NovelToon NovelToon
Berawal Dari Dendam

Berawal Dari Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Balas Dendam / CEO / Berbaikan / Nikah Kontrak
Popularitas:15.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lindasarie

" Akh Sakit, lepaskan tanganku pak. "

" Diam! dan jangan pernah memanggil saya dengan sebutan pak karena saya tidak pernah menikah dengan ibumu."

Gadis itu bungkam mendengar bentakan dari pria dewasa yang kini sedang menyeret nya dengan kasar menuju sebuah ruangan bawah tanah yang terlihat gelap dan amat menyeramkan. di ruangan tersebut hanya terdapat sebuah sel dan satu meja lengkap dengan dua kursi yang terlihat usang. Pria itu melempar gadis tersebut ke dalam sel tahan dengan kasar hingga sang gadis jatuh tersungkur kemudian mengunci sel tahanan dari luar.

" Aaaaa... " gadis itu berteriak karena di dalam sel tahanan itu banyak sekali kecoa dan tikus.

" Aaaaaa... lepaskan saya pak, tolong."

Sementara sang pria hanya tersenyum puas sambil memainkan kunci gembok yang ada di tangannya.

" Mengapa anda tega terhadap gadis kecil yang tidak berdosa seperti saya. "

" Hahaha... tidak berdosa katamu? justru semua ini terjadi karena dosa yang telah kau lakukan."
Dosa apakah??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindasarie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Marah

Sumi yang membawa kopi pesanan Sam kini sudah memasuki ruang kerja tersebut setelah mengetuk pintu dan di persilahkan masuk.

" Ini tuan, kopinya." Sumi meletakan kopi itu di meja tepat di hadapan Sam.

" Terimakasih."

" Sama sama tuan, kalau begitu saya permisi " Setelah mengantar kopi, sumi bergegas keluar. Di ruang tengah Sumi berpapasan dengan Al.

" Tuan Al. apa anda mencari tuan Sam? " Sumi menyapa asisten tuannya itu.

" Ya. Dimana tuan Sam? " jawab Al.

" Beliau ada di ruang kerjanya "

Al pergi menuju ruang kerja Sam tanpa membalas ucapan Sumi.

Tok. tok. tok.

" Masuk."

" Tuan, apa ada yang anda butuhkan? " Al segera bertanya setelah menghadap Sam.

Sam melirik Al yang berdiri di hadapannya. " Duduklah! Aku hanya ingin kau menemaniku disini."

Al merasa heran, namun sedetik kemudian ia duduk di kursi yang ada di hadapan Sam.

" Tuan. Bukankah ini adalah malam... "

" Siapa yang mengijinkanmu bicara? " Sam memotong ucapan asistennya.

" Maaf tuan. tapi aku.. "

" Al." Sam membentak Al yang masih saja mengeluarkan suara padahal saat ini Sam tengah pusing memikirkan perkataan Daisy.

Al terdiam setelah mendengar bentakan dari Sam. Kemudian ruangan itu menjadi hening untuk beberapa saat.

Masih hening. Belum ada yang mengeluarkan suara karena mereka masih sibuk dengan pikirannya masing-masing. Tak lama tangan Sam mengulur untuk mengambil kopi yang hampir dingin karena di abaikan beberapa saat. Sam menyeruput kopi tanpa gula buatan Sumi. Sam menyadari keberadaan Al kemudian ia manawarkan kopi kepada asistennya itu.

" Apa kau mau kopi juga, Al? "

Sementara Al hanya diam saja dengan tawaran tuan nya.

" Al. Aku bertanya, apa kau tuli? " Sam mulai terpancing kembali emosinya.

" M..maaf tuan, tadi anda yang menyuruhku untuk tidak berbicara. Untuk itu aku menuruti perintah anda untuk tetap diam."

" Oh. astaga.. " Sam menjambak rambut nya frustasi.

Melihat sang tuan frustasi, Al merasa sangat khawatir. " Tuan, are you okay? " dengan wajah tanpa dosa Al bertanya seperti itu, padahal dirinya yang membuat Sam semakin frustasi.

" Kenapa sekarang kau menjadi eror seperti ini, Al? "

" Eror? bukankah anda saat ini yang sedang eror " Al menjawab namun sedetik kemudian ia menutup mulutnya dengan tangan.

" Apa? berani sekali kau mengatakan diriku eror " Sentak Sam pada asistennya.

" M..maaf, maksudku kenapa saat ini tuan terlihat tidak baik baik saja? padahal anda baru saja menikah dengan nona Daisy pagi tadi " ralat Al.

Rupanya perkataan Al yang membawa nama Daisy berhasil mengalihkan Sam yang tengah marah di Katai eror oleh Al.

" Oh ya. Membawa nama Daisy aku baru ingat dengan tujuanku datang kemari."

" Memangnya apa yang terjadi? "Al menatap serius kepada Sam yang kini tengah menyandarkan kepalanya menatap langit-langit ruang kerjanya.

" Al, apa kau tau.."

"Tidak, tuan "

" CK. aku belum selesai bicara! kenapa kau memotong pembicaraanku?" Sam benar benar di buat kesal oleh Al. Entah karena dirinya yang tengah sensi atau memang Al yang mengesalkan.

