NovelToon NovelToon
About Me (Alshameyzea)

About Me (Alshameyzea)

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Anak Genius / Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Murid Genius / Teen School/College
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Febby Eliyanti

Saksikan perjalanan seorang gadis yang tidak menyadari apa yang telah disiapkan takdir untuknya. Seorang gadis yang berjuang untuk memahami konsep cinta sampai dia bertemu 'dia', seorang laki-laki yang membimbingnya menuju jalan yang lebih cerah dalam hidup. Yuk rasakan suka duka perjalanan hidup gadis ini di setiap chapternya.


Happy Reading 🌷
Jangan lupa likenyaa💐💐💐
Semoga kalian betah sampai akhir kisah Alsha🌷 Aamiin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Eliyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1. Buku Incaran

...Assalamualaikum guys!! Sebelum baca, bantu support yaa dengan follow, like dan komen di setiap bab nya!! Karena support kalian sangat berarti bagiku💐Makasiiii!🌷...

...••••...

...🌷Happy Reading 🌷...

...•...

...•...

...•...

...Jangan terlalu banyak berkhayal dan menyimpulkan banyak kejadian hanya untuk membesarkan hati kita dalam berharap....

...°°°°...

"All, kok aku masih bingung ya. Gimana sih cara mengetahui jumlah Proton?" tanya Aline yang sedari tadi tangannya sibuk membolak balikkan halaman buku paket fisika. Ini jam istirahat, tapi kami sedang di kelas, tadi setelah pelajaran fisika, Bu Aminah memberi kami tugas yang lumayan banyak. Akhirnya kami memutuskan untuk menyelesaikannya, okay, jajannya ditunda dulu.

"Jumlah Proton itu sama dengan nomor unsurnya, misal nih ya, kalau nomor atomnya 8, berarti jumlah protonnya ada 8." sahutku, aku juga sibuk daritadi, tanganku lihai menjawab setiap soal di buku itu

"Terus, neutronnya?" tanya Aline lagi

"Tinggal dikurangi aja nomor atom dari massa atomnya."

"Gimana gimana?"

"Misal nih ya, kalau nomor atomnya 8 terus masa atomnya 16, berarti ada 8 neutron, 16 dikurangi 8 kan hasilnya 8." Mulutku menjelaskan dengan lancar, padahal tanganku sedang sibuk menulis jawaban dari soal-soal itu.

"Okay. Kalau elektronnya?" Aku menoleh, mendengus kesal, lihatlah yang ditoleh malah cengingisan. "Hehe, ayolah All, kamu kan jago dibidang ini. Kasihanilah temanmu ini." ucapnya dengan memajang wajah melas. Aku menghela napas panjang.

"Elektron jumlahnya sama dengan proton kalau unsurnya netral. Misalnya, kalau ada 8 proton, berarti ada 8 elektron." jawabku

"Jadi, kalau unsurnya ion, elektronnya bisa lebih atau kurang dari jumlah proton ya?" tanya Aline

"Yaps, betul sekali. Kalau unsurnya ion positif, berarti kehilangan elektron, dan kalau ion negatif, berarti dia dapet elektron lebih dari jumlah protonnya." ucapku sambil menutup halaman buku itu. Selesai. Tugas dari Bu Aminah beres. Mari kita sambut pelajaran selanjutnya.

---

swayanika_store

Disukai oleh @alineee.05 dan 1395 lainnya

@swayanika_store READY STOCK HANYA 50 EKSEMPLAR!! Kalian mau baca buku ini? Cepat datang ke toko kami! Buruan! Terbatas loh! Kami tunggu kalian di sini😚 *kecup jauh dari minlay*... selengkapnya.

@fndllaa 27 menit

pulang sklah lngsng otw nih

@raisyaaptri 30 menit

wah wah, Amazed! Bukunya ready lagi guys!

@n.shakaa 17 menit

jst wait n see. minlay.

lihat semua 156 komentar.

34 menit yang lalu.

"All! All! Kamu udah liat belum postingan terbaru dari swayanika store?" heboh Aline

"Iya udah, ini aku liat juga." jawabku santai, tanganku lihai membuka ratusan komentar, kebanyakan anak sekolah. Buku ini, buku yang selama ini aku tunggu, akhirnya ada yang menjualnya di daerah sini.

"Itu kan buku yang kamu nanti-nanti selama ini? mau kesana gak?!!" ucap Aline

"Pasti dong!" jawabku mantab, tapi aku menoleh ke Aline, "Tumben kamu antusias gitu? Biasanya paling gak suka kalo diajak ke toko buku?"

