Li Yuchen adalah seorang kaisar yang memiliki kekuatan yang kuat hingga melegenda di Daratan Wuzhou namun tanpa disadari Hukum Dunia datang yang mengakibatkan dirinya gagal dalam melakukan terobosan yang lebih tinggi lagi.
Bagaikan orang yang terjatuh lalu tertimpa tangga, Li Yuchen dikhianati dan dibunuh oleh selir dan musuhnya hanya demi sebuah Harta.
Li Yuchen yang mengira ini adalah akhir dari hidupnya tidak menyangka ternyata dirinya mendapatkan kesempatan kedua dan dapat terlahir kembali.
Li Yuchen yang tidak ingin mengalami hal yang serupa di masa lalu pun mencoba mengubah takdirnya.
Apakah Li Yuchen dapat berhasil dalam mewujudkan keinginannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syila hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23. Menjual Tanaman Obat
Seo Xiqin yang telah membuang mata-mata keluar dari Halamannya dan memberi pelajaran kepada majikan dan budaknya pun merasa puas.
"Lalat telah disingkirkan jadi sekarang katakan apa yang kau temukan?" tanya Seo Xiqin sambil memakan cemilannya yang ada di atas meja sambil bersantai di atas kursi.
"Saya mendengar bahwa terjadi kehebohan di dalam Hutan dan sepertinya telah keluar senjata atau obat yang langka, Nona." ucap Sui'er dengan wajah yang penuh dengan semangat.
"Aku dengar Tuan Besar telah mengirim orang kepercayaannya untuk menyelidiki hal itu dan tidak hanya itu, beberapa Keluarga Besar di Kota Jinlin pun tidak ingin kehilangan kesempatan ini sehingga mereka juga telah mengirim orangnya ke Hutan." ucap Sui'er dengan penuh percaya diri.
"Jika ini adalah kehebohan yang terjadi di dalam Hutan, itu berarti tunanganku, Li Yuchen, telah berada disini dan dalam waktu dua hari dia akan datang kemari lalu meminta pengantinnya." ucap Seo Xiqin dalam hati dengan ekspresi wajah yang serius.
"Aku tidak boleh diam saja. Aku juga harus mempersiapkan diriku hingga kedatangannya." ucap Seo Xiqin dengan ekspresi wajah yang menunjukkan tekad yang kuat.
Saat Seo Xiqin sedang memikirkan semua yang dikatakan oleh Sui'er, kedua pelayan tersebut mulai merasa khawatir karena Seo Xiqin sudah terlalu sering semenjak sadar dari komanya.
"Nona! Nona! Nona!" panggil Sui'er dan Luo'er secara bergantian dengan ekspresi wajah yang cemas.
"Ah, ada apa?" tanya Seo Xiqin dengan ekspresi wajah biasa saja tanpa ada beban.
"Apakah Nona baik-baik saja?" tanya Luo'er dengan ekspresi wajah yang cemas sambil bersiap untuk memeriksa keadaan Seo Xiqin.
"Aku baik-baik saja. Aku tidak sakit jadi jangan cemas." ucap Seo Xiqin dengan senyum lembut lalu mengalihkan pandangannya ke arah Sui'er yang berdiri mematung.
"Apakah kita juga akan pergi ke dalam Hutan, Nona?" tanya Sui'er dengan ekspresi wajah yang bingung.
"Tidak perlu, kita tidak perlu mengurusi hal itu karena tidak akan menguntungkan apapun." ucap Seo Xiqin penuh dengan percaya diri sambil menggelengkan kepalanya dengan wajah seperti meremehkan orang lain.
"Aku ingat dikehidupanku yang lalu, ayah dan yang lainnya tidak menemukan apapun saat mereka sampai dan bahkan setelah mencari sehari semalam yang akhirnya membuat semua orang menjadi kesal." ucap Seo Xiqin dalam hati dengan ekspresi wajah bahagia.
"Aku ingin kau pergi ke Paviliun Huanfu dan belikan aku tanaman obat ini. Ingat jangan beli di dalam Paviliun tapi belilah pada orang yang berniat menjual tanaman obat ini di sana." ucap Seo Xiqin sambil memberikan selembar kertas dengan nama-nama tanaman obat yang telah ditulisnya.
"Kenapa begitu Nona dan untuk apa tanaman obat ini?" tanya Sui'er dengan ekspresi wajah yang bingung.
"Kau akan mengetahuinya nanti dan yang terpenting tetaplah disana untuk mendapatkan tanaman obat itu lalu jika dalam dua hari kau tidak mendapatkan tanaman ini maka kau harus segera kembali." ucap Seo Xiqin dengan ekspresi wajah yang serius.
"Baiklah, Nona." ucap Sui'er dengan ekspresi wajah yang kebingungan tapi tetap melaksanakan tugas yang diberikannya.
"Aku akan membeli tanaman obat itu dengan harga yang murah dari orang itu dan menjualnya kembali dengan harga yang tinggi." ucap Seo Xiqin dalam hati dengan senyum yang misterius.
Sementara itu, keesokan paginya, Li Yuchen yang telah pulih seratus persen pun memutuskan untuk turun ke Kota dan menjual tanaman obat miliknya dan beberapa benda yang lain.
"Hoamm, aku sudah sangat segar. Aku akan ke Kota sekarang dan mendapatkan banyak uang." ucap Li Yuchen dengan tawa yang terlihat sangat menjijikkan.
Li Yuchen yang telah siap pun segera keluar dari dalam Goa dan bergerak menuju Kota.
