ANTARA KITA

David dan melda pergi ke kantor polisi untuk menjenguk anak kesayangan mereka. Mereka berdua menunggu arthur di ruang khusus, di sana atas pembatas kaca antara tahanan dan pengunjung.

Arthur keluar dengan tangan di borgol dan muka penuh babak belur, arthur duduk di kursi yang telah disiapkan dengan muka datarnya menatap kedua orang tuanya.

“Ya tuhan, arthur kenapa bisa seperti ini hah?”melda mencoba untuk meraih tangan anaknya.

David yabg melihat kondisi arthur pun mengusap wajahnya kasar.

“Siapa yang menjebloskan kamu ke penjara hah? Bilang sama mama”melda menangis melihat kondisi anaknya di penjara.

Arthur hanya diam, ia juga tidak tau siapa yang menjebloskannya ke penjara.

FLASHBACK ON

Arthur dan teman-temannya sedang berada di markas mereka, seperti biasa mereka disana mabuk-mabukan, ada juga beberapa wanita yang mereka sewa untuk malam ini.

“Thur, ini yang lo mau kan?”tanya moel melemparkan sebuah kantong plastik yang isinya entah apa.

Arthur menerimanya, ia melihat isi kantong plastik itu dan kemudian tertawa bersama dengan teman-temannya.

“Emang lo the best banget el”ucap arthur mengancungkan jempolnya.

“Apasih yang nggak gua bisa, 500 gram mah buka apa-apa”ucap moel.

“Zirki mana?”tanya moel ia baru menyadari zirki dan beberapa temannya yang tidak da disana.

“Biasa, ritual dulu sama cewek di atas”jawab teo.

Mereka semuanya berpesta ria, meminum miniman keras, bahkan mereka sekarang juga berpesta narkoba. mereka semua hanyut dalam kenikmatan itu tanpa memikirkan masa depan mereka nanti bagaimana.

Saat sedang enak-enaknya tiba-tiba markar mereka di kepung oleh banyak sekali polisi.

“JANGAN BERGERAK!”teriak polisi yang berhasil masuk ke dalam mencondongkan pistol ke arah mereka.

Mereka yang ada disana kaget bukan main, bagaimana polisi bisa tau tempat ini? Tempat ini jauh berada dari kota, arthur sekarang ia panik tidak tau mau buat apa, ingin kabur tidak mungkin karena melihat banyak polisi yang masuk ke dalam markas dan pergi ke lantai atas di mana teman-temannya sedang melepaskan hasrtanya.

“Kenapa mereka bisa tau tempat ini?”

Mereka di bawa keluar satu persatu, tak lupa juga mereka di borgol satu sama lain agar tidak kabur.

“Ndan, ada narkoba”ucap salah satu polisi menunjuk ke sebuah kantong plastik.

“Ck!, anak berandalan ini. Bawa semua barang bukti ke kantor!”perintah polisi yang di panggil komandan itu.

“Baik ndan”ucapnya.

Arthur pasrah saat tanganya di borgol oleh polisi itu ia sekarang sedang curiga, bagaimana tidak? Markas itu berada di tengah-tengah hutan dan jauh dari kota, itu adalah tempat mereka untuk berpesta narkoba yang di adakan 2 minggu sekali, dan sekarang polisi berhasil mengetahui tempat mereka.

“Apa tadi moel di ikuti sama polisi?”

“CEPAT MASUK!”teriak polisi itu, dengan pasrah mereka semua ke dalam mobil polisi.

Mereka ada sekitar 18 orang, 7 di antaranya adalah perempuan yang mereka sewa untuk memuaskan mereka, namun mereka-mereka ikut terbawa apalagi di sana ada narkoba main rumit masalahnya.

FLASHBACK OFF

“Ar, siapa yang buat kamu masuk penjara? Kamu pasti berantam kan sama temanmu?”pinta melda menatap anaknya kasihan.

“Siapa yang memukul mu, ar?”tanya david.

Arthur menatap ayah dan ibunya, ia tidak mungkinkan bilang bahwa iadi tangkap karena pesta sabu dan minum minuman keras, yang ada di tendang oleh ayahnya.

Sebelumnya arthur sudah memberikan uang sisa tabungannya yang tinggal beberapa juta lagi untuk polisi supaya mereka tutup mulut tentang sabu dan miras ini. Dan polisi pun menerimannya dan bilang ke orang tua arthur bahwa anaknya di tangkap karena berantam dan balap liar.