"Aku denger kabar di sebelah toko buku itu ada warung seblak yang baru buka, aku mau nyicip, mwhehehe" cengir Aline

"Udah kuduga." ucapku, membuat Aline tertawa

"Katanya enak loh All, nanti aku traktir deh kamuu."

"Oke."

KRING! KRING! KRING!

Jam pelajaran telah selesai, seluruh siswa diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing. Ingat kata bapak ibu guru hari ini, bahwa pertemuan dan perpisahan terjadi terlalu cepat. Namun, kenangan dan perasaannya akan tinggal terlalu lama. Sampai jumpa esok hari dengan semangat yang baru. Jangan lupa tersenyum hari ini kepada dia yang berharga bagimu.

TING TING TING... suara alunan merdu bel sekolah berakhir.

Begitulah setiap hari. Suara yang dinantikan setiap siswa SMAN Cendana, suara bel pulang sekolah. Bukan cuma karena ingin cepat pulang, tapi kami juga selalu antusias mendengarkan kira-kira apa quotes untuk hari ini.

"Kamu lagi nyari apa All?" tanya Aline yang mungkin melihatku heboh daritadi meraba-raba loker meja yang kemudian mengeluarkan isi tasku.

"Kalung."

"Loh? Bukannya tadi pas penjas masih kamu pake?" Kalimat Aline membuatku berhenti sejenak, pasti ketinggalan di lapangan

Aku segera memasukkan isi tasku, menutupnya rapat, berlari menuju lapangan.

"Eh All! Tunggu!" Teriak Aline ketika aku meninggalkan dia sendirian di kelas.

BRAK!

Aduh!. Aku memegang lenganku, lumayan sakit. Mendongak, yang aku tabrak ternyata kakak kelas yang sedang membawa berkas banyak, aku membuat berkasnya jatuh berserakan di lantai koridor depan kelas X.

"Hati-hati dong kalo jalan!" ucap cewek itu, dia sibuk mengumpulkan kembali berkas yang jatuh, tanpa melihat ke arahku, Claudia Amanda, aku tau itu, cewek cantik yang terkenal dengan kepintarannya, sang juara umum di sekolah kami selama dua semester berturut-turut.

"M-maaf kak, aku gak liat tadi. Aku bantu ya kak." tanganku gercep ikut membantu membereskan berkas nya. Selesai.

Dia mendongak, melihat ke arahku dengan tatapan tajam.

"Oh ternyata Lo yang nabrak gue! Kalo jalan tuh pake mata!" bentak dia

"I-iya kak maaf." aku menunduk, sedikit takut. Suaranya menggema di sepanjang koridor, untuk saja anak-anak sudah pada pulang, kalau tidak pasti akan jadi tontonan.

"Maaf maaf! Lo gak liat kalo ada gue hah!"

BYUR!

Cewek itu langsung mengguyurku, membuat separuh seragamku basah kuyup. Kedua mataku mulai nanar, aku menunduk sedih, tidak berani melawan, dia kakak kelas yang emang terkenal senioritasnya. Dan aku tau, aku yang salah.

"Eh permisi kak, kan temen saya sudah minta maaf, kenapa harus disiram pake air sih" ucap Aline yang tiba-tiba muncul dari belakang, dia merangkulku

"Lo gak usah ikut campur!" dia mendorong Aline sampai terjatuh

Tiba-tiba saja ada sosok lelaki yang menengahi kami, dia berdiri tegap di depanku dan Aline. Badannya lumayan kekar, earphone putih melekat di telinganya. Kafka Dirgantara. Teman sekelas. Meskipun cuek dia adalah siswa yang paling royal ke temen sekelasnya, hampir setiap bulan dia sering mengajak kami makan-makan di luar.

"Ngapain Lo? Mau jadi pahlawan kesiangan?" ucap kak manda

"Kalo iya kenapa?" Kafka melepas earphonenya lalu menyimpannya ke dalam saku celananya

Cih. "Sok Lo!"

BYUR!

Sangat diluar kepala, entah darimana Kafka dapat air, dia mengguyur balik ke arah senior itu.

"Itu hukuman buat Lo karena udah bikin baju Alsha basah, gimana? Imbang kan?"

Wajah senior itu memerah, matanya menatap tajam ke arah Kafka.

BUG!

