Elsya adalah seorang anak perempuan yang bisa melihat sosok tak kasat mata, saat memasuki taman kanak-kanak ia bertemu dengan sosok perempuan yang kini menjadi temannya, karena hal itu ia kadang terlihat berbicara sendiri dan membuat orang-orang di sekitarnya menganggap ia anak aneh.
Anggapan itu lah yang membuat ia tidak memilih teman di sekolah, dan ada hal lain yang menjadikan Elsya sasaran empuk para preman di sekolah untuk melakukan kejahatan padanya.
Elsya hanya tinggal bersama kakak kandungnya, kalau bukan support dari kakaknya ia tidak akan mampu bertahan.
Hingga suatu hari Elsya harus berpisah selama-lamanya dengan teman gaibnya, itu membuat Elsya sangat sedih dan memutuskan untuk menutup mata batinnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xzava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Mbak Kun yang pamitan dengan Elsya dan Elzein tadi langsung pergi ke rumah lama Elsya untuk mengunjungi teman Kuntinya, yang tinggal di pohon depan rumah lama Elsya.
"Lu gak ada kerjaan apa, tiap hari lu datang kesini?" tanya temannya.
"Bosan gue," jawab si Kun. "Yok minum lagi kita," ajak mbak Kun ke temannya.
"Gak ah, lu aja sana," tolak temannya.
"Lu mah gak asik," ucap mbak Kun.
"Tiap hari lu kesana, sekali-kali minum jus biar sehat, kalau lu mati lagi karena minum kek mana?" tanya temannya itu.
"Ya udah lah gue balik kalau gitu, bye." Mbak Kun pergi meninggalkan temannya itu, ia mau kembali ke rumah Elsya sama Elzein tapi ia terlebih dahulu mencari jus seperti yang di ucapkan temannya tadi.
"Ada jual jus semangka tuh," ucap mbak Kun kegirangan.
Mbak Kun langsung menghampiri penjual itu, ia menunggu hingga ada yang beli agar mbak Kun bisa menghisap sari-sari dari minumannya nanti.
Cukup lama mbak Kun menunggu tapi tidak ada satupun yang datang untuk beli, mbak Kun mulai melancarkan aksinya agar sang penjual membuat jus, tapi aksinya tidak berhasil.
"Aiiish kenapa gak ada yang beli sih, kalau gue langsung makan tuh buah ntar jadi busuk kasian juga," ucap mbak Kun.
"Dah lah pulang aja." Baru saja mbak Kun mau pergi, di situ ada seorang ibu dan anak kecil yang datang untuk membeli jus.
Anak kecil itu terus melihat ke arah mbak Kun, itu membuat mbak Kun salah tingkah.
"Gue emang cantik dek," ucap mbak Kun sambil tersenyum malu-malu.
"Bunda kakaknya gila," ucap anak kecil itu ambil menunjuk ke arah mbak Kun.
"Gila?" ucap mbak Kun sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Kakak siapa?" tanya ibunya karena hanya anak kecil itu yang bisa melihat mbak Kun, anaknya terus menunjuk ke arah mbak Kun.
"What? I'm crazy? Gue gila?" mbak Kun jelas tidak terima dengan ucapan anak kecil itu.
Mbak Kun yang kesal berjongkok di depan anak kecil itu sambil tersenyum lebar, dan berhasil membuat anak itu nangis.
Disaat bersamaan, jus mereka selesai di buat mbak Kun yang melihat ada kesempatan langsung saja meminum jus mereka.
Ibu dan anak itu langsung pergi dan tak lupa membawa jus yang sudah di minum sari-sarinya oleh mbak Kun, jus itu akan terasa hambar walaupun warnanya masih ada.
"Enak juga ternyata, lain kali datang lagi ah." mbak Kun langsung saja pulang ke rumah karena Elzein mencarinya.
"Nih manusia suka bener manggil," gerutu mbak Kun setelah sampai di rumah.
"Apaan?" tanya mbak Kun.
"Dari mana aja lu?"
"Kepo banget jadi manusia."
"Lu habis minum apa?" tanya Elzein karena badan mbak Kun mengeluarkan aroma manis.
Bukannya menjawab mbak justru mau masuk ke kamar Elsya.
"Lu masuk gue pastikan kepala lu hilang," ucap Elzein.
"Ya elah Zein."
"Elsya lagi tidur jangan lu gangguin."
"Iya iya santai dong," ucap mbak Kun.
"Habis minum apa lu?" tanya Elzein lagi ke mbak Kun.
"Minum jus semangka Elzein," jawab mbak Kun dengan sedikit meninggikan suaranya.
"Jus semangka siapa lu curi?"
"Masih mending gue minum jus semangka orang dari gue minum beer," ucap mbak Kun sangat lirih tapi terdengar jelas di telinga Elzein.
"Kalau sampai lu minum beer lagi, gue gak akan kasih ampun ke lu ya Kun!" ucap Elzein tegas ke mbak Kun.
"Iya iya sensi bener dah." mbak Kun, "Dah lah gue mau keluar."
"Jangan kemana-mana lu, jagain Elsya gue mau keluar."
"Ngapain juga di jagain, Elsya udah gede loh Zein," ucap mbak Kun menolak perintah Elzein.
"Menurut lu iya, menurut gue Elsya tetap anak kecil."
Mbak Kun hanya diam mendengar ucapan Elzein, sebenarnya mbak Kun juga sependapat dengan Elzein, walaupun Elsya beranjak dewasa tetap saja Elsya masih kecil di matanya bahkan begitupun dengan Elzein karena mbak Kun melihat mereka tubuh sedari kecil.
"Dah gue keluar," ucap Elzein dan langsung pergi.
"Ya elah ko gue mau mau aja lagi disuruh sama dia, padahal kan gue lebih tua," omel mbak Kun.
Mbak Kun yang awalnya mau pergi, berakhir hanya tinggal di rumah sambil rebahan.
jika bersedia km bs follow ak dan ak bs undang kamu mksh.