Ketika tombak itu dihunuskan ke arahnya, Qu Fengxiao sudah tidak memiliki terlalu banyak harapan lagi untuk mengembalikan segalanya seperti semula. Satu-satunya keluarga yang ia punya membunuhnya. Dia jatuh ke dalam keputusasaan. Tapi siapa sangka, dia akan terbangun di dunia lain di mana teknologi lebih maju dari duniannya. Ditambah, dia harus berurusan dengan ilmuwan gila dari sebuah institusi raksasa yang terhubung dengan keluarganya.
Belum selesai dengan itu, tiba-tiba seseorang mengajaknya menikah dan membuatnya bingung dengan keberadaan dua pria yang terlihat mirip di dua dunia.
"Tuan Dewa Kuno, kau tidak sedang mempermainkanku, kan?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chintyaboo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Alam Jiwa
Cahaya yang masuk membuat matanya sakit. Qu Fengxiao menyesuaikan matanya dengan cahaya terang yang bersinar di dekatnya dan melihat sosok wanita menatapnya dengan rasa penasaran tinggi.
Qu Fengxiao tertegun sejenak, lalu bangun dan melihat sekitar. Dia ada di atas batu yang melayang-layang di ruang kosong yang gelap. Cahaya yang datang berasal dari lampu putih yang berkelap-kelip seperti kunang-kunang di tangan wanita itu serta bintang-bintang di ruang kosong.
Seperti di luar angkasa.
“Hei, siapa namamu?” tanya wanita itu.
“Qu Fengxiao.” Qu Fengxiao tampak linglung sejenak dan bertanya, “Di mana ini?”
“Oh? Ternyata kau adalah jiwa baru. Ini adalah Alam Jiwa. Jiwa orang-orang yang mati akan berkumpul di sini sebelum menjadi dewa atau menetap di sini selamanya.” Dia melihat Qu Fengxiao dengan teliti. “Kau memiliki aura ilahi yang dipancarkan oleh dewa. Seharusnya setelah menetap di sini beberapa waktu, kau sudah bisa pergi ke Alam Dewa.”
Alam Jiwa ....
Sebuah tempat di mana seseorang harus singgah setelah kematiannya sebelum menjadi dewa. Jika gagal menjadi dewa, maka akan terjebak di sini selamanya.
Qu Fengxiao memiliki garis darah dewa. Jadi dia memiliki peluang keluar dari sini dan membentuk tubuh baru. Dia cukup beruntung bisa tiba di sini.
Meski pada akhirnya dia harus mati untuk kedua kalinya.
“Siapa namamu?” tanya Qu Fengxiao.
“Qing Fei. Kau bisa memanggilku A Fei.” Qing Fei terkekeh. Dia jarang berkomunikasi dengan jiwa lain seperti ini dan merasa sangat senang.
Setahu Qu Fengxiao, Alam Jiwa tidak memiliki aturan. Semua jiwa di sini sangat kuat. Mereka hidup bebas dan meningkatkan kekuatan, saling memperebutkan wilayah kekuasaan dan membentuk berbagai kekuatan. Waktu di sini juga lebih cepat daripada di luar sana. Hanya saja, Qu Fengxiao belum pernah datang ke sini. Jadi tidak tahu situasi pastinya.
“A Fei, tolong ceritakan padaku tentang Alam Jiwa.”
Qing Fei terlihat sangat bersemangat. “Kamu tenang saja. Alam Jiwa tidak semengerikan yang rumor katakan. Kamu hanya perlu berkultivasi untuk menjadi dewa. Jiwa-jiwa lain terlalu penyendiri dan tidak tertarik berbaur. Kamu juga bisa pergi ke berbagai tempat di Alam Jiwa untuk menambah wawasan.”
Qu Fengxiao melihat sekitarnya yang hanya terdiri dari ruang kosong dan bintang. Bagaimana dia bisa menemukan jalan untuk menambah wawasan?
“Tempat yang kau maksud ... ruang kosong dan batu-batu ini?”
Qing Fei berdecak. “Aiya, itu yang kamu tidak mengerti. Kamu hanya perlu menempuh perjalanan selama beberapa waktu untuk menemukan sebuah tempat. Ke arah manapun kamu berjalan, kamu pasti akan menemukan sesuatu. Ini hanya masalah waktu.”
Hanya masalah waktu.
Di dalam ruang kosong tak berujung, mungkin saja Qu Fengxiao baru menemukan tempat yang benar-benar nyata setelah ratusan tahun lamanya berjalan di kekosongan.
