Adeeva Rachella..
Dia terlahir sebagai Gadis Bisu, namun hal itu Adeeva sangat disayangi oleh kedua orang tuanya..
Hingga disuatu kejadian yang membuatnya tidak bisa untuk berbicara tentang keadilan kedua orang tuanya yang dibunuh oleh Pamannya sendiri..
Pamannya itu adalah Adik dari Ibunya Adeeva, dia adalah seorang gila dengan kekayaan itulah sebabnya dia membunuh kedua orang tuanya Adeeva karena ingin mengambil kekayaannya..
Hidup Adeeva berubah daratis saat kepergian kedua orang tuanya, dia tinggal bersama Pamannya namun dijadikan Pembantu oleh Istri dan Anak Pamannya..
Adeeva juga mendapat perilaku yang tidak pantas seperti sering dibully, disiksa dan lebih parahnya lagi dibuat hingga hampir mati oleh mereka..
Adeeva ingin menyerah, namun pada malam itu seorang Pria bernama Dellson Arden mengajaknya untuk keluar dari Neraka itu..
Adeeva setuju dengan hal itu, tetapi apakah kehidupan Adeeva akan berubah setelah bersama Dellson?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31-Kembali kritis
Setelah dari ruang tindakkan, Adeeva harus dipindahkan keruang operasi karena luka tusukkan yang diperutnya benar-benar sangat dalam sehingga harus dioperasi.
Begitu juga dengan luka diwajahnya sangat dalam juga sehingga harus menerima beberapa jahitan, Dellson yang masih setia menunggu kabarnya Adeeva tepat didepan ruangan operasi.
Dellson memegangi kepalanya terasa sangat sakit, mungkin efek beberapa hari tidak ada tidur dengan baik hal itu membuat tubuhnya menjadi drop.
" Tuan".. Panggil Bibi Nuh saat tiba disana
Dellson mengangkat wajahnya dan menatap kearah orang yang memanggilnya, wajah Dellson benar-benar sangat sendu.
" Bagaimana keadaan Nona tuan?"..
Dellson menggelengkan kepalanya, hal itu membuat mereka berdua merasakan sangat sedih juga. Bibi Nuh dan Clara pun duduk tepat didepannya Dellson.
15 menit mereka masih menunggu kabarnya Adeeva namun tak kunjung juga Dokter keluar dari ruang operasi itu, kini tibalah Ben yang sudah mengurus tentang semuanya.
" Tuan".. panggil Ben saat tiba disana
Dellson menoleh kearah suara yang memanggilnya".. Bagaimana? Apa semuanya sudah beres?"..
" Sudah tuan, mereka akan melacak pelakunya tuan semua bukti yang digunakannya disana sudah saya bawa semua kekantor polisi"..
Dellson menganggukkan kepalanya, kini dia kembali menatap kearah ruang operasi yang dimana warna lampunya masih berwarna merah menandakan bahwa operasi masih sedang dilakukan.
Dengan sabar mereka menunggunya, kali ini semoga Adeeva baik-baik saja dia tidak bakalan siap jika Adeeva harus pergi.
***
Satu jam lebih, warna lampu ruang operasi akhirnya berganti menjadi warna hijau. Tak selang beberapa menit akhirnya Dokter keluar dari ruang operasi dengan cepat mereka semua bangun dari duduknya dan mendekat kearah Dokter itu.
" Bagaimana keadaan tunangan saya Dokter?".. Tanya Dellson dengan nada yang penuh khawatiran
Dokter itu menghelankan nafasnya".. Nona sempat mengalami detak jantungnya berhenti selama 15menit, namun setelah dengan usaha kami akhirnya detak jantung Nona kembali dan juga luka yang ada ditubuhnya memang benar-benar sangat parah sehingga membuatnya banyak kehilangan darah sempat juga Nona mengalami kejang-kejang saat dia dilakukan franfunsi darah karena mungkin keadaannya sangat lemah sehingga tidak bisa menerima darah itu, dan sekarang keadaan Nona menjadi kritis setelah ini Nona akan dipindahkan diruang ICU"..
Dellson tidak bisa berkata apa-apa lagi mendengar penjelasannya Dokter itu, haruskah Adeeva masuk ICU kembali?
Rasa trauma yang dialami Dellson benar-benar membuatnya menjadi takut, akankan Adeeva akan kembali kali ini?
" Kalau begitu kami pamit dulu, tuan bisa lebih mengurus administrasinya"..
" Baik Dokter terima kasih"..
Dokter itu menganggukkan kepalanya dan pergi, Dellson kembali duduk dikursi dia tidak tau harus bagaimana lagi saat mendengar keadaannya Adeeva
" Ku mohon Adeeva jangan tinggalkan aku".. Lirih Dellson dalam suara yang sangat kecil
Ben menepuk-nepuk pundaknya Dellson agar merasa sedikit baik, dia tau bahwa Bosnya sedang tidak baik-baik saja.
" Tuan, saya akan mengurus administrasinya Nona Adeeva terlebih dahulu setelah Nona Adeeva masuk keruang ICU tuan tolong istirahat terlebih dahulu karena tuan juga sangat kelelahan"..
Dellson hanya menganggukkan kepalanya saat mendengarkan perkataannya Ben, kini Ben meninggalkan mereka untuk mengurus administrasinya Adeeva
Semua tubuh Dellson terasa sangat lemas, sehingga membuatnya susah untuk bernfas mungkin efek dia kelelahan sehingga begitu.
Namun juga pikirannya yang masih fokus dengan keadaannya Adeeva dia sangat takut kali ini Adeeva tidak bangun.