NovelToon NovelToon
Miss. Rich

Miss. Rich

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:224k
Nilai: 4.8
Nama Author: Rosee_

"Aku bisa menjadi mommy-mu."

"Apa kau kaya?"

"Tentu saja! Aku sangat kaya dari para orang kaya di negara ini."

"Setuju, Mommy!"

Bukan kisah anak genius, melainkan kisah sederhana penguasa muda yang terlambat jatuh cinta. Melalui perantara manis, keduanya dipertemukan lagi sebagai sosok yang berbeda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjadi Anak Baik

Mata Oliver mulai berkaca-kaca. Situasi menyebalkan apa ini?! Namun, apa yang dikatakan Tyler memang benar. Ia merasa tersudutkan dengan kesalahan ini. Apa yang terjadi jika seandainya ia menunggu sebentar lagi hari itu?

"Kita terlalu nyaman dengan hubungan itu sehingga kita tetap mempertahankannya dengan dalih bahwa mengerjai Caitlin masih kurang. Padahal, kita sudah bisa berhenti sejak awal karena Caitlin sudah menggila dengan hubungan kita."

Tapi, mereka tidak bisa berhenti. Mereka saling menginginkan satu sama lain tanpa mereka berdua menyadarinya. Perasaan itu— tumbuh secara alami.

"Ollie ..." panggil Tyler berbisik. Tyler menyatukan kening mereka. "Kau satu-satunya wanita yang ingin aku tunggu setiap hari. Aku menyukai setiap hal pada dirimu. Bukan karena kau wanita yang memiliki sesuatu, tapi karena itu kau," ungkap Tyler seraya mencium keningnya cukup lama. Pertahanan Oliver akhirnya runtuh. Air mata mengalir keluar tak tertahankan.

"Lalu, kenapa kau tidak pernah mencariku? Kau membiarkan aku sendirian!" Buk! Oliver memukul dadanya dengan kesal.

"Aku mencarimu, tapi tidak ada lagi Oliver Brown. Ku pikir kau sangat membenciku hingga mengganti namamu."

"Bodoh! Gara-gara kau aku tidak ingin mencintai siapapun!"

"Itu bagus. Kau tidak boleh mencintai orang lain."

"Ya, termasuk kau!"

"Aku tinggal membuatmu mencintaiku lagi."

"Tidak mung—" Tanpa aba-aba, Tyler sudah menyatukan bibir mereka. Tangan pria itu menekan lehernya dan menciumnya cukup kasar. Oliver tidak berpikir lagi. Ia membuka mulutnya, membiarkan Tyler menciumnya dengan puas. Oliver membalas tak kalah buas.

Di sisi lain ....

"Putriku memang sudah dewasa," ujar Sebastian seraya menghela nafas. Ia baru ingin mengunjungi Oliver, tapi ternyata putri cantiknya sudah berciuman dengan seseorang.

"Syukurlah anda sudah tahu," sahut Ed di sebelahnya. Nonanya sudah berubah, kan? Sepertinya akan banyak cinta yang terjadi untuk ke depannya. Sang nona layak mendapatkan banyak cinta. Syukurlah, tidak perlu khawatir jika nonanya akan sendirian di masa tua tanpa pasangan.

"Sebenarnya aku tidak terlalu menyukai pria itu," keluh Sebastian lagi. Rasanya seperti harta berharganya di rebut tanpa izin.

"Tapi, nona Oliver menyukainya." Ed mengingatkan.

"Iya, itu maksudku." Sebastian mengangguk-angguk. Ia tidak bisa melarang putrinya untuk menyukai siapa dan ingin bersama siapa.

Keduanya memutuskan pergi dari pada mengganggu pasangan baru tapi tidak baru itu, namun baru bergerak satu langka, Sebastian tidak sengaja menangkap momen menggemaskan.

"Sudah kuduga. Cucuku itu pintar!" Sambil menunjuk-nunjuk bangga. Ed mengikuti arah pandang tuan besarnya, lalu ikut tersenyum melihatnya. Pasalnya, Liam yang dikatakan sudah tidur oleh Tyler itu sedang mengintip ayah dan ibunya diam-diam dari celah pintu.

"Sstt!" tegur Sebastian kemudian. Liam menoleh cepat padanya sambil terkejut seolah tertangkap basah, tapi keterkejutan itu menghilang saat Sebastian memberikannya sebuah jempol dengan raut wajah yang memberi semangat.

Liam tersenyum menampilkan giginya, kemudian menutup pintu kamarnya dengan hati-hati. Dengan perasaan gembira, bocah itu merebahkan tubuhnya dan tidur dengan nyaman.

...***...

"Selamat pagi." Sapaan lembut menyapa Liam di pagi hari ketika ia bangun.

"Selamat pagi, Mommy," balasnya seraya bangun dari tempat tidurnya. Oliver menyambutnya dalam gendongan menuju kamar mandi.

