LILIANA CALISTA BRIAR EDWARDES,atau biasa di panggil lili.Anak yang tidak mendapatkan perhatian dari daddynya semenjak dia lahir. Daddynya juga telah menikah dengan seorang wanita karena kesalah pahaman.
Hingga tumbuh besar lili dia asuh oleh mbak sinta,lili juga sering berusaha mendapatkan perhatian dari daddynya tapi sayangnya sang daddy mengabaikannya malah memanjakan adik tirinya membuat lili membenci daddnya.
Suata saat lili mencari tentang mommynya dan mencari tau kenapa ayahnya sangat benci dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Insiden
Di perjalan menuju kantin,lili mendapat cacian dari murid lainnya seperti biasa.Lili sudah biasa menghadapinya bersikap bodo amat dan bersikap santai.
"Hay babu"
"Babu gak pantas sekolah di sini"
"Lebih baik lo pindah deh babu,lo gak level jalan dengan aqila"
"Dasar babu,mending lo bersih-bersih deh gak usah sekolah"
Aqila merasa bersalah dengan lili mengajaknya ke kantin,sebab lili pasti akan di hina oleh murid lainnya.
"Li maaf yah,gue lupa kalau mereka mulutnya masih masih hina lo."ucap aqila merasa bersalah dengan lili.
"Gak usah bersalah gitu qil,gue udah biasa kok.Jadi santai aja."ucap lili terlihat santai samberi merangkul lili.
"Tapi.."ucapan aqila terpotong saat lili mendahuluinya.
"Gak usah tapi-tapian lebih baik kita ke kantin,gak usah mikiran orang yang gak penting dalam hidup kita."ucap lili.
••••
Sesampai di kantin,lili dan aqila mencari bangku yang kosong.Banyaknya murid membuat mereka kesusahan mencari bangku yang masih kosong.
"Li,kita duduk di sana."ucap aqila menunjuk bangku yang kosong.
Lili mengangguk pertanda setuju,langsung saja mereka menuju ke tempat bangku yang kosong.Saat mereka ingin duduk,tiba-tiba datang cindy dan kedua sahabatnya yang tak lain rosa dan laras.
"Hey,kita duluan yang duduk di sini yah."ucap kesal aqila menatap tajam cindy.
"Siapa cepat dia dapat,dan gue yang lebih cepat dari lo dan si babu jadi ini bukan tempat lo."ucap cindy tersenyum miring,lalu menatap lili dengan bekal yang sudah dia taruh di atas meja.Dengan liciknya,cindy membuang kotak bekal lili Brughh,hingga terjatuh di lantai.Makanan yang ada di dalamnya berhamburan di lantai.
Kantin yang awalnya riuh,tiba-tiba hening lalu menatap lili.Ada yang merasa iba dan ada yang kasihan dengan lili,yang dapat bullying dari cindy,anak dari donatur sekolah.
Lili yang melihat kelakuan saudara tirinya mengepalkan tangannya,bekal yang susah payah sinta buatkan padanya kini berhamburan di atas lantai.
"Heh maksud kamu apa bangsat hah,itu makanan bukan sampah bangsat yang seenaknya lo buang!"bentak aqila menatap tajam cindy.
"Lo gak usah bentak gue bangsat dengan suara busuk lo itu,lo pikir gue tuli hah!"bentak cindy."Lagian itu hanya nasi goreng kampungan."lanjutnya lalu menginjak-injak nasi serta kotak makan lili hingga hancur.
PLAK...
Satu tamparan melayang di pipi cindy dan pelakunya berasal dari lili.Semua seisi kantin terkejut melihat aksi lili yang baru pertama kali ini melawan,biasanya dia hanya diam saja.
Rosa langsung menarik rambut panjang lili."Maksud lo apa bangsat hah,nampar sahabat gue!"bentak rosa yang tidak terima sahabatnya di tampar oleh lili.
Aqila ingin maju membantu lili,tetapi dia di tahan oleh laras."Diam lo di situ gak usah ikut campur."ucap lara lalu memegang pergelangan tangan aqila dengan kuat,laras yang mempunyai bakat beladiri membuat tangan aqila memerah.
"Sini lo,lo harus dapat balasannya anak sialan."ucap cindy menarik tangan lili membawanya keluar dari kantin,tamparan lili sangat sakit baginya dan dia harus membalasnya dengan berkali-kali lipat.
Laras melepas tangan aqila kemudian dia hempaskan ke lantai membuat aqila tersungkar, lalu laras mengikuti cindy bersama bersama rosa.
"Dasar biadab kalian."teriak aqila.
