[Ding!!! Sistem Elit Global diaktifkan!]
"?"
"sialan! Apakah ini jari emasku?"
Seorang pria muda yang menjadi seorang top global di game yang ia mainkan terkejut karena suara yang tiba-tiba muncul di pikirannya. Dirinya mendapatkan kemampuan cheat yang biasa di dapatkan oleh MC di cerita fiksi.
"hih. Hih. Hih."
"hahahaha! Sepertinya ini adalah waktunya aku untuk bergerak!"
"bersiaplah dunia! Kalian akan menghadapi legenda yang telah terlahir!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon "L", isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Oli mobil.
Waktu istirahat dengan cepat berakhir. Mereka segera kembali menuju ke kelas sesuai dengan jurusan masing-masing.
Sementara itu, di kalangan wanita, terjadi kehebohan yang melibatkan Jack sebagai objek pembicaraan. Wajah Jack saat dikantin berhasil diabadikan dengan kamera lalu dengan cepat menyebar di forum kampus. Banyak orang bertanya-tanya dengan keaslian foto tersebut. Ada yang menganggap itu hanyalah editan, ada juga yang menganggap jika itu adalah hasil dari filter camera. Namun hal itu dibantah oleh beberapa pihak yang memiliki jurusan yang sama dengan Jack.
Sementara itu, Alicia berjalan bersama Jack dengan menundukkan kepala. Entah kenapa setelah melihat wajah Jack membuatnya menjadi sangat pemalu didepannya. Meskipun Jack sudah menggunakan maskernya kembali. Sikap tersebut jelas disadari oleh banyak orang. Termasuk Jack yang merasa puas telah mengejutkan Alicia. Dengan ini, dirinya telah memberikan kesan baik untuk kedepannya.
Acara kembali berlanjut di ruang kuliah. Di sana mereka diperkenalkan dengan jadwal kuliah, dosen pengajar, dan juga melakukan perkenalan dengan teman sekelas. Hingga acara berakhir pada pukul 03:00 sore.
"Jack! Aku mau pergi ke Cafe! Apa kau mau ikut?"
Mendapat ajakan dari Riki, Jack mulai menggodanya.
"apa aku harus membayar?"
"tentu saja!"
"sialan."
Sementara itu disisi lain kelas, Antonio menatap Jack dengan perasaan marah. Dirinya tidak menyangka jika akan ada orang yang berani mendekati pujaan hatinya. Meskipun tidak terlihat secara langsung, namun Antonio merasa seperti tersaingi dengan adanya Jack di kampus ini.
"beraninya kau mendekati bidadariku. Akan aku buat perhitungan denganmu."
Antonio mengeluarkan ponselnya dan menghubungi orang.
"aku punya pekerjaan untukmu."
.
.
.
Elis sudah pulang dengan sopir jemputan. Sedangkan Rani pulang bersama Riki naik motor sport. Sedangkan Alicia masih berada di parkiran mobil karena mobilnya mengalami masalah.
Jack yang mendorong motornya keluar dari tempat parkir, melihat Alicia yang tampak kebingungan menatap mobilnya. Dirinya pun mendekati mobil Alicia dan bertanya masalah tersebut.
"hai! Ada apa? Apa ada masalah?"
Alicia melihat orang yang berbicara. Setelah tahu jika yang berbicara adalah Jack, dirinya langsung menundukkan kepala dengan perasaan gugup.
"a anu.. Itu.. Mobil ku tidak mau menyala."
Mendengar suara Alicia yang gugup membuat Jack tersenyum dengan tingkah Alicia yang ia anggap lucu.
"aku periksa dulu!"
Alicia segera minggir dan membiarkan Jack memeriksa mobilnya.
Jack mulai membuka kap mobil dan berlagak seperti seorang montir profesional. Namun sebenarnya ia bertanya pada sistem tentang masalah yang dialami oleh mobil Alicia tersebut.
" sistem! Masalah apa yang terjadi pada mobil calon istriku?"
[mobil tersebut mengalami masalah pada keausan mesin. Disebabkan karena oli yang digunakan sudah sangat buruk.]
Mendengar jawaban sistem membuat Jack ingin tertawa.
"huh.. Entah motor atau mobil sama saja. Olinya tidak pernah diganti. Heh. Woman."
Jack menutup kembali kap mobil.
"ba bagaimana? Apakah sudah bisa menyala?"
"huh.. Mesinnya sudah rusak. Jadi harus dibawa kebengkel khusus. Kamu panggil saja derek untuk membawa mobil ini."
Mendengar jawaban Jack, Alicia mengerti dan mengangguk paham. Dirinya lantas menghubungi pihak bengkel untuk mengirim derek ke lokasi kampus.
