NovelToon NovelToon
Isekai Summoner

Isekai Summoner

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Sistem / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Isekai / Game
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: king in yellow

seorang gadis penyendiri sedang nongkrong di game MMORPG, namun ia tertidur di dalam game itu, dan terbangun di dunia yang berbeda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon king in yellow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menuju Sancthum

Sasha, gail, Astra, dan Goven duduk di kreta kuda yang sama. Kereta kuda itu lebih besar dari pada yang biasanya. Dan di tarik oleh empat kuda, di kelilingi oleh para penyihir putih yang menaiki kuda Goven duduk di sebelah Sasha, menunduk dan memejamkan matanya, dia tidak tertidur namun bermeditasi. Di sisi lain Gail dan Astra duduk berlawanan di depan mereka.

Sasha melihat ke arah Gail yang menggunakan pakaian formal militer, Walau begitu dia masih terlihat gagah. Namun Sasha menyadari noda merah di pipinya. Sasha menunjuk. "Gail... Pipimu"

Tanpa berganya Gail langsung menggosoknya dan noda itu hilang. Kereta kuda itu kembali sunyi. Dua hari perjalanan sunyi seperti ini akan menjadi perjalanan yang panjang. Rasa penasaran Sasha telah meledak.

"Gail... Siapa yang mencium pipimu itu ?"

Wajah Gail langsung memerah sementara itu Astra melihat ke arah Sasha awalnya dia tidak percaya. Namun ketika ia melihat reaksi saudaranya dia terkejut. "heh ?! Gail, kamu punya hubungan dengan siapa ?"

"hm ? Sasha, bagaimana kamu bisa tahu ?" tanya Goven membuka matanya.

"tadi aku lihat ada noda lipstick merah... Siapapun yang menciumnya pasti buru-buru. Lalu dia mencium pipi Gail, dan dia berusaha menghapusnya... Namun tidak cukup bersih"

Gail mengangguk. "skenarionya tepat seperti itu.... Walau begitu aku tidak akan memberi tahu siapa dia"

"kenapa ?" tanya Astra dengan mengerutkan alisnya.

"em...uh... Anu... Aaah... Bukan urusanmu" Astra kemudian bersandar lalu melihat keluar jendela.

Sasha lalu melihat ke arah Goven. "hey, Goven... Apa ada syarat untuk memasuki negeri sancthum ?"

Mata Goven langsung terbuka dia kemudian langsung duduk tegak. "tidak banyak sih... Tetapi nangi ada sebuah test"

"test ?"

"ya... Kamu harus menaruh tanganmu di sebuah kristal spesial. Di mana kristal itu akan mmmemperlihatkan siapapun yang menyentuhnya sebagai orang baik atau jahat"

(tunggu... Kedengarannya kristal itu sangat familiar. Propeti kristal itu terdengar seperti kristal yang ada di main story campaign: the ursun mountain. Di Overworld... Ceritanya bagus sih... Tapi karena rasku yang setengah true vampire aku kena banyak masalah dengan para NPC... Sekarang karmaku ada di angka 0 sepertinya aku harus meningkatkannya nanti)

"melihat orang baik dan jahat yah..." gumam Astra. "Sasha... Apa krista itu dapat melihat karma ? Kristal itu akan berubah menjadi hitam jika di sentuh orang jahat, dan putih jika di sentuh orang baik"

Sasha mengangguk. "kelihatannya begitu... Walau begitu dari penjelasanmu kedengarannya kristal itu hanya memberikan info karma yang, kasar..."

"karma ? Oh iya... Astra dan Gail memberi tahuku soal karma saat menjelaskan Bellum... Dan kami ingin mendapatkan konfirmasi dari Gadis suci... Kalau memang benar seperti yang kamu katakan karma adalah angka di atas kepala seseorang, itu akan sangat menarik"

Sasha terlihat penasaran. "siapa gadis suci ini ?"

"dia adalah penyihir/pendeta terkuat di sancthum... Hanya beberapa orang di dunia ini yang bisa menyainginya. Dia guruku dan aku adalah salah sagu murid terbaiknya... Juga dia pendiri dari pasukan terkuat sancthum yang di sebut holy light yang terdiri dari paladin dan pendeta yang di latih dan berpengalaman"

Sasha mengerutkan alisnya. "kedengarannya dia memiliki pengaruh yang besar... Namun, sebuah negeri yang memiliki pasukan paladin selalu membenci undead dan sejenisnya. Apa kau yakin aku akan baik-baik saja ?"

