NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik CEO

Gadis Desa Milik CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Meitania

Agnes Nugraha gadis remaja yang ceria dari keluarga sederhana memiliki paras yang cantik pertemuannya yang tanpa di sengaja dengan seorang pemuda kota yang ternyata seorang CEO suatu perusahaan besar di kota membuat hidupnya berubah.
Seperti apa? ikuti ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

"Seharusnya saya yang bertanya. Kamu siapa dan kenapa ada di ruangan ini?" Mama Retno.

"Hah! Saya mm.. Saya adiknya Kak Ikbal." Jawab Agnes.

"Ikbal. Kenapa kamu ada di sini bukan di ruangan Ikbal?" Mama Retno.

"Kak Radit yang meminta saya untuk menunggu di ruangan ini?" Agnes.

"Kak. Kamu panggil Radit Kak? Ga salah?" Mama Retno.

Agnes hanya menggelengkan kepalanya saja. Mama Retno memindai Agnes dari atas sampai bawah. Kemudian duduk di sofa tunggal di hadapan Agnes.

"Kamu tidak sekolah?" Tanya Mama Retno.

"Tidak." Jawab Agnes singkat.

"Kenapa? Ikbal tak membiayai sekolah kamu?"

"Tidak."

"Kenapa?"

"Hm.. Maaf Nyonya Kakak saya memang tidak membiayai sekolah saya karena saya masih memiliki seorang Ibu yang membiayai saya. Tapi, sekolah saya alhamdulillah mendapatkan beasiswa jadi Ibu saya sedikit ringan membiayai saya. Dan mengapa saya ada di sini karena perkuliahan sedang libur." Jelas Agnes.

"Kuliah? Jadi, kamu sudah Kuliah?" Mama Retno.

"Sudah Nyonya. Tapi baru semester 1." Agnes.

Kemudian keduanya pun saling terdiam sibuk dengan fikiran masing-masing. Agnes tak tau siapa wanita di hadapannya dan Agnes pun tak ingin tau. Agnes hanya ingin Radit cepat kembali. Begitu juga dengan Mama Retno yang menginginkan Radit cepat kembali dan menjelaskan siapa perempuan cantik yang berada di ruangannya.

Tak mungkin jika hanya adik sekretaris nya saja sampai harus menunggu di ruangannya. Bukannya bisa saja perempuan yang ada di hadapannya itu menunggu Ikbal di ruangan Ikbal kenapa harus di ruangan Radit.

Sibuk dengan fikiran masing-masing hingga tak menyadari jika pintu ruangan Radit terbuka dan menampilkan sosok Radit yang baru saja kembali setelah meeting. Radit mengetahui Mama nya datang dari resepsionis di depan sehingga dirinya buru-buru naik ke ruangannya.

"Radit."

"Kak Radit."

Radit menghampiri Mama Retno dan mencium punggung tangannya membuat Agnes heran dan berfikir jika nyonya di hadapannya ini orang yang begitu di hormati Radit.

"Eh, tunggu. Jangan-jangan..." Agnes tidak menyelesaikan ucapannya. Dirinya langsung menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya.

"Sayang, kenalkan ini Mama. Atau kalian sudah berkenalan?" Radit.

"Mama."

"Sayang."

"Kalian kenapa?" Radit.

Mama Retno mengulurkan tangannya dan Agnes pun membalas uluran tangan Mama Retno dengan mengucapkan namanya. Setelah saling berkenalan Radit duduk di samping Agnes.

"Ada apa Mama datang ke sini?" Radit.

"Tidak ada apa-apa hanya kebetulan saja Mama tadi baru saja bertemu teman Mama di restoran A di ujung jalan sana. Jadi Mama sekalian saja mampir ke sini. Ini Mama bawakan makanan kesukaan kamu." Mama Retno.

"Kenapa Mama repot-repot." Radit.

"Tidak Mama sekalian saja. Dan karena Mama sudah bertemu kamu jadi Mama mau sekalian pamit pulang." Mama Retno.

"Hm.. Baiklah. Terima kasih Ma." Radit.

"Ha ya sama-sama."

"Jangan lupa bawa Agnes makan malam di rumah." Mama Retno.

"Baik Ma." Radit.

"Tante tunggu di rumah ya Agnes." Mama Retno.

"I iya Tante." Jawab Agnes singkat.

Setelah Mama Retno keluar ruangan Radit, Agnes menyandarkan punggung nya pada sandaran sofa.

"Ada apa sayang? Mama bertanya macam-macam yang membuat mu tak nyaman?" Tanya Radit sambil mengusap anak rambut yang menghalangi wajah Agnes.

