NovelToon NovelToon
Bodohnya Aku Yang Percaya Akan Cinta

Bodohnya Aku Yang Percaya Akan Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:696.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: senja liana

Kinara yang menjadikan Geffie sang suami sebagai panutan lantas harus di hadapkan dengan kenyataan terpahit yang menuntun dirinya membuka tabir kepalsuan yang di sembunyikan oleh suaminya selama ini.

Hati perempuan mana yang tak runtuh ketika melihat suami yang begitu penyayang dan penuh kehangatan, ternyata berselingkuh dengan sahabat dekatnya sendiri tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Ketika rasa terjatuh karena perselingkuhan suaminya semakin menusuk hatinya, Kinara dipertemukan dengan seseorang yang mempunyai luka yang sama dengannya.

Mampukah seorang Kinara memperbaiki segalanya? akankah segala hal yang mereka lalui berakhir dengan kandas? atau malah berlabuh ke lain hati?

Ikuti terus kisahnya hanya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja liana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak ada dalam kamusku

"Oh wow bahkan kamu masih bisa bersandiwara hingga kini Bi, sepertinya kamu cocok sekali untuk mendapat sebuah peran dalam perfilman." ucap Kafeel sambil menunjuk ke wajah Nabila kemudian mendekat dan membisikan sesuatu di telinga Nabila. "Jangan kira karena aku diam, aku tidak mengetahui kelakuan mu selama ini di belakangku Bi, kamu kira aku buta?" ucapnya yang tentu saja membuat Nabila terkejut mendengarnya.

"Tidak mungkin Kafeel tahu bukan?" ucap Nabila dalam hati dengan masih terbengong mencerna ucapan Kafeel barusan.

"Pulanglah bersama Rendy, dan jangan mencari atau mengusikku." ucap Kafeel sambil melangkahkan kaki memasuki mobil miliknya.

Tok tok tok

"Kaf kita bicarakan baik ok! kita bisa luruskan segalanya." ucapnya sambil mengetuk kaca mobil Kafeel berusaha untuk mencegahnya pergi.

Namun sayangnya Kafeel sudah benar benar lelah mendengar berbagai alasan demi alasan yang terlontar dari mulut Nabila, hingga tanpa rasa iba ia melajukan mobilnya dengan kencang membelah jalanan ibu kota.

"Mari kita pulang bu bos." ucap Rendy yang datang menghampiri Nabila setelah kepergian Kafeel dari sana.

****

Kinara sampai di rumah dengan penampilan yang sudah acak acakan dan berjalan gontai masuk ke dalam rumah.

"Apa yang sudah terjadi bu? apakah ibu kehujanan? atau kerampokan?" tanya Nining yang baru saja keluar dari kamar Delisha.

"Tak apa Ning, kamu boleh pergi." ucap Kinara dengan nada yang lirih.

Nining yang mendengar hal itu tentu mengerti dan paham bahwa Kinara sedang butuh waktu untuk sendiri, sehingga ia langsung pamit undur diri dari sana.

Setelah kepergian Nining, dengan langkah pelan Kinara memasuki kamar Delisha kemudian berbaring tepat di sebelahnya sambil menatap wajah damai Delisha ketika tidur.

"Bunda masih bisa kan nak menahan segalanya? ayahmu pasti hanya sesaat bukan? dia.. dia tidak benar benar akan meninggalkan kita bukan?" tanya Kinara dengan nada tersayat lirih sambil mengelus perlahan rambut putrinya.

Kinara benar benar tak sanggup jika harus menanggung semuanya sendiri, andaikan orang tuanya masih hidup pasti Kinara sudah menumpahkan segala keluh kesahnya pada kedua orang tuanya tanpa perlu memendamnya sendiri seperti ini.

"Mama Ara kangen sama mama, bagaimana Ara bisa melewati cobaan rumah tangga Ara kali ini mah? apa mama bisa bantu Ara dari sana? hiks hiks hiks." ucapnya lagi sambil menangis tertahan karena ia takut suara isakannya akan membangunkan Delisha.

