Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story 94
Menceritakan kisah wanita muda yang baru menyelesaikan pendidikan Spesialisnya dikairo. Ia terpaksa harus menikahi seorang CEO yang kejam, dan tidak tersentuh. Pria itu adalah calon suami kakaknya. Ia terpaksa menjadi wanita pengganti di pernikahan mereka. Karena sang kakak yang memilih kabur tepat dihari pernikahan mereka.
Ayyura dan Aydeen pernah bertemu berapa tahun yang lalu di Newyork sebelum Ayyura menutup dirinya seperti ini. Ayyura seakan tidak mengingat wajah Aydeen sama sekali. Sedangkan, Ayyura sudah mengenakan cadar saat ini, otomatis Aydeen belum bisa mengenali wajahnya Yura sekarang.
Yang penasaran bagaimana kelanjutannya?
silahkan dibaca gaes ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 31 Perdebatan
"Apa yang Kamu bilang barusan Malika"?
"Pasti Kau sedang berusaha untuk menjeratku kan"?
"Kau benar-benar berhasil menghancurkan hidupku"! tukas Aydeen menatap nyalang pada Malika.
"Aku benar-benar hamil Aydeen, Aku tengah mengandung anak Kamu". jawabnya terisak.
"Jika benar Kamu sedang Hamil anakku, mengapa Kau kabur dihari pernikahan kita! Seharusnya kita bisa melanjutkan pernikahan itu saja". ujar Aydeen dengan sarkas sembari menatap nyalang padanya.
"Aku kabur karena Aku terlalu shock, Aku belum siap untuk menikah dan punya anak dan Aku tidak mau mengurus anak ini karena sungguh merepotkan"! keluh Malika pada Aydeen.
"Apa Kau bilang? Punya anak merepotkan? otakmu ada dimana Malika? Kau .. kau benar-benar ya"! sergah Aydeen dia tidak dapat menahan emosinya.
Malika tertunduk saat melihat tatapan membunuh dari Aydeen. Nyalinya langsung menciut seketika.
"Terus mengapa kau berubah pikiran? Kenapa Kau kembali disaat rumah tanggaku dan Ayyura mulai membaik Malika? Kau kembali dalam waktu yang tidak tepat sama sekali"! ejek Aydeen dengan sinis.
"Asal Kau tahu, Aku juga tidak pernah berniat kembali Aydeen. Tapi Anakmu sungguh merepotkan kondisiku selalu lemah selama 3 bulan terakhir ini. Makanya Aku mau kembali dan memberi tahumu".
"Enak saja jadi Kamu, Kau bisa leha-leha bahagia dengan istrimu. Sedangkan Aku .. Aku sungguh tidak bisa menikmati waktu bebasku lagi Karena anak ini"!
"Cukup Malika! Ku bilang cukup .. Dia bukan hanya Anakku, tapi Anak kau juga dan Kau yang akan melahirkannya kelak bukan Aku! dimana hati dan rasa keibuanmu itu"! bentak Aydeen dengan sarkas.
"Aku tidak menginginkan Anak sialan ini Aydeen"! teriak Malika histeris.
"Ada apa ini nak, kenapa Kamu teriak-teriak"? ujar Anna yang sudah masuk kedalam ruang rawatnya Malika, beserta anggota keluarga yang lain.
"Sayang Kamu kenapa? Apa yang Kamu lakukan kepada keponakanku Aydeen"? sentak Maya.
"Abang, ada apa ini nak"? tanya Hanna pada Aydeen.
"Abang .. sebenarnya ada apa ini hmm"? tanya Yura dengan lembut sembari menggenggam lembut tangan suami nya itu seolah memberi ketenangan.
"Ayy". lirih Aydeen sembari memeluk erat istrinya.
Ccckkk .. Malika berdecak kesal.
"Sungguh tidak ada malunya". ucap Malika.
"Siapa yang tidak ada malu"? tanya Zahra sinis.
"Siapa lagi kalau bukan Kakakmu dan dia"! sentak Malika sembari menunjuk Ayyura.
Heeeh .. Zahra tersenyum remeh menatap Malika.
"Mereka tidak tahu malu? Mereka pasangan yang sah di mata agama dan negara, terserah mereka mau berpelukan, berciuman. Abang dan Ayyura adalah pasangan yang halal. Mereka tidak sedang berzina bukan"! sindir Azzahra dengan monohok.
"Kau! Dasar gadis kecil tidak tahu malu"! umpat Malika yang merasa tersindir.
"Stop Malika! masalah mu ada padaku, jangan pernah melibatkan siapapun dalam hal ini"! bantah Aydeen dengan cepat.
Malika menyeringai dan menaikkan kedua alisnya.
"Baiklah, Aku mau lihat setelah Kau ceritakan aib mu padanya. Apakah istrimu yang sok alim ini akan berlapang dada, lalu bisa menerima semuanya"? cibir Malika menatap remeh pada Ayyura.
"Nak, jaga ucapanmu. Kamu tidak boleh seperti itu, Ayyura juga Adikmu nak". nasihat mama Anna.
