NovelToon NovelToon
MENGEJAR CINTA ISTRIKU

MENGEJAR CINTA ISTRIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Cinta setelah menikah / Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:59k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Duke Armand sama sekali tak menyangka jika istri yang selama ini dia sakiti dan abaikan adalah penyelamat hidupnya.
Begitu Duke Armand sadar, semuanya sudah terlambat.
Sang istri sudah pergi meninggalkan dirinya bersama anak semata wayangnya dalam penyesalan yang dalam.
Akankah Duke Armand berhasil mendapatkan cinta dan kepercayaan sang istri kembali....
Ataukan dia harus kembali jatuh terperangkap dalam kebohongan wanita yang menjadi cinta pertamanya....
Penasaran....
Ikuti kisahnya dalam cerita baruku ini....
HAPPY READING...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MCI-31

Dunchess Roselyn masuk kedalam kamarnya dengan wajah berbinar karena melihat jika isi didalamnya sama sekali tak berubah.

“Mama telah merawat barang-barangku dengan sangat baik”, gumannya senang.

Dunchess Roselyn berjalan-jalan mengelilingi kamarnya sambil bernostalgia masa mudanya disana.

Ceklek,

Begitu almari pakainnya dibuka, Dunchess Roselyn terbelalak dengan mulut terbuka karena terkejut sebelum akhirnya senyum mengembang dibibirnya.

“Aku tak menyangka jika mama masih menyimpan semua pakaian lamaku disini”, ucapnya dengan kedua mata berbinar.

“Apakah ini masih cukup untukku”, ucapnya lalu mengambil satu pakaian favoritnya dan berniat untuk memakainya sekarang.

Melihat jika pakaiannya empat tahun lalu masih muat, Dunchess Roselyn merasa sangat senang karena itu artinya dia masih bisa menggunakan semua pakaian lamanya tanpa perlu membongkar kopernya yang baginya cukup merepotkan sebab Jesi tak ada bersamanya.

Karena takut Nathan akan menyusahkan Duke Raymond maka Dunchess Roselyn meninggalkan Jesi di kastil Heber dan hanya pulang seorang diri ditemani para pengawal sang kakak yang menjemputnya.

Grand Duke Sebastian yang melihat senyum lebar diwajah adiknya merekah merasa senang karena dia tak sia-sia membawa adiknya itu ke kastil Heber sehingga bisa sejenak lepas dari kepenatan ibukota serta masalah rumah tangganya yang rumit.

“Kakak, lihat. Apa aku masih secantik yang dulu”, tanya Dunchess Roselyn sambil memutar tubuhnya dengan anggun.

Selain memakai pakaian lamanya, Dunchess Roselyn juga mengikat sedikit rambut pirangnya ditengah dan membiarkan sisanya tergerai dibelakang membuatnya terlihat seperti gadis muda, bukan seorang ibu dengan satu anak.

“Sangat cantik. Adik kakak selalu cantik apapun yang dikenakannya”, ucap Grand Duke Sebastian penuh pujian.

Dunchess Roselyn tersenyum lebar mendengar pujian sang kakak yang sejak dulu tak pernah habis untuknya.

Keduanya pun langsung duduk disofa yang ada didalam kamar Dunchess Roselyn sambil menyesap teh dan makan kudapan yang disiapkan disana.

Grand Duke Sebastian memandang adiknya lekat-lekat “Roselyn, apa yang akan kamu lakukan terhadap suamimu, apa kamu hanya berniat menceraikannya saja tanpa memberikan pelajaran terhadapnya”, tanyanya penasaran.

Dunchess Roselyn menatap kakaknya dengan seringai jahat “Tentu saja tidak kakak karena perceraian adalah salah satu permulaan untuk menghancurkannya”.

“Bagus, kakak akan mendukungmu”, jawabnya senang.

Grand Duke Sebastian merasa senang akan keputusan yang adiknya ambil karena dia sama sekali tak rela jika Roselyn memaafkan lelaki bajingan itu begitu saja.

“Roselyn, kakak akan selalu mendukung apapun yang akan kamu lakukan jadi jangan pernah ragu sedikitpun untuk bertindak”, ucapnya dengan wajah serius.

Dunchess Roselyn menatap wajah sang kakak dengan tatapan rumit sambil menghela nafas berat beberapa kali.

“Kakak, apa aku terlalu kejam”, pertanyaan itu keluar mulus dari mulutnya secara spontan sambil menunggu respon sang kakak.

Mengingat apa yang telah dia lakukan terhadap Duchess Liona, entah kenapa Dunchess Roselyn takut sang kakak dan keluarganya akan menganggapnya kejam karena merencanakan hal keji seperti itu.