Hingga beberapa menit kemudian mungkin karena kelelahan atau apa Kinara perlahan mulai masuk ke alam mimpi dan tertidur.

****

Sementara itu Geffie yang sedang kebingungan mencari Kinara pada akhirnya memutuskan untuk pulang, siapa tahu mungkin Kinara sudah di rumah pikirnya.

Geffie memarkirkan mobilnya di garasi kemudian bergegas memasuki rumah mencari keberadaan Kinara, setiap sudut ruangan bahkan tak luput dari perhatiannya namun sayangnya Kinara tak kunjung juga ketemu, hingga setelah beberapa menit berkeliling barulah ia menyadari satu hal bahwa kamar Delisha belum ia cek sedari tadi.

Dengan langkah bergegas dibukanya perlahan pintu kamar agar suara decitan pintu tidak membangunkan Delisha yang sedang tidur. Ada perasaan lega di hatinya kala melihat Kinara sedang tertidur bersama Delisha.

"Syukurlah, aku kira dia culik." ucapnya sambil melangkah masuk mendekat ke arah keduanya. "Apakah dia habis menangis? kenapa matanya bengkak sekali? tidak mungkin dia melihatnya bukan?" tanya Geffie dalam hati menerka nerka.

Diusapnya lembut bahu Kinara untuk membangunkannya dan menanyakan apa yang telah terjadi sebenarnya. Secara perlahan Kinara mengerjapkan matanya kemudian menoleh ke bawah melihat siapa yang membangunkannya.

"Tinggalkan aku sendiri mas." ucap Kinara dengan lirih.

"Kita harus bicara, sebaiknya kita bicarakan di luar saja." ucap Geffie.

Mendengar hal itu Kinara nampak bangkit dengan ogah ogahan mengikuti langkah kaki Geffie hingga ke ruang keluarga.

"Kamu dari mana saja? aku mencari mu sedari tadi, dan juga ada apa dengan penampilan mu ini?" tanya Geffie sambil menatap ke arah Kinara dari atas hingga bawah.

"Aku tidak secantik dia ya mas? maaf." ucapnya sambil mengambil tisu basah dan mengelap wajahnya dengan kasar.

Mendengar hal itu Geffie terdiam menerka nerka siapa yang tengah di maksud Kinara barusan.

"Dia siapa Ra? kamu jangan ngelantur begitu kalau ngomong."

Gerakan Kinara lantas terhenti, lagi lagi sudut matanya basah kala membayangkan kelakuan suaminya tadi, namun langsung ia usap dengan kasar menggunakan tisu basah tadi agar Geffie tidak melihat air matanya.

"Bukankah bersamanya lebih enak mas? harusnya dulu kamu mendengarkan saran ku untuk menunggunya, bukankah hal ini tidak akan terjadi?" ucap Kinara lagi dengan nada yang bergetar kali ini.

Mendengar ucapan Kinara lagi lagi membuat Geffie terdiam dan berpikir keras siapa yang tengah dimaksud oleh Kinara barusan.

"Kalau kamu memang mencintainya, kamu... kamu boleh memilikinya asal biarkan Delisha bersama ku, karena aku sungguh tidak punya siapa siapa lagi di dunia ini selain anakku hiks." ucapnya dengan nada yang semakin bergetar tak kuat menahan tangisnya kala mengatakan hal itu.

Tentu saja Geffie langsung menatap tajam ke arah Kinara, karena ia paham betul apa maksud ucapan Kinara kali ini.

"Kamu ingin bercerai dari ku?" tanya Geffie dengan nada yang meninggi membuat Kinara cukup tersentak mendengarnya.

"Bukankah itu keinginanmu? lalu kenapa kamu marah?" ucap Kinara sambil menahan isakannya.

"Tidak ada perceraian dalam kamus ku, ingat itu!" ucap Geffie meninggi.