Para murid yang ada di kantin,tak ada berani yang melawan cindy dan kedua temannya bukan karena takut dia juga membenci lili dan mengabaikannya saja.Sudah biasa mereka lihat lili di bully oleh geng cindy dan tidak ada yang melaporkannya.
••••
Cindy terus menarik lili dengan kasar,sedangkan lili hanya mengikuti saja tidak ada tanda-tanda ketakutan di wajahnya membuat rosa dan laras bingung dengan perubahan lili yang tidak biasanya.
Sesampai di toilet yang sudah tua,jarang di tempati lili di hempaskan oleh cindy.Tetapi lili tak jatuh tersungkar dia langsung berdiri lalu menoleh ke mereka bertiga dengan tatapan tajamnya.
"Kalian pikir gue akan jatuh."ucap lili tersenyum miring melihat raut wajah mereka bertiga yang berharap lili jatuh.
Cindy yang kesal menghampiri lili melayang tamparan,tetapi belum sempat tangan cindy mendarat di wajah mulus lili.Lili sudah dulu menendang perut cindy hingga tersungkar beberapa meter dari lili dan kepalanya terbentur di dinding.
"Aduh."ringis cindy meringis kesakitan.
"Kamu."tunjuk rosa kesal dengan lili
"Apa! Lo mau juga."ucap lili tersenyum miring.
Laras tanpa basa basi membari pukulan lili,tetapi lili yang sudah mempelajari ilmu peka dari kakek bagaskara langsung membalas serangan laras,sementara rosa membantu cindy.
Dengan sangat tenang lili membalas pukulan laras,sementara laras terlihat sangat kewalahan dan raut wajahnya mulai bercucuran keringat.
Bugh..
Bugh..
Bugh..
Bugh..
Laras menyerang secara bertubi-tubi ke lili,pukulannya meleset ke wajah lili,tetapi lili menghindar dengan refleks yang cepat lalu membalas pukulan keres ke perut laras.
Bugh..
Laras yang berusaha menangkis pukulan lili,tetapi lili menyerang secara bertubi-tubi hingga cairan merah segar mengelir deras dan laras tersungkar ka lantai.
"Cuman segeti kemampuan lo,katanya lo atlet taekwondo."ucap lili tersenyum miring.
Rosa yang melihat kedua sahabatnya tak berdaya membuat dia bingung,terlebih lagi dengan laras atlet taekwondo ini tak berdaya dan kalah dengan lili.
Lili menatap mereka tak berdaya,tidak sia-sia dia belajar dengan kakek bagaskara.Sekarang dia bisa membalas orang yang ingin menindasnya. Lili menghampiri mereka menatapnya dengan remeh.
"Lo emang bangsat tau li,gue akan laporkan lo ke daddy!"bentak cindy yang berusa bangun tetapi kembali di tendang oleh lili dan menamparnya kembali.
Plak..
"Itu balasan untuk lo yang udah buang bekal gue bangsat."teriak lili menatap cindy dengan tajam."Dan lo ingat baik-baik gue gak takut dengan ancaman murahan lo itu."lanjutnya menatap sinis lili lalu meninggalkan mereka bertiga,tetapi sebelum itu dia menginjak kaki rosa dengan sangat kuat.
"Arhhhhh..lili bangsat kau"teriak rosa meringis kesakitan.
Lili hanya tertawa mendengarnya dan tidak ada niat untuk membantunya,lili tersenyum puas dengan apa yang dia lakukan sekarang.
••••
Sedangkan aqila sedari tadi mencari keberadaan lili,dia sangat takut lili kenapa-napa.Aqila terus mencari lili,hingga matanya melihat lili keluar dari kamar mandi yang sudah tak terpakai,langsung saja aqila menghampirinya.
"Lili."panggil aqila dengan suara meninggi.
Lili yang mendengar suara sahabatnya menghentikan langkahnya,lalu menolah kebelang terlihat dari raut wajah sahabatnya sangat khawatir padanya.
"Li."ucap aqila lalu memutar badan lili."Li mereka apain lo,mana yang luka li."lanjutnya.
"Stop qill,gue gak apa-apa."ucap lili sedikit pusing akibat perbuatan sahabatnya ini.
"Lo serius li gak kenapa-napa?lo jujur aja dengan gue li."ucap aqila yang tidak percaya dengan lili.
Lili menghela nafas,lalu berkata."Gue gak kenapa-napa.lo liat badan gue gak kenapa-napakan."
Aqila melihat tubuh lili,yang nampak baik-baik saja.
"Sekarang kita ke taman,nanti gue jelasin."ajak lili.
