Bagaimana jika seorang CLARISA ALANA XINDREA yang ceria akan orang sekitar, ramah dia akan bermanja pada orang terdekat nya, walau begitu dia seorang ahli beladiri, dan ber IQ di atas rata _rata, seorang Primadona , jangan lupakan paras nya yang amat sangat cantik dan imut menjadi incaran lelaki di Universitas nya harus mengalami transmigrasi..!!dan sial nya ia harus ber transmigrasi ke tubuh seorang cupu yang di benci oleh keluarga nya.. bernama AURORA
_______________________
dia AURORA LOVANIA ANDERSON seorang cupu yang menjadi bahan bahanan bully di sekolahnya , di benci oleh keluarga nya, tidak mempunyai teman,namun ada sesuatu yang ia sembunyikan, bagaimana jiwa Clarissa dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya...
up 3 kali satu minggu ya sayang...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yulia setiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31
Happy Reading
*
*
*
Aurora yang mendengar itu cemberut, dia menatap ke arah Xander dengan alis menukik marah, ia melotot ke arah Xander, dasar lelaki, baru beberapa menit yang lalu dia menyatakan kata2 manis nya, sekarang dengan sopan nya dia menceritakan perempuan lain. Gila.
"Kamu gila ya. " marah Aurora, sedangkan Xander terkekeh gemas.
"Kenapa, aku belum selesai, perempuan itu satu universitas dengan ku, dia mahasiswa baru saat itu, kedatangan nya selalu membuat mahasiswa lainnya iri, hingga dia dengan tidak sengaja masuk ke dalam hati ku."
"Hingga suatu hal terjadi padanya, dia kecelakaan, berita nya tersebar ke media dengan sangat cepat, kematian nya menggemparkan negara itu. "
"Akupun dengan terpaksa menutup kembali hatiku, yang sedikit terbuka karena dia, hingga aku bertemu dengan mu, gadis mungil yang sedang makan lahap, di sebuah stand makanan. "
"Aku terpikat langsung dengan mu, aku merasa tidak asing dengan Aura mu, hingga aku menyuruh bodyguard ku mengumpulkan data milik mu. "
"Dan ternyata kita pernah bertemu, dengan diri masing-masing yang bersembunyi dari dunia, mereka hanya mengenal nama kita, tidak dengan wajah kita. "
"Kamu sosok kedua setelah dia, tapi kamu adalah yang terakhir untuk aku sayang, cinta ku sudah sepenuhnya jatuh padamu. " jelas Xander dengan tersenyum teduh.
Aurora berkaca kaca mendengar penjelasan Xander, hatinya sedikit merasakan tenang, namun di sisi lain ia kembali tertampar kenyataan. Dia bukan mereka yang Xander kagumi ataupun cinta.
Dia hanya sosok asing yang memasuki raga Aurora, bagaimana tidak terluka hatinya, dia ingin di cinta oleh cintanya, Xander, tapi semua seperti angan-angan baginya.
Dengan penuh tekad, dia akan memberitahu kenyataan nya, tentang asal muasal jiwanya, biarlah Xander berlaku sesuka nya setelah ini, karena sungguh pura-pura menjadi orang lain, tidak semudah itu.
Sisi lain yang tidak tertulis, Aurora rasakan, menangis dalam diam, karena mencoba menjadi sosok yang di harapkan, berpura-pura mengenal dan merindukan sosok yang jiwa nya sendiri tidak kenal.
Bahkan ia sempat ingin menyerah, namun jiwa Aurora mencegah nya, dengan penuh kehati-hatian memberi pengertian, Aurora sudah tiada, jiwanya tidak bisa kembali, dan kehidupan Aurora sepenuhnya menjadi milik jiwa Clarissa.
Dengan perlahan jiwa Clarissa bisa menerima semua ini, walaupun kadang ia merasa jenuh, namun lama kelamaan semua nya menjadi terbiasa, karena jika ingin terbiasa maka lewati lah banyak nya siksa.
"Xander apa, menurut mu transmigrasi itu ada? " tanya Aurora.
"Em semacam perpindahan, aku pernah membaca cerita novel tentang perpindahan jiwa, mengapa.? " tanya Xander
"Aku bukan Aurora. " kata Aurora menggantung kan kalimat nya. Dan Xander hanya diam.
Inilah yang ia tunggu, sesuatu yang di maksud Aurora saat di rumah sakit, ia sengaja memancing nya dengan bercerita, tentang masa lalunya.
"Kamu tau, aku adalah jiwa lain dalam raga Aurora, aku jiwa seorang perempuan berusia 19 tahun, aku berasal dari keluarga yang cukup terpandang di negara ku. " lanjut nya.