Qing Fei melanjutkan. “Tapi itu dulu. Sejak pembatas dunia mengalami kerusakan, terjadi banyak retakan ruang di Alam Jiwa. Alam Jiwa adalah batas antara alam fana dan Alam Dewa. Jadi retakan yang muncul akan sangat banyak. Kamu hanya perlu masuk ke retakan untuk pergi ke suatu tempat. Alam Jiwa sangat luas melebihi bayanganmu.”
“Masuk ... retakan ....” Qu Fengxiao tidak bisa membayangkannya. Terakhir dia masuk retakan bersama Qu Fengxiu dan tiba di dunia ini. Kalau begitu ... Qu Fengxiu juga ada di dunia ini di salah satu retakan lain.
Mengingat kembali apa yang terjadi saat ia masuk ke retakan ....
Huo Yuzheng ....
“Sayang sekali, belum ada yang bisa memahami retakan dan pergi ke tempat sesuai tujuan. Aku baru saja keluar dari retakan, tapi malah tiba di sini dan menemukanmu. Semua terjadi begitu saja. Kalau tidak hati-hati, mungkin saja kamu akan bertemu Dewa Kegelapan dan mati mengenaskan.”
Sesuai dugaan Qu Fengxiao. Qu Fengxiu ada di sini.
“Apa yang dia lakukan selama ini?” tanyanya. Nadanya sedikit dingin saat membicarakan iblis itu.
Qing Fei menjawab, “Tampaknya jiwanya terluka karena keluar-masuk retakan berulang kali. Aku lupa memberitahu, jiwa yang terlalu sering masuk ke retakan akan mengalami kerusakan. Kemudian beberapa bulan yang lalu, Dewa Kegelapan bertarung dengan seseorang yang sangat kuat dari alam fana. Katanya Dewa Kegelapan mencuri sesuatu darinya dan dibawa ke alam fana yang lain.”
“Mencuri? Apa itu air suci?”
“Entahlah. Kau tidak akan mempercayainya, tapi Dewa Kegelapan mencuri sesuatu dari anak kecil. Temperamen anak ini sangat buruk dan menciptakan lebih banyak retakan di Alam Jiwa saat kemunculannya. Dewa yang singgah saat itu berkata kalau anak itu adalah putri dari salah satu Dewa Kuno dan Dewa Iblis.”
Qu Fengxiao tidak terkejut tentang identitasnya. Tapi dia terkejut akan satu hal. Qu Fengxiu sebenarnya mencuri sesuatu dari anak kecil! Anak kecil, lho!
Pria itu semakin tidak waras. Apa dia tidak memiliki harga diri perhitungan dengan anak kecil!
“Jangan pikir anak kecil itu benar-benar anak kecil. Usianya sudah ribuan tahun.”
“....”
Yah, pantas saja Qu Fengxiu sangat perhitungan.
“Hah, jika membicarakan Dewa Kegelapan yang kejam dan jahat itu benar-benar tidak akan ada habisnya. Qu Fengxiao, baru-baru ini aku mendengar dari jiwa lain kalau ada Dewa Kuno yang datang ke Alam Jiwa. Aku sangat ingin melihatnya. Tapi sayangnya, retakan membawaku ke tempat yang salah berkali-kali ....”
“Dewa Kuno?”
“Benar! Aku dengar dia sangat tampan. Dewa Kuno ini pernah datang sekali setelah menyelesaikan ujian Alam Fana, tapi tiba-tiba saja dia kembali. Sudah beberapa hari ini banyak jiwa yang ingin meminta petunjuk pada Dewa Kuno agar bisa keluar dari Alam Jiwa dan menjadi dewa. Kau memiliki keberuntungan yang bagus karena datang di saat-saat ini.”
“Dewa kuno mana yang kau maksud?” Qu Fengxiao memiliki firasat buruk.
Qing Fei tersenyum malu-malu dan menjawab, “Dewa Hukum.”
“....”
“Kudengar dia sangat tampan saat datang pertama kali. Saat itu aku belum ada di sini. Jadi sekarang aku ingin mencarinya meski harus mengitari kekosongan sejauh ribuan mil.”
Qu Fengxiao merasa kakinya lemas ketika mendengar Dewa Hukum disebutkan. Sudah ada Qu Fengxiu, sekarang Dewa Hukum. Harinya di Alam Jiwa benar-benar menyedihkan.
“Tiba-tiba saja aku menyesal masuk ke retakan,” gumamnya.
Tapi dia harus di sini selama ratusan tahun lagi!
Dua musuh ....
Dua musuh di saat yang sama ....
