Shin Dami adalah kekasih Min Yoongi, yang tinggal di desa. Min Yoongi adalah salah satu member idol grup K-Pop, Korea Selatan. Shin Dami dan dirinya sudah menjalani hubungan selama 4 tahun lamanya. Dan kini sikap Min Yoongi mulai berubah 380°.
Shin Dami yang saat ini mengandung buah hati mereka berdua tanpa sepengetahuan Min Yoongi, memutuskan untuk menghampiri kekasihnya yang tinggal di kota.
Namun naas, kekasihnya itu malah...
Penasaran? Yuk, nantikan kisah mereka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NurFitriAnisyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 Ending
“Appa juga sudah bilang, tidak menerima alasan apapun! Sudah di tentukan dua hari lagi kamu akan menikah dengan Sunny!”
Appa Seokjin bahkan tak melihat ke arah Dami sama sekali, saat mengatakan semua itu. Dan Dami yang sudah tidak bisa menahan tangisnya, memilih untuk pergi dari sana sendiri. Seokjin yang melihat Dami berlari keluar. Langsung mengejarnya.
“Chagiya! Aku mohon jangan pergi. Aku akan menyelesaikan semuanya.” Ucap Seokjin yang berhasil menyusul dami.
“Tidak Oppa. Lebih baik kita pisah. Aku akan membesarkan anak ini sendiri.” Ucap Dami gemetar.
Dami pun tidak ingin seperti itu. Namun baginya, restu orang tua itu sangat penting. Dirinya tidak bisa bersama Seokjin jika Appa nya tidak merestui mereka bersama.
“Tidak, tidak... apa kamu tidak mencintai ku? Kenapa dengan mudahnya berbicara seperti itu.”
“Yak Oppa! Apa aku terlihat seperti itu! Aku memang mencintai mu! Tapi aku tidak mau membuat mu bertengkar dengan Appa mu sendiri karena aku!” Ucap Dami melepaskan pelukan Seokjin.
“Jadi lebih baik kamu kembali! Aku akan mengurus surat cerai besok!” Ucap Dami lagi, lalu pergi begitu saja.
Seokjin terpaku di tempatnya, setelah mendengar ucapan Dami. Dirinya yang tengah berdiri di tengah jalan. Di bawah guyuran hujan. Memikirkan mengapa begitu sulit baginya dan Dami bersama.
“Kenapa harus selalu seperti ini... aku hanya ingin bersama istri dan juga... anak ku.” Pikirnya.
Seokjin tetap diam di tempatnya. Melihat punggung Dami yang belum terlalu jauh darinya. Dan tanpa mengetahui ada mobil yang melaju kencang ke arahnya.
BRUK! BANG! Seokjin tertabrak oleh mobil yang melaju itu. Mobil yang menabrak Seokjin melaju dengan cepat, meninggalkan Seokjin yang tergeletak.
“OMO! OPPA! Yak Oppa!” Teriak Dami yang buru-buru menghampiri Seokjin.
“Oppa... Oppa aku mohon bangun lah! Jangan seperti ini. Aku minta maaf... maaf atas ucapan ku barusan. Oppa bangun lah!” Tangis Dami.
Hujan semakin deras. Jalanan kosong tanpa satu pun mobil. Hal itu lah yang membuat Dami bingung harus melakukan apa dengan Seokjin yang lemah.
Dami ingin memanggil ambulance sayang ponselnya ada di dalam mobil Seokjin. Tanpa ponselnya Dami tidak bisa menghubungi siapapun. Untung tak lama setelah itu, ada satu mobil yang berhenti dan membantu Dami untuk membawa Seokjin ke rumah sakit terdekat.
Tidak butuh waktu lama, Dami sampai di rumah sakit. Seluruh tim medis pun langsung bergegas membawa Seokjin ke ruang ICU. Dami terus mengikuti Dokter dan tim medis yang membawa Seokjin, sambil terus menyesali ucapan dan tindakannya. Dami terus saja menyalahkan dirinya sendiri.
“Oppa... aku mohon bertahan lah. Aku mohon maafkan semua ucapan ku...”
Ucap Dami yang tertahan di depan pintu ruangan. Salah satu perawat menahannya. Dami menunggu di luar ruang ICU. Berdoa agar suaminya dapat selamat.
Satu jam berlalu. Dami yang sejak tadi dengan sabar menunggu kabar suaminya. Segera menghampiri Dokter saat melihatnya keluar dari ruang ICU.
“Dok, bagaimana keadaaan suami saya?”
“Sungguh suatu keajaiban. Pasien tidak mengalami luka yang serius. Mengingat banyaknya benturan yang di dapatnya. Jadi anda tidak perlu khawatir.”
“Syukurlah.... Apa saya boleh melihatnya, Dok?”
“Tentu saja. Kebetulan Tuan Kim, baru saja di pindahkan ke ruang rawat inap VVIP no 2.”
“Baiklah. Kalau begitu, saya kesana dulu. Terimakasih, Dok.” Ujar Dami yang buru-buru pergi ke tempat Seokjin di rawat.
Tidak butuh waktu lama, Dami pun masuk ke ruangan Seokjin. Dan melihat Seokjin yang baru saja siuman. Melihat suaminya yang sadarkan diri, Dami segera berlari dan langsung memeluk Seokjin.
“Oppa mian~he... aku mohon jangan tinggalkan aku. Aku mencintaimu. Sangat mencintaimu....” Ujar Dami terisak.