"Mommy cantik sekali! Kau mau bekerja?"

"Yup! Setelah mengantarmu ke sekolah," jawab Oliver dengan senyuman.

"Sekolah?" Liam bertanya untuk memastikan.

"Iya!" jawab Oliver lagi. "Henry datang pagi-pagi sekali untuk mengantar seragam sekolahmu. Dia sangat bekerja keras untuk Liam, kan?"

Tidak seantusias tadi, Liam hanya mengangguk lesu. Diam-diam, Oliver menahan senyum seraya mulai memandikan Liam di bathup. Kemarin, ia mengetahui fakta baru bahwa Liam sangat membenci sekolah!

Rupanya ia juga salah paham mengenai Tyler dalam hal mendidik Liam. Pria itu memang memberinya les bisnis, tapi ia tidak pernah memaksa Liam untuk mengikutinya. Nyatanya, Liam tidak berbeda dengan anak-anak pada umumnya, bahkan Tyler dan Molina harus bersusah payah untuk membujuknya ke sekolah.

"Liam harus sekolah besok. Pasti lebih mudah jika denganmu." Ucapan Tyler yang putus asa itu mengundang rasa penasaran Oliver. Ia hanya bisa tertawa setelah Tyler menceritakan semuanya.

"Bagaimana jika Liam tetap menolak setelah kau dan Molina membujuknya."

"Aku membawanya bersamaku ke kantor, terkadang bersama mom di mansion," jelas Tyler tadi malam.

Ia pikir Tyler terlalu keras mendidik Liam, tapi ternyata, anak itu sangat di manjakan. Liam bukan anak pendiam dan dingin seperti yang terlihat. Faktanya, ia cukup aktif di lingkungannya sendiri. Kepribadiannya paling banyak mengikuti Caitlin. Itu yang dikatakan Tyler.

"Kenapa kau terlihat tidak senang? Kau tidak suka sekolah?" tanya Oliver pura-pura. Menurutnya Liam sangat lucu saat ini. Anak itu selalu mengangguk dengan enggan.

"Suka!" jawabnya cepat. Ia harus jadi anak baik bersama ibunya ini.

"Anak pintar," puji Oliver sembari mengelus kepalanya. Liam tersenyum senang karenanya.

"Ingat kata-kataku ini ... jika ada yang mengganggumu, jangan dibiarkan! Jangan terima jika ada anak nakal yang menyuruhmu mengerjakan tugas mereka atau anak nakal yang menyuruhmu ini dan itu, mengerti? Bertemanlah dengan mereka yang tidak merugikanmu dan orang lain," peringat Oliver untuk berjaga-jaga.

Terkadang ada alasan mengapa seorang anak enggan untuk ke sekolah. Selain tidak suka, mungkin ada sesuatu yang mengganggu mereka. Jadi, ia sengaja mengatakannya untuk menghindari suatu kemungkinan.

"Paham, Mommy! Tapi, Mommy ... tidak ada yang berani memerintahku. Merekalah yang melakukan semuanya untukku tanpa diminta, tapi Liam tidak nakal. Mereka sendiri yang melakukannya," jelas Liam, membuat Oliver kehabisan kata.

Tidak heran. Mereka tahu status Liam, tapi Liam bukan anak nakal. Enak saja. Anak-anak itu sendiri yang mau, kan! batin Oliver berkecamuk.

"Kalau begitu tidak masalah," putus Oliver masa bodoh.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Endang Sulistia
Thor....bagus banget ceritanya
Endang Sulistia
kocak banget nih pasangan😄😄😄
Endang Sulistia
lucu liat Olie kalo dah selesai marah2....
Endang Sulistia
gemes liat pasangan ini
Endang Sulistia
makin banyak nanti anak yg terserempet mobil si Olie..🤭🤭🤭
Endang Sulistia
gila rame2..
Endang Sulistia
awas kena lempar ..baru tau
Endang Sulistia
kasian Olie...
Endang Sulistia
si Olie garang tapi polos....
Jeng Ining
mungkin Tyler trauma liat Caytlin melahirkan dn meninggal dunia, dia ketakutan akan kehilangan Ollie dg cara sprti itu jg🤔
Endang Sulistia
Luar biasa
Endang Sulistia
Olie mantap..
Endang Sulistia
bagus ceritanya...
Endang Sulistia
beraninya dalam hati kau jer...
Endang Sulistia
pada drama semua ini...
Sri Udaningsih Widjaya
Ceritanya bagus thor
Morince Moren
Biasa
Bengkalis- Eva Okktafia
Luar biasa
Citra Julinar
💝💝💝💝💝
Ranny Sutrisna
Novel ini masuk dalam kategori novel fav ku, Othor. Semoga othor sehat selalu agar terus bisa berkarya dan terus mengeluarkan karya tulis yang akan menjadi fav ku yang lain.
ig: arosee23: masya allah, makasi banyak sayangku❤❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!