NovelToon NovelToon
Jadikan Aku Selingkuhan Mu Ya... OM!

Jadikan Aku Selingkuhan Mu Ya... OM!

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cerai / Romansa
Popularitas:37.5k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Ranti terpaksa harus mengakhiri pernikahannya dengan lelaki yang ia cintai. Niat baiknya yang ingin menolong keponakannya berbuntut peperangan dalam rumah tangganya.

Lalu bagaimana akhir dari cerita ini?
Yuk kita simak ceritanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Musibah Merenggut Nyawa

Bab 8. Musibah Merenggut Nyawa

Pov Author

Hari-hari pun berlalu. Sudah hampir dua bulan sejak kedatangan Ranti waktu itu, Sri menjadi lebih giat lagi dalam mengumpulkan pundi-pundi uangnya untuk biaya pendidikan anaknya. Apalagi Menur sedang menghadapi masa ujian kelulusan, tentu Sri tidak bisa diam saja mengingat anaknya akan masuk universitas sebentar lagi.

Siang malam Sri bekerja tanpa istirahat yang cukup. Demi anaknya agar tidak membebankan orang lain untuk biaya kuliahnya nanti.

Sri tidak tahu, kalau sebenarnya Menur pun mengajukan beasiswa di sekolahnya. Semua Menur lakukan diam-diam agar ibunya lebih banyak mengumpulkan uang.

"Sri kamu sakit? Wajahmu kelihatan pucat sekali." Kata salah seorang langgang Sri saat sedang membeli kue yang Sri bawa.

Sri memang kelelahan dan kurang sehat akibat terlalu memaksakan diri. Namun tetap saja ia tidak mau menyerah dengan keadaannya yang seperti itu.

"Saya tidak apa-apa. Hanya sedikit lelah saja."

"Kamu itu bukan robot loh Sri. Aku dengar kamu banyak mengambil pekerjaan menyetrika, bahkan di tambah menerima cucian juga. Padahal dagangan kue mu juga sudah banyak."

"Masih belum cukup Mbak. Saya harus mengumpulkan lebih banyak lagi tabungan untuk sekolah Menur."

"Oalah Sri, suruh saja anak mu itu kerja sambil kuliah, dan juga coba ajukan beasiswa. Jadi kamu tidak kerepotan seperti ini."

Apa yang di katakan tetangganya itu memang benar. Seandainya saja Menur mau kuliah sambil bekerja, tentu Sri tidak akan memaksa tubuhnya untuk terus bekerja walau sedang sakit. Semua itu pun pernah terlintas di benak Sri.

Namun setiap kali Sri membicarakan soal biaya kepada Menur, anaknya itu selalu mengancam akan meninggalkan Sri dan tinggal bersama Ranti.

Tentu Sri tidak ingin kehilangan anak satu-satunya. Sri yang lemah hati, tidak dapat bertindak tegas kepada Menur meski anaknya itu terus saja melukai hatinya.

Sri hanya tersenyum menanggapi ucapan tetangganya itu.

"Cukup 10 saja ini Mbak?" Tanya Sri mengalihkan pembicaraan.

"Segitu saja Sri. Besok kan tetap beli lagi."

"Iyo..."

Sri lalu membungkus kue tersebut, lalu memberikannya kepada tetangganya itu dan menerima uang yang di berikan kepadanya.

Setelah tidak ada lagi pembeli, Sri melanjutkan perjalanannya untuk membawa kue dagangannya ke tempat penitipan.

Pagi itu keringat Sri lebih banyak keluar dari biasanya. Beberapa kali Sri mengusap penuh di pelipisnya sambil sesekali memejamkan matanya.

Tempat penitipan masih jauh. Sri yang hanya berjalan kaki bertambah lelah dengan membawa banyak kue ditangan kanan dan kirinya.

Tiba-tiba saja pandangan Sri terasa gelap dan kepalanya mendadak pusing luar biasa. Ia pun lunglai dan hendak jatuh. Bersamaan dengan itu sebuah sepeda motor yang melaju di balik tikungan tidak tahu kondisi Sri dan tiba-tiba jatuh ke arahnya. Sri pun tanpa sengaja ia tabrak dan tubuh Sri terpental sejauh 2 meter dengan kepala lebih dulu menghantam jalan aspal yang sebagian rusak dan terdapat lubang dengan bebatuan.

