Warren Frendata Rafaeyza, seorang CEO dari perusahaan Desainer frough yang berpengaruh di kota Jakarta,
Dia menjadi mualaf karna wasiat sang ayah yg mengatakan bahwa sebenarnya ayahnya adalah gus yg telah ingkar masuk ke agama lain dan ingin anak dan istrinya masuk islam. Diusianya yang sudah matang Warren belum menikah karena masih terjebak dengan cinta pertamanya saat remaja. Dia Citra Bayu Antriza, Wanita cantik yang berhasil memporak porandakan hatinya. Suatu ketika Tuhan menjawab keinginannya untuk memiliki hati Citra sepenuhnya. "7 tahun bukan waktu yg mudah aku lalui ya Alloh, untuk menemukannya, sekarang aku sudah menemukannya! izinkan aku memilikinya, dia yg selalu aku sebut di sepertiga malamku" "Aku, Warren memang bukan yang pertama, tapi aku akan menjadi yg kedua untuk yg terakhir"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeaIsw31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
031.Ahabbakalladzi ahbabtani lahu.
"Ana uhibbuka Fillah Citra" ucap Warren membuat Citra merasakan sesuatu yang aneh, dadanya berdetak kencang seperti berlari ratusan kilometer, tubuhnya mendadak panas dan malu perutnya tergelitik seperti ada serangga yang akan terbang.
"astaghfirullah ya Gus Ren, jangan menggombal kita belum muhrim".
" sebentar lagi Citra, apa kamu tau Citra kisah Cinta terbaik milik siapa? "Warren.
"milik Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-zahra" Citra.
"masya allah, solehnya calon istri saya".
" ya allah gus.".
"iya, tolong jangan panggil saya Gus Citra, jika sudah sah saya jamin membuatmu bungkam agar tak memanggil saya Gus" Warren dengan kekehan kecil.
"ya allah kenapa dengan jantung hamba? apa ada yang salah, dulu saat bersama mas Fino hamba tak merasa seperti ini ada yang aneh dengan diriku" ucap Citra dalam Hati.
"Citra, " Warren.
"iya".
" seperti yang kamu jawab kisah cinta mereka yang terbaik di antara yang lain kenapa? "Warren.
" mencintai dalam diam"Citra.
"kamu benar, kisah Cinta Ali bin Bi Thalib dan Fatimah Az-zahra menjadi yang terbaik karna mencintai dalam diam. bahkan syetan pun tidak tau perasaan diantara mereka, jadi boro boro syetan menggoda mereka untuk berbuat maksiat karna tahu saja tidak".
" kamu sudah tau begitu tapi masih menggoda saya lantas itu apa? "Citra lirih tapi masih didengar.
" karna saya tak mau kehilangan kesempatan seperti dulu Citra, saya bisa mencintaimu selama 7 tahun dijarakkan yang berbeda dalam diam, namun karna hal yang tak terduga malam itu membuat saya semakin ingin mengejarmu".
"berarti karna nafsu?" Citra.
Warren tersenyum tipis dan menggeleng "tidak Citra, namun karna sudah terjadi sesuatu yang membuat kita bersama dan saya sudah mengungkapkan perasaan saya, jika saya berdekatan denganmu lama berdua saja saya tak bisa menjamin jika syetan tak menggoda saya" Warren.
"astaghfirullah mas" Citra tak tau harus membuat ekspresi seperti apa, yang jelas dia merasa sedikit malu.
"maaf Citra, itulah kenyataannya benar aturan islam melarang lawan jenis berduaan karna bahaya".
......................
Warren memilih lembur di kantor toh sudah banyak kerjaan yang dia tunda padalah baru setengah hari, setelah mengantar Citra dia langsung pamit ke rumah untuk solat jum'at. dan saat dirumah dia merasa kesal karna diledek oleh Cana dan kakek neneknya, Warren mencium gerak gerik tak beres dari mereka bertiga tapi dia urungkan karna mungkin saja hanya perasaannya yang sedikit kesal.