Satu tinjuan tiba-tiba melayang ke wajah Kafka, membuat badan kekarnya mundur selangkah. Bukan kak Manda yang nonjok, tapi sosok laki-laki tinggi badannya hampir sama dengan Kafka. Saat ini, dia ketua OSIS di SMAN Cendana. Senior populer yang dikejar mati-matian oleh adek kelas. Davin Ananta.

Aku dan Aline takut melihat suasana ini, mau ikut campur tapi gak tau harus ngapain. Kami berdua hanya memegang tangan erat satu sama lain.

"Beraninya kok sama cewek." ucap Ketos itu

Kafka tersenyum miring, "kalo Lo gak tau apa-apa mending gak usah ikut campur, g*blok!"

BUG!

Tanpa aba-aba, tangan Kafka melayang ke arah Ketos itu, membuat kak Davin langsung jatuh ke lantai. Eh? Tinjuan Kafka lebih keras ternyata.

"Lo gak sopan banget ya! Lo berani mukul kakak kelas lo sendiri! Inget, Lo itu cuma adek kelas, dan kita itu senior lo!" ucap Kak Manda, dia berusaha membantu Kak Davin berdiri

"Ck!! Gue inget kalo kalian itu senior gue."?" Kafka melangkahkan kakinya ke arah Kak Davin. "Bersikap sopan?" tatapan tajam kafka mengarah ke Kak Davin, "Tanpa lo sadari, lo sendiri yang ngajarin adek kelas lo untuk tidak bersikap sopan." Kafka tersenyum miring, kali ini dia menatap tajam kak Manda, "Lo lupa beberapa detik yang lalu kalo Ketos yang sok berkuasa di sekolah ini nonjok adek kelasnya sendiri?"

Aku dan Aline saling toleh, kami hanya bisa mendengar perdebatan mereka. Mencerna setiap kalimat yang Kafka ucapkan. Benar.

---

"Aku bantu obatin ya." ucapku di lorong kelas. Tadi saat perdebatan Kafka dan senior berlangsung, tiba-tiba ada guru yang membubarkan kami semua, Kafka dan Kak Davin pun dipanggil ke ruang BK. Setelah selesai, aku dan Aline mengambilkan obat ke ruang UKS, untuk Kafka. Saat ini kami bertiga sedang duduk di bangku depan kelas X, Aku masih tidak menyangka, Kafka yang selama ini aku kira cuek, dia rela dipukul sampai masuk ke ruang BK, hanya karena kesalahan kecilku. Pikiranku saat ini penuh dengan tanya. Padahal di sisi lain, aku sedang kehilangan sesuatu yang sangat berharga.

"Gak usah All, gue bisa sendiri." ucap Kafka, tangannya mengambil obat dariku.

"Makasih banyak ya Kafka, dan maaf.." ucapku, menatap Kafka sedih

"Maaf buat apa All?"

"Maaf udah bikin kamu seperti ini, sampe-sampe kamu dipanggil guru BK."

Kafka tidak menggubris ucapanku, dia daritadi sibuk mengobati sudut bibirnya yang terluka karena tonjokan kak Davin.

"Baju Lo basah, buruan ganti sebelum masuk angin."

Aku menatapnya, anak ini benar-benar tidak bisa ditebak sama sekali.

"Iya nanti aku ganti baju. Sekali lagi maaf ya Kafka."

Kafka menoleh, tersenyum simpul padaku, "Lo ngapain minta maaf terus All. Itu udah tugas gue."

Hening seketika, aku menatap Aline. Aku yakin, dia juga pasti bertanya-tanya apa maksud ucapan Kafka barusan. Termasuk aku. Atmosfer di sekitar kami tiba-tiba berubah.

"Tugas? Maksudnya?" aku mencoba memberanikan diri untuk bertanya

"Iya, tugas gue buat jaga lo. Kalo ada yang nyakitin lo, gue gak akan segan-segan ngasih pelajaran ke orang itu."

Deg.

Kafka menatapku dengan tatapan yang tidak bisa kuartikan sama sekali. Kafka, dia adalah teman sekelas yang terkenal cuek ke teman-temannya. Yang paling sedikit bicara. Siapa yang tidak terkejut ketika orang cuek seperti Kafka bisa melontarkan kalimat tadi.

Dan satu hal lagi yang paling ku ingat tentang Kafka, dia adalah teman se geng-nya Keenan.