Qu Fengxiao benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.
“Jangan pergi menemuinya. Dia bukan orang yang baik.”
Qing Fei terkejut. “Apa? Kau mengenalnya?”
“Bisa dibilang ... teman masa kecil.”
“Wah, hebat sekali! Apa dia sangat tampan seperti yang dikatakan rumor?”
“Seharusnya tidak lebih tampan dari Dewa Kegelapan.” Itulah penilaian Qu Fengxiao. Di matanya, hanya Qu Fengxiu yang tampan. Itu juga karena mereka kembar.
“Apa benar setampan itu?” Mata Qing Fei semakin berbinar.
Qu Fengxiao kewalahan. “Lupakan.”
Qing Fei memeluk lengan Qu Fengxiao dan berkata. “Aku sangat beruntung bertemu denganmu. Kau bahkan pernah melihat dua dewa agung ini.
“Eh, ayo kita pergi ke Lembah Ming. Kamu baru saja datang, tidak baik menjadi jiwa pengelana di luar seperti ini.” Qing Fei menarik Qu Fengxiao dengan semangat.
Lembah Ming seharusnya adalah dunia kecil di sebuah wilayah di Alam Jiwa. Qu Fengxiao mengangguk dan mengikuti arah Qing Fei pergi.
Qing Fei tidak lagi menggunakan retakan sebagai alat transportasi. Dia terbang bersama Qu Fengxiao dengan kecepatan tinggi ke arah yang ia ketahui. Kecepatan Qing Fei sangat cepat. Bahkan Qu Fengxiao cukup mengaguminya.
“Aku penasaran, apa gelar dewamu?” tanyanya sambil terbang.
“....” Qu Fengxiao sama sekali tidak menjawab.
Qing Fei tampak penasaran, tapi tidak bertanya lagi. Ia tiba-tiba teringat sesuatu. “Oh iya, aku ingin memberitahu hal penting lagi. Dalam dua bulan kedepan area kehampaan di wilayah kekacauan akan membentuk sebuah dimensi baru. Aku sarankan untuk ikut ke pembukaan dunia kecil itu untuk mencari peluang. Siapa tahu bisa pergi ke Alam Dewa lebih cepat.”
Tiap 1000 tahun, area kehampaan Alam Jiwa yang tidak terisi kehidupan akan membentuk sebuah dimensi baru. Tempatnya terbentuk tidak spesifik. Biasanya dimensi itu berupa dunia kecil yang kondisi lingkungannya menyesuaikan situasi area kehampaan yang terbentuk. Itu seperti sebuah evolusi dunia.
Ada banyak dunia kecil seperti itu di Alam Jiwa dan kebanyakan sudah dikuasai oleh jiwa-jiwa dewa yang kuat. Dunia kecil yang baru terbentuk ini akan menjadi sasaran kekuatan-kekuatan tersebut untuk menjadi area kekuasaan baru. Seperti invasi.
Ini adalah perburuan yang fantastis. Qu Fengxiao cukup tertarik. Jika ingin hidup ratusan tahun lagi dan membentuk tubuh baru, dia harus memiliki tempat tinggal.
Mereka berjalan cukup lama ke arah Lembah Ming. Sebagian besar Alam Jiwa hanya berupa ruang hampa sehingga Qu Fengxiao semakin penasaran seperti apa bentuk Lembah Ming di antara ruang hampa ini.
Qing Fei berhenti dan berjalan dua langkah di ruang hampa lalu menoleh ke arah Qu Fengxiao.
“Sudah dekat.”
Qu Fengxiao mengikuti langkah Qing Fei. Semakin jauh mereka melangkah ke depan, semakin Qu Fengxiao merasa kalau mereka sudah berjalan sangat jauh. Tapi rasanya seperti baru sekejap mata.
Qu Fengxiao melihat sebuah cahaya yang lebih terang dibanding bintang-bintang yang bersinar. Di balik cahaya itu, terdapat sebuah retakan yang lebih besar seperti yang pernah ia lihat di alam fana.
Namun, retakan itu berbeda dari retakan yang disebabkan oleh kerusakan pembatas alam. Retakan itu terlihat seperti celah berisikan sebuah semesta, tapi tidak jelas terlihat ada apa di dalamnya.
“Itu adalah Lembah Ming.” Qing Fei tampak sangat bersemangat dan menarik lengan Qu Fengxiao mendekati retakan besar itu.
Dari kejauhan, Qu Fengxiao dapat melihat ada beberapa jiwa yang berkeliaran di sekitar retakan. Seperti petugas yang ditugaskan khusus untuk mengawasi pintu masuk sebuah tempat.