" apa kau sibuk? "
Pertanyaan Jack mengalihkan fokus Alicia.
" tidak! "
" kalau begitu ikutlah aku! Kita pergi ke Coffee Shop milik Riki. Dari pada harus menunggu disini."
Awalnya Alicia ragu dengan ajakan Jack. Karena dirinya belum terlalu mengenalnya. Namun jika ke Coffee Shop milik Riki, maka ia pun setuju. Karena Alicia juga sudah sering nongkrong di Cafe tersebut dengan dua sahabatnya.
Sebelum berangkat, Alicia mengirimkan pesan pada ayahnya untuk mengirim jemputan ke Cafe Riki. Lalu naik ke motor sport milik Jack dengan gugup.
Setelah Alicia naik, Jack menyuruhnya u tuk berpegangan pada tubuhnya. Namun Alicia tidak berani dan hanya berpegangan pada tas milik Jack.
Apa yang dilakukan oleh Alicia membuat Jack kecewa. Namun dirinya memiliki cara untuk membuat Alicia memeluknya. Dengan sedikit gas dan permainan kopling, Jack berhasil membuat Alicia hampir terjatuh dan langsung memeluk tubuh Jack dengan erat. Setelah itu barulah Jack menjalankan motornya dengan normal.
Sementara itu dari kejauhan, Antonio melihat interaksi antara Alicia dan Jack menjadi sangat marah. Namun dirinya telah mengirimkan orang untuk memberi pelajaran pada Jack. Berharap jika Jack bisa berhenti kuliah dan berbaring di kasur rumah sakit untuk beberapa bulan.
.
.
.
Di kantor perusahaan Donovan Company, acara perekrutan karyawan telah berakhir. Berbagai posisi penting telah terisi oleh orang yang memiliki keahlian yang sesuai. Tanpa adanya masalah yang berarti terjadi.
Setelah ini Alex masih disibukkan dengan menyusun laporan dan memberikan hasil dari acara tersebut. Termasuk akan adanya acara peresmian.
"huh.. Akhirnya akan selesai. Dengan ini tinggal peresmian perusahaan saja."
Alex tidak sabar untuk menyelesaikan pekerjaannya dan melaporkan pada Jack. Karena ia ingin tahu sebesar apa ambisi dari tuannya itu.
.
.
.
Tak lama berkendara, Jack dan Alicia telah sampai di tempat parkir Cafe Riki dengan selamat. Tidak ada masalah yang menimpa mereka di dalam perjalanan. Hanya beberapa nyamuk yang menghalangi namun dengan mudah Jack memukul para nyamuk tersebut.
Karena kejadian tersebut membuat Alicia menjadi lebih dekat dengan Jack. Dirinya dengan suka rela memeluk Jack dari belakang karena merasakan perasaan aman jika berada di dekat Jack. Hingga tanpa sadar motor Jack telah berhenti. Sementara Alicia masih berada pada posisi yang sama.
Bahkan Riki dan Rani yang melihat itu merasa tidak percaya. Alicia si bunga es abadi dengan nyaman memeluk Jack dari belakang. Hingga akhirnya Jack membangunkan Alicia dari zona nyaman.
"nona! Kita sudah sampai di tujuan,"
Mendengar itu Alicia dengan cepat melepaskan pelukan dan turun dari motornya.
Setelah memarkirkan motornya, Jack dan Alicia berjalan bersama masuk ke dalam Cafe.
Duo bucin tidak tahan untuk tidak menggoda pasangan yang baru saja datang.
" hei bung! Aku tidak menyangka jika kau adalah seorang pemain profesional."
Jack hanya menjawab dengan senyuman yang tak terlihat dari balik maskernya.
Sementara Rani tidak ingin kalah dengan dengan Riki dan mulai menggoda Alicia.
"hem.. Sepertinya kulkas cantik ini akan segera menjadi milik orang lain!"
Mendapat godaan dari Rani, dengan tegas Alicia berbicara.
"diamlah!"
Bukannya diam, Rani malah semakin menggoda Alicia yang wajahnya sudah memerah.
"ya ampun, imutnya!"
Mereka pun segera duduk dan memesan makanan ringan dan minuman.
Pembicaraan dimulai dan membahas berbagai hal random. Bahkan Alicia yang biasanya bersikap dingin dan acuh terhadap sekitar menjadi lebih banyak berbicara.
Rani yang merupakan sahabat lama Alicia tentu menyadari perubahan sikap Alicia. Dirinya sangat yakin akan masa depan Alicia dengan Jack yang pasti menjadi semakin dekat.
Tidak mau kehilangan momen, dengan cepat ia merekam Alicia yang berbicara dengan antusias dan mengirimnya ke nomor Elis agar ia tahu apa yang terjadi sekarang.