" M..maaf. Silahkan di lanjutkan, tuan."

" Kau tau Al. Daisy mengatakan jika pria Korea tampan karena tidak mempunyai brewok." Sam mulai menceritakan masalahnya kepada Al.

Astaga.. jadi aku di suruh menemaninya hanya untuk mendengarkan keluhannya yang tidak masuk akal?. Al berbicara dalam hati.

" Al. Apa kau dengar apa yang aku katakan? " Sam menyadari asisten nya yang hanya diam.

" Aku mendengar nya, tuan. "

" Lantas apa pendapatmu, apa aku harus mencukur brewok ku ini? " Sam terlihat mengelus dagu nya yang di penuhi brewok.

" Menurutku tidak perlu, tuan. Karena anda sendiri tak kalah tampan dengan brewok di wajah anda."

" Benarkah? seandainya Daisy yang mengatakan pasti aku sangat senang. Sayangnya, yang mengatakan diriku tampan saat ini adalah kau. Al " Sam tersenyum miris.

" Jangan berkecil hati tuan. mungkin saja nona Daisy pun mengakui jika anda tampan. Hanya saja nona Daisy tidak mengatakannya pada anda " Al memang paling bisa memberi solusi dan sedikit melegakan permasalahan Sam. Jadi jika ada masalah apapun Sam selalu terbuka terhadap asistennya itu.

Sam menghela nafas. Kemudian terdiam, akan tetapi dirinya merasa sedikit lega setidaknya kepercayaan dirinya kembali bangkit setelah mendengar penuturan asistennya. Al yang melihat tuannya hanya diam berusaha mengalihkan pembicaraan.

" Bagaimana keadaan tuan muda Albi? " tanya Al.

" Entahlah, aku belum menanyakan kepada aunty Gress bagaimana keadaannya " jawab Sam.

" Aku berharap tuan muda Albi jauh lebih baik setelah di pindahkan ke RSJ Singapore " ucap Al yang selalu saja prihatin jika mengingat keadaan tuan muda nya.

🌹

Rumah Daisy

Saat ini waktunya makan malam. Terlihat mama Dinda, papa Bram, Daisy dan juga Tinah sudah berkumpul di meja makan.

" Sisy. Dimana suamimu? " papa Bram yang tidak melihat menantunya langsung bertanya kepada Daisy. Sementara Daisy yang di tanya hanya mengedikkan bahu.

" Sam pamit ke mama katanya ada urusan, pa." mama Dinda membantu menjawab.

" Mereka kan baru saja menikah tadi pagi, mengapa Sam lebih mementingkan urusannya? " Papa Bram menanggapi ucapan istrinya. " Memangnya suami kamu ada urusan apa? " kini papa Bram bertanya kepada Daisy.

" Entahlah pa. Om predator itu pergi begitu saja " Daisy masih saja terlihat acuh.

" Om predator? " Mama Dinda dan papa Bram berbicara secara bersamaan sambil saling menatap satu sama lain.

" Ah maksudku om Sam " Daisy meralat panggilannya.

Sementara Tinah yang dari tadi hanya menyimak menahan senyum mendengar panggilan nona Daisy kepada tuan Sam.

" Apa kalian bertengkar? " tanya mama Dinda.

Daisy menghela nafas " Mungkin dia marah sebab aku mengatakan dirinya tidak pantas di panggil oppa karena wajahnya brewokan " lirih Daisy.

Mendengar ucapan Daisy tentu saja semua orang yang ada di meja makan terkejut. Terutama papa Bram yang kini sudah menatapnya dengan tajam.

" Sisy! Apa yang kau katakan? jangan pernah berbicara seperti itu karena sama saja kau menyinggung perasaan suamimu." Papa Bram berbicara dengan nada tinggi.

" Tapi pa, aku..." Belum sempat Daisy melanjutkan kata katanya. Papa Bram sudah menggebrak meja.

" Sekarang juga kau telpon suamimu lalu minta maaf padanya! Dan satu lagi jangan memanggilnya om! karena dia suamimu bukan pamanmu! kau mengerti? " Baru kali ini papa Bram membentak Daisy. Semua orang yang ada di sana terkejut dengan kemarahan papa Bram. Mama Dinda berusaha menenangkan suaminya.

" Papa jahat! " Daisy beranjak dari kursi dan berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya.

" Kau lihat, Dinda! itu karena kau selalu memanjakan nya. Jadi sikapnya seperti itu " Papa Bram pergi meninggalkan meja makan dengan amarah di hatinya.

Kini yang tersisa hanya mama Dinda dan Tinah. Mereka sama sama terkejut melihat adegan barusan.

" Tinah, tolong bereskan semuanya. Aku akan ke kamar Daisy untuk berbicara padanya."

Tinah menganggukan kepalanya. Setelah itu mama dinda pergi menuju kamar putrinya.

1
Yulia Widarti
Luar biasa
Pandi Stovia
bagguss
Danish Danial
Next
°·`.Elliot.'·°
Sesuai harapan
Linda Sari: Hai, salam kenal kak
total 1 replies
♡お前のペンデハ♡
Mupeng
Linda Sari: Hai, salam kenal kak 🫰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!