NovelToon NovelToon
Bertani Dan Membesarkan Bayi

Bertani Dan Membesarkan Bayi

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Spiritual / Reinkarnasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:247.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Si kecil pemimpi

Elina wanita terkuat di akhir zaman yang paling ditakuti baik manusia, zombie dan binatang mutan tiba-tiba kembali ke dunia tempat dia tinggal sebelum-nya!

Di kehidupan pertamanya, Elina hanyalah seorang gadis biasa yang hidupnya dihancurkan oleh obsesi cinta dan keputusan-keputusan keliru.

Sekarang, dengan kekuatan kayu legendaris dan ruang dimensi yang memberinya kendali atas kehidupan, Elina ingin memulai kembali hidupnya dengan membuat pertanian besar!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Si kecil pemimpi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengapa kamu sangat mirip bapakmu

Setelah menunggu beberapa saat, suara mesin mobil akhirnya terdengar mendekat.

Sebuah pickup bekas berhenti tepat di depan rumah Elina. Dimas turun dari kursi pengemudi sambil melambaikan tangan dengan senyum di wajahnya. Elina terperangah melihatnya.

Dimas, sosoknya yang tampan, terlihat baru pulang dari kantor, mengenakan kemeja putih dengan lengan yang digulung hingga siku, memperlihatkan tangan yang indah dan berotot. Cahaya senja yang lembut menyorot pada lengan, menonjolkan otot-ototnya yang terbentuk sempurna akibat kebiasaan kerja keras atau mungkin olahraga rutin. Guratan pembuluh darahnya tampak samar di bawah kulit yang halus, menciptakan kesan kekuatan yang tenang namun penuh kontrol.

Dia turun dari mobil pickup bekas itu dengan elegan, membuat pemandangan jadi kontras. Sosoknya yang rapi dan berkarisma terlihat tidak selaras dengan pickup berwarna kusam, catnya mulai mengelupas di beberapa bagian, dan deru mesinnya terdengar berat. Meski mobil itu tampak lusuh, senyum Dimas tetap memancarkan kepercayaan diri seolah tak terpengaruh oleh penampilan kendaraannya.

"Ini dia mobil yang kamu minta," katanya sambil menunjuk pickup yang tampak kokoh meskipun usianya sudah tak muda lagi.

Elina mendekat dan memeriksa bagian-bagiannya. Mobil itu mungkin bekas, tapi terlihat masih dalam kondisi baik. Catnya memang memudar di beberapa tempat, tetapi mesinnya terdengar masih bertenaga. Elina mengangguk puas.

"Terima kasih banyak, Dim. Ini lebih dari cukup. Tapi, kenapa kamu...?" tanyanya heran.

"Ck, reaksimu seolah-olah aku tak diizinkan di sini," jawab Dimas malas sambil bersandar di mobil pickup, benar-benar kontras dengan penampilannya.

"Bukan begitu... ya sudah, masuk dulu."

Elina membukakan pintu, dan Dimas melangkah masuk, matanya memandang sekeliling dengan teliti.

"Anakmu mana?" tanyanya.

"Di dalam kamar, sedang tidur," jawab Elina, lega karena sudah mengeluarkan Alex dari ruang.

Rumah Elina sederhana, hanya ada tiga kamar: kamar nenek, kamar Elina, dan kamar bibi, dengan satu toilet. Dapurnya terletak di sebelah kamar nenek.

Elina menyuruh Dimas duduk di ruang tamu sementara dia pergi ke dapur untuk membuatkan teh. Teh ini hasil dari tanaman yang ditanamnya sendiri di dalam ruang.

Elina menuangkan air panas ke dalam cangkir yang berisi daun teh. Segera, aroma lembut dan menenangkan mulai menguar dari dalam cangkir, memenuhi ruangan. Harumnya begitu khas, perpaduan antara wangi segar daun teh dengan sentuhan bunga yang samar. Saat uapnya membumbung, semakin kuat tercium kehangatan alami dari teh yang sedang diseduh, membuat siapa pun ingin segera menyeruputnya.

Elina membawanya ke ruang tamu.

"Teh apa ini? Kenapa harum sekali?" tanyanya sambil memandang teh itu dengan kagum, seolah sedang menghargai sesuatu yang sangat berharga.

Elina hanya tersenyum dan meminum tehnya. Dimas tidak bertanya lebih lanjut dan segera menyeruput tehnya. Ekspresinya terkejut, lalu dia meminum lagi dengan tidak percaya.

"Ini... ini enak sekali. Aku belum pernah minum teh seenak ini!" katanya penuh semangat.

"Baiklah, teh ini aku tanam sendiri," jawab Elina.

Dia tampak terkejut sejenak, kemudian kembali tenang. "Jadi ini alasan kenapa kamu ingin bertani?" Elina mengangguk.

Dimas tak bertanya lagi. Setiap orang memang punya rahasianya masing-masing.

