Sungguh malang nasib seorang pria miskin nan buruk rupa. Jonatan selalu dihina oleh sang mertua dan dia tak pernah mendapatkan cinta dari sang istri yang sudah satu tahun dia nikahi, bahkan mereka selalu tidur dengan terpisah.
Suatu hari, Jonathan tidak sengaja membunuh seorang preman demi melindungi sang istri, sehingga Jonathan harus dipenjara dan divonis hukuman mati. Nasib Jonathan semakin memilukan ketika dia harus kehilangan adiknya yang mati dengan cara yang sangat mengenaskan.
Disaat perjalanan dari pengadilan menuju lapas, tiba-tiba terjadi sebuah kecelakaan yang membuat Jonathan telah dikira mati, padahal sebenarnya dia ditolong oleh seorang pria yang mengaku bahwa dia adalah kepercayaan ayahnya.
Lima tahun berlalu, Jonathan kembali ke Indonesia mengubah identitasnya menjadi Rafael Wilson. Menantu yang dulu buruk rupa kini telah berubah menjadi seorang pria yang sangat tampan. Dan dia adalah sang penguasa di dunia kegelapan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
"Lepaskan aku! Kalian mau bawa aku kemana?" Luna terus memberontak ketika ketiga pria berbadan kekar itu telah berhasil menangkap dirinya.
"Diam dong, manis. Mau abang kasih kenikmatan kok malah gak mau." ucap salah satu diantara ketiga pria itu sambil terkekeh.
Mereka bertiga memandangi kemolekan tubuh Luna dan kecantikan wajah Luna dengan penuh hasrat. Siapa yang tidak terpesona dengan wanita secantik itu.
Luna sangat geram sekali mendengarnya. Namun, dia tidak memiliki kekuatan untuk melawan mereka, walaupun dia terus meronta-ronta melakukan pemberontakan. Tenaga ketiga orang pria itu cukup besar.
Semakin lama Luna merasakan kepalanya semakin terasa pusing, pandangannya kabur, membuat kekuatannya semakin melemah, pengaruh minuman berakohol itu telah menguasainya.
Sementara Jonathan, dia masih di dalam diamnya, dia membiarkan Luna dibawa paksa oleh ketiga pria tersebut. Bahkan mereka telah berhasil membawa Luna secara paksa untuk masuk ke dalam mobil.
Untuk apa dia peduli kepada wanita itu, lima tahun yang lalu Luna telah mencampakkannya, wanita itu hanya menganggap dirinya sebagai seorang suami sampah, bahkan dia tega mengingkari janjinya untuk menjadi saksi bahwa Jonathan tidak bersalah sama sekali. Seandainya dia tidak melindungi Luna waktu itu, mungkin saja dia tidak akan dipenjara, dan mungkin saja adiknya tidak akan mati dibunuh.
Jonathan pun segera menjalankan mobilnya, dia sama sekali tidak peduli dengan nasib seorang wanita yang masih berstatus istrinya itu.
Namun, entah mengapa dia tiba-tiba saja berubah pikiran. Pria itu segera berbalik arah, dia mengejar mobil sedan yang telah membawa pergi Luna secara paksa.
"Shiiitt!" Jonathan mengumpat kepada dirinya sendiri.
Brrmmm...
Brrmmm...
Brrmmm...
Jonathan mempercepat laju kendaraan untuk menyusul mobil yang berwarna merah itu, kemudian dia menghadang mobil tersebut.
Ckiittt!
Mobil sedan berwarna merah itu pun terpaksa harus berhenti.
Kedua orang pria segera turun dari mobil, dengan emosi dia menggedor-gedor kaca mobil milik Jonathan. "Woi keluar lu bangs*t!"
Jonathan pun segera turun dari mobil dengan begitu tenang, kemudian dia menatap tajam ke arah mereka berdua yang sedang berdiri dihadapannya.
Kedua orang pria segera menyerang Jonathan. Sementara seorang pria berbaju kuning sedang mencekal Luna di dalam mobil, agar Luna tidak melarikan diri.
Terjadi perkelahian hebat diantara ketiganya, satu lawan dua, bagi Jonathan sebuah hal yang sangat mudah. Dalam hitungan sekejap dia berhasil menumbangkan dua lawannya.
Bugh!
Jonathan menendang perut pria berbaju merah dengan sangat keras, membuat tubuh pria itu terhuyung ke belakang, lalu terjengkang ke aspal.
Bugh!
Bugh!
Kemudian Jonathan memberikan dua pukulan yang mematikan dia area dada lawan, membuat pria berbaju hitam tumbang ke aspal.
"Arrrgghh!" Kedua pria itu pun mengerang kesakitan. Dalam keadaan tak berdaya, tergelatak di aspal jalanan.
Hanya tersisa satu orang pria berbaju kuning yang sedang mencekal Luna di dalam mobil. Pria itu terlihat begitu ketakutan melihat kedua kawannya telah tumbang.
Pria berbaju kuning itu pun segera keluar dari mobil meninggalkan Luna yang sedang dalam keadaan teler.
Jonathan pikir pria berbaju kuning itu keluar dari mobil untuk menyerangnya, tapi ternyata pria itu malah lari terbirit-birit untuk menyelamatkan diri. Nyalinya menciut setelah melihat betapa kuatnya Jonathan melumpuhkan kedua kawannya.
Jonathan pun bergegas melihat keadaan Luna yang masih berada di dalam mobil sedan berwarna merah itu, rupanya wanita itu benar-benar sudah teler.
Lama sekali dia memandangi Luna, sepertinya pria itu sedang merencanakan sesuatu terhadap Luna. Apakah dia harus langsung membunuh wanita itu? Atau membuatnya menderita terlebih dahulu? Atau...