Kisah dari seorang Dokter cantik dengan segudang prestasi dan juga kisah kehidupan yang penuh lika-liku.
Bilqis Agata, dokter muda ini juga memiliki kisah asmara yang cukup rumit.
bagaimana seorang Bilqis menjalani kehidupan nya setelah kepergian sang suami yang baru saja menikahi nya untuk selamanya setelah gugur dalam tugas di negara lain yang saat itu sedang terjadi bencana alam.
lalu bagaimana Bilqis menghadapi masa depan nya. mampukah dia menata hidup dan bagaimana jadinya ketika cinta pertama nya saat masih sekolah menengah pertama hadir kembali.
ikuti kisah BILQIS AGATA.
***maaf banyak typo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Callme_Nadlia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2
sudah hampir satu Minggu sejak keberangkatan Alif ke negara xxx, tapi sampai saat ini masih belum ada kabar. Bilqis tidak masalah karena dia pikir di negara xxx saat ini masih berada di zona waspada.
saat ini Bilqis berada di rumah nya karena tidak ada jadwal tugas di rumah sakit. menghabiskan waktu dengan memasak dan membuat kue adalah hobi nya.
mama dan kakak nya sudah berada di Jakarta setelah dua hari pernikahan mereka karena dikota ini Bilqis tinggal bersama sang nenek sejak SMA.
tok tok tok
ketukan pintu mengalihkan perhatian Bilqis dari kegiatan memasaknya. setelah mematikan kompor, Bilqis langsung menuju pintu utama untuk melihat siapa yang bertamu.
ceklek
setelah pintu terbuka, nampak dua orang yang tidak asing bagi Bilqis. mereka adalah rekan kerja sang suami.
"mbak Bilqis maaf mengganggu waktu nya" ucap salah satu dari mereka dan di balas dengan senyum oleh Bilqis
"mbak Bilqis sebelumnya saya datang kesini untuk menyampaikan kabar yang mungkin tidak menyenangkan. mbak harap bersabar ya"
"maaf pak, maksudnya gimana" tanya Bilqis bingung
"mbak banyak bersabar ya mbak. kami ke sini untuk menyampaikan kabar duka. mas Alif sudah meninggal dunia karena tertimpa runtuhan bangunan ketika gempa susulan terjadi disana mbak. saat ini jenazah masih dalam perjalanan menuju Indonesia. mohon mbak yang tabah dan sabar" ujar wanita yang ikut bersama itu
shok, hancur, sedih, takut dan entah lah perasaan Bilqis sekarang. bagai tidak ada tenaga lagi seketika tubuhnya luruh kelantai, dan penglihatan mulai gelap. Bilqis tak sadarkan diri.
🥀
suara Isak tangis terdengar begitu memilukan di sebuah pemakaman khusus untuk para TNI yang gugur tidak jauh dari markas.
ada sekitar tiga keluarga yang sedang mengantarkan kepergian anggota keluarga mereka yang juga gugur bersama Alif.
Alif adalah seorang yatim piatu sehingga yang hadir hanya keluarga besar dari Bilqis.
sedangkan untuk Bilqis sendiri tidak ada disana dikarenakan masih belum sadarkan diri sejak tiga hari setelah mendapatkan kabar tersebut.
🥀
sudah terhitung empat hari ini, dan akhirnya Bilqis pun sadar. setelah cukup menyesuaikan penglihatan nya. pemandangan pertama kali yaitu wajah sang ibu yang terlihat nampak bahagia karena sang anak telah sadar.
"Alhamdulillah adek sudah sadar sayang" ucap mama Diana lalu memencet tombol disamping brangkar Bilqis
"h..ha..us" lirih Bilqis dan langsung diberikan minum oleh mama Diana
tak lama dokter dan perawat datang guna memeriksa keadaan Bilqis.
"Alhamdulillah, keadaan dokter Bilqis sudah membaik. saya sarankan untuk istirahat dan jangan banyak pikiran dulu ya dok" ucap dokter Usman yang merupakan rekan kerja Bilqis.
🥀
seminggu kemudian, saat ini Bilqis juga sudah lebih tenang dan sehat. kemarin sehabis pulang dari rumah sakit Bilqis menyempatkan diri untuk mengunjungi makan sang suami.
menumpahkan segala perasaannya di pusara yang masih basah itu dengan Isak tangis yang terdengar sangat memilukan..
Karin yang merupakan kakak ipar nya pun tak dapat menahan air mata melihat kerapuhan Bilqis. menangis dalam pelukan sang suami yang juga ikut menemani Bilqis ziarah ke makam alif.
