Seperti Mawar yang memiliki duri untuk melindungi kelopaknya yang rapuh seperti itu juga Mawar yang mencoba menutupi setiap luka yang iya rasakan dan alami dalam pernikahannya bersama Ikhsan.
" harusnya kamu tak perlu membantah apa yang ibu katakan " ucap Ikhsan yang selalu saja membela ibunya jika istri dan ibunya sedang berselisih paham.
" sebagai seorang menantu harusnya kamu mengerti jika tak seharusnya kita membantah apa yang ibu mertuamu katakan terlepas ibu salah atau tidak " ucap Ikhsan yang tak mengetahui penyebab sebenarnya kenapa Mawar sampai berdebat dengan ibu mertuanya.
" apa kamu tau yang ibu mu minta dari ku ?" tanya Mawar yang kini sudah berurai airmata.
" apapun itu tak seharusnya Kamu membantah karena itu pasti yang terbaik untuk kita " ujar Ikhsan tetap membela ibunya dan menyalahkan Mawar istrinya.
Sebenarnya apa yang di minta ibu mertua Mawar hingga Mawar memilih berdebat dengan ibu mertuanya.
Dan apa yang sebenarnya Mawar sembunyikan dari Iksan selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai Terbongkar
Seolah ada jalur yang terhubung saat mawar mengucap kata ikhlas memaafkan Ikhsan, kondisi ikhsan kini jauh lebih baik ditambah obat yang Sesil berikan membuat Ikhsan bisa membuka mata dalam keadaan segar.
" ah syukurlah kondisi ku sudah jauh lebih baik " ucap Ikhsan yang kini sudah menyandarkan tubuhnya di bantal yang iya susun di belakang punggung nya.
" ternyata Cahyo hanya membohongiku saja soal guna guna yang mungkin saja berbalik padaku " ucap ikhsan yang dengan sombongnya yakin jika sehatnya saat ini tak ada hubungannya dengan kelapangan hati Mawar yang sudah memaafkan dirinya tanpa harus ikhsan minta.
Ikhsan pun bangkit dari duduknya tapi secarik kertas berlogo rumah sakit mengusik rasa penasarannya, meski ragu siapa pemilik secarik kertas itu tapi Ikhsan tetap mengambil dan membuka kertas itu.
" hasil laboratorium ?"
" Sesil Dwi Astuti " rasa penasaran ikhsan semakin menjadi saat membaca nama yang tertera di dalam hasil laboratorium sebuah rumah sakit, hingga tatapan matanya tertuju pada hasil akhir laporan laboratorium yang membuatnya jantungnya hampir berhenti berdetak.
" hamil ??"
" bagaimana bisa ?" ikhsan kembali membaca ulang berharap apa yang iya baca salah sampai mata ikhsan membulat sempurna saat melihat tanggal yang tertera di ujung atas laporan laboratorium jika tanggal terbit hasil ini sudah dua Minggu lebih yang artinya jika Sesil sudah hamil sebelum Sesil menikah dengan dirinya.
" dasar wanita ja Lang, pantas dia begitu berambisi menikah dengan ku ternyata dia sudah hamil sebelum datang padaku !! " geram Ikhsan sambil meremas bukti pengkhianatan Sesil.
Dengan penuh amarah Ikhsan keluar dari kamarnya sambil terus menggenggam bukti pengkhianatan Sesil agar bisa iya tunjukan pada Sesil dan Bu Teri.
" ikhsan ?"
" kamu kenapa ?" tanya Bu Teri yang bisa melihat amarah yang begitu besar yang terlihat di wajah ikhsan saat ini.
" dimana menantu kesayangan ibu ?" tanya Ikhsan yang membuat Bu Teri semakin yakin jika ada hal besar yang terjadi tapi dirinya tak tau apa itu.
" Sesil pergi "
" memang ada apa ? " tanya Bu Teri semakin penasaran karena tak bisanya ikhsan akan bersikap seperti itu terlebih pada dirinya.
" ibu akan tau saat menantu kesayangan ibu datang dan dia sendiri yang akan memberitahu ibu apa yang membuat Ikhsan benar benar marah saat ini " ucap Ikhsan yang tak ingin karena keberpihakan Bu Teri membuat Bu Teri melarang sesil pulang ke rumah.
" apa perlu ibu telpon agar Sesil segera pulang ?" tanya Bu Teri yang sudah tak sabar ingin tau apa yang sebenarnya terjadi.
" ada apa Bu ?" tanya Sesil yang baru saja sampai di rumah setelah sebelumnya menyerahkan berkas yang sudah Mawar dan Ikhsan tanda tangani agar bisa segera di proses.
" ini dia, menantu kesayangan dan juga menantu yang selalu ibu banggakan !" ledek ikhsan yang kini semakin tak kuasa menahan emosi yang memuncak di atas kepalanya
" kamu kenapa ikhsan ?" tanya Sesil yang merasa heran dengan sikap ikhsan saat ini.
" aku tidak apa apa sebelum aku menemukan kertas ini tergeletak di sudut tempat tidur.
" mas tolong jangan membuat aku dan ibu bingung !"
" sudah berapa bulan usia kandungan mu ?" tanya Ikhsan yang bukan hanya membuat Bu Teri syok dengan pertanyaan ikhsan tapi juga Sesil yang kini sudah pucat pasi.
" usia kandungan ?" tanya Sesil berharap dengan melakukan bisa mengulur waktu sampai dirinya bisa menemukan jawaban yang pas yang tak akan bisa di bantah oleh ikhsan.
" baca dan jelaskan apa ini !!" bentak Ikhsan sambil melempar secarik kertas yang sejak tadi iya genggam.
✍️✍️✍️ apa dengan mudah Sesil mengakui kebohongannya ataukan Sesil bisa berkilah dan membuat Bu Teri berpihak padanya ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