🏆 Juara Harapan Baru Novel Pria YAAW 9🏆
Di kota Awan, seorang remaja berawal dengan julukan sampah Klan Long. Meski dirinya adalah cucu dari Patriark, Long Guan tidak diperhatikan dan sampai suatu ketika ia dijebak oleh sepupunya dan hampir meninggal, barulah kebangkitannya mulai terlihat sangat signifikan terkait warisan leluhur yang tidak sengaja ia terima.
Perjalanan Long Guan selanjutnya semakin berkembang tatkala ia secara tak sengaja memasuki Sekte Pedang Angin dan menjadi Ketua yang mampu menjadikan Sekte Pedang Angin terkenal dengan aliran kebajikannya.
Namun airmata dan darah tidak sedikit mengiringi langkahnya dalam mendaki puncak kultivasi. Penghianatan dari wanita yang ia harapkan menjadi pasangan di masa depan, menjadikannya semakin kuat dan tegar dalam mengejar impiannya.
Setelah menyerap Mustika Naga, segala rahasia alam kehidupan berada di dalam dirinya hingga ia melintasi tiga alam kehidupan dan menj
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menempa Sembilan Murid Inti
Keesokan paginya, seluruh murid sudah berkumpul di lapangan bela diri Sekte untuk mengikuti ujian penyaringan internal, sekitar seribu lima ratus murid berdiri rapi sesuai dengan tingkatannya.
Long Guan melangkah maju ditemani oleh lima orang Tetua, lalu setelah sedikit pengaturan ia memberikan pengarahan.
"Hari ini akan menentukan masa depan beladiri kalian. Pilihan kalian dapat menentukan pengembangan bakat untuk ke depannya. Di depan kalian ada lima Tetua Kepala Divisi, langkah pertama silahkan kalian bergeser menuju ke masing-masing Divisi sesuai keinginan kalian" ucap Long Guan yang kemudian diikuti oleh pergerakan murid memilih divisi yang dituju.
Setelah mereka menentukan pilihannya, Long Guan melihat hanya Paviliun Alkemis yang paling sedikit peminatnya hanya sekitar lima puluh orang saja.
Kemudian ia melanjutkan kembali apa yang sudah ia rencanakan.
"Langkah berikutnya kalian akan dibawa ke Paviliun oleh Tetua masing-masing, nanti para tetua yang akan menentukan sendiri jenis tesnya berdasarkan pilihan yang kalian pilih. Untuk sembilan orang murid jenius tetap tinggal di sini"
Tidak berapa lama para murid sudah meninggalkan lokasi lapangan beladiri mengikuti tetua kepala divisi untuk mengikuti ujian kelayakan yang nyatanya sudah disiapkan oleh para Tetua di masing-masing Paviliun. Sementara sembilan orang murid inti masih berdiri di sana.
"Sekarang perkenalkan nama kalian" perintah Long Guan.
Lalu mereka mengenalkan diri masing-masing, mereka adalah Yu Fei, Yun Shen, Gu Chen, Liu Tang, Mei Shin, Fang Yin, Liu Bing, Zu Aiguo dan Zu Guang.
Mendengar dua nama terakhir membuat Long Guan mengernyitkan dahinya dalam-dalam.
"Apa hubungan kalian dengan Raja Zu?" tanya Long Guan yang baru menyadari ada marga Zu di Sekte yang ia pimpin.
"Kami adalah cucunya, anak dari pangeran Zu Sanfeng" jawab Zu Aiguo dan Zu Guang kompak.
"Oh, ternyata kalian putra Paman Zu Sanfeng. Baiklah jika begitu, namun meskipun kita memiliki hubungan persaudaraan, kuharap kalian bisa bertindak profesional, Sekte Pedang Angin bukan milik keluarga, semua anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama. Bahkan karena kita adalah kerabat, hukuman pelanggaran disiplin kalian akan lebih berat dari murid lainnya. Peraturan yang sudah dibuat akan menjadi ketentuan mutlak untuk siapapun" ucap Long Guan dengan tegas.
"Baik Ketua, kami mengerti" jawab mereka berdua.
Ucapan dari Long Guan membuat murid-murid lainnya bangga, Ketua Sekte tidak mengistimewakan saudara atau kerabatnya.
"Sebelum siang hari, kutunggu kalian di kediaman Ketua Sekte, silahkan kalian persiapkan diri kalian dengan membawa bekal dan keperluan pribadi. Dalam tiga bulan ke depan kalian akan menjalani pelatihan dariku, aku akan membentuk kekuatan dan kekompakan kalian sebagai saudara seperguruan" ucap Long Guan dengan penuh keyakinan.
"Baik Ketua..."
Mereka serempak menjawab penuh semangat lalu pergi menuju kediaman masing-masing dengan wajah penuh kebahagiaan. Ketua Sekte benar-benar membuat mereka bangga, selain tegas Ketua juga murah hati dan peduli pada perkembangan muridnya.
Long Guan kemudian kembali ke kediamannya untuk menjumpai Jian Ling.
"Tolong sampaikan kepada para Tetua, aku pergi ke hutan kabut abadi untuk melatih sembilan orang murid jenius Sekte, selama tiga bulan. Para murid akan digembleng fisik dan mentalnya, namun aku akan menemani mereka untuk tujuh hari pertama, selanjutnya akan memantau. Sambil menunggu kepulanganku, kamu sebaiknya pelajari kitab herbal dan alkemis untuk kedepannya membantu tetua Yang Guifei" ucap Long Guan sambil mengeluarkan salinan kitab yang berjudul kitab Raja Obat.
