Sequel dari Serenity yang menceritakan kisah Reynald Riley Robert dengan seorang gadis menyebalkan bernama Galyna Kiev.
Reynald adalah putra sulung dari Serenity dan Regan. Rey yang sukses membuka perusahaannya sendiri di New York melebarkan sayapnya di beberapa negara. Kali ini Rey menetap sementara di Swedia karena perusahaan ketiga terbesarnya ada di negara itu.
Galyna Kiev, Seorang gadis badung yang memilih menjadi seorang pencuri jalanan. Dia melakukan itu semua untuk membantu temannya dan dirinya sendiri mendapat penghasilan tambahan meskipun dirinya sudah bekerja sebagai penjaga toko buku.Tak ada yang mau menerimanya sebagai pekerja di perusahaan atau kantor karena dirinya tak memiliki ijazah universitas.
Seperti novel thor biasanya. Episode ga panjang panjang banget ya. Dan untuk tokoh laki laki author tetap pakai tato ya...karena di luar negeri tato itu sudah menjadi sebuah hal biasa. Dan disini karena masih ada unsur mafia dan action.
Di sequel Sera semua lakinya bertato penuh. Beda dengan di novel ini. Tetap bertato tapi ga banyak..hehehehe...
Yang ga suka visualnya silahkan dibayang6kan sendiri ya gaees gimana enaknya..wkwkwkwk...
Novel otor tetap novel ringan yaaa ....jgn mengharapkan konflik berat disini..disini cuma untuk bacaan happy.. skip aja kalau ga suka ya sayaangg..
ig author.... @zarin.violetta
(Sedang proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#7
Lalu Arthur beranjak dari kursi kebesarannya dan mengambil sebuah buku dari rak buku yang terletak di ujung. Kemudian Arthur memberikannya pada Galy.
"CARA MENJERAT SEORANG PRIA", baca Galy.
"Ya Tuhan..aku bahkan baru tahu ada buku seperti ini..mengapa aku belum pernah membacanya?", kata Galy sambil membuka buku itu.
"Pria mana yang akan kau jerat Galy?", tanya Arthur.
"Tentu saja pria kaya Paman", jawab Galy jujur yang fokus membaca bukunya.
Arthur hanya menggelengkan kepalanya dan melanjutkan membaca buku yang dibacanya tadi.
Keesokan harinya Galy bersiap siap akan ke perusahaan Rey. Galy memakai baju berbahan Jeans dengan panjang selutut dan rambutnya diikat keatas. Tas milik teman Rey yang akan dikembalikannya dia kalungkan ke lehernya.
Jenni melihat Galy yang sedikit berpenampilan beda.
"Kau akan kemana Galy?menjual diri?", kata Jenni mengejek.
"Iya...doakan aku ya", jawab Galy dengan wajah menyebalkan seperti biasanya.
"Cih...menjijikkan", kata Beth.
Galy cuek seperti biasanya dan langsung keluar dari rumahnya. Dia tidak sarapan pagi ini karena ingin makan diluar saja setelah dari kantor Rey.
Galy memasuki lobby perusahaan Rey. Dan bertanya pada resepsionis cara menemui Rey. Galy memberikan kartu nama Rey pada resepsionis itu.
"Baiklah..tunggu sebentar nona", resepsionis itu tersenyum dan menelepon ke sekretaris Rey.
Setelah menunggu beberapa detik, resepsionis itu menutup teleponnya.
"Naiklah ke lift itu sampai ke lantai 48...disana ruangan Tuan Reynald", kata Resepsionis itu dengan ramah.
"Baiklah", kata Galy dan menuju lift itu.
"Tuan..ada gadis bernama Galy yang ingin menemui anda..apakah anda mau menemuinya?", kata Amanda, sekretaris Rey.
Rey sedikit mengingat tentang Galy. Dia bahkan sudah lupa dengan kejadian 3 hari yang lalu. Caroline juga tak terlalu mempermasalahkan tentang tasnya yang hilang dan sudah mengganti semua kartu yang ada didalam tasnya. Dan saat ini Caroline sudah pulang ke New York.
"Hmm..biarkan dia masuk", kata Rey.
Galy tiba di lantai ruangan Rey. Lalu dia bertanya pada pegawai disana dimana ruangan Rey.
Kemudian Galy menemui sekretaris Rey dan Galy diantar masuk.
Galy melihat Rey sedang sibuk dengan pekerjaannya.
Rey tak bereaksi apapun ketika Galy sudah masuk dan menunggu didepannya.
"Duduklah", kata Rey tanpa melihat ke arahnya.
Galy kemudian duduk dan melepas tasnya. Dia menaruh di atas meja Rey.
"Ini ..aku kembalikan", kata Galy.
"Hmm..lalu?", tanya Rey yang akhirnya melihat Galy. Ruangan kantornya yang terang membuat Rey melihat penampakan Galy dengan sangat jelas kali ini.
Galy memiliki mata hijau yang terang. Bibirnya penuh dan terkesan sexy jika berbicara. Galy juga memiliki gigi kelinci yang membuatnya terlihat cantik dan imut imut. Rambutnya yang ikal berwarna coklat di ikat ke atas.
"Kembalikan kartu identitasku..apa kau lupa telah mengambilnya dariku?", kata Galy yang selalu berapi api jika berbicara.
Rey menopangkan dagunya di kedua tangannya dan matanya menatap Galy.
"Tuan..apa kau mendengarku?".
"Hmm", jawab Rey singkat dan masih menatap Galy.
"Apa kau menyukaiku?kau memandangku sejak tadi", kata Galy.
Rey tertawa kecil dan tersenyum menawan seperti biasanya yang membuat Galy sedikit salah tingkah.
'Ya Tuhan..dia tampan sekali..apakah aku bisa menjeratnya?pasti banyak sekali saingannya', batin Galy.
"Berapa umurmu?", tanya Rey.
"Kau sudah melihat kartuku jadi kau harusnya tahu berapa umurku", kata Galy.
"Aku tidak memperhatikannya", jawab Rey.