"Apa kamu mengenal keluarga Xiendra, dan seorang bernama Gama Xiendra, pendiri organisasi Mafia terbesar ke 3 bernama drak anggel?. " tanya Aurora
"Ya, aku mengenalnya. " jawab Xander.
"Keluarga Xiendra memiliki seorang anak perempuan bernama Clarissa Alana Xiendra, dia sosok yang rumit, kadang bersikap ramah kadang bersikap dingin. " ucap Aurora terkekeh.
"Hingga suatu kejadian setelah pulang dari universitas, dia mengalami sebuah kecelakaan, tidak semua nya di rencanakan oleh seseorang, hingga membuat Clarissa kecelakaan, dan meninggal. " kata Aurora marah.
"Hingga tanpa tau menau, dia bangun dalam tubuh, seorang gadis yang baru bangun dari komanya, karena kekerasan yang ia dapat kan dari ayahnya, dia adalah Aurora lovania Anderson. " .
"Jiwa Clarissa dengan susah payahnya berjuang, dan beradaptasi, dengan kehidupan barunya, hingga dia mengetahui bahwa raga Aurora, ternyata seorang yang tak terduga, sosok rapuh dan lemah, tenyata seorang anggota inti deathcore dan seorang pengusaha sukses. "
"Sampai seorang lelaki, memasuki hidup nya, membuat jiwa Clarissa merasa bahagia, Clarissa mencintai lelaki itu, namun ia tertampar oleh keadaan karena sosok itu mencintai Aurora bukan dirinya Clarissa. "
"Dan dia adalah sosok pemimpin pembisnis dan juga mafia, Alexander Smith Williams maxime. " akhirnya Aurora dengan lugas mampu menceritakan semua nya.
Aurora menangis dalam diam,ia sangat siap dengan semua kemungkinan yang terjadi, ia siap jika Xander akan menjauhinya. Namun ia malah mendapatkan pelukan hangat dari sosok Xander.
Aurora menangis di sana, ia tidak bisa untuk berpura-pura kuat lagi, beban di pundak nya terasa sangat berat hingga membuat Aurora merasa tercekik.
"Sayang, siapapun kamu, aku mencintaimu saat aku melihat mu, di stand makanan, aku mencintaimu yang dengan candaan mampu menghibur ku. Aku mencintaimu juga jiwa mu. " balas Xander.
"Karena kamu Clarissa Alana Xiendra, perempuan pertama yang membuat sosok alexander tertarik pada seorang wanita. " perkataan terakhir Xander, membuat tangisan Aurora berhenti.
Aurora menatap Xander dengan mata bulat yang melotot terkejut, hidung merah dan bibir mungil yang bengkak karena di gigit sendiri tadi, membuat sosok alexander merasa gemas.
"Kamu, mencintai ku. " tanya Aurora menatap Xander.
"Ya entah kamu Clarissa atau Aurora, aku mencintai kalian sama rata, aku akan menjaga tubuhmu dan aku akan menjaga jiwamu, semua nya aku akan menjaga kalian semampu ku. " ucap Xander tersenyum teduh.
Aurora tersenyum senang, beban di pundak nya terasa ringan sekarang, jiwa Aurora menyuruhnya untuk tidak memberitahu semua nya, bahwa jiwa Clarissa lah yang mengisi raganya.
Jiwa Clarissa setuju dengan itu, tapi pada Xander ia ingin berkata jujur, karena jika nanti Xander menjadi pendamping nya, maka ia akan setiap hari selalu bersama Xander, dan jiwa Clarissa merasa tidak sanggup jika setiap hari suami nya hanya memandang puja raga Aurora.
Jika sudah jujur seperti ini, ia merasa lega, cukup Xander saja yang tau tentang nya, jiwa Aurora juga menyetujui itu, biarlah semua menjadi rahasia yang tertutup rapat.
"Karena sekarang kita sudah menjadi kekasih, dan aku akan segera menikahimu. Jadi mari kita membuat conference, untuk menujukan wajah kita pada dunia. " kata Xander.
"Apa kamu siap sayang. " tanya Xander.
"Jika bersamamu, apapun dan kapanpun aku akan siap. " jawab Aurora.
Akhirnya mereka pun menikmati senja bersama, menyelami indah nya suasana dan merasakan kelegaan juga kebahagiaan di hati mereka.
Siapa yang tau jika mereka akan ada di posisi ini, Aurora dengan segala ketakutan nya, untuk mengakui jati dirinya di hadapan Xander, semua nya akan menjadi ketakutan, jika kita belum mencobanya.
***
Sedang kan di sisi lain ada seorang gadis yang sedang berbaring tengkurap di kasur nya, ia sedang menonton sebuah drama di laptop nya, di temani cemilan di sana.
"Huwa ganteng banget, kaya Kenzi, hm hm Kenzi pernandez tunggu aku sayangg. " ucap nya sambil terkekeh salting.
***