"Jika kata perceraian tidak ada dalam kamus mu, mengapa kata perselingkuhan kau tambahkan ke dalamnya mas? aku juga wanita mas, seorang ibu, apa aku pantas mendapatkan ini semua?" ucap Kinara yang kali ini membuat air mata mengalir dengan deras membasahi pipinya.

"Aku...aku hanya..."

"Hanya apa? clbk? atau menyalurkan segala hasrat yang terpendam lama?" tanya Kinara yang langsung tepat menusuk ke jantung Geffie.

"Jaga bicara mu Ra?" ucap Geffie dengan tatapan tajam.

"Aku sudah cukup mengalah selama ini mas, kamu bilang begitu aku mencoba mengerti, kamu bilang ini aku juga coba mengerti, namun ketika aku melihat tepat dengan mata kepala ku, apa aku harus mencoba mengerti juga? apa kamu tidak pernah berpikir tentang bagaimana perasaanku sedikit saja mas?" ucap Kinara meluapkan segala keluh kesahnya.

"Lebih baik tenangkan dulu dirimu baru kita bicarakan lagi nantinya." ucap Geffie bangkit berdiri hendak melangkah pergi.

"Lepaskan aku mas." ucap Kinara lagi membuat langkah kaki Geffie terhenti.

"Jangan harap! atau kamu harus bersiap kehilangan Delisha untuk selamanya." ucap Geffie kemudian pergi dari sana.

"Tidak bisa begitu dong mas! mas.... mas Geffie..." panggil Kinara berulang berharap Geffie tidak benar benar melakukannya.

Dan lagi lagi Delisha kembali menjadi alasan dalam rumah tangga Kinara. Kinara benar benar tidak habis pikir akan sikap Geffie yang terus menjadikan anak sebagai alat untuk mengekangnya. Apakah dia sedikit saja pernah memikirkan perasaannya?

Bersambung

1
Yuni Ngsih
Tank .....Thoooor ....ceritranya sangat bgs cuma sayang kebahagiaan kinara cuma sebentar ....hehehe👍👍👍💪💪💪
Erna M Jen
kirain di tolak lamarannya..
Yuni Ngsih
Thoooor kok ceritra gini....ya ....trs ujian kinara trs berantai .......kacian ....😭
Erna M Jen
aku kesal sama kinara kenapa tidak pergi saja dari rumah
Erna M Jen
biarkan kafeel berjodoh dgn kinara dan menemukan kebahagian...
Erna M Jen
pasangan selingkuh yang tidak punya perasaan...kasihan kinara
Erna M Jen
dasaar...penghianat pagar makan tanaman...
Erna M Jen
awal cerita yang membuat penasaran..
Seven8
kasian Rian .. SDH lahir tidak di ketahui ayahnya, hidup sederhana padahal ayahnya kaya, cinta bertepuk sebelah tangan.. sudah bahagia berkumpul bersama keluarga ayahnya malah meninggal..
Yuliana Rahmawati
Luar biasa
Happy Family
namanya juga bego..... suka berbuat masalah kan? ya jalani ajalah... kenapa ngeluh... kn kau hebat. mendusta... berdalih... ...
Happy Family
elektrik baru nyala.... ya kali terus mendingin? hahahhahaha
Happy Family
pelik je rumah tak ada tangki air tuk penyimpanan ke? kn setiap rumah² moden ada tangki air,jd tak perlu elektrik tuk buka keran air.... eerrrrrr....
Fera Waty
/Ok/
Kumala Sari
Luar biasa
Ronal Iwan Evendi
lumayan bagus
Rosita
rasain kmu geff... cmburu jg ya 😄😄
Rosita
bkn nya terima ksh udh d beri tau ttng anak nya mlh kinara tersinggung... kinara kmu kn pinter massk hal seperti itu kanu tersinggung bkn nya kmu kshn dg ank mu
Diah Darmawati
lanangan taekk ..ups map thorr
Sukron Makmun
mksih thor critany...bagus lanjutkan mg sehat sllu dn ttp smgat good luck🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!