...----------------...

Nara tertidur di kamarnya sepanjang malam karena kecapekan sehabis menangis panjang. Saat ini ia sedang bersiap-siap untuk berangkat sekolah, ia juga tadi sudah menyiapkan bekalnya. Nara langsung pergi ke depan gerbang karena ojek onlinenya sudah sampai, ia sama sekali tidak pamit dengan ayah maupun ibu tirinya, ia hanya pamit sama mbok srik saja.

Suasana hatinya pagi ini bisa sibilang sedang tidak baik dari kemarin sore.

*****

Nara berjalan menuju kelasnya, entah apa yang dipikirkan nara, ia berjalan tapi tatapannya kosong. nara tersadar saat seseorang menarik tangannya.

“Kak ken? Ada apa?”tanya nara lesuh. Ia menatap laki-laki yang menarik tanganya.

“Ada apa? Lihat depan lo!”ketus kenzo.

Nara menuruti perkataan kenzo, ia kaget saat di depanya itu adalah pohon besar yang ada di halaman sekolahnya, bahkan selangkah lagi dia bisa menabrak pohon itu.

“Makasih kak”ucap nara, kemudian dia melepaskan tangan kenzo yang memegang tanganya. Lalu ia pergi meninggalkan kenzo yang menatapnya heran.

“Dia kenapa?”gumam kenzo. Namun, tidak mau ambil pusing kenzo pun pergi ke kelasnya.

Sedangkan Nara dia benar-benar tidak mood hari ini, ia juga malas bertemu dengan semua orang, ia ingin menengkan hatinya yang sedang kacau.

Jam pelajaran pertama dan kedua selesai, namun nara masih juga tidak mood, bahkan sekarang wajahnya pucat pasi, akibat belum sarapan, bahkan ia tidak makan apapun dari kemarin sore.

................

Ini kali pertamannya nara bolos jam pelajaran, ia benar-benar ingin menenangkan pikirannya setalah dapat pesan dari ibuk tirinya, pesan itu khusus menghinanya dan ibunya.

Saat ini nara sedang duduk dekat lapangan volly dengan roti di tanganya, nara melamun bahkan roti itu baru satu gigit ia makan.

“NARA AWAS!”teriak seseorang.

Bugh.

Bola basket itu dengan keras mengenai kepala nara, Nara jatuh ke tanah, ia tidak bangun lagi, orang yang memukul bola itu berlari ke arahnya, kenzo dan araz yang melihat kejadian itu juga berlari ke arah nara.

“Ra, bangun ra!”ucap orang yang memukul bola itu bernama aron

Kenzo melihat nara pingsan pun dengan cepat mengendong nara membawanya ke uks di ikuti oleh aron dan araz. Leo dan naren yang baru saja hendak ke lapangan basket mengurungkan niatnya saat melihat kenzo dengan wajah paniknya mengendong seorang perempuan menuju uks.

“Apa yang terjadi ren?”tanya leo.

“Lo pikir gua ada disana? Kita sama-sama di kelas paok!”kesal naren.

“Ya kan gua cuma nanya aja, siapa tau lo tau kan?”seru leo.

“Ya logika juga lah njing, gua disini sama lo, sedangkan kejadiannya di sana bagaimana gua tau! Goblok!”ketus naren menatap leo jengkel.

“Gua nanya doang, sensi amat lu tong!”ucap leo kemudian ia pergi meninggalkan naren.

“Lo aja yang bodoh!”neren kemudian pergi mengikuti leo yang pergi ke uks.

******

Nara di periksa oleh petugas uks, kenzo, aron, dan araz ada di dalam uks menunggu nara sadar.

“Nara ini belum makan dia, terlihat wajahnya pucat sekali”ucap ibu uks.

“Kasih minyak kayu putih ini di hidungnya nanti setelah dia sadar suruh dia makan”ucap ibu uks lalu meninggalkan mereka.

“Gua, bener-bener nggak sengaja”ucapa ron merasa bersalah.

“Udahlah minta maaf nanti pas nara sadar”ucap araz.

“Gua beli makan dulu”ucap kenzo lalu keluar dari ruagan itu, ia bahkan mengabaikan pertanyaan leo yang baru saja tiba.

*****

By: najwasyabrin4