"mukanya ditekuk gitu son" Cana.
"gak lah biasa aja ma, ini Warren mau ke kantor , kayaknya lembur pulang malam" Warren sudah berpakaian rapi.
"loh kok malah lembur" Cana.
"iya lagian dirumah nunggu apa coba? kan yang tadinya mau lamar seseorang gagal disuruh nunggu hari Sabtu" Warren dengan datar.
"kamu marah nak? " Zahra.
"enggak nek, cuman aneh aja biasanya tuh kalian paling cepet kalo soal gini gak ditunda tunda".
" kamu sabar Ren, nanti juga kamu lamar cuman nunggu beberapa jam"Khalid.
"kalian aneh deh, kalian gak lagi sembunyiin sesuatu kan? " Warren.
"ya enggak lah nak, mana mungkin" Khalid.
"hm, mama gak bakal berubah pikiran kan? "Warren malah tanya ke Cana.
" berubah pikiran gimana? " Cana.
"mama udah setuju ya Warren sama Citra jangan mama buat rencana jodohin Warren sama orang lain loh"Warren.
Cana malah tertawa " ada ada saja kamu, ya enggak lah, jadi gini loh kan Abi Khalid orang semarang punya hitungan Jawa jadi sedikit ngikutin tradisi Jawa"alasan Cana agar Warren tak curiga.
"nggak mungkin deh, kakek paling anti hitung kaya gitu kan dosa, semua hari kan hari baik kakek bilang gitu kok" Warren menatap kakeknya.
Khalid yang menjadi alasan menantunya mendadak harus mencari jawaban karna ditatap cucunya "kakek memang gak percaya, cuman pengen tau kamu sesabar apa".
"ya allah, ada ada aja kakek" Warren menggeleng, ada yang janggal tapi dia abaikan dia menuju mobilnya sementara Cana Zahra saling tersenyum, Abi Khalid yang melihat menantu dan istrinya hanya bisa menggelengkan kepala.
......................
Citra sedang telfonan dengan orang tuanya dia memberi tahu bahwa ditunda meminang Lewat VidioCall mungkin saja akan langsung datang kerumah itu yang Citra bilang ke orang tuanya.
Fira dan Fetra hanya mengangguk mereka menyaut "ikuti saja, kita ngikut mereka yang orang kaya" ucap kedua orang tua Citra sambil menahan agar tak senyum senyum, namun Citra melihat Fira yang tersenyum senyum.
" iya pa, ma tapi aku heran lo sama kalian, biasanya kan dikita pihak cowo yang ngikutin pihak cewe entah itu kaya apa enggak, apa mama dan bapak gak mau ngitung Jawa dulu? ".
" gak usah lah sekarang ngapain"Fetra memandang penuh arti anaknya, Citra yang sadar hanya mengangguk maksud ayahnya karna Warren pilihan hati Citra sendiri.
"mama kenapa lo dari tadi kaya nahan senyum gitu, ada yang gak beres nih" Citra.
"kamu yang bawaannya curigaan, mama tuh senyum gak nyangka aja putri mama bakal punya suami kaya" Fira dengan lancar mengucap itu padahal pahanya di cubit pelan suaminya sebagai kode, untung dia gak gelagapan.
"bohong deh, sejak kapan mama jadi matre?" Citra.
"ya cuman mensyukuri hidup Citra, mencintai takdir" Fira.
Citra akhirnya percaya tapi ada yang aneh dari gelagat ayah dan ibunya, dan dia melihat tas dan koper di sudut ruangan.
"loh itu koper sama tas punya siapa?".
Fira memejamkan matanya karna kok bisa itu koper sama tas di balik sofa kayu keliatan "itu koper kamu nak, abis dijemur tadi pulang dari sawah karna pas beberes di kamar kamu plastiknya rusak banyak debu jadi mama cuci".
