[Ding!!! Sistem Elit Global diaktifkan!]
"?"
"sialan! Apakah ini jari emasku?"
Seorang pria muda yang menjadi seorang top global di game yang ia mainkan terkejut karena suara yang tiba-tiba muncul di pikirannya. Dirinya mendapatkan kemampuan cheat yang biasa di dapatkan oleh MC di cerita fiksi.
"hih. Hih. Hih."
"hahahaha! Sepertinya ini adalah waktunya aku untuk bergerak!"
"bersiaplah dunia! Kalian akan menghadapi legenda yang telah terlahir!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon "L", isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ijin Kunjungan.
Selasa pagi, Alex berangkat ke kantor perusahaan dengan wajah gembira.
Dengan pertemuannya bersama Jack semalam, dapat ditentukan bahwa perusahaan dibawah pimpinannya akan menjadi salah satu perusahaan besar.
Sekarang dirinya sedang duduk di dalam kantor CEO dan menghadapi komputer kantor. Dirinya akan menyusun proposal untuk acara peresmian perusahaan. Rencana yang telah ia bicarakan dengan Jack.
Acara peresmian akan diadakan di aula hotel Kencana dan mengundang berbagai pihak yang memiliki pengaruh di kota jawa. Mulai dari pejabat, artis, hingga para taipan kaya. Bahkan Jack juga ingin mengundang media lokal untuk meliput acara tersebut secara langsung.
Alex dengan penuh percaya diri menyusun kebutuhan acara hingga benar-benar sukses. Bahkan ada tim keamanan gabungan dari polisi, tentara, dan tentu saja dari Donovan Defend.
Dirinya tidak ingin terjadi masalah yang akan membuat kesan buruk pada perusahaan Donovan Company. Sehingga membuatnya selalu melakukan riset terhadap beberapa masalah yang mungkin ia sepelekan.
Sementara itu, Heri datang dan melakukan berbagai urusan yang selalu ia lakukan. Dirinya mulai memeriksa komputer karyawan dan mencari adanya bug yang mungkin akan membuat pekerjaan mereka tertunda.
Atau bahkan bug tersebut akan digunakan oleh Black hacker yang memiliki kepentingan. Dirinya sangat protektif terhadap keamanan data perusahaan. Meskipun ia yakin jika Jack mampu menyelesaikan usan tersebut dengan mudah. Namun ia tidak bisa menyerahkan tugasnya pada boss untuk diselesaikan. Jika pun ia tidak mampu melakukannya, maka ia hanya berharap jika Jack mau memberi arahan padanya.
.
.
.
Di mansion. Jack sedang bersiap untuk pergi menuju kampus Gajah Muda untuk mengikuti acara MOS hari kedua.
Dengan pakaian yang tidak terlalu mencolok, dirinya mengendarai motor sport miliknya dengan gagah. Meski ia mengira jika penampilannya tidak mencolok, namun seluruh warga kampus sudah dihebohkan dengan berita ketampanan Jack. Jadi tidak peduli dengan apa yang Jack kenakan, dirinya telah menjadi kehebohan di seluruh kampus.
Tak lama ia berkendara hingga sampai di area kampus. Dengan cepat Jack memarkirkan motornya lalu masuk ke ruang kuliah.
"ini dia boss kita! Aku kira kau berubah pikiran dan tidak melanjutkan kuliah!"
Ucapan Riki membuat Alicia yang datang sangat awal memikirkannya. Dirinya tahu tentang kekayaan Jack. Mulai dari mansion hingga perusahaan Donovan Company yang memiliki saham 45% perusahaan ayahnya.
Dengan fakta tersebut mungkin Jack tidak perlu untuk kuliah sama sekali. Karena jika lulus nantinya, ijazah s1 miliknya jelas hanya akan menjadi dokumen koleksi.
Jika sampai itu terjadi, maka dirinya akan kesulitan untuk bisa dekat dengan Jack.
Jack duduk di samping Riki lalu menanggapi ucapan Riki.
"aku hanya bosan dirumah. Tidak ada yang aku kerjakan sama sekali. Bukankah aku sudah bilang jika aku seorang pengangguran?"
Ucapan Jack membuat Riki ingin memukulnya dengan tas.
"entah kenapa aku ingin sekali memukulmu tuan Jack!"
Alicia tersenyum melihat interaksi antara Jack dan Riki. Namun lirikan matanya harus ia alihkan pada hal lain karena Jack menyadari dan balik menatapnya.
Dengan wajah tersipu, Alicia menundukkan kepala untuk mengurangi rasa malunya.
Jack yang menjadi pelaku jelas merasa senang bisa membuat Bunga Es Abadi menjadi lebih cair.