Long Guan ingin istrinya membantu membesarkan Sekte dalam bidang Alkemis, setelah beberapa waktu kebersamaan mereka, Long Guan memahami bakat Alkemis dalam diri istrinya.
"Terimakasih atas kepercayaan Guan Gege" ucap Jian Ling sambil memeluk suaminya.
"Gege hati-hati, dan jangan lupakan aku ya" sambung Jian Ling dengan suara manja.
"Kamu adalah istriku dan selamanya akan tetap menjadi wanitaku" ucap Long Guan sambil mengusap punggung istrinya dengan lembut.
"Kita tidak pernah tahu masa depan nantinya, namun tidak ada salahnya mempersiapkannya. Kewajiban kita sebagai manusia adalah ikhtiar dengan maksimal. Dengan kekuatanku saat ini, masih terlalu lemah untuk melawan kekuatan Kaisar Iblis yang tidak bisa dibayangkan"
Ucapan Long Guan serius sambil menatap istrinya. Lalu mereka duduk dan membuka gulungan kitab Raja Obat, Long Guan membiarkan istrinya yang nampak serius membaca kitab tersebut.
Setelah beberapa tarikan napas, Jian Ling pun berkata.
"Kitab ini sangat mudah dipelajari, namun ada beberapa bahan herbal tingkat tinggi yang baru aku temui. Di Perpustakaan Sekte terdapat pula kitab tentang herbal namun tidak selengkap dan sedetail kitab Raja Obat ini"
Menyikapi perkataan istrinya, Long Guan memperhatikan cincin penyimpanannya lalu ia mengeluarkan tungku obat kualitas tinggi, Ia juga mengeluarkan ratusan batang emas dan perak yang ia miliki untuk diberikan kepada istrinya.
"Gunakan semua ini untuk keperluan mu, jika memungkinkan mulailah pemurnian obat-obatan untuk menaikkan tahap kultivasi serta Pil Penyembuhan. Dua barang ini akan sangat dibutuhkan oleh Sekte" ucap Long Guan penuh harap.
"Terimakasih Guan Gege atas kesempatan yang kamu berikan, aku akan berkontribusi untuk ambil bagian dalam pengembangan Sekte dengan sungguh-sungguh" jawab Jian Ling menimpali.
Tidak lama kemudian setelah perbincangan serius diantara keduanya, mulai terdengar kedatangan murid inti yang berjumlah sembilan orang. Kini mereka sudah mulai berkumpul di depan kediaman Ketua Sekte, ada bangunan semacam gazebo untuk mereka menunggu sambil duduk santai.
Kemudian Long Guan mendatangi ke sembilan orang tersebut lalu ia berkata.
"Ayo kita segera berangkat, aku akan membawa kalian berlatih di Hutan Kabut Abadi"
Mendengar nama Hutan Kabut Abadi membuat mereka tertegun, namun mereka tetap mengikuti Ketua Sekte berjalan keluar Sekte, ada sepuluh ekor kuda yang disiapkan untuk perjalanan mereka.
Kemudian mereka bergegas meninggalkan sekte, ada rasa tidak tega di dalam hati Jian Ling saat melihat punggung suaminya berlalu meninggalkan Sekte.
"Sungguh besar cita-cita dan perjuanganmu, aku akan mendampingimu selamanya" gumam Jian Ling dalam hatinya.
Sementara itu seluruh murid lainnya masih sibuk dengan ujian kelayakan di divisi masing-masing hingga sore hari. Berdasarkan hasil penyaringan semua murid dinyatakan lulus berdasarkan jurusan yang mereka pilih, namun kegiatan pembelajaran belum bisa dilakukan sampai dengan pembangunan selesai seutuhnya.
Para murid masih harus bahu membahu ikut membangun Sekte sambil melatih kekuatan fisiknya, hanya beberapa murid dari Divisi harta karun yang sudah mulai beraktivitas. Bangunan Paviliun mereka hampir selesai dibangun dan akan menjadi sumber penghasilan Sekte di masa depan.
Kesibukan Tetua Xie Rong sangat terlihat dalam mengatur keuangan Sekte, beberapa waktu terakhir sangat banyak pengeluaran yang perlu dicatat, bahkan setiap Divisi yang membutuhkan sumberdaya akan tercatat dengan baik di sini.
Sekte juga sudah membeli aset berupa bangunan besar di Kota Awan sebagai tempat jual beli sumberdaya, baik secara lelang maupun pembelian langsung. Dalam hal ini dipegang oleh murid-murid senior yang dibantu oleh para lulusan Sekte untuk pengamanannya.
Berita tentang pembukaan rumah lelang Pedang Emas langsung menarik minat masyarakat Kota Awan. Para kultivator bebas dan para pemburu harta karun makam kuno sangat terbantu dalam menjual hasil buruan mereka. Rumah lelang Pedang Emas juga diketahui berada di bawah Sekte Pedang Angin, jadi mereka tidak bisa berbuat macam-macam.
Rumah lelang tersebut juga mempekerjakan Ahli Juru Taksir yang terkenal di Kota Awan serta mengeluarkan daftar barang yang dibutuhkan oleh rumah lelang dengan harga yang lebih tinggi daripada tempat lain. Sehingga dengan cepat keberadaannya itu tersebar dan mendapatkan nama baik di Kota Awan.