"assalamualaikum mas",
bagaimana kabar kamu. tega ya ninggalin Iqis sendiri begini. katanya sayang, cinta sama Iqis tapi kok pergi ninggalin Iqis sih mas." terdengar isakan Bilqis
"kamu baru aja janji bahagia kan aku mas, untuk seumur hidup dengan rumah tangga kita yang baru aja kamu ucapkan dua Minggu yang lalu. tapi sekarang kamu ingkar janji mas, kamu gak tepati buat seumur hidup bareng Iqis. tega kamu mas. kamu jahat"
"jadi ini yang kamu maksud dalam pesan kamu waktu itu, tau gini aku gak iyain pesan kamu mas.. kamu ninggalin aku sendiri dengan mimpi kita.. hisk.. kamu jahat, aku benci kamu mas aku benci. agrhhhhh" teriak Bilqis begitu memilukan
"tapi kamu kayaknya bahagia kan mas, jadi aku juga gak boleh kalah.. aku akan buktikan aku juga akan bahagia meski nggak sama kamu. tapi kayaknya nggak mungkin aku bisa bahagia" ucap Bilqis sambil tersenyum miris
setelah itu hening dan hanya terlihat punggung bergetar Bilqis dengan tangis yang ditahannya. melihat itu, Bima mendekat pada Bilqis dan lalu memeluk sang adik untuk menyalurkan semangat.
dapat pelukan dari sang kakak, seketika Isak tangis Bilqis menjadi.
"mas Alif tega ninggalin adek kak, adek gak sanggup. bagaimana adek jalani hidup kalo gini.. dia yang selama ini menemani adek kak, adek gak bisa adek harus bagaimana, hisk.. hisk.." adunya
"adek yang sabar, Allah lebih mengetahui segala nya sayang. mungkin ada hikmah dibalik ini semua.. Allah lebih sayang Alif.. jadi adek harus ikhlas biar Alif di sana tenang dan gak sedih.. kakak rasa Alif gak mau lihat adek kayak gini, dia pasti sedih. adek sabar dan banyak berdoa ya" ucap Bima menenangkan Bilqis dengan mengecup puncak kepala Bilqis..
Karin yang melihat itu lalu mendekat dan ikut memeluk Bilqis.
"adek sekarang kita pulang ya, udah mau hujan sebentar lagi" ucap Karin lalu membantu Bilqis berdiri dan berjalan menuju mobil mereka.
sejak saat itu semua rencana hidup Bilqis berubah. dengan status janda, kini Bilqis lebih banyak diam dan hanya akan bersikap hangat pada pasien dan keluarga nya saja.
***flashback off
dering ponsel nya menyadarkan Bilqis dari lamunan. saat ini dia sedang berada di kamarnya di rumah sang nenek.. sekarang dia hanya sendiri karna neneknya sudah meninggal dunia sejak dia kuliah semester 4.
"hallo assalamualaikum"
^^^"waalaikumsalam, adek. bagaimana apa kamu udah ada keputusan sayang"^^^
"huh bismillah, iya ma tiga hari kedepan adek berangkat ke sana, soalnya disini masih harus mengurus surat pengunduran diri dan juga banyak yang harus adek selesai kan"
^^^"baik lah, mama gak sabar nunggu kamu datang sayang, kamu di sini gak perlu susah. mama tahu kamu pasti mau kerja kan. jadi rumah sakit teman mama lagi mau merekrut Dokter bedah, karena dokter bedah yang di rumah sakit itu katanya mau pindah ke luar negeri dan kemarin mama bilang kamu mau kerja disana"^^^
"ih kok gak bilang dulu ke adek, mama mah gak asik banget. iya kalo adek jadi pindah, kalo gak kan mama jadi malu"
^^^"tapi terbukti kan kamu mau pindah ke sini lagi, jadi mama gak perlu malu"^^^
"yaAllah, iya iya mama sayang"
"udah dulu ya ma, adek mau tidur siang dulu, capek soalnya tadi malam jam 3 subuh baru pulang habis Operasi 4 orang. sekarang adek ngantuk , dadah mama sayang, salam sama kak Bima sama kak Karin dan juga ponakan adek ya ma.. assalamualaikum sayangnya Iqis"
^^^"ya ampun, kamu kalo kerja jangan terlalu di paksakan sayang.. jaga kesehatan kamu.. istirahat gih . nanti mama sampaikan pada mereka, waalaikumsalam sayangnya mama"^^^
tut
panggilan diakhiri dan segera Bilqis memejamkan mata terlelap.