siap baper dan siap ngakak guling-guling..
Bab ratusan mungkin sampai ribuan ya..
Karna semua kumpul jadi satu!
Biar gak pusing bacanya ...
eits... tapi jangan sawan dulu pas liat babnya. .. satu bab isinya sedikit emang paling enak kalo Marathon bacanya.
masih ongoing karna reasders setia gak mau pindah kamar!
Kisah ini bercerita tentang seorang pemuda berumur 27tahun yang di nikahkan secara mendadak oleh orangtuanya dengan gadis cantik berumur 20tahun seorang anak yatim yang bekerja di sebuah panti asuhan.
Reza..
sosok pria yang humoris dan berhati hangat siap tak siap mau tak mau akhirnya menyetujui menjadi suami dadakan untuk Melisa, ia menerima pernikahan itu karna lelah terpuruk di tinggal kan kekasihnya.
Melisa yang Polos dan biasa mengurus semuanya sendiri membuat Reza merasa nyaman dengan nya..
meski pada akhirnya kerikil kerikil kecil datang menghantam rumah tangga mereka yang baru saja merasakan kekuatan cinta.
sanggupkah keduanya bertahan?
konflik gak berat ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15
🌻🌻🌻
Suasana Riuh dan Gelak tawa dari mama dan juga Ameera membuat Melisa salah tingkah dan mencubit lengan suaminya berkali-kali, dan Reza justru semakin senang menggoda istrinya itu.
"Wah, lagi pada kumpul,"
Tiba-tiba papa datang kemudian duduk bergabung dengan putri bungsunya.
"Iya, pah.Papa apa kabar?" tanya Melisa.
"Baik,Nak"
"Pantes Papa kekantor mu gak ada, Za"
"Iya, Pah aku pulang siang tadi, memang kenapa?" tanya Reza yang heran dengan kedatangan papanya yang mendadak ke kantornya.
" Tadi ada yang mau papa bicarakan, tapi ya sudah nanti habis makan malam saja" jawab papa.
"Papa mandi dulu, yuk" ajak mama kemudian,
"Iya, Mah!"
Kedua pasangan paruh Baya itu akhirnya berlalu kekamar, tinggal lah Reza dan Melisa sedang Ameera berlalu menemuin kura-kura perliharaannya.
"Ra, Papa masih sering mandi berdua loh Sama mama" bisik Reza.
"Lalu?"
" Kita kapan?" godanya lagi.
"Kapan apanya?" Melisa yang nampak bingung akhirnya mematikan kompor dan merapatkan tubuhnya pada Reza.
"Wah, beneran ngajak mandi ini sih?" Reza menarik pinggang istrinya dan mencium pipi kirinya sambil memainkan daun telinga Melisa dengan hidungnya.
" Geli, ih.hahaha" Melisa akhirnya menyerah dan meronta ingin di lepas kan..
******
" Enak gak Pah?" tanya Ameera saat selesai makan malam, dan semuanya kini berkumpul di ruang tengah.
" Enak dong, kan kesayangannya papa yang buat," jawab papa sambil menyuapkan seiris puding mangga kemulutnya.
" Kalo risolnya?" tanya Reza tak mau kalah.
"Enak, tapi bentuknya bikin papa istighfar hahaha"
Semuanya tertawa mendengar jawaban papa kecuali Reza, ia merengut melihat piring di hadapannya berisikan beberapa risol buatannya.
"Mirip pocong ya,Ra?" ucap Reza dengan wajah imutnya,
"Haha, iya Segede bantal guling" Melisa yang ikut menggoda akhirnya malah di peluk Reza dengan erat.
" Kalian kapan mau kasih papa cucu?" tanya papa membuat Reza mengurai pelukannya.
"Iya, kapan mama bisa bawa cucu mama kalau arisan atau saat kumpul kumpul sama temen temen Mama!" ucap mama menambahkan.
" Bikin aja belum" jawab Reza santai namun membuat kedua orangtuanya saling pandang.
"Normal kan, Za? tanya papa serius.
"Ya ampun, Pah. tega banget nanyanya"
" Kenapa belum bikin?" kini mata mama menatap menantunya itu .
" Enggak tau,Mas Reza" Melisa menjawab panik pertanyaan mertuanya itu.
"Kamu tuh, Za.. belum aja ngerasain" ucap papa yang di balas cubitan panas di perutnya oleh Mama.
" Papa mau ngomong apa tadi?" Reza mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Ah, iya kita bicara di ruang kerja papa" ajak papa pada anak sulungnya itu yang membuat ia bangga dengan kerja kerasnya saat ini sampai menjadi seorang pengusaha muda.