“Aigo, Chagiya, aku tidak mungkin meninggalkan mu. Sudah... sudah jangan menangis lagi. Sini naiklah, Chagiya.” Ucap Seokjin, sambil menepuk pahanya.
Dami menurutinya. Dan naik kepangkuan suaminya.
“Oppa aku mencintai mu..., muah.” Ucap Dami sambil mencium pipi Seokjin.
“Aigo, Chagiya. Kalau mau cium tuh di sini juga, dong.” Ucap Seokjin menunjuk bibirnya.
“Aishh, baiklah. Cup!”
Dami mencium bibir Seokjin singkat. Lalu melepasnya. Seokjin yang tidak merasa puas dengan ciuman singkat istrinya itu. Meraih kepala sang istri lalu mencium bibir nya lama.
Tanpa Dami sadari. Semua member melihatnya dan Seokjin bermesraan dari luar. Semua termasuk Yoongi. Karena mau bagaimana pun Yoongi tetaplah adik bagi Seokjin, begitupun sebaliknya. Yoongi tetap saja menanggap Seokjin kakaknya.
Mengapa para member bisa ada di rumah sakit? Dami memberikan mereka kabar lewat pihak rumah sakit. Tentang kecelakaan yang menimpa Seokjin.
“Hyung, lihatlah mereka berdua. Apa kamu masih ingin memisahkan mereka berdua? Yoongi Hyung, aku harap Hyung menerima semua kenyataan ini, jangan lagi lakukan hal bodoh.” Ucap Jimin.
Yoongi hanya memandang lekat ke arah Dami dan Seokjin, sambil mencerna ucapan adiknya. Lalu pergi tanpa kata. Begitu pun member lainnya. Mereka tidak masuk kedalam. Mereka memberikan waktu berdua untuk Dami dan Seokjin.
...........................................
...****************...
......................
Tiga hari berlalu. Keadaan Seokjin semakin membaik, dan perlahan pulih. Kemungkinan besar besok, dirinya sudah di perbolehkan pulang.
Dami baru saja selesai menyuapi Seokjin. Dan beberapa member juga ada di sana. Menjenguk Madhyung mereka. Namun... saat Dami dan semuanya sedang asik berbicara dan bercanda.
Tiba-tiba saja, Appa Seokjin, Tuan Kim. Datang dan langsung masuk ke dalam kamar Seokjin.
“Seokjin... bagaimana keadaan mu?” Tanya Appa Seokjin, Yang membuat semua orang yang ada di dalam langsung terdiam.
“Mau apa lagi, Appa ke sini?” Ucap Seokjin dingin.
“Chagiya. Jangan bicara seperti itu pada Appa mu sendiri.” Tegur Dami.
“Samchon, kenalkan saya Kim Dami.” Ucap Dami membungkuk memperkenalkan dirinya.
*Samchon yang artinya Paman.*
“Kalau begitu, saya permisi dulu. Biar anda dapat bicara berdua sama Seokjin Oppa.” Ujar Dami hendak pergi keluar dari sana.
“Ah, jadi ini menantu ku. Maafkan semua ucapan dan sikap Samchon, selama ini ya.” Ucap Appa Seokjin sambil menatap Dami tersenyum.
“Eh?”
Dami bingung dengan ucapan Appa nya Seokjin. Apa maksudnya? Menantu? Siapa? Aku? Pikir Dami yang masih mencerna semua ucapan Appa suaminya.
“Yak, brengsek! Apa kau salah makan? Aku merinding mendengar ucapanmu barusan. Kau meminta maaf? Apa akan bencana besar yang akan terjadi?”
“Yak Oppa! Apa kamu mau mati lebih cepat!” Ujar Dami melirik tajam Seokjin.
“Samchon, jangan dengarkan ucapan anak ini. Kepalanya habis terbentur, jadi agak sedikit eror.”
“Hahaha... tidak apa-apa nak. Maaf sebelumnya, Samchon tidak tahu kalau kamu sedang mengandung cucuku. Untung saja Yoongi datang ke rumah beberapa hari yang lalu, dan mengatakan semuanya.”
“Tu-tunggu... Yoongi Oppa yang memberitahu Samchon semuanya?”
“Ya. Yoongi datang menemui ku. Dia menceritakan semuanya. Dia bahkan membawa bukti, bahwa dia dan Sunny bekerja sama untuk memisahkan kalian berdua.” Jelas Appa Seokjin.
“Samchon, juga berniat untuk membawa Yoongi dan Sunny ke kantor polisi setelahnya.” Ucapnya kemudian, yang membuat Seokjin marah lagi.
“Yak! Kau boleh melakukan apa saja pada wanita jalang itu, tapi, jangan pernah berpikir untuk menyentuh adik ku! Awas saja!”
“Samchon, aku mohon jangan memperpanjang masalah ini lagi. Aku sudah memaafkan mereka berdua.” Ucap Dami tulus memaafkan Yoongi dan Sunny.
“Chagiya aku setuju dengan memaafkan Yoongi. Karena aku sudah lama mengenalnya. Yoongi melakukan hal ini pasti ada alasannya. Tapi tidak dengan Sunny! Wanita jalang itu terlalu licik!”
“Tidak perlu membahas hal ini lagi, Oppa. Aku sudah memaafkan mereka. Jadi, Oppa juga maafkan mereka berdua ya.” Bujuk Dami.
“Hem. Baiklah.” Ucap Seokjin setengah hati.
“Hatimu terbuat dari apa, Nak? Ternyata anak bodoh ini tidak salah dalam memilih istri.” Ