NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Perjodohan

Cinta Dalam Perjodohan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: fana01

Di usianya yang sudah sangat matang ini, Khalif Elyas Hermawan belum juga menemukan pasangan yang cocok untuk dijadikan pendamping hidup. Orang tuanya sudah lelah menjodohkan Khalif dengan anak rekan bisnis mereka, tapi tetap saja Khalif menolak dengan alasan tidak ada yang cocok.

Mahreen Shafana Almahyra gadis cantik berumur 25 tahun, tidak dapat menolak permintaan sang bibi untuk menikah dengan seorang laki-laki yang tidak ia kenal sama sekali.

Ya, gadis yang akrab di sapa Alma itu tinggal bersama paman dan bibinya, karena sejak umur 15 tahun, kedua orang tuanya sudah meninggal.

Bagaimana kisah Khalif dan Salma? Ikuti terus kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fana01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

..."Jangan menyesali keputusan yang sudah diambil, tapi belajarlah darinya"...

...🌹🌹🌹...

"Zalfa kalau udah selesai belanjanya ayok pulang" ajak Alex.

"Kakak pulang aja duluan aku masih mau belanja" tolak Zalfa. Pulang bersama mereka? Oh tentu saja sudah pasti dia menolaknya. Melihat mereka berduaan saja sudah membuat hatinya serasa mau meledak.

"Kalau begitu kakak pesanin taxi" Alex mengambil ponselnya hendak memesan taxi. Tapi di tahan oleh Zalfa.

"Aku kan udah bilang, aku masih mau belanja. Kalau mau pulang, pulang aja sendiri" ucap Zalfa dengan wajah datar. Dia menahan gejolak di dadanya. Saat dia memutuskan untuk menjaga jarak dengan Alex, kenapa malah Alex yang gencar mendekat. Tidak taukah Alex, kalau begini terus dia tidak akan bisa melupakan perasaannya pada Alex.

Sedangkan pria itu menyuruhnya untuk melupakan rasa itu.

"Zalfa, kamu bakalan kerepotan bawa belanjaan sebanyak ini" Alex tetap ngotot.

"Zalfa pulang bareng mbak Alma nanti" Zalfa menatap Alma dengan wajah memohon.

Alma yang tidak mengerti ada masalah apa di antara keduanya hanya diam saja. Dia sudah seperti menonton drama antara pasangan yang sedang bertengkar.

"Mas kalau Zalfa maunya pulang sama mbak Alma biarin aja kenapa sih?" bujuk Ghea. Mendengar itu Zalfa rasanya ingin muntah saja, dia tau kalau suaranya sengaja di buat sedikit manja. Cih, dasar perempuan bermuka dua, Zalfa menggerutu dalam hatinya. Dari tadi dia perhatikan tangan Ghea tidak pernah lepas dari lengan Alex. Sudah seperti prangko saja.

Hatinya yang sudah panas malah tambah kepanasan melihat itu.

"Kamu tidak sedekat itu dengan Alma, untuk pulang bersama dengannya. Dan jangan nyusahin orang lain" Alex tidak mengindahkan perkataan Ghea tadi. Ghea yang di cuekin merasa kesal. Tapi dia harus bisa berpura-pura biasa saja, sudah lama dia mengincar Alex, dan perjodohan yang dilakukan antara dia dan Alex adalah permintaannya sendir. Dia membujuk orang tuanya untuk menjodohkan mereka.

"Nggak papa mas kalau Zalfa mau pulang bareng saya, nanti biar saya suruh sopir rumah untuk nganterin Zalfa" Alma melerai keduanya, dia tidak mau terjebak di antara Zalfa dan Alex.

Zalfa merasa tertolong kali ini, lalu Zalfa mengikuti Alma yang berjalan menuju kasir.

"Makasih ya mbak Alma" ucap Zalfa. Yang di balas anggukan oleh Alma. Akhirnya Zalfa dan Alma pulang bersama.

"Mau singgah dulu?" tawar Alma setelah sampai di rumahnya.

"Apa boleh mbak?" Zalfa merasa senang karena Alma menawarinya untuk singgah. Dari awal melihat Alma ada rasa nyaman di hatinya. Mungkin karena pembawaan Alma yang lembut, membuat orang yang dekat dengannya merasa nyaman.

"Tentu, ayok masuk" Zalfapun masuk ke rumah Alma.

"Di rumah ini hanya mbak Alma dan kak Khalif aja yang tinggal?" Zalfa penasaran melihat rumah yang sebesar ini di huni siapa saja.

"Ada bik Minah sama satpam yang tinggal disini, kalau pak Le setelah Maghrib pulang ke rumah beliau" jawab Alma dengan ramah.

"Zalfa Akrab juga dengan mas Khalif?"

"Di bilang akrab tidak juga mbak, cuman sesekali kalau kak Alex lagi ngumpul sama kak Khalif Zalfa ikut" Zalfa duduk di ruang makan sambil meminum jus yang di berikan Alma.

Mengingat Alex mood Zalfa yang tadinya bagus, berubah jelek. Alma dapat melihat itu. Dari sorot mata Zalfa ada kesedihan disana, sesama wanita Alma langsung tau kalau Zalfa memiliki perasaan terhadap Alex.

"Lagi ada masalah?" Alma mencoba untuk lebih akrab dengan Zalfa, naluri sebagai seorang kakaknya keluar begitu saja. Sejak dulu dia ingin memiliki seorang adik perempuan yang bisa dia ajak bercerita.

Zalfa memutar-mutar gelas yang di tangannya.

"Kenapa mbak tanya begitu?"

"Keliatan dari wajah kamu" semakin lama Alma merasa senang mengobrol dengan Zalfa.

"Lagi patah hati?" pertanyaan Alma membuat Zalfa tersedak jus yang dia minum.

Uhuk uhuk uhuk

Zalfa menepuk-nepuk dadanya yang terasa sakit akibat tersedak tadi.

"Kok mbak bisa tau?" Zalfa menutup mulutnya, dia terjebak dengan pertanyaan Alma.

"Siapapun bisa tau kalau kamu lagi patah hati, itu terlihat jelas dari wajahmu. Sepertinya kamu tidak bisa menyembunyikan perasaanmu ya?"

"Apa sejelas itu mbak?" kalau benar yang di katakan Alma, jadi selama ini Alex sudah tau tentang perasaannya. Cuman dia pura-pura tidak tau saja. Memikirkan kemungkinan itu membuat dadanya terasa sesak.

"kalau boleh mbak tebak kamu suka sama Alex?" gelas yang di pegang Zalfa hampir jatuh ketika tebakan Alma tepat sasaran. Seperti pemanah profesional yang berhasil memanah musuhnya.

"Kok bisa sih mbak tau?" hanya itu yang keluar dari mulut Zalfa.

Setelah cukup lama mengobrol dengan Zalfa, dia pamit untuk pulang. Hari sudah sore, Alma meminta pada pak Le untuk mengantar Zalfa pulang.

"Trima kasih ya mbak Alma, kapan-kapan kita ngobrol lagi ya mbak, aku udah merasa nyaman sama mbak"

*****

Sekarang jam menunjukkan pukul 19:30, Alma duduk di ruang tengah menunggu Khalif pulang. Khalif sudah mengabarinya kalau dia akan pulang agak terlambat hari ini.

Tidak berselang lama kemudian suara mobil Khalif terdengar, dengan langkah lebar Alma menghampiri Khalif.

"Assalamu'alaikum" ucap Khalif ketika masuk ke dalam rumah.

"Wa'alaikumussalam mas" jawab Alma dengan senyuman di wajah cantiknya. Melihat Alma yang menyambut kedatangannya lelah yang di rasakan Khalif seharian ini hilang seketika. Berganti dengan perasaan bahagia.

Alma me gambil alih tas dan jas yang di bawa Khalif, dia letakkan kedua benda itu di rak samping tangga.

"Mas mau mandi dulu?"

"Boleh"

"Sebentar Alma siapin airnya dulu" kemudian Alma bergegas menuju kamar yang di ikuti Khalif di belakang.

"Mas airnya udah Alma siapin, habis mandi nanti mas langsung turun ya"

"Ok" jawab Khalif singkat. Hari ini tubuhnya terasa sangat lelah, bahkan kepalanya terasa mau pecah, memikirkan kelakuan Chaterine.

Dia bergegas ke kamar mandi untuk mandi. Selesai mandi Khalif menghampiri Alma di meja makan.

"Wow, dalam rangka apa masak sebanyak ini?" tanya Khalif yang melihat meja makan yang penuh dengan beragam makan.

"Sesekali nggak papa mas, tadi tuh Alma lagi pengen masak aja, Alma kira nggak bakalan sebanyak ini"

"Sepertinya enak nih"

"InsyaAllah enak mas, soalnya tadi di bantuin bik Minah juga"

Alma mulai mengisi piring Khalif. Dan memberikannya pada Khalif.

 "Makasih sayang" ucap Khalif.

Alma dan Khalif menikmati makan dalam suasana yang hening, keduanya sibuk dengan makanannya masing-masing.

Selesai makan Khalif memeriksa beberapa berkas di ruang kerjanya. Alma yang bosan di tinggal sendiri menghampiri Khalif.

Tok tok tok

Alma mengetuk pintu ruangan Khalif yang terbuka. Khalif menoleh ke arah pintu, dan mendapati istrinya sedang berdiri disana.

"Mas masih lama?" Alma mendekat ke arah Khalif kemudian dia duduk di pangkuan suaminya. Kedua kakinya melingkari pinggang, sedangkan kepalanya dia sandarkan ke dada Khalif.

Alma menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Khalif, sesekali dia meniup leher suaminya itu.

Sifat Alma sangat bertolak belakang ketika di depan orang lain dan ketika bersamanya. ketika bersamanya Alma bisa bersikap manja seperti ini.

Khalif mengelus punggung istrinya dengan tangan sebelah, yang satunya dia gunakan memeriksa berkas perusahaan.

"Kalau ngantuk tidur duluan saja" suruh Khalif.

"Nggak mau, nggak bisa tidur kalau nggak ada mas" jari-jarinya yang kecil membuat tulisan-tulisan acak di dada Khalif.

*****

1
Ainunnissa
semangat trus Kaka author 💪👍 karya mu di nanti
Apollogurl_01
Memikat
Stefhany Anhai Rivera Maco
Update secepatnya thor! Kami sudah tidak sabar ingin tahu kelanjutannya!
fana01: bab baru sudah update KK, silahkan mampir yaa,😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!