Setelah keduanya pergi, kini tinggal mama, Ameera dan Melisa. ketiga perempuan ini asik dengan suguhan yang ada didepan mereka dengan sesekali Ameera tertawa saat ingin melahap risol buatan kakaknya.
" Ra, Pulang yuk" ajak Reza,
" Gak nginep?" tanya Melisa dengan raut wajah kecewanya.
"Nanti aja, ya!" ucap Reza sambil mengusap kepala istrinya.
Keduanya pamit untuk kembali ke apartemen, selama perjalanan pulang Melisa terlihat banyak melamun, ia tak fokus dengan apa yang di bicarakan suaminya sampai Reza menatap bingung kearah istrinya.
Begitupun saat mereka telah sampai,Melisa langsung memilih membersihkan tubuhnya.
"Kamu marah sama aku, Karna pulang?" tanya Reza saat Melisa keluar dari kamar mandi.
"Enggak,Mas" jawabnya sambil merangkak naik keatas kasur.
"Lalu?" kini Reza berbaring di samping istrinya.
"Gak apa-apa, aku cuma cape aja!" Elak Melisa.
" Apa karna tentang perkataan papa dan mama?" ujar Reza hati-hati.
" Yang mana?"
" Masalah anak, hemmm.. cucu!!"
" Ooh, gak sih gada masalah," jawab Melisa Santai namun matanya mulai tak ingin menatap suaminya.
" Ra," ucap Reza lembut.
" Maaf, aku akui aku belum bisa melakukannya, bukan tak ingin aku juga tersiksa menahannya" ujarnya lirih sambil memeluk tubuh gadis halalnya itu.
Melisa menarik nafasnya berat, dan Ia hembuskan perlahan..
"Aku ngerti," jawabnya pelan.
" Aku ingin melakukannya bukan karena itu kewajiban mu atau karna aku hanya bernafsu padamu,Ra"
Reza mencium pucuk kepala Melisa, ada genangan air bening di sudut matanya.
"Tunggu aku sampai aku yakin benar-benar mencintaimu, karna buatku melakukan hubungan intim bukan perkara mudah, saat aku harus merenggut kehormatan wanita yang aku cintai disitu ada kebahagiaan bathin yang aku rasakan nanti"
"Mas Reza belum mencintai ku?" tanya Melisa lirih, kedua matanya mulai berkaca-kaca.
" Sudah, meski belum terlalu"
" Akan ada saatnya aku akan sadar sekuat apa aku mencintaimu, saat itu juga aku akan meminta hak ku,Ra"
Reza memeluk erat istrinya dengan mencoba menahan Isak tangis nya..
Aku mencintaimu, tapi masalaluku belum selesai.. Bathin Reza.
*****
Melisa bangun pagi lebih dulu setelah mencium kedua pipi suaminya, ritual wajib pagi hari kedua pasangan suami istri ini.
Tak ada yang berubah setelah perbincangan semalam, Ia masih menyiapkan seluruh kebutuhan suaminya seperti biasa hanya matanya saja yang berbeda, terlihat merah dan sembab.
Reza yang merasa bersalah sudah berkali kali meminta maaf padanya.
" Aku berangkat ya," Pamit Reza saat sudah berada di depan pintu.
" Iya, hati-hati dijalan ya,Mas"
Reza tersenyum walau hatinya merasa sakit, ia memeluk Istrinya dengan erat.
"Percaya padaku, Ra" bisiknya pelan.
Melisa mengurai pelukannya lalu tersenyum ia menangkup wajah suaminya yang tampan namun sendu.
" Aku percaya, dan akupun Takan memberi kehormatanku jika belum ada namaku dihatimu" ucapnya tegas, dengan gemuruh dalam hatinya.
" Aku sayang kamu, Ra" keduanya kembali berpelukan dengan isi hati masing-masing.
" Aku akan sangat sangat mencintaimu" ucapnya lagi sambil mencium seluruh wajah istrinya.
"Terimakasih sudah mau menjadi istriku, bertahan sampai detik ini bersamaku, kamu lah KHUMAIRAHku" ...
Melisa lagi-lagi dibuat malu dengan ucapan suaminya itu hanya bisa menunduk menyembunyikan wajah merahnya
❤️❤️❤️❤️❤️❤️
di ACC ko bang kalo mau piknik, maunya kapan? 🤭🤭🤭
soalnya bang reynard lagi uring2an pengen juga😂😂😂..
LIKE komennya yuk ramaikan..
jangan lupa follow juga vote aku ya