Saat melihat Qing Fei dan Qu Fengxiao, mereka bergegas mendekat mencegah mereka masuk ke dalam.
“Berhenti di sana!”
Qing Fei dan Qu Fengxiao sama-sama berhenti.
“Lembah Ming bukan tempat yang bisa didatangi sesuka hati. Tunjukkan token identitasmu.”
Qing Fei mengeluarkan token giok miliknya dan menunjukkannya pada penjaga. Saat penjaga melihatnya, pandangannya beralih ke arah Qu Fengxiao.
“Mana punyamu?”
Qing Fei berkata, “Aiya, apa kalian akan begitu perhitungan pada jiwa baru? Aku baru saja menemukannya saat melewati retakan ruang. Dia benar-benar jiwa malang yang baru dilahirkan.”
Mereka melihat Qu Fengxiao penuh selidik. “Oh, ya? Kenapa rasanya tidak asing?”
“Eh, kalian ini. Sudah kukatakan, dia masih sangat baru, apa aku harus menjelaskannya lebih lanjut? Di antara kalian, jiwa mana yang tidak memiliki sedikit kemiripan?”
“Tanpa token kami tidak bisa membiarkan jiwa manapun lewat. Lembah Ming saat ini sedang membatasi jiwa baru yang berdatangan. Jika tidak memenuhi syarat, lebih baik pergi saja.”
“Kau ....” Qing Fei tampak kesal, tapi Qu Fengxiao langsung menyentuh bahunya dan menggeleng. Wanita itu pun mendengus dan diam.
“Apa syaratnya?” tanya Qu Fengxiao.
Jiwa penjaga itu mencibir. “Jika bisa melewati gerbang Lembah Ming tanpa tertangkap, maka kau bisa masuk.”
“Kalian! Jelas-jelas kalian sedang menindas orang!” Qing Fei nyaris meledak dan ingin memukuli mereka.
“Baik.” Qu Fengxiao menaikkan alisnya dengan sedikit senyuman. Ia bersedekap dada dan berkata, “Jika aku berhasil melewatinya, serahkan semua harta kalian padaku.”
“Heh, kau terlalu memandang tinggi dirimu. Ketahuilah tempatmu, jiwa baru lahir. Jika kau benar-benar bisa melewatinya, jangankan harta, aku akan memanggilmu kakak!”
Qing Fei berbisik, “ Gerbang Lembah Ming ada di balik retakan ini. Lokasinya masih cukup jauh dan berbahaya. Apa kau yakin?”
“Aku sudah pernah mati dua kali.” Qu Fengxiao sangat yakin pada kemampuannya. Meski kekuatan jiwanya tidak begitu kuat, tapi masih bisa menangani masalah kecil seperti ini.
Qing Fei menyingkir ke samping. Karena ini ujian untuk Qu Fengxiao, maka dia tidak akan ikut. Dia tidak ingin menjadi beban. Belum pernah ada syarat seperti ini sebelumnya di Lembah Ming. Sepertinya memang ada sesuatu.
Tanpa aba-aba, Qu Fengxiao terbang ke arah retakan melewati keenam penjaga yang berdiri di depannya. Gerakannya sangat cepat. Bahkan para penjaga itu nyaris tidak sadar kalau Qu Fengxiao sudah menghilang begitu cepat.
“Cepat kejar!” Mereka berbondong-bondong terbang mengejar Qu Fengxiao.
Bagi Qu Fengxiao yang berulang kali melarikan diri dari Dewa Kegelapan, melarikan diri dari jiwa-jiwa belaka itu hanya permainan anak-anak.
Mereka menyerang dari belakang dan terus menembakkan sihir jiwa padanya. Qu Fengxiao akui, mereka cukup kuat. Tidak ada satupun jiwa di sini yang memiliki kekuatan lemah di masa hidup mereka. Pengalaman bertarung mereka juga yang terbaik. Jadi cara mereka mengejar Qu Fengxiao juga tidak akan sama seperti orang-orang yang hanya tahu cara menggertak yang lemah.
Masih cukup jauh menuju retakan bagi Qu Fengxiao. Tapi kecepatan orang-orang itu telah berhasil menandinginya dan mencegahnya pergi ke retakan. Qu Fengxiao sama sekali tidak berniat menghindar ataupun mengambil jalan lain.
Dia mengeluarkan busur kristal dan membidik dengan cepat. Meski tanpa kekuatan hawa dingin, anak panah yang keluar dari busur kristal es miliknya bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng. Apalagi setelah ditanamkan kekuatan spiritualnya.