Meski bukan dia yang mengeksekusi namun otak dari apa yang terjadi kepada Dunchess Liona adalah dia, sehingga Dunchess Roselyn pun berniat memastikan semuanya sebelum kembali kembali melangkah.

“Roselyn, ingatlah bahwa semut akan balik menggigit jika terus diinjak, apalagi manusia. Apa yang dia terima adalah karma dari kejahatan yang dilakukannya, kamu hanya memberikan sedikit jalan bagi mereka yang tertutupi kepalsuannya sehingga apa yang tersembunyi bisa terbuka jelas jadi hal itu sama sekali tak ada hubungannya denganmu”, ucap Grand Duke Sebastian penuh pengertian.

Grand Duke Sebastian berdiri dan menepuk-nepuk kepala sang adik dengan lembut, hal yang dulu sering dia lakukan ketika sedang menenangkan kegalauan sang adik.

“Kemelut yang terjadi cepat atau lambat akan menyeretmu masuk kedalam lingkaran dimana musuh-musuhmu secara perlahan akan bermunculan. Jika saat itu tiba dan kamu tak bisa mengatasi mereka seorang diri, panggil kakak. Kakak akan segera menyingkirkan mereka satu per satu dan membersihkan jalan yang akan kamu lalui”, janji Grand Duke Sebastian.

Dunchess Roselyn mengangguk pelan “Baiklah kak, aku janji akan mengibarkan bendera putih kepadamu jika aku sudah tak sanggup mengatasi semuanya”.

Diapun segera memeluk tubuh sang kakak dari samping dengan penuh kebahagiaan, melihat jika sang kakak mendukungnya penuh dia sangat yakin jika keluarga besarnya juga akan melakukan hal yang sama sehingga diapun tak lagi takut untuk melangkah lebih jauh.

***

Keesokan harinya,

Duke Armand, mertua dan kakak iparnya tengah duduk diruang tamu tanpa ada satupun yang ingin memulai percakapan, ketiganya tampak memikirkan sesuatu yang sangat dalam.

Suasana diruang tamu kediaman Lunox pagi ini tampak mencekam dan canggung karena kedatangan Duke Armand ke kediaman mereka secara mendadak seperti ini tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu.

Para pelayan yang ada disana menundukkan kepala dalam-dalam, mereka diam dan tidak bernafas keras-keras karena takut menggangu kenyamanan.

Kedatangan Duke Armand serta aura mematikan yang keluar dari tubuh Grand Duke Sebastian tanpa sadar membuat semua orang yang berada didekatnya sangat berhati-hati dalam bertindak jika tidak ingin nyawa mereka melayang begitu saja.

Antonio mengarahkan pandangannya pada Duke Armand. Pria paruh baya itu sepertinya telah memutuskan sesuatu.

“Aku mendukung penuh keingginan putriku untuk bercerai denganmu jadi jangan mempersulitnya”, tegas Antonio.

Sebagai seorang ayah, pria paruh baya itu tak bisa lagi melihat putri bungsunya kembali menderita setelah selama bertahun-tahun dianiaya dalam pernikahannya.

Jantungnya terasa sakit bagaikan dihujani oleh ribuan pisau hingga tak berbentuk lagi setelah mendengar kenyataan pahit yang selama ini menimpa putrinya.

Jika Antonio tak bisa membebaskan penderitaan yang putrinya alami, pria paruh baya itu pasti akan dihantui rasa bersalah sampai akhir hayatnya.

Duke Armand menggeleng cepat “Tidak papa, aku tak akan pernah menceraikan Roselyn”.

Dia memandang mertuanya dengan harapan dimatanya “Aku tahu jika aku bukanlah suami dan ayah yang baik untuk mereka, tapi aku mohon padamu untuk bisa memberiku kesempatan kedua, agar aku bisa menebus semua kesalahanku kepada mereka dan melakukan yang terbaik untuk keduanya”.

Saat ini, Duke Armand sangat takut dirinya akan benar-benar kehilangan istri dan anak semata wayangnya.

Pria itu sadar bahwa dirinya telah melakukan kesalahan yang sangat besar dengan memberi perhatian dan kasih sayang kepada wanita lain, bahkan mengabaikan keselamatan istri dan anaknya hanya untuk menyenangkan dan membahagiakan anak wanita lain dibandingkan istri dan anaknya.

Namun, apa Duke Armand benar-benar tak bisa memperbaiki hubungannya dengan sang istri sampai mereka harus bercerai ?

Membayangkannya saja sudah membuatnya sesakit ini apalagi jika nanti keduanya benar-benar telah pergi dari kehidupannya.

Dia sama sekali tak bisa merelakan wanita yang tanpa dia sadari telah mengisi hatinya itu pergi begitu saja dari hidupnya.