"Ternyata Kota Jinlin sangat hidup dan banyak orang yang melakukan transaksi meskipun tidak seramai Daratan Wuzhou tapi disini sepertiya lebih tertib." ucap Li Yuchen sambil melihat-melihat ke sekeliling.
Li Yuchen yang berjalan sendiri dengan pakaian yang telah rusak penuh dengan robekan mendapatkan tatapan mata sinis dan merendahkan dari orang-orang yang melihatnya.
Tak hanya itu bahkan kebanyakan orang yang melihat Li Yuchen pun mulai menertawakannya secara terang-terangan.
Li Yuchen yang mengetahui itu semua tidak peduli dan terus berjala menyusur jalan ke arah tujuannya.
"Aku akan pergi ke tempat dimana aku dapat menjual tanaman obat ini." ucap Li Yuchen dengan ekspresi wajah yang ceria sambil berjalan mencari tempat yang besar dan megah.
Li Yuchen yang telah berjalan cukup lama akhirnya menemukan tempat yang menurutnya sebagai tempat yang paling besar di Kota Jinlin.
"Paviliun Huanfu! Sepertinya ini adalah tempat yang cocok untuk melakukan transaksi." ucap Li Yuchen sambil berdiri di depan sebuah bangunan seperti Pagoda dengan ekspresi wajah penuh keyakinan.
Li Yuchen yang mencoba masuk dengan memakai pakaian seperti seorang pengemis mendapatkan penolakan dari Penjaga Paviliun Huanfu.
"Berhenti disana! Kau tidak boleh masuk kemari!" ucap salah seorang penjaga di Paviliun Huanfu dengan ekspresi yang sangar dan tidak bersahabat.
"Aku ingin menjual tanaman obat dan kenapa aku dilarang masuk?" tanya Li Yuchen yang tidak suka dihentikan di tengah jalan.
'
"Kau tidak pantas masuk ke dalam. Cepat pergi dari sini! Orang sepertimu tidak pantas di Paviliun Huanfu kami!" ucap salah seorang penjaga dengan kata yang kasar dan nada bicara yang merendahkan.
"Apa maksudmu? Apa karena aku berpakaian seperti ini jadi kalian tidak mempersilahkanku masuk? Kalian sungguh memperlakukan pelanggan dengan tidak baik. Bagaimana bisa kalian membedakan pelanggan hanya dengan pakaiannya saja." ucap Li Yuchen dengan wajah yang marah dan sorot mata yang tajam.
Li Yuchen yang sangat marah pun berniat untuk memperkarakan masalah ini tapi tiba-tiba ada seorang wanita muda yang berpakaian sederhana seperti pelayan datang menghentikan Li Yuchen.
"Maafkan dia, dia tidak bermaksud seperti itu. Kami akan segera pergi dari sini." ucap pelayan wanita itu yang ternyata adalah Sui'er yang telah menunggu kedatangan Li Yuchen sejak kemarin sambil menarik tangan Li Yuchen menjauh.
"Siapa kau? Kenapa kau menghentikanku memberi kedua penjaga itu pelajaran?" tanya Li Yuchen dengan ekspresi wajah yang marah dan tidak senang.
"Tuan jangan marah dulu dan harap tenangkan diri anda dulu. Saya Sui'er, saya adalah Pelayan Pribadi Nona Muda Keluarga Seo." ucap Sui'er dengan ekspresi wajah yang tidak jelas dengan sikap yang terlihat ceroboh.
"Keluarga Seo!" ulang Li Yuchen dengan ekspresi wajah yang kaget saat mendengar nama yang menjadi tujuan kedatangan pemilik tubuh.
"Keluarga Seo adalah Keluarga Bangsawan yang memiliki janji pernikahan dengan pemilik tubuh ini yang berarti akan menjadi pengantinku. Baiklah, sebaiknya aku dengarkan apa tujuannya datang menghentikanku." ucap Li Yuchen dengan senyum misterius dan sorot mata yang penuh dengan kelicikan.
"Benar, saya harap Tuan tidak salah sangka. Saya tidak bermaksud untuk menghentikan anda tapi tadi saya dengar anda ingin menjual tanaman obat. Apakah saya boleh tau tanaman obat apa yang ingin anda jual?" tanya Sui'er dengan ekspresi wajah yang terlihat sangat jujur dan tidak memiliki niat yang jahat sama sekali.
Li Yuchen yang mendengar perkataan pelayan itu pun mulai tertarik akan tujuan pembelian tanaman obat itu.
#Bersambung#
Jangan lupa Like, Komen dan tekan Love ya..
Terima kasih
membacanya cukup sampai disini....
(memang begitu😛)
justeru alur jadi bajing luncatt...😅😜👌
sendu = sikap yg terbawa dalam kesedihan.
senduh = ?????!
belum lagi bbrp kata yg tidak tepat sesuai kebutuhan kalimat dan ....
+ langkah = gerakan kaki saat berjalan.
+ langka = sesuatu yg jarang/sulit dicari.
+ kesiann mantan guru bahasanya......!!
sadarkah anda sudah mempermalukan guru bhs indonesia dari SD, SMP, SMA....? 9 thn itu dipelajari lho...!!🧐🤔🙈
yakinlah pembaca yg normal anda buat jijik....!
silakan thor.... silakan siram toiletnya bersih² lalu cebokan nanti setelah bersih barulah anda bab...😅😜
+ makan dulu baru mulai memasak.
+siram toilet dulu baru buang air
+ tulis berita dulu baru ke tkp
😂😴😂😴😂😴😂😴😂😴😜😜🙊🙈😇😇😅😇😅😅😅😅😇
takutnya penulis ini bila buang air, toilet disiram dulu baru buang air..😜🙊🙈😂😂😂