cerita ini hanya karangan fiksi, jangan di plagiat!!
Alana adisty harus mengalami perjodohan akibat perjanjian konyol kakek nya di masa lalu. alhasil di usia nya yang ke delapan belas gadis itu terpaksa berstatus istri dari ihsan rain Fauzan.
ihsan sering membully nya, tanpa sebab hanya karena dia yang pendiam. dengan kondisi yang tak akur, bagaimana alana menghadapi pernikahan sma ini?
mengandung banyak kata kata ambigu dan frontal. untuk yang di bawah umur harap bijak, kalau masih nekad baca resiko tanggung sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30
“Ihsan!”
Ihsan yang tengah duduk merenung di sofa seketika menoleh pada ayahnya yang memanggil. Pria itu duduk di sampingnya lalu merangkul bahunya.
TV yang menyala tak tak bisa membuat ihsan fokus, sedari tadi dia merenung. Memikirkan keadaan yang semakin kacau, dan memikirkan solusi mengatasinya.
“Gimana sama sekolah kamu? Pekerjaan gak ganggu kan?” Ayah rudi bertanya dengan basa basi. Seolah tak tahu dengan kejadian yang di alami rumah tangga itu.
Ihsan menganggukkan kepalanya pelan, tersenyum paksa. “Gak yah, sekolah lancar lancar aja” Jawabnya.
Rudi mengangguk, mengerti dengan apa yang ihsan ucapkan. Pria itu menepuk nepuk pundak putranya seolah menguatkan. Ihsan sampai menoleh padanya.
“Tadi bunda kamu cerita, alana ngidam bolu rasa red velvet. Dia ingin membelinya tetapi tidak ada kendaraan di rumah, ingin membeli online katanya gak enak. Alana pengen bolu di dekat cafe taman kota, minta kamu beliin katanya sibuk jadi gak bisa. Bunda inisiatif buat bawa alana beli langsung” Beritahu rudi.
“Tapi bunda ketemu pacar kamu di sana, jadi dia titip alana sama naufal temen kamu supaya anterin alana pulang dengan selamat. Pacar kamu ngajak ngobrol bunda kamu lama, jadi pulang nya agak telat” Tambah nya.
Pria berusia setengah abad lebih itu menatap putranya, dia tahu ihsan sedang banyak pikiran sekarang. Dia hanya ingin menguatkan nya tanpa bermaksud membela, dia tersenyum tipis.
“Kalau kamu udah putusin pilih alana, jaga baik baik san. Pesan ayah, kalau kamu memang belum bisa menjaganya dengan baik jangan sakiti dia. Ayah gak bisa bela kamu karena disini kamu yang salah, perbaiki dan jangan ulangi lagi. Jaga baik baik alana, dia sedang hamil” Pesan ayah rudi menatap sekilas putranya yang diam saja.
Ihsan hanya mengangguk, ayah rudi pun bangkit dari duduknya. “Minta maaf. Ayah mau susul bunda” Pria itu menepuk pundak ihsan dua kali menguatkan.
Ihsan menghela napas pelan, benar kata ayahnya. Dia harus bisa menjaga istrinya, apalagi alana kini tengah hamil. Ihsan mematikan saluran tv, lalu bangkit dan mulai menaiki anak tangga.
Cowok itu membuka pintu kamar, terlihat alana tengah tertidur dengan pulas memunggung. Ihsan menutup kembali pintu dan dia kunci.
Lagi lagi dia menghela napas nya kasar, rasa bersalah kembali menyerang nya. Melihat wajah polos alana yang tengah tertidur, kulit putih nya tampak pucat. Helaan napas yang teratur membuatnya cukup lega.
Ihsan membenarkan selimut yang alana kenakan, dia pun ikut naik ke atas ranjang. Memandang wajah alana yang begitu damai, pulas tertidur. Ihsan dapat melihat sedikit sembab di matanya. Wanita itu habis menangis, ihsan tahu itu. Rasa Bersalahnya kembali muncul membayang.
Ihsan, mengambil satu selimut lagi dan dia selimutkan pads tubuh mereka berdua. Udara cukup dingin, dia tak mau alana kedinginan. Ihsan berbaring di belakang gadis itu, Memeluk wanita itu dari belakang, dia kecupi kening, wajah, pipi dan bahu alana sembari menggumamkan kata maaf.
“Maafin gue al, belum bisa jadi suami yang baik. Kita perbaiki lagi ya? Jangan minta pisah” Gumamnya.
Terakhir ihsan memberi kecupan di pinggang wanita itu. Mengusap usap perut nya yang tengah mengandung darah dagingnya.
Tak bisa dia bohongi dia merasa bahagia saat mendengar kabar kehamilan alana. Tak bisa dia bayangkan bagaimana dia akan di panggil ayah oleh anaknya, hal itu menbuatnya begitu terharu. Sekaligus merasa bersalah atas apa yang selama ini dia lakukan terhadap alana.
terimakasih Thor 🙏🙏
lanjut thor