Terkesan egois memang, tapi dirinya baru sadar setelah semua fakta yang ada terus menerus terkuak membuat hatinya yang semula enggan menerima kenyataan menjadi luluh dan rasa cinta itu sudah mengakar kuat disana tanpa bisa dia cabut lagi.

Grand Duke Sebastian hanya bisa menghela nafas kasar dan memutra bola matanya malas mendengar setiap kata yang adik iparnya itu ucapkan.

“Semua yang kamu katakan itu hanya omong kosong belaka. Aku tahu kamu tak ingin bercerai karena tak ingin kehilangan dukungan dari keluarga Lunox, bukan karena mencintai adikku”, ucapnya sinis.

Diam-diam Duke Armand mengepalkan kedua tangannya dibawa meja mendengar kata-kata merendahkan yang diberikan oleh kakak iparnya itu.

Tangan Duke Armand rasanya gatal, ingin memukul wajah kakak iparnya yang dianggap sangat menyebalkan itu tapi dia urungkan karena tak ingin semakin memperburuk keadaan sehingga hanya bisa memendam kekesalan dalam hati saja.

“Aku tak bisa mempercayaimu lagi setelah nyawa putri dan cucuku hampir melayang”

“Jika kamu memang benar-benar perduli, biarkan putri dan cucuku lepas darimu agar mereka bisa mencari kebahagiaan sendiri yang tidak pernah bisa mereka dapatkan darimu”, ucap Antonio penuh ketegasan.

Duke Armand bergeming setelah mendengar ucapan papa mertuanya yang membuatnya tertampar.

Tapi, hati Duke Armand sangat berat untuk mengiyakan permintaan mertuanya tersebut meski apa yang papa mertuanya katakan itu benar adanya.

Alih-alih menjawab keinginan papa mertuanya, Duke Armand malah berdiri dan langsung berlutut di hadapan Antonio, membuat semua orang terbelalak karena terkejut tak menyangka jika seorang Duke Armand yang terkenal angkuh akan merendahkan diri seperti itu.

"Bisakah aku bertemu dengan Roselyn sebentar saja, aku mohon",ucapnya dengan wajah putus asa.

Duke Armand rela merendahkan diri dihadapan mertuanya karena merasa ini adalah kesempatan terakhirnya untuk bisa memperbaiki semuanya.

Dia harus berbicara empat mata dengan istrinya, meski akan sulit mengingat terakhir kali pertemuan keduanya diwarnai dengan pertengkaran namun Duke Armand tak akan menyerah.

Kali ini dia akan mencoba membuat hati istrinya itu luluh, meski harus merendahkan diri seperti ini dihadapan Roselyn.

"Aku bersedia melakukan apapun asal Roselyn membatalkan rencananya untuk menceraikanku", batinnya penuh tekad.

1
Erni Nofiyanti
pasti ulahnya liona
Uthie: segera dehh tuhhh si Liona segera di tangkap dan di hukum berat 🤨🤨😡
total 1 replies
Puji Rahayu
semoga beruntung ratu
dan segera bisa menyingkirkan selir baru .. /Smile/
Siti Aisah
cerita fokus ke tokoh utama Thor dibanyakin
Uthie
lanjjutttt 💪
Erni Nofiyanti
ngga ada yg bener
Uthie
lanjut lagi 👍🤗
Erni Nofiyanti
KK
dobel up donk
Erni Nofiyanti
kkkk
dobel up dobkk
Puji Rahayu
udah gitu aja..... /Kiss/
update terlalu lama jadi yg nungguin pada malas buka takut up... 😚😚
💪💪💪💪🥰🥰🥰
Yani Cuhayanih
belum ada kabar baiik
Uthie
lama up nya Thor 🙏
Puji Rahayu
yaiyalah dia harus berusaha lebih keras karna kesalahan nya lah yg membuat Duchess Roselyn membuat tameng sngat tinggi utk dirinya...
/Smile//Smile/
Siti Aisah
lanjut Thor, semangat
Uthie
Lama baru up yaa Thor 😁
Salsa Bila
lanjut tour ttp semngt 💪
Siti Aisah
lanjut Thor
Puji Rahayu
🙏🙏
semangat terus nulisnya semoga selalu sehat thor biar selalu update... /Hey//Hey/
meskipun tidak sesuai ekspektasi karna kembali lagi ke Duke Arman....
pengennya sama yg nyelametin tuan muda dari racun.... /Drowsy//Drowsy/
Kartika Lina
daripada balikan dengan armand mensing roselyn dengan raymond aja thor,, tpi biarkan hubungan ayah anak tetap terjalin
Kartika Lina
niat awal ibunya armand dah salah jadinya berakhir berantakan
Kartika Lina
memaafkan memang mudah diucapkan tapi melupakan apa yang sudah terjadi itu yang sulit
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!