"Gak usah natap gue kayak gitu All, lupakan aja kalimat gue barusan." Kafka hendak berdiri, "Dan lo perlu ingat ini, setiap kejadian yang menimpa kita, gak selamanya kita bisa menyimpulkannya dengan singkat, karena hal itu bisa membuat hati kita berharap." ucap Kafka yang kemudian pergi meninggalkan kami berdua.

--

Setiap kejadian yang menimpa kita, gak selamanya kita bisa menyimpulkannya dengan singkat, karena hal itu bisa membuat hati kita berharap.

Lo ngapain minta maaf terus All. Itu udah tugas gue.

Iya, tugas gue buat jaga lo. Kalo ada yang nyakitin lo, gue gak akan segan-segan ngasih pelajaran ke orang itu.

Aku masih termenung dari tadi, kepalaku sibuk mencari makna kalimat terakhir Kafka.

"Alsha? Kamu gapapa kan?" tanya Aline, memecah pikiranku

Aku menggeleng.

"Udah, nanti lagi mikirnya. Sekarang kamu harus ganti baju dulu, kasian tubuh kamu udah gak kuat dari tadi nahan dingin." peringat Aline, aku mengangguk pelan. Benar juga, kalau tidak ganti baju sekarang, bisa-bisa besok tidak masuk sekolah, padahal besok ada ulangan Bahasa Inggris.

"Jadi kan ke toko buku?" ucapan Aline menghentikan langkahku, eh? Benar juga, hari ini kami mau ke toko buku, ini sudah jam berapa?

"Tuh kan, udah kuduga pasti kamu lupa, untung aku ingetin."

"Ya udah aku ke kamar mandi dulu, kamu tunggu sini ya!" tanpa menanti jawaban Aline, aku sudah berlari menuju kamar mandi sekolah, ganti baju olahraga, kebetulan tadi aku penjas.

Aline, dia adalah orang yang sangat mengenalku dengan baik. Meskipun kami tidak memiliki hubungan darah sama sekali, tapi dia layaknya seorang kakak yang selalu ada buatku. Padahal usiaku lebih tua daripada Aline.

"Hai? Namaku Aline. Nama kamu siapa?" Sapa seorang cewek yang juga memakai seragam SMA. Postur tubuhnya lebih tinggi dariku, sedikit, rambutnya menjuntai panjang, dan ia memiliki senyum yang indah. Tapi suaranya lumayan berat seperti cowok.

"Haloo. Namaku Alsha. Salam kenal yaa " Balasku

Obrolan pendek yang memulai hubunganku dengan Aline. Siswi pertama yang aku kenal semenjak aku masuk di SMAN Cendana. Sekarang kami sudah dekat sekali. Kemana-mana selalu bersama, apalagi waktu aku tahu bahwa Aline itu berasal dari kota seberang, aku tawarkan dia untuk tinggal di rumahku.

"Daripada kamu ngekos, mending kamu tinggal bareng aku aja. Aku juga tinggal sendirian kok di rumahku." Ucapku waktu itu

"Aline, kamu gak perlu bayar, gak usah khawatir, nanti aku tinggal bilang ke orang tuaku supaya mereka ijinin kamu tinggal bareng aku." tambahku lagi

Akhirnya Aline menyetujuinya. Kami tinggal serumah. Hanya berdua. Orang tuaku? Mereka sibuk kerja sampai lupa pada anaknya sendiri. Mereka membiarkan aku tinggal dengan nenek selama 15 tahun. Saat nenek dan kakek sudah tiada, aku dibawa ke kota Jakarta. Ku kira aku bakal tinggal dengan mereka, tapi ternyata aku salah, mereka malah pergi ke Luar Negeri untuk bekerja. Kerja, kerja, dan kerja. Sepertinya hanya itu tujuan hidup mereka.

Selain Aline yang aku kenal, ada juga teman SMP ku yang juga sekolah disini. Betapa terkejutnya aku ketika bertemu lagi dengannya di SMAN Cendana, padahal setahuku dia bukan asli orang sini. Tapi aku senang, akhirnya ada yang aku kenal di SMA ini. Dia anak yang baik. Namanya Keenan Aksara. Anak keturunan Jawa dan Rusia yang membuat wajahnya blasteran. Tingginya 170 cm. Rambutnya yang dulu pirang kini mulai menghitam, entah apakah dia memakai semir atau memang begitu. Dia juga teman sekelas ku, kelas XI IPA 2. Anaknya lumayan populer di sekolah ini, karena selain dia tampan dia juga jago bermain basket.