"u-um... Tentu... Pada akhirnya kamu lebih condong ke manusia kan ? Di sisi lain, guruku sangat toleran... Walau begitu tetap hati-hati. Mungkin nanti akan ada pendeta atau paladin yang salah paham... Tetap dekat denganku, aku akan melindungimu"

Sasha menghela nafas dengan berat. "sudahku duga... Aku tidak masalah jika di serang, tapi aku TIDAK INGIN terlibat masalah politik apapun oke ?"

Tiba tiba saja mereka berhenti beberapa menit sampai ada suara ketukan di jendela kereta kuda dari salah satu penyihir putih. Goven kemudian membuka jendela. "tuan kami berpapasan dengan kelompok centaur mereka bilang mereka daru suku Adelme..."

Mata Goven melebar mendengar itu lalu tersenyum. Dia langsung saja turun dari kereta kudanya. Dan menemui rombongan centaur itu. Astra, Gail dan Sasha tentu saja bingung jadi mereka juga ikut turun.

Mereka ada di padang rumput yang luas dengan jalan setapak yang membentang. Goven terlihat sedang berbicara dengan seorang Centaur, ia menggunakan armor dan terdapat sebuah kapak besar di punggungnya. Bagian bawah kudanya juga di tutup armor untuk kuda walau hanya setengah, terdapat banyak aksesoris dj tubuhnya yang terlihat buatan tangan. Dia menyilangkan tangannya sambil berbicara dengan Goven.

Sasha melihat ke arah kelompok centaur di depannya. Ada yang terlihat memakai pakaian umum dan bagian kuda yang telanjang. Namun ada juga yang mengenakan armor dan memegang senjata. Beberapa dari mereka menarik kereta kuda berisi supply makanan dan minuman.

Astra menyilangkan tangannya. "hm...Adelme yah... Aneh, kenapa mereka migrasi sekarang ? Bukannya waktu migrasi centaur masih lama ?"

Gail merespon. "yaah... Centaur punya cara hidup mereka sendiri... Lagi pula, pengetahuan kita soal migrasi centaur sepenuhnya dari pola gerakan mereka bukan alasan mereka"

Tidak lama Goven menghampiri mereka. "kita akan bergabung bersama mereka. Rute kita sama, setidaknya sampai dengan dengan kota suci... Aku kenal mereka. Mereka orang-orang baik"

Gail Mengangguk "tentu, lebih banyak lebih baik bukan ? Sekarang kita tidak perlu khawatir serangan bandit atau monster"

Mereka melanjutkan perjalanan mereka. Sampai akhirnya langit menjadi oranye. Mereka pun berhenti dan memasang tenda. Para centaur mendirikan api unggun besar di mana anak anak, wanita dan yang tidak bersenjata beristirahat di sana. Di kelilingi oleh api unggun kecil di mana mereka yang berarmor dan bersenjata duduk mengawasi dan beristirahat juga. Di sisi lain para penyihir putih duduk di api unggun mereka sendiri. Dan Sasha bersama teman temannnya

Namun ada satu centaur yang duduk di api unggun kelompok Sasha. Dia melepas helmnya, wajahnya terlihat tampan dan memiliki janggut dan kumis yang lebat.

Goven melihat ke arah centaur itu dengan bingung. "Kingred... Aku senang kamu mau bergabung dengan kami, tapi... Kenapa kamu tidak bergabung dengan sukumu ? mereka terdengar bersenang senang"

Kingred merespon dengan ramah, walau suaranya yang berat. "aah ! Sudahlah, aku makan dan minum bersama mereka setiap hari. Jarang jarang aku berkumpul bersama temanku dan orang orang baru... Jadi ! Astra, dan gail... Huh ? Sebuah kehormatan dapat bertemu dengan pangeran negeri ini. Terimakasih telah mau dan memperbolehkan para centaur dari segala suku untuk bermigrasi ke negeri Angran"

Gail mengangguk. "tidak masalah..."

Di sisi lain Astra langsung saja bertanya. "kalian sudah mau migrasi ? Apalagi menuju sancthum... Apa yang terjadi, jika aku boleh tahu..."

"ehm... Ya... Kami sempat bertemu dengan kelompok black serpent. Kami bertarung dan berhasil mengalahkan mereka. Namun kami tidak merasa aman atas keberadaan mereka di tempat tinggal sementara kami. Jadi aku memutuskan untuk melakukan migrasi ke tempat yang lebih aman"

Mendengar itu Gail menunduk. "maaf, sebagai pelindung dan pemimpin ksatria Angran. Kalian merasa tidak nyaman dan terancam di tanah kami..."

