Hai ini novel keduaku..
Bercerita tentang wanita bernama Starlett In Sahara..
Seorang wanita yang dingin dan cuek dengan sekitarnya yang hanya fokus dengan pekerjaannya sebagai asisten CEO bernama Ken Adelard Volkov...
kenapa covernya seorang ballerina? karena Starlet atau yang dipanggil dengan nama Ara merupakan seorang mantan balerina...
ikutin kisah mereka ya..
Novel yang kubuat tidak terlalu panjang dan tidak terlalu banyak konflik.. soalnya aku suka cerita yang enteng dan happy ending.. hehe..
(proses revisi puebi dll)
ig author @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bermain dengan si kembar
Star 4
Setelah membersihkan kamar si kembar, Ara mencuci mukanya di kamar mandi.
Si kembar benar-benar mengeluarkan semua bakat yang dimilikinya dan diaplikasikan pada wajah Ara yang cantik.
Ara tersenyum memandang wajahnya di cermin. Sudah lama dia tidak tersenyum alami seperti ini.
Ara tersenyum hanya ketika menyangkut pekerjaan kantornya, contohnya ketika bertemu klien perusahaan. Meskipun hanya tersenyum seadanya saja, dan dia melakukannya karena kewajiban.
Setelah membersihkan wajahnya, Ara segera ke kamarnya yang tadi sudah ditunjukkan oleh pelayan.
Ken yang keluar dari ruang kerjanya berpapasan dengan Ara yang akan menuju kamarnya.
Ken melihat penampilan Ara yang berbeda dari biasanya. Rambut coklatnya tergerai indah. Tanpa mengenakan kacamata, Ken dapat melihat dengan jelas warna asli mata Ara yang berwarna hazel.
'Cantik,' pikir Ken.
"Bagaimana si kembar?" tanya Ken.
"Mereka sudah tidur, Tuan," jawab Ara datar seperti biasa.
"Hmm.. baiklah. Istirahatlah.. selama si kembar di mansionku, kau cuti dari kantor," perintah Ken.
"Hmm.. permisi, Tuan," ucap Ara singkat.
Ara sudah bangun saat yang lain belum terbangun. Ara terbiasa bangun pagi dan langsung membersihkan apartemennya.
Ya, begitulah hidup Ara. Sangat biasa dengan rutinitas yang sama setiap harinya.
"Auntyyyyyy Araaaa," teriak kembar ketika melihat Ara sedang menuruni tangga.
"Kalian sudah bangun?" tanya Ara.
"Hmmmm... kami selalu bangun pagi, karena kata mommy jika bangun siang kami tidak akan mendapat suami yang tampan seperti daddy," ucap Anna serius.
Ara spontan tertawa mendengar celotehan Anna yang menurutnya sangat lucu.
"Aunty cantik jika tertawa seperti itu," timpal Alen.
"Apakah ini rayuan? Aunty merasa ada sesuatu dibalik kata-kata manismu itu, sayang," kata Ara dengan senyumnya yang cantik.
"No.. really... aunty sangat cantik... mengapa aunty jarang tersenyum?" ucap Alen.
"Karena aunty hanya akan tersenyum pada kalian," lanjut Ara.
Ara merasa hidupnya lebih berwarna setelah bertemu Anna dan Alen. Mungkin ini suatu kerinduan akan sebuah keluarga, pikirnya.
Aku akan menikmati kebersamaanku bersama mereka yang hanya sebentar saja... batin Ara.
Dan sekarang mereka bertiga sedang bermain di taman belakang mansion yang sangat luas.
Ara tidak menyangka bertemu si kembar membuatnya sangat bahagia dan bisa tertawa lepas. Padahal baru semalam mereka bertemu, tapi Ara merasa sangat akrab dengan Alen dan Anna.
Anna dan Alen mempunyai sifat yang ceria dan suka bersenda gurau. Mereka juga anak yang baik dan tidak manja seperti kebanyakan anak-anak konglomerat yang lain.
Suara tawa dan canda mereka membangunkan si empunya mansion.
Ken mendengar teriakan dan tawa yang berasal dari taman belakang mansion.
Lalu Ken membuka jendela balkonnya dan melihat ke asal keberisikan itu.
Ken melihat si kembar sedang berlarian bersama Ara.
Melihat Ara tertawa lepas menjadi pemandangan yang langka bagi Ken dan siapapun yang mengenal Ara.
Ara yang introvert dan tidak pernah bergaul dengan siapapun bisa tertawa seperti itu, tentu saja membuat Ken takjub.
"Dia sangat cantik jika tersenyum dan tertawa seperti itu.. apa yang dilakukan si kembar padanya.. aku harap si kembar tidak membuatnya menjadi wanita berisik seperti mommynya," Ken bermonolog dengan masih setia memandangi Ara yang terlihat bahagia bersama si kembar.
Setelah puas bermain, Anna, Alen, dan Ara kembali ke kamar masing-masing untuk mandi. Dan bersiap sarapan.
"Nona Ara.. Tuan Andi tadi mengantarkan tas ini untuk anda?" ucap pelayan pada Ara yang akan memasuki kamarnya.
"Ya.. terima kasih, Bik," ucap Ara dengan senyumnya. Sejak bersama si kembar, Ara sudah mulai terbiasa tersenyum. Dan juga karena itu permintaan si kembar.
💛💛💛💛💛