Satu busur dilepaskan, kemudian membelah diri menjadi beberapa bagian dan melesat ke penjaga yang menghadangnya di depan. Penjaga itu menahan serangan panah sampai sedikit termundur. Saat melihat ke depan lagi, Qu Fengxiao sudah melewati mereka.
Qu Fengxiao tidak memiliki banyak waktu untuk menangani mereka saat ini. Yang terpenting adalah pergi ke balik retakan dan menuju gerbang Lembah Ming.
Para jiwa itu masih mengejar. Entah berapa sihir meluncur menarget Qu Fengxiao. Qu Fengxiao menggunakan kelincahannya untuk menghindar dan terus pergi ke arah retakan.
Sudah dekat! Qu Fengxiao semakin semangat. Sudah lama dia tidak bermain seperti ini.
Baru saja Qu Fengxiao akan menyentuh retakan, sebuah pedang panjang ditebaskan di depannya yang membuat Qu Fengxiao mundur. Qu Fengxiao menahan pedang itu dengan tangannya secara langsung, lalu berputar dan menendang sosok di balik pedang.
“Bagus! Kekuatan yang bagus!” Pemilik pedang itu berdecak dan melanjutkan serangan.
Qu Fengxiao mengerutkan kening. Orang ini bukan dari kelompok penjaga yang mengejarnya.
Kemampuan bertarung jarak dekat Qu Fengxiao tidak sebaik jarak jauhnya. Dia menggunakan busur untuk menahan pedang yang dihentakkan ke arahnya beberapa kali. Penjaga ini lebih kuat dari penjaga yang mengejarnya di belakang.
Qu Fengxiao melihat ke arah penjaga yang masih mengejar. Beberapa sihir dilemparkan, yang membuat Qu Fengxiao harus memutar ke samping. Penjaga di depannya sepertinya tahu bahwa kelemahannya adalah pertarungan jarak dekat hingga tidak memberinya kesempatan memberi jarak.
Tapi bukan berarti tidak ada cara.
Qu Fengxiao melepaskan anak panah dengan cepat ke atas dan menciptakan serangan medan yang cukup besar. Hawa dingin tercipta dari anak panah dan menciptakan serpihan es di ruang hampa seperti hujan. Qu Fengxiao menggunakan bebatuan di sekitar sebagai tumpuan kaki untuk menghindari pedang dan terbang ke atas.
“Hmph! Kau pikir serangan kecil itu akan menghentikanku?” Penjaga itu mendengus dan melompat ke arah Qu Fengxiao.
Qu Fengxiao mengarahkan serpihan itu ke penjaga yang mendekatinya, lalu menciptakan dinding tinggi menggunakan serpihan yang membuat penjaga itu tidak bisa mendekatinya.
Penjaga itu mengangkat pedangnya, lalu menebas ke depan. Sayatan yang besar tercipta menghancurkan dinding pemisah dan menembus ke arah Qu Fengxiao. Sayatan itu berhasil mengenai tubuh Qu Fengxiao, membuatnya terhempas ke belakang.
“Huh! Adik kecil, jangan pernah bermain-main denganku!” Penjaga itu berkata dengan bangga.
Ia melihat tangannya yang memegang pedang sedikit bergetar dan merasakan aura dingin yang seperti akan membekukannya. Ia mendengus, “Kemampuanmu cukup bagus.”
“Terima kasih.”
Penjaga itu terkejut. Dia berbalik ke belakang hanya untuk menerima tinju tangan yang dingin di wajahnya sampai sosoknya terhempas cukup jauh.
“Sial!” Dia melihat ke depan, lalu menebaskan pedangnya lagi.
Tebasannya tepat mengenai Qu Fengxiao yang memukulnya. Tapi sosok cantik itu langsung hilang menjadi serpihan spiritual yang bertebaran di ruang hampa.
Penjaga itu terkejut. Saat melihat ke sisi lain, dia melihat ada Qu Fengxiao lain yang sedang dikejar penjaga lainnya. Di sisi lainnya, dia melihat Qu Fengxiao menjulurkan lidah tepat di depan retakan dan masuk ke dalam.
Ia hampir muntah darah karena marah!
Qu Fengxiao tidak tahu ingin tertawa berapa kali saat melihat tiga momen dalam satu waktu. Tapi dia belum bisa santai sepenuhnya, karena gerbang masih cukup jauh di depannya.
Qing Fei bilang kalau jalan menuju gerbang Lembah Ming berbahaya. Dia harus waspada.
To be continue