Darah segar mengalir dari kepala Sri yang sudah terpejam. Bahkan satu kakinya terpilas dan berubah posisi menjadi tidak normal.

Pengendara itu panik melihat keadaan Sri yang mengenaskan. Ia pun kabur karena pada saat itu lingkungan sekitar sedang sepi.

Sri tergeletak begitu saja selama beberapa menit. Baru seseorang berteriak minta tolong ketika melihat ada orang yang tidak sadarkan diri terbaring hampir di tengah jalan.

***

Menur menangis kala mendapati ibunya terbujur kaku di tengah ruang tamu rumahnya. Nyawa Sri tidak dapat tertolong lagi karena mengeluarkan banyak darah di kepalanya.

Banyak menyesalkan kejadian itu. Apalagi orang yang menabrak Sri pun tidak diketahui identitasnya karena tidak ada saksi mata yang melihat apalagi cctv di tempat kejadian.

Berkat di bantu warga sekitar, pemakaman Sri pun berjalan dengan lancar. Tinggal lah Menur seorang diri di rumah dan duduk di dalam kamar Ibunya.

Satu persatu barang di kamar itu ia amati meski hatinya masih bersedih atas kepergian ibunya. Menur merasa susah karena ia tidak tahu melakukan apapun tanpa sang ibu.

Selama ini Menur selalu di layani oleh sang Ibu. Dari kebutuhan makanan, pakaian bersih juga tempat tinggal yang bersih. Semua itu di lakukan sendiri oleh Sri. Kini Menur kebingungan melakukan semuanya tanpa sang Ibu.

"Triiing...! Triiing...!"

Dering handphone milik Menur mengalihkan perhatiannya pada lemari di kamar ibunya itu. Ia pun segera meraih benda pipih yang tergeletak di sampingnya dan melihat siapa yang menelpon dirinya.

Nama Ranti tertera di layar pipih itu. Tanpa menunggu lebih lama, Menur segera mengangkat panggilan telpon itu.

"Halo Menur, Assalamualaikum..."

*Wa'alaikumsalam..., ya Tante."

"Kamu apa kabar? Tante selalu menunggu telepon dari kamu, tapi kamu tidak pernah mengabari Tante bahkan berkirim pesan pun tidak."

"Maaf Tante, aku lupa dan sibuk karena menghadapi ujian. Apalagi Ibu baru saja di kuburkan."

"Apa?! Ibumu kenapa?"

Ranti mengulang pertanyaannya karena merasa kurang yakin atas apa yang ia dengar.

"Ibu sudah meninggal Tante, dan baru saja di kuburkan." Jawab Menur.

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun...,Tante turut berduka cita Menur. Kamu yang tabah ya. Bagaimana Mbak Sri bisa meninggal?"

"Katanya Ibu di tabrak orang pakai sepeda motor Tante. Tapi tidak ada yang tahu siapa yang nabrak karena sepertinya orang itu kabur. Begitu kata orang-orang yang menemukan Ibu tergeletak di jalan."

"Oalah, kamu yang sabar dan tabah ya Nur."

"Iya Tante."

"Terus kamu tinggal dengan siapa sekarang?"

"Sendiri Tante."

Hati Ranti terenyuh mendengar keadaan keponakannya. Ia pun memutuskan untuk membawa Menur tinggal di rumahnya karena sebentar lagi pun Menur akan melanjutkan pendidikannya Sesuai dengan apa yang mereka bicarakan dulu.

"Nur, kamu mau tinggal sama Tante? Sekalian melanjutkan pendidikan mu disini."

Mata Menur membulat, kata-kata ini lah yang ia tunggu karena sejujurnya ia tidak bisa apa-apa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selanjutnya. Apalagi melayani dirinya sendiri. Menur berpikir, Tantenya itu pastilah memiliki pembantu yang bisa melayani dirinya karena melihat Tantenya itu dulu datang dengan menggunakan mobil.

"Mau Tante. Apa tidak merepotkan?"