"Pagi Sheena"

Keenan selalu menyapaku dengan panggilan kecilku. Aku membalasnya dengan tersenyum.

Begitulah setiap pagi, hal yang tidak pernah berubah dari Keenan, dari kita SMP sampai sekarang kelas XI, dia masih bersikap hangat kepadaku. Padahal kata teman-teman sekelas ku dia adalah siswa yang nakal, ngomong nya kasar, dan lain sebagainya. Tapi aku tidak percaya itu semua, apa karena dia...

-----

Ketika aku dan Aline berjalan ke arah gerbang sekolah, aku melihat segerombolan siswa laki-laki yang sedang asik ngobrol di parkiran. Geng Keenan.

Aku memperhatikan mereka dari jauh, baru kali ini Kafka terlihat lebih menonjol di pandanganku.

Kenapa bisa?

"Mau kemana hari ini bro?" tanya salah satu siswa yang seragamnya dibuka, sengaja menunjukkan kaos hitam yang ia pakai. Dia adalah Nevan Kalangga.Salah satu anggota geng Keenan. Di sekolah, dia terkenal dengan kenakalannya sampe guru-guru kami hafal dengan baik anak itu karena seringnya masuk ruangan BK.

Keenan tidak menanggapi pertanyaan Nevan, dia langsung cabut membawa motor ninja sport nya.

"Kenapa dia?" tanya Abhisar.

Varelino Abhisar adalah anak yang paling banyak bicara di kelas, guru yang mengajar pun kewalahan dengan pertanyaan-pertanyaan aneh dia. Meskipun begitu dia selalu membuat seisi kelas tertawa. Humoris. Cocok untuk dia.

"Biasa, ngejar Alsha." sahut Kafka, pandangannya menunjuk ke arahku. Eh? aku?

"Hai Sheena, buru-buru amat, mau kemana?" tanya siswa laki-laki yang sering memakai jaket jeans warna hitam ke sekolah. Pakaiannya tidak pernah rapi. Wajahnnya memiliki rahang yang tegas, tapi jika tersenyum mampu membuat pikiran orang yang melihatnya buyar.

"Aduh, Keenan. Kita mau war novel yang lagi rame nih." Aline yang menjawab sambil menggandengku, melanjutkan langkah dengan cepat

"Mau aku anter?" tanya Keenan padaku

"Heh! Mau bonceng tiga? Enak aja!" jawab Aline lagi

"Ya enggak dong, Alsha bareng gue."

"Lah terus? GUE MAU DIKEMANAIN!"

"Makasih Keenan untuk tawarannya, aku bareng Aline aja." jawabku

"Bentar."

"WOY!" teriak Keenan ke temen-temennya

Entah memakai bahasa kalbu apa, teman-temannya pun langsung menghampiri kami. Termasuk Kafka.

"Siap hadir ketua." Jawab Nevan

"Siapa diantara kalian yang mau bonceng Aline, gua traktir selama seminggu" ucap Keenan ke temen-temen nya.

"Hus! Lo bareng Kafka aja, biar gue yang nganterin Aline." usir Nevan ke Abhi

"Ga Ga! Gue gak mau bonceng Abhi." Ucap Kafka yang tiba-tiba melepas earphone nya

"Apakah kamu jatuh dari langit Kafka? Soalnya setan biasanya begitu." ucap Abhi

"Oh lo bilang gue setan? " sahut Kafka, tangannya mengepal, siap menonjok wajah Abhi

"E-eh sellow bang, sellow. Gue bercanda doang kok. Ah elah, gini amat nasib gue."

Tapi saat ini aku tidak mau mendengar mereka bertengkar, ini sudah hampir jam 3.

"Aduh, aku sama Aline naik angkot aja deh, gamau ngerepotin kalian." ucapku

Lalu Aline menarik ku, ia berbisik pelan. "Biar kita dianter mereka aja, lumayan kan bisa hemat di ongkos, selain itu biar kita juga hemat waktu. Toh kita juga belum tentu cepet dapet angkot." benar juga kata Aline, akupun mengiyakan, setuju dengan keputusan Aline.

"Yaudah ayo, buruan, keburu stok bukunya habis nih, jadi mau nganter gak!" Teriak Aline di tengah keriuhan teman-teman Satria.

"Buset galak banget nih cewek" ucap Kafka dengan suara pelan

"Nih, Ayo buruan naik jangan ngoceh mulu" Ujar Kafka sembari nyodorin helm ke Aline

Eh? Aline bareng Kafka?

Disatu sisi Keenan nyodorin tangannya ke aku, "Bareng aku." ucapnya sambil tersenyum

"Ah elah, berasa kek dongeng pangeran yang menyambut tuan putri aja." ucap Abhi

"Iri bilang!" sahut Nevan

"Gue gak iri ya! Gue cuma ngerasa nyes aja, gini amat jadi jomblo." sahut Abhi lagi yang membuat kami semua tertawa

"Jangan lupa pegangan Sheen." Kalimat Keenan sebelum kami berangkat menuju toko buku.

Sesampai di toko buku, kami langsung menuju lokasi Novel itu dipajang. Dan..

"Yah, udah kehabisan kita." keluhku ketika melihat rak novel itu kosong tanpa sisa satu eksemplar pun.

"Gara-gara kalian sih lama amat debatnya, alhasil kita kehabisan kan" suara Aline sedikit ngegas, membuat orang-orang di dalam toko menoleh padanya.

"Sabar ya Alsha, mungkin lain kali kita bisa dapetin buku itu." Kalimat penenang Aline

Tapi ada hal lain yang membuatku bingung, aku melihat Keenan mondar mandir seperti sedang mencari sesuatu.

"Kamu cari apa Keenan?" tanyaku penasaran

"Novel yang kamu mau, Sheena."

"Tapi Novel itu sudah habis."

"Siapa tau masih ada kan, atau mungkin masih belum dipajang sama petugas tokonya. Bentar aku tanya dulu ke mereka."

Aku tidak menyangka kalau Keenan masih berusaha untuk mendapatkan Novel itu.

"Permisi mas, Novel yang judulnya ini masih ada ga?" Tanya Keenan pada petugas toko yang sedang sibuk menata buku-buku di rak.

"Maaf dik, untuk novel yang itu sudah habis hari ini, kebetulan stoknya hanya sedikit.

"Beneran ga ada mas?" Keenan kekeh

"Iya dik."

"Tapi kalau tidak salah liat, tadi saya melihat ada dua orang laki-laki pake seragam almamater yang sama seperti kalian, mereka berhasil mendapatkan Novel itu di stok terakhir." tambah masnya

"Siapa mas?" tanyaku kepo, mungkin saja kalau tidak berhasil beli, setidaknya aku bisa meminjam ke orang yang dimaksud mas² nya tadi, sambil menunggu stok novelnya ready.

"Oh kalo soal namanya saya kurang tau dik."

"Apa masnya ga punya nama pembeli novel itu?"

"Tentu saja tidak dik."

"Oh, oke deh mas, thanks ya" ucap Keenan

"Sama-sama." Kemudian masnya pergi meninggalkan kami, melanjutkan pekerjaannya.

Setidaknya ada satu siswa yang berhasil mendapatkan Novel itu, tapi aku harus cari tau siapa siswa itu.

"Nanti aku bantu cari tahu siapa yang berhasil dapetin Novel itu, Sheen." Bisik Keenan ke telingaku.

Aku tidak tau kenapa Keenan selalu bersikap baik padaku, apa dia emang baik atau..

...BERSAMBUNG...

#alshameyzea

#alsha

#keenan

#aboutme

#fiksiremaja

------

Assalamu'alaikum, Hellow guys!! Bantu support yaa dengan follow dan kasih like ❤️ di setiap bab nya!! Makasiiii!🌷💖

Mari kepoin cerita kami di ig: @_flowvtry

Salam kenal dan selamat membacaa. Semoga betah sampai akhir kisah Alsha! Aamiin.💖

Komen sebanyak-banyaknya yaaa!!!

Eh? Kalian mau kasih saran dan kritikan? Boleh banget!!

Thanks udah mau bacaa bab iniii sampe akhir!!💐

1
Sodiri Dirin
jujursi ceritanya bikin binggung tp bagus 🤔
_flowvtry: Makasii kaaa🥹🥹🥹🌷
total 1 replies
Sodiri Dirin
up tor jangan lama2,,sejujurnya aku ngrasa binggung sama ceritanya kaya GK nyambung lompat2 GK jelas tp seneng aja bacanya 🤗
_flowvtry: makasii kaaa, update terbaru ada di aplikasi wp kaa🙏🏻😭
total 1 replies
lilyflwrsss_
kerennnn bangett, alurnya bener-bener ga ketebak.
jd pengen baca terus menerus.
ditunggu updatenya kaak
_flowvtry: makasiiii kaaaa huhuu🥹🥹❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!