Kisah Cinta seorang santri yang bernama Shifa Assyabiya, masuk pesantren atas dasar keinginan orang tua nya. dan mulai hidup baru nya di pesantren yang jauh berbeda dengan kehidupan bebas nya selama ini.
Lambat laun ia mulai menjalani nya dengan tawakal, setelah bertemu dengan Faisal Gauzali putra dari pemilik pesantgren Al kautsar yang biasa di panggil gus.
Akan kah cinta mereka bisa bersatu..?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
\**Orang yang cerdas tidak perlu takut akan jodoh nya*, ***karena*** *sesuai janji Allah setiap manusia itu berpasang pasangan*.\*
.
Setelah infus nya habis, Shafia sudah di perbolehkan untuk kembali ke asrama.
Mereka berjalan beriringan menuju asrama putri.
"Kenapa Gus Faizal bisa tertarik dengan ku"?
" Secepat itu kah Gus Faizal yakin sama perasaan nya"?
"Sebenarnya aku sendiri juga mengaguminya, tapi apakah itu juga bisa di bilang suka"?
Sepanjang perjalanan menuju asrama, Shafia terus melamun sambil terus bertanya tanya di dalam hati nya.
Setelah sampai di kamar Shafia langsung kembali membaringkan tubuh nya di atas kasur, Disusul oleh ketiga teman nya.
"Iiih.. kenapa kalian ikut disini? ini gak muat kasur nya kalau buat empat orang" ucap Shafia.
"Haha.. tenang saja kita tidak akan ikut tidur disini, kita cuma butuh penjelasan saja" jawab Tiara yang sudah tidak sabar ingin tau.
"Penjelasan apa sih"?
"Itu yang tadi Gus Faizal ucap kan" sahut Via.
Melihat ke tiga sahabat nya menaruh rasa penasaran dan menatap nya dengan tajam, membuat Shafia terpaksa harus mengatakan nya.
Akhirnya Shafia mengatakan semua nya, mulai dari ia di panggil Gus Faizal ke masjid sampai Gus Faizal mulai menyatakan perasaan nya.
Sontak mereka berdua kaget sekaligus bahagia mendengar hal itu.
"Terus gimana, kamu Terima gak"?
Shafia menatap kosong ke arah ketiga teman nya.
" Belum tau" jawab nya singkat.
Shafia memang masih bingung akan jawaban nya, selain usia nya yang terbilang masih muda. Ia juga masih trauma dengan perceraian kedua orang tua nya dan Shafia juga meragukan kepantasan nya jika harus bersanding dengan pria sempurna seperti Gus Faizal.
"Tidak papa Sha, kamu masih punya waktu untuk mempertimbangkan keputusan mu. pikir kan baik baik dulu aja" ujar Nindi memberi nasehat untuk sahabat nya.
Tiara dan juga Via pun ikut menggangguk.
Kemudian mereka bertiga kembali ke ranjang nya masing-masing, untuk istirahat sebentar sampai waktu sholat ashar tiba.
Tanpa di ketahui ke empat santri itu teryata di balik pintu asrama, seorang santri putri sengaja menguping di balik pintu.
Santri itu tadi nya ingin ke kamar Shafia untuk mengejek nya, namun saat ia ingin mengetuk pintu terdengar mereka tengah membicarakan Gus Faizal.
Santri yang bernama Ipah itu semakin kesal sama Shafia setelah mendengar kalau Gus Faizal teryata menyukai nya.
"Ini tidak bisa di biarkan Kenapa Gus Faizal bisa tertarik sama gadis itu, padahal gadis itu juga masih baru kalau dibandingkan dengan ku jelas kalah lah. secara aku sudah hampir dua tahun menempuh pendidikan di pesantren ini" gumam nya kesal sambil melangkah kembali ke kamar nya.
Sedangkan itu, Faizal tengah duduk santai dirumah nya. entah kenapa pikiran nya terus teringat saat dirinya mengendong Shafia.
Wajah nya yang putih dan terlihat pucat membuat hati Faizal merasakan sakit.
"Faiz,,, " pekik Syekh Achmad memanggil Faizal.
"Iya Abi"
Faizal segera mengambil peci dan langsung turun ke bawah.
"Ada apa Abi"? tanya Faizal setelah ia sampai di bawah dan melihat Abi dan Umi nya tengah duduk santai di ruang keluarga.
" Duduk dulu nak"
"Iya Umi"
Faizal pun langsung mengambil duduk di hadapan Umi dan Abi nya.
"Umi bilang tadi kamu membawa gadis ke klinik pesantren" tanya Abi nya.
"Maafkan Faizal Abi, Faizal melakukan nya karena dalam kondisi darurat" ucap Faizal meminta maaf sama Abi nya, takut Abi nya salah faham.
"Umi sudah menceritakan semuanya, tidak ada yang salah karena itu dalam keadaan darurat"
"Apa santri itu yang sudah membuat putra ku yang sekeras batu ini jatuh cinta, Umi"? tanya nya kemudian namun pada istri nya.
" Iya Bi, dia gadis yang di maksud Faizal " jawab Umi Halimah.
"Segera lah kamu halal kan dia Faiz, agar tidak menjadi dosa berkepanjangan" ucap Abi nya memberikan nasehat.
"Iya Abi, tapi Faiz masih menunggu jawaban gadis itu. tadi Faiz sempat bilang agar dia fokus ke kesembuhan nya terlebih dahulu" jawab Faizal.
Syekh Achmad bisa mengerti perasaan Faizal, ada raut kekhawatiran di mata nya saat menyebut tentang kesembuhan gadis itu.
Tidak pernah sebelum nya Syekh Achmad melihat putra nya sekhawatir itu kepada orang lain.
"Baiklah, Abi tunggu kabar baik nya dari mu, jika sudah mendapatkan jawaban langsung bilang Abi, jika nanti gadis itu menerima mu.
Mungkin saat itu juga Abi akan langsung mengkhitbah gadis itu untuk mu, agar tidak ada fitnah di antara kalian" ucap Syekh Achmad.
"Baiklah Abi, Faizal mengerti"
Perbincangan itu selesai, Faizal kemudian pergi ke masjid karena waktu sholat Ashar sudah tiba.
Saat ia berjalan menuju masjid, tanpa sengaja Faizal melihat kedua teman Shafia tengah berjalan menuju ke masjid.
"Kenapa mereka hanya Berdua, dimana Shafia dan Nindi? biasanya mereka pasti akan ke masjid berempat" tanpa sengaja Faizal bergumam dalam hati nya mengharapkan ia bisa melihat Shafia.
"Astaghfirullah, kenapa Aku jadi kepikiran dia, bahkan aku seolah mengarahkan bisa bertemu dengan nya saat ini"
"Ya Allah,, semoga ini tidak membuat hamba berdosa" ucap nya kemudian.
Di sebrang sana, Tiara dan juga Via juga melihat keberadaan Gus Faizal yang tengah menatap ke arah nya.
"Ra, lihat tu Gus Faizal menatap ke arah kita" ucap Via dengan bangga nya.
"Mana mungkin Gus Faizal menatap mu, mungkin saja Gus Faizal menatap kesini karene ia sedang mencari Shafia"
"Iya itu juga masuk ku" jawab Via.
"Sudah lah ayo kita ke masjid saja" ajak Tiara pada Via yang masih menatap ke arah Gus Faizal yang sudah mulai masuk ke dalam masjid.
Sholat Ashar pun sudah di mulai, Shafia yang masih sedikit lemas di larang ke masjid oleh ketiga sahabat nya.
Dan akhirnya Shafia hanya sholat di asrama di temani oleh Nindi.
*Jagalah Sholat mu, walau kita bukan orang yang baik, kelak sholat mu lah yang akan membuat kita lebih baik*
ditunggu session duanya, anaknya kembar buat kejutan abi n uminya.
end loh ini?
baik lah ...mksh ya kk ceritax
" mengejar cinta Allah, ga harus di pesantren bapak mu Gus " gitu sih