Kingred langsung saja menggelengkan kepalanya. "tidak, aku tahu selicin apa dan seberapa sulitnya mereka di basmi. Ini bukan salahmu, amu dengar usaha apa saja yang telah Angran lakukan, aku dapat menghormati usaha kalian..."

Kingred lalu menoleh ke arah Sasha. "dan siapa wanita muda ini ? Tidak bermaksud menyinggung tapi matamu dan rambutmu agak membuatku takut... Aku kira aku melihat seorang banshee, untung saja kulitmu tidak sepucat mereka jadi aku dapat membedakan"

"namaku Sasha..." Sasha lalu melihat sebuah aksesoris yang tergantung di bahu Kingred.

Kingred menyadarinya lalu tersenyum. "cantikkan ? Aku mendapatkannya dari pemimpin suku iinok dalam duel kami" ucapnya dengan bangga. Aksesoris itu adalah gantungan sebuah tanduk pelangi yang di ikat tali.

"iya itu cantik... Heh... Bagaimana jika aku menantangmu untuk aksesoris itu ?"

Semua orang terkejut, dan Kingred mengangkat alisnya. "oh... Tentu, duel apa ? Apapun boleh"

Sasha tersenyum "bagaimana kalau balapan kuda ?"

Mendengar ini Kingred langsung tertawa. "hah ! Baiklah... K-kamu lucu sekali, kamu pikir seekor kuda dapat menang melawan centaur ?"

Di sisi lai Sasha mengambil salah satu kuda yang menarik kereta kuda. "oho... Sombong juga..."

Kingred masih tersenyum dengan percaya diri. "baiklah nona... Mana garis finisnya ?"

Sasha menunjuk ke arah pohon yang ada di atas bukit. Jaraknya tidak begitu jauh hanya 100 meter. Kingred melihat sambil tertawa kecil "heh... baiklah..."

Mereka pun bersalaman setuju. Di sisi lain Gail, Astra dan Goven duduk menonton di dekat api unggun. Namun Sasha bertanya. "tunggu... Di mana kudamu ?"

Pertanyaan ini langsung membuat Kingred bingung, lalu dia memberi isyarat menunjukkan bagian kudanya. Dan Sasha menggelengkan kepapanya. "itu bagian dari tubuhmu... Bukan kuda..."

"tunggu-tunggu... Biar aku memperjelas ini... Kamu ingin aku, seorang centaur... Untuk menaiki kuda ?"

"benar... Secara bahasa itu yang kita ketujui"

Kingred terlihat bingung wajah nya terlihat tidak percaya dengan penjelasan Sasha. Dan juga Gail, Astra san Goven yang menonton.

"woi ! konsepnya tidak seperti itu!" teriak Astra.

"ah ! Diamlah, ini bukan duelmu..." Sasha menarik seekor kuda dan memberikan talinya ke Kingred. "nih... Gunakan saja kuda kami... Baiklah di hitungan ke tiga satu... dua..."

Selagi Sasha menghitung Kingred hanya menatap Sasha dengan kekesalan. "Satu !" Sasha langsung memacu kudanya menuju gelapnya malam yang hanya di terangi bulan. Kingred menyilangkan tangannya di dadanya melihat Sasha memacu kudanya. Lalu menoleh ke arah kudanya dengan kesal.

Tidak lama Sasha sampai di finish "woooh ! Aku menang ! Hehehe"

Setelah kembali Sasha melohat ke arah Kingred dengan jahil. "jadi ? Mana hadiahnya ?"

Kingred langsung saja memberikannya. "nih ambil..." wajahnya masih terlihat kesal. Merek kembali duduk di api unggun. "Goven... Hati hati dengan wanita ini... Dia licik"

"hey ! Kamu sudah setuju dengan balapan 'kuda'nya jangan salahkan aku kamu kalah"

Wajah Kingred masih terlihat masam. Merasa sudah cukup bersenang senang dia meraih ke pocket dimensionnya. Lalu menarik sebuah benda.

"nih... Ambil anggap saja kita tukeran aksesoris, dan yang tadi tidak di hitung"

Kingred melihat aksesoris yang di berikan Sasha. Itu adalah daun emas yang terlihat indah. Kemudian ia menghela nafas. "baiklah... Dasar... Walau begitu aku tidak akan melupakan ini"

"dasar dendaman... Padahal cuman bercanda doang." gumam Sasha

1
Xaviere
gass up lagi thor 😁😁👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!