"Bisakah aku lewat pintu belakang?" tanyanya bercanda. Elina terkekeh. "Sebanyak yang kau mau."

Mereka melanjutkan obrolan, bernostalgia tentang masa kecil yang penuh kenangan.

Tiba-tiba, Elina mendengar tangisan Alex. Bergegas, dia masuk ke kamar dan menggendongnya.

"Sayang ibu, lapar ya?" tanyanya lembut.

"Ngeeeh," jawab Alex sambil melambaikan tangan kecilnya. Betapa lucu, membuat hati Elina meleleh.

Setelah menyusuinya, Elina membawanya keluar. Dimas berdiri, berjalan menghampiri mereka. Matanya menatap Alex lekat-lekat.

"Dia sangat mirip bapaknya," gumamnya tanpa sadar. Elina tertegun. Dia kembali menatapnya dengan tatapan yang penuh arti. "Dia tumbuh sangat sehat," pujinya lagi sambil memberikan amplop merah.

"Uang pertemuan buat Alex."

"Terima kasih, paman!" kata Elina sambil menirukan suara bayi, membuat Dimas tertawa kecil.

"Oh ya, sudah malam. Aku pamit dulu," katanya.

"Tidak makan dulu?"

"Lain kali, aku ada urusan."

"Oke, tapi bukankah kamu tidak membawa mobil?"

"Tenang saja, sopirku sudah menunggu di luar."

"Baiklah. Hati-hati, paman!" Elina melambaikan tangan kecil Alex, "Bye-bye."

Elina mengantarkannya sampai depan pintu. Sebelum pergi, Dimas sempat mengelus lembut rambut Alex dan rambut Elina dengan sayang. Elina tersenyum, melambaikan tangan kecil Alex "bye-bye" sekali lagi.

Dia menutup pintu dan kembali ke kamar. Dalam diam, Elina memandangi Alex. Mulut kecilnya mengerucut dan mengeluarkan air liur, sementara matanya yang besar menatap Elina penuh keingintahuan.

Elina menghela napas panjang. "Mengapa kamu sangat mirip bapakmu?"

1
RJ 💜🐑
gak papa tetap semangat ya
Lismawati
Enak banget Alip dan tim Xiaoya panen sayuran segar , lanjuuuuut thor 👍💪💪💪❤️❤️
Dilaaaa❤️
saran thor, lebih baik kata 'magrib' di ganti dengan kata 'senja'. karena magrib identik dengan islam
Yu~: makasih sarannya, hanya saja cerita saya sangat bertentangan dengan aqidah islam. Jadi untuk menjaganya, saya sengaja tidak kaitkan dengan agama
total 1 replies
Lala Kusumah
semoga kakek sehat selalu ya...
Erna Fkpg
pengen dong udah jarang ada buah blubery disini
Yu~: saya belum pernah memakannya malah/Sob/
total 1 replies
Erna Fkpg
wah imut tu monyetnya pakai baju
Erna Fkpg
bagus dan seru
Yu~: aaa makasih🫂
total 1 replies
Lippe
Sampai saat ini, hanya kakek dan nenek Andra yang memberi lampu hijau pada Elina. Bahkan Andra pun mengakui akan mengejar cinta Elina. TAPIII SATU FAKTA YANG DILUPAKAN.... apa ayah dan ibu Andra setuju? apalagi ada si Adel adel itu.....
Yu~: nah, tunggu saja di bab-bab selanjutnya/Sob/
total 1 replies
Erna Fkpg
mau dong punya rumah kayak gitu bikin betah dirumah
Erna Fkpg
biasanya harta didalam ruang itu banyak dan berharga ratusan juta la ni mau dibeli dengan cuma puluhan juta saja kan bingung perencanaan banyak modalnya gk cukup
Yu~: menghindari kecurigaan jika terlalu banyak dikeluarkan/Chuckle/
total 1 replies
Noey Aprilia
Hhhmmm....
mngkn andra bkl tau nnti, apa aja kndungn d dlm buah dn syuran yg d tnam elina....scra kn yg dia tau,baik buat tbuh aja....
Yu~: betul
total 1 replies
Erna Fkpg
lanjut bagus ceritanya
Yu~: aaa siap, makasih dukungannya 🫂
total 1 replies
penggemar_Uangkecil?!
👍
penggemar_Uangkecil?!
👍👍
penggemar_Uangkecil?!
👍
penggemar_Uangkecil?!
👍👍
penggemar_Uangkecil?!
👍
Salsabila Arman
lanjut
Lidya _
Thor bikin Elina sama si adel² itu ketemu dong Thor,sama agak banyakin part tentang Elina sama si Andra seru banget soalnya 😆. semngt Thor,kalau bisa double up lagi hehe😁
Yu~: mereka akan bertemu, tapi nanti/Sob/
total 1 replies
Erna Fkpg
mending tadi jual lukisan aja udah cukup uangnya dr pd jual emas bisa disimpan
Yu~: iya betul/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!