dengan sikap dokter magang yang jomblo satu ini. Namun, matanya sempat teralihkan pada khai yang tersenyum hingga membuatnya ikut tersenyum walau samar.
"Sudah-sudah, jangan lama-lama. Ayo di periksa, nanti pasien lain kabur lagi," sela perawat laki-laki, menghentikan aksi nakal Dokter magang itu.
Bibi fauziah pun diperiksa dengan teliti dan hati hati, karena ia adalah pasien vip yang berada dibawah perawatan dokter ken.
Khai hanya melihat saja seraya dalam hatinya ia berdo'a, agar sang bibi stabil dan bisa segera di operasi setelahnya sembuh dari sakit jantungnya.
Bagaimana pun, pasien yang tengah diperikaa itu adalah satu-satunya keluarga yang ia miliki setelah orang tuanya meninggal karena tragedi kecelakaan.
"Semuanya stabil, nanti kami akan segera mempersiapkan operasinya. Tetap berdo'a agar operasinya lancar dan pasien segera pulih," tutur Dokter ken dengan lembut namun tegas.
"Amin ... Makasih dok," ucap khai dengan penuh harap lalu menghembuskan nafas lega.
Merekapun pergi meninggalkan ruang inap itu untuk melihat pasien lainya.
Khairani menatap wajah pucat itu dengan mata yang mulai berkaca, tak apa ia harus kehilangan banyak uang yang penting bibinya bisa sehat lagi.
Waktu berlalu begitu cepat, siang pun berganti menjadi malam. Dalam suasana sunyi itu, khai masih menunggu sendirian setelah operasi yang baru saja dilakukan sudah berjalan lancar.
Khai duduk sendirian di kursi panjang, dimana tempat duduk keluarga pasien biasanya menunggu, dia tak bisa tidur makanya ia keluar.
Tak jauh darinya, Dokter ken melihatnya sedari tadi. Lelaki itu lalu melangkahkan kakinya mendekati khai dan duduk disampingnya.
"Kenapa belum tidur ini sudah malam?" tanya Dokter yang sudah berusia 35 tahun itu.
"Gak bisa, Dok. Lagi amnesia," jawab khai dengan apa adanya.
"Amnesia." Dokter itu terkekeh mendengar ucapan polos khai yang membuat gadis itu sadar bahwa ucapanya salah.
"Maksud saya Insomnia, Dok. Ya ampun ... ini mulut." Khai menepuk-nepuk pelan bibirnya yang selalu salah dalam mengucapkan kata.
Mereka pun mengobrol seolah akrab, padahal mereka baru bertemu bebarapa kali. Sikap khai yang lucu dan ceplas-ceplos membuat dokter ken terkekeh beberapa kali dan ia sangat terhibur dengan kehadiran khai malam ini.
Karena Ken tak akan pulang, walaupun pulang sang istri pun tak ada di rumah. Ia sudah meminta ijin akan menginap dirumah temanya yang berulang tahun.
Dan entah kenapa? Ken lebih nyaman di tempat orang sakit itu, dari pada dirumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Carmenita🌴 [HIATUS, JGN BACA!]
Haiii kakkk keren banget karyanya😍😍😍😍mana udah rame banget! Harus semangat ya utk terus berkarya✨
2024-12-18
0
Msofa
Heii! jangan suudzon... mungkin dia OB 🏨 Hotel /Joyful//Joyful//Joyful/
2025-02-01
0
vj'z tri
awal bab ok Thor lanjutkan 🫰🫰🫰
2024-11-25
0