"Dia bukan adikku mam! Dia hanya anak pungut"!
"Gadis yang papa dan mama sayangi sampai melupakan anak kandung kalian sendiri"! teriak Malika dengan histeris.
"Sayang sabar nak, Kamu kenapa seperti ini"?
"Lebih baik kalian semua keluar sekarang, mental malika sedang tidak baik-baik saja, itu semua karena Kamu Aydeen yang tidak mau bertanggung jawab"! sergah Maya dengan menaikan itonasinya.
"Maksud Kamu apa Maya, kenapa putraku harus bertanggung jawab kepada keponakanmu"? tanya Hanna masih dengan nada yang rendah.
"Karena putra Kamu telah menghamili putriku"!
"Putrimu"? sela Anna yang kaget mendengar nya.
"Iyalah kak, Malika sudah kuanggap sebagai putriku sama seperti kalian yang menganggap gadis pembawa sial ini sebagai putri kalian"! bantah Maya.
"jaga ucapanmu Maya! Dia putri sekaligus menantu dari keluarga Addison, dia gadis yang baik dan juga terhormat, Aku bahkan sangat menyayanginya"! sentak Hanna yang sudah tersulut emosi.
Ccckkk ... "Kau puas anak pungut! Semua keluarga terpecah belah karena kehadiran Kau"!
"Mengapa Kau harus kembali ke sini, Aku bahkan tidak pernah mengundangmu diacara pernikahanku, tapi Kau dengan suka rela datang jauh-jauh, Ahh .. atau jangan-jangan Kau sudah merencanakan semua ini dengan matang, Kau ingin menjadi Ratu dan Nyonya muda dari keluarga Addison Iya"? tukas Malika dengan seringai tipis dibibirnya.
"Jaga batasanmu Malika"! teriak Aydeen yang Nada suaranya sudah naik berapa oktaf.
Semua yang ada di ruangan itu diam seketika.
"Aku sudah bilang sebelumnya Malika, jangan buat diriku untuk melupakan status kita yang pernah saling mengenal sebelumnya, Aku juga tidak segan-segan untuk menyakitimu kalau sampai Kau melupakan batasanmu"! hardik Aydeen.
"Cih Kau ingin menyakitiku, silahkan saja dan sama saja Kau akan menyakiti Anak sialan mu ini". katanya dengan enteng.
"Anak? Maksudnya apa nak"? potong Hanna.
"Apa yang Kamu bilang barusan nak"? tanya Anna.
"Anak, apa maksud Kak Malika"? Batin Yura.
"Sebenarnya ..". baru saja Aydeen ingin menjelaskan namun ada berapa Dokter dan juga perawat yang masuk kedalam ruang rawat VVIP itu.
"Permisi, Maaf kami datang menyela Nyonya".
"Ada yang ingin kami sampaikan saat ini".
"Iya Dok, silahkan". jawab Anna mencoba tenang.
"Bisa kita bicara secara pribadi diruangan Dokter Sanjaya, Nyonya Fahri juga bisa ikut menemani. Karena tuan Fahri sendiri sudah menunggu kalian".
"Apa ada hal yang serius Dok"? tanya Hanna.
"Apa terjadi sesuatu dengan suami saya Dok"? tanya Anna yang semakin khawatir.
"Semuanya akan di jawab oleh Dokter Sanjaya, silahkan Nyonya Mari saya antar". Balas Dokter yang masih muda dan tampan itu.
"Ayo Aku temani An, semoga semuanya baik-baik saja hmm". gumam Hanna.
Setelah Anna dan Hanna pergi, semuanya masih dalam keadaan diam. Sampai akhirnya Malika kembali membuka suaranya.
"Anty Maya, bisa tinggal kan Kami bertiga disini".
"Ada hal yang harus kubahas dengan mereka". ucapnya sembari melirik Ayyura dan Aydeen secara bergantian dengan sorot yang mata yang tajam.
"Tapi Sayang". bantah Maya.
"Please Anty". potong Malika cepat.
"Hmm .. Baiklah, Anty akan menunggu diluar".
"Jika terjadi apa-apa Kamu tinggal teriak, Anty akan segera datang hmm". ucap Maya dengan lembut.
"Dan Kamu ayo keluar, biarkan mereka bicara". sahutnya kemudian sembari menarik tangan Zahra.
"Gak usah ditarik-tarik kali, gue bisa jalan sendiri"! ketus Zahra dengan tatapan nanar.
"Kamu yang kuat ya, jangan pernah mau terlihat lemah oleh lawan. Apa kata Mami kita harus bisa menjadi wanita yang tangguh saat dihadapkan dengan sebuah masalah, Allah selalu bersama kita". bisik Azzahra saat memeluk sebentar Ayyura.
Ayyura mengedipkan matanya lalu menganggukkan sedikit kepalanya tanda mengerti.
Lalu dia mendekati Abangnya, sembari memberi kertas kecil kepada Aydeen yang telah dilipat-lipat sangat kecil. Sang empu mengernyitkan dahinya. Apa ini? Apa yang telah di berikan Azzahra?
semakin kesini akan semakin seru