NovelToon NovelToon
Warm Life

Warm Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Wanita Karir
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ariadna Vespera

Farah adalah seorang psikolog muda yang energik dan penuh dedikasi. Setiap pagi dimulai dengan keceriaan, berinteraksi dengan penjaga gedung sebelum menuju tempat kerjanya di lantai enam. Sebagai seorang psikolog yang sudah berpraktik selama empat tahun, Farah menemukan kebahagiaan dalam mendengarkan dan berbagi tawa bersama pasien-pasiennya.

Pada suatu hari, saat makan siang, Farah mendengar kabar bahwa ada seorang psikiater baru yang bergabung di rumah sakit tempatnya bekerja. Jantungnya berdebar-debar, berharap bahwa psikiater baru tersebut adalah kakaknya yang telah lama tak ia temui. Di tengah-tengah rasa penasaran dan kekecewaannya karena belum mendapat kepastian, Farah bertemu dengan seorang pria misterius di kantin. Pria itu, seorang dokter psikiater dengan penampilan rapi dan ramah, membuat Farah penasaran setelah pertemuan singkat mereka.

Apakah pria itu akan berperan penting dalam kehidupannya? Dan apakah akhirnya Farah akan menemukan kakaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ariadna Vespera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 31

"Mau kemana kau?"

Farah hanya membalas dengan senyuman. Setelah

percakapan itu Farah mulai mengurus segala persiapannya untuk pergi ke luar

negeri.

Farah juga tidak memberi tahu siapa pun tentang hal

ini, meski Farah tidak tahu metode apa yang Reno gunakan untuk melacaknya

namun, Farah masih ingin tetap berusaha sebisa mungkin untuk menghindar.

Farah memang sudah lama ingin melanjutkan S3 namun,

belum terpikir waktu pastinya untuk pergi. Setelah mengalami semua ini dia

akhirnya membulatkan tekad untuk pergi sekarang juga.

Farah bukan cuti dari rumah sakit melainkan

berhenti karena alasan pribadi. Ayah dan ibunya masih belum mengetahui

keputusannya itu, sedang neneknya akan dia beri kabar jika memang dia sudah

siap.

Pergi tanpa memberi tahu siapapun tentang

perjalanannya, membuat Farah merasa sedikit tentang. Bagaikan memulai hidup

yang baru.

Farah juga mencari uang dengan menjual pakaian.

Farah belajar sedikit banyak tentang busana dari Pera, meski tidak yang terlalu

mendalami namun itu cukup membantu.

Sedikit menyesal karena kepergiannya yang

tiba-tiba, banyak sekali yang harus di tinggalkannya. Apalagi tamu yang masih

membuat jadwal dengannya.

Farah hanya berusaha meyakinkan dirinya bahwa

mereka semua akan baik-baik saja tanpa dirinya. Semua akan berjalan seperti

biasa.

Semua berjalan lancar, Farah tenang dan menikmati

proses belajarnya. Jika luang Farah juga akan mencari berbagai pengalaman baru,

mencoba berbagai jenis pekerjaan.

Saat sudah 6 bulan waktu perjalanan, Farah menemui

Pera di halam kampusnya sedang menangis tanpa henti. Banyak yang melihat ke

arahnya, menarik perhatian semua orang yang sedang lewat.

Farah awalnya tidak mengenali siapa itu, mencoba

tidak peduli dengan orang yang sedang berada di lapangan itu. Namun, entah

kenapa naluri dia berkata lain. Dan akhirnya Farah menemukan Pera yang sedang

menangis.

"Bagaimana kamu bisa sampai kesini?"

"Ah... Bukan itu yang penting, sekarang ayo

kita pergi ke apartemenku."

Farah masih tidak percaya bisa menemukan Pera dalam

keadaan seperti ini. Farah juga baru pertama kali melihat Pera menangis sungguh

kejadian yang langka. Namun, jika sudah seperti ini berarti yang Pera lewati

kali ini sangat berat baginya.

Farah membawa Pera masuk ke dalam namun, baru saja

melewati pintu kamarnya.

"Ical, jahat. Ical, jahat. Ical, jahat."

Pera terus berkata seperti itu sambil berlutut.

Farah membujuk Pera untuk masuk terlebih dahulu.

Agar nyaman mereka bisa mengobrol. Namun, Pera tetap menolak. Tanpa ada

pergerakan sama sekali. Tatap di posisi yang sama sambil mengulang kata-kata

yang sama juga.

Dari pukul 5 sore hingga pukul 10 malam. Tidak ada

yang bisa Farah lakukan saat itu, Farah hanya bisa membiarkan Pera mengeluarkan

semua emosinya terlebih dahulu. Jika memang sudah tenang baru Farah mencari

cara agar bisa membujuk Pera.

Sudah pukul 3, malam juga sudah mulai berlalu.

Namun, Pera masih melakukan hal yang sama tanpa henti. Farah tidak bisa tidur

malam itu karena menghawatirkan Pera.

Farah khawatir jika Pera melakukan hal gila seperti

bunuh diri misalnya. Jadi Farah juga terus mengawasi Pera sambil membujuknya

dengan makanan dan berbagai hal lainnya.

Sudah 12 jam full Pera melakukan hal yang sama

tanpa henti. Hingga akhirnya dia tertidur kelelahan. Saat itu tidak ada yang

Farah pikirkan kecuali Pera.

Saat menggendongnya ke kamar Farah sadar bahwa

perut Pera sudah mengecil. Apakah dia keguguran pikir Farah. Namun sekarang

yang penting adalah kondisi Pera.

Jika terus seperti ini akan sulit untuk mendapatkan

informasi penjelasan dari Pera. Karena tadi Pera terus mengatakan bahwa Ical

jahat berarti semua ini berhubungan dengannya. Farah sengaja mengganti

handphone hingga kartunya saat pergi.

Farah mengambil handphone Pera mencari nomor

telepon Ical namun, tidak ada. Apa yang sebenarnya mereka lakukan.

Oh iya, Ical adalah seorang model, Aktor bahkan

singer jadi Farah berpikir untuk menyewa Ical untuk menjadi model dari bisnis

bajunya.

Meski mengeluarkan bajet yang sangat mahal untuk

menyewa Ical. Tapi Farah tidak menyesal sekali pun. Karena harus menyesuaikan

dengan jadwal Ical yang padat Farah tidak bisa bertemu secepatnya dengan Ical.

Farah berpikir untuk menuliskan pesan dalam kontrak

kerja mereka.

'ini aku Farah, Pera aman bersamaku. Namun aku

tidak bisa mendapatkan penjelasan apapun darinya. Sudah 12 jam dia menangis

dengan mengatakan hal yang sama. Jika kamu memang masih peduli padanya maka

hubungilah aku'

Itu yang Farah katakan dalam kontrak rahasia yang

memang hanya Ical yang boleh membukanya.

Tidak lama setela kontra kerja itu terkirim Ical

menceritakan semua kepada Farah.

Pera sudah mengalami keguguran dua bulan yang lalu

di usia kehamilan 20 Minggu.

Meski Pera masih belum menerima Ical sama sekali

namun, Ical tidak bisa membiarkan Pera berjuang sendiri. Ical selalu mengamati

Pera dari jauh, dengan mata kepala seperti atau dari orang suruhannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!