Agnes hanya menggelengkan kepalanya sambil menatap Radit.

"Kenapa hm?"

"Kayanya Mama Kakak ga suka aku." Agnes.

"Mama masih kaget kalo Kakak punya pacar. Kakak belum pernah bawa perempuan ke kantor ini selain klien. Dan sekarang tiba-tiba ada bidadari di ruangan Kakak." Radit.

"Ish... Gombal. Ini serius tau." Ucap Agnes mengerucutkan bibirnya.

"Jangan seperti ini nanti Mas khilaf."

"Dasar mesum."

Kemudian Radit memeluk Agnes dan mendaratkan ciuman hangatnya di puncak kepala Agnes. Dan Agnes pun tak menolak dirinya merasa nyaman dan aman jika berada di dekat Radit apalagi entah mengapa pelukan Radit mampu menghapus segala kegundahan di hatinya.

"Jangan pernah tinggalin aku ya. Apapun yang terjadi kedepan kita harus saling percaya. Karena itu satu-satunya pondasi agar kita tetap rukun. Jika ada hal yang kamu dengar tentang aku tolong tanyakan dulu kebenarannya jangan langsung pergi." Radit.

"Hm.." Jawab Agnes.

"Kau tau. Aku pernah kecewa karena mantan kekasih aku pergi begitu saja saat dirinya mendengar kabar jika aku seorang penyuka sesama karena aku tidak pernah mau menyentuhnya. Padahal aku hanya menghormatinya sebagai seorang perempuan. Aku tidak ingin merusaknya hingga ada ikatan suci di antara kami. Setelah itu Aku tak pernah ingin berhubungan dengan perempuan mana pun hingga aku melihat kamu dengan sorot mata indah kamu yang mampu meluluhkan hati aku."

"Aku ga bisa kehilangan kamu sayang."

Agnes mengeratkan pelukannya sebagai jawaban jika dirinya tak akan pergi. Radit pun membalasnya.

"Kau tau sayang. Tak mungkin sekarang dia tegak berdiri jika aku penyuka sesama. Bahkan dia mampu berdiri hanya dengan melihatmu saja." Bisik Radit.

Agnes melepaskan pelukannya

"Iih... Kakak mesum..." Teriak Agnes.

"Hahahaha.... Mesumnya cuma sama kamu calon istri... Makanya nikah yuk besok." Radit.

"Ya udah ayo." Jawab Agnes sekenanya.

"Siap sayangku. Nanti malam kita makan malam di rumah ya. Besok aku bawa keluarga ku melamar kamu di rumah Ikbal. Mumpung Bunda masih ada di sini." Ucap Radit semangat.

"Eh, kenapa harus besok? Aku belum ngomong apa-apa sama Bunda sama Kak Ikbal." Agnes.

"Masih ada waktu nanti malam untuk membicarakan rencana kita sayang." Radit.

"Tapi kita pergi makan malam." Agnes.

"Sebelum kita makan malam sayang." Radit.

"Terserah Kakak saja." Agnes.

Radit pun kembali membawa Agnes dalam pelukannya dan mencium puncak kepala Agnes dengan penuh kasih sayang.

"Terima kasih sayang. Mas begitu menyayangi dan mencintai kamu." Bisik Radit.

"Hm..."

"Kok hm?" Radit.

"Iya."

"Kok Iya?"

"Ish.. Terus apa?"

"Love you too gitu sayang."

"Iya."

"Ish... Awas ya. kamu bikin aku tambah gemes sayang." Radit mengeratkan pelukannya.

"Kakak,, aku engap ini." Protes Agnes.

"Ayo kita makan siang di luar." Ajak Radit.

"Tapi, ini ada makanan dari Mama Kakak." Agnes.

"Ga apa-apa nanti Kakak kasih Arif." Radit.

"Kok gitu? Ga enak dong Kak." Agnes.

"Ngga apa-apa sayang, biasanya juga begitu kok." Radit.

"Ih, Kakak ga menghargai Mama dong." Agnes.

"Karena aku tau jika ini bukan pemberian Mama sayang. Mama hanya alasan saja. Ini pasti pemberian temen Mama itu yang sudah bisa di pastikan temen Mama ingin menjodohkan putrinya dengan aku." Radit.

"Bagus dong."

"Kok bagus?"

"Ya Kakak ga perlu nyari udah antri." Agnes.

"Aku sudah punya kamu dan ga mau lagi yang lain." Radit.

"Gombal."

🌼🌼🌼

1
disney
radit jatuh cinta pandangan pertama dgn agnes, butuh gerakan satset sebelum di dahului yg lain
disney
karya baru semoga sukses thor..pak bagas naksir agnes ya hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!