"Hehehe, tidak Menur. Kamu kan keponakan Tante satu-satunya, dan kamu sebatang kara. Sudah sewajarnya Tante mengajakmu tinggal bersama."

"Mau Tante. Aku mau...!"

"Baiklah, lusa Tante akan menjemputmu sekalian mengurusi urusan sekolah mu disana."

"Ya, Tante. Aku tinggal menerima amplop kelulusan saja sama ijazah nanti."

"Baik lah, Menur. Kamu istirahat saja ya, ini sudah malam. Oh ya, kamu sudah makan?"

"Sudah Tante. Tadi ada tetangga yang mengantarkan makanan untukku."

"Syukurlah. Kalau begitu, teleponnya Tante tutup ya."

"Ya, Tante."

"Assalamualaikum..."

"Wa'alaikumsalam..."

Senyum di bibir Menur melebar. Dia tidak pusing lagi memikirkan kehidupannya di masa mendatang.

Menur teringat lagi tadi ia ingin membuka lemari Ibunya. Ia pun beranjak lalu melangkah mendekati lemari dan menyentuh kayu yang sebagian di makan rayap itu.

Dan....

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
𝐀⃝🥀𒈒⃟ʟʙᴄ🦆͜͡Lie𝐙⃝🦜🅟ᴳ᯳ᷢ
waah pram bner' otaknya dah geser gak warasss nih ,
cie cie yang lagi ehem" pgnnya tetus terus yaa pengantin baru nihh
🤫ʟᴀᴘᴏʀ ᴍᴀs ᴡᴀᴘʀᴇs!!!
lah jadi nyolong🤦🏻‍♀️
Md. Wulan 🍇ᵇᵃˢᵉ
akhirnya kebahagiaan menyertaimu rsnti
Md. Wulan 🍇ᵇᵃˢᵉ
waw kaya minum obat aja nih Tama🤣
Md. Wulan 🍇ᵇᵃˢᵉ
astga Pram 🙄 udh kecanduan nyuri ya
Md. Wulan 🍇ᵇᵃˢᵉ
makanya kasih Pram uang nur
Md. Wulan 🍇ᵇᵃˢᵉ
Pram Pram sampe sgtu nya hidup mu
Md. Wulan 🍇ᵇᵃˢᵉ
padahal kalo coba bicara baik baik dengan Ranti,pasti dia mau ko meminjam kan uang pram
🥀͜͡ᴊ𝐨𝐲𝐚𝐙⃝🦜ᴳ𝐑᭄🏘⃝Aⁿᵘ🦆
hasil curan ga seberapa tapi malah keterusan, astagfirullah keadaan sampai memaksa pram sampai segitunya
🍭ͪ ͩ☠ᵏᵋᶜᶟぁん🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ❣️
ehh Ranti knp kamu tandain tam, takut hilang ya 🤔🤣🤣
🍭ͪ ͩ☠ᵏᵋᶜᶟぁん🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ❣️
istri pilihanmu hebat kan pram 😏
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
kamu kan suka di yg ngangkang pram, ini semua kamu lho yg mulai, kalau kamu tidak tergoda maka gak akan terjadi🤣🤣🤣
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
loe aja yg gak punya otak nur
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
istri mu soak pram 🤣🤣
Dina⏤͟͟͞R
waah pram jd pencuri. bahaya nih. cctv oh cctv. kemana dikau.
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
astaghfirullah uang hasil haram emang gk takut knp" sama anak atau ibu nya gitu di kasih hasil dri uang tidak halal
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
emang si menur minta di getok/Hammer//Hammer/
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ciee yg ketagihan nyolong .. 😂😂
ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ㅤ❣️
ternyata oh ternyata si Pram berniat mau mencuri harta di rumah ranti
Ira
Motor Rianti second paling laku di penada 3 jt..emg operasi ceasar boleh segitu.. Laporin kepolisi Rianti .. Gk ada kapok nya penghianat itu cctv bisa buat alat bantu.. Krn dlm kepolisian cctv bkn barang bukti.. Dan di gudang perusahaan pasti di pasang cctv jg skrg..apalagi perusahaan ekspedisi besar..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!