"lalu tas itu? " Citra.
"punya bapak nak, bapak mau ziarah kekampung Kakak mama kamu yang di Semarang".
Citra mengangguk dan datang Chayna yang sudah pulang dari mengaji.dia memberi salam dan langsung mendekati bundanya, tau ada kakek dan neneknya dia memberi salam dengan ceria.
"ya allah cucu nenek makin cantik aja".
" cucuku itu"Fetra tak mau kalah "kamu gimana kabarnya sayang" tambahnya.
"alhamdulillah baik kek, disini Chayna punya banyak teman ya di sekolah dan di tempat ngaji kaya di kampung kek, tapi lebih banyak, kakek sama nenek gimana kabarnya? ".
"Alhamdulillah baik sayang" ucap Fetra dan Fira bersama.
Citra izin pergi kedapur dia mau membuat teh untuk dirinya sendiri lalu Chayna langsung berbicara "kekek, nenek kalian tau gak kalo bunda tuh disukai om om ganteng bangat, tadi siang om itu minta restu sama Chayna loh kekk nek, minta izin jadi ayah Chayna sama mau lamar bunda sambil nangis" .
"yang betul sayang? " Fira.
"dia beneran minta izin kamu buat lamar mama kamu nak? " Fetra.
"iya kek, orangnya ganteng, tinggi, rumahnya besar mamanya om itu juga baik seumuran sama nenek lalu mata om itu warnanya abu abu cantik bangat kek, nek"Chayna.
Fira merasa terharu karna banyak yang melamarnya anaknya tak ada yang memikirkan Chayna tapi pria yang bahkan belum dia lihat sudha membuat Chayna yang anti sama pria kecuali kakek dari pihak ayah dn ibunya itu menjadi sebahagia itu saat menceritakannya, dia merasa senang pria itu berarti tulus meminang putrinya.
sementara Fetra rasa bersyukur dan harinya dibarengi ingatan anak yang menangis dipelukannya pas di rumah sakit, mata pemuda itu juga abu abu.
"menurut Chayna dia orangnya gimana? " Fetra.
"baik, dan Chayna melihat ketulusan di mata om itu saat menatap bunda, apa lagi kalo bunda balas menatap om itu malah om itu nunduk atau melihat kearah lain kek, nek. kaya yang guru ngaji katakan harus menjaga pandangan dan menunduk dari lawan jenis" Chayna.
mereka berbincang bincang sampai dimana topik persoalan adik.
"jangan ketawa kek, nek. emang salah ya kalo Chayna pengen adik 12" Chayna.
Fetra dan Fira terbahak bahak sampai menangis "ya allah Chayna, Fira.
" sayang sayang, ada ada aja kamu"Fetra.
Chayna hanya bisa senyum ikut tertawa kecil kemudiannya.
"kamu gak salah nak, gapapa minta aja sama calon ayah kami dan bunda, sia atau Alloh dengerin doa kamu dan mereka bisa kasih kamu adik 1 lusin" Fira.
"pas kamu bilang ke Om om itu dia nyaut gimana? " Fetra.
"nyautnya, tanya beneran mau punya adik 12? terus om itu bilang tersedikasihnya Alloh kek, dia juga bilang kalo bisa jangan dulu buru buru soalnya pengen sama bunda dulu dan Chayna".
" oh begitu, do'akan mereka berjodoh sayang jadi kamu punya ayah sambung yang sayang sama kamu dan bunda"Fetra.
"iya kek, Chayna setuju kalo Om Warren yang menikah sama bunda" ucapnya.
lalu mereka bercakap cakap sebentar dan tak lama Citra datang dan selesai.
...----------------...
"bagaimana para saksi? sah? ".
" Sahhhh"ucap para orang diruangan itu termasuk orang yang diseberang telfon.
sedangkan Warren tak kuasa menahan tangisnya karna bahagia.