Tak lama Antonio dan gengnya masuk tanpa membuat keributan. Baka hanya sekedar menyapa Alicia sekalipun.
Sikap yang ia tunjukkan membuat orang lain di ruangan tersebut merasa agak aneh. Tidak biasanya pria searogan Antonio bersikap semacam itu. Terutama didepan Alicia.
Namun tanpa disadari orang lain, Jack yang merupakan seorang ahli kultivator merasakan adanya tatapan kebencian dari mata Antonio. Dan dapat di tebak jika akan ada plot novel dimana dirinya akan menghadapi antagonis secara langsung.
Setelah Antonio duduk, seorang dosen yang merupakan kaprodi di kelas mereka datang dan memulai jalannya acara.
Dalam kelas tersebut, dosen sedang menjelaskan tentang aturan kelas di antara setiap dosen pengajar. Mulai dari syarat lulus mata kuliah hingga hal-hal yang bisa membuat mahasiswa tersebut di DO.
Hingga waktu sampai pada tengah hari. Dan semua orang keluar untuk makan siang.
"hei! Tuan pengangguran! Kemarin katanya kau pemilik dari mansion no.1! Bisakah kita datang dan melihat-lihat?"
Mendengar ucapan Riki, membuat Rani, Elis, dan Alicia juga ingin mengunjungi mansion terbaik di kota jawa tersebut. Terutama Alicia yang menjadi paling bersemangat untuk berkunjung.
"memangnya apa yang ingin kau lihat?"
"tentu saja! Bangunan dan interiornya. Atau mungkin beberapa rahasia yang belum kau keluarkan."
"huh.. Terserah kau saja."
Mendapat lampu hijau, Riki menjadi bersemangat. Bukan hanya melihat mansion milik Jack. Namun juga melihat beberapa penampakan rumah mewah untuk dirinya tinggali setelah menikah.
"oke! Kalau begitu aku akan datang setelah kuliah berakhir."
Namun yang tidak terduga adalah Alicia yang dengan lantang ingin berkunjung.
"apa aku juga boleh datang?"
Semua orang terkejut dengan ucapan Alicia. Meskipun mereka kebanyakan tahu jika Alicia menyukai Jack, namun bukankah sikapnya terlalu frontal?
Seakan melakukan kesalahan, Alicia yang menyadari dari tatapan mereka segera menundukkan kepala. Tanpa mengklarifikasi ucapan tersebut.
Jack yang melihat sikap Alicia sudah menebak jika sudah mendapatkan ikan pada kailnya. Sekarang hanya tinggal menarik secara perlahan lalu menangkap dan menikmatinya.
"tidak masalah! Datanglah sesuka kalian."
.
.
Ditempat lain, lebih tepatnya di belakang gudang olahraga. Antonio dan anak buahnya sedang berkumpul dan merokok.
Seorang pria memulai pembicaraan.
"bagaimana boss? Apakah kita akan mengirim orang lagi?"
Pria tersebut adalah salah satu anak buah Antonio.
"huh.. Mudah untuk mengirim orang lain. Namun apakah mereka bisa menyelesaikan tugas mereka? Meskipun sebelumnya mereka mengatakan jika bajingan itu menghajar mereka sendirian. Tapi tidak semudah itu aku percaya. Pasti ada kelompok yang membantu pria itu."
Yang lain mengangguk dan mempercayai ucapan Antonio. Mustahil seorang pria menang saat dikeroyok oleh beberapa orang. Meskipun ada kemungkinan terjadi, namun terlalu sulit untuk percaya begitu saja.
Oleh karena itu, pemikiran tentang adanya kelompok yang membantu lebih masuk akal.
"jika ada kelompok lain yang melindunginya, masalahnya siapa yang bisa orang itu dapatkan?"
Pada akhirnya berbagai pertanyaan semakin membuat Antonio bingung. Satu-satunya cara untuk bisa mengalahkan Jack dengan mudah adalah dengan meminta bantuan ayahnya. Terutama karena ayah Antonio memiliki kepentingan dalam urusan kekuasaan bisnis kota jawa. Dan akan menjadi lancar jika dirinya menjadi menantu keluarga Wirta. Bahkan ayahnya lah yang mendorong Antonio yang bodoh untuk mendekati Alicia.
.
.
.
Sementara itu, Roger yang menjalani latihan dari Jack sudah mengalami kebotakan. Lebih tepatnya ia memotong semua rambut kepala miliknya. Bahkan Roger tak malu untuk menggunakan penampilan barunya sebagai foto profil. Dan tak sengaja Jack lihat dan membuatnya ketawa melihat kekocakan Roger.
"heh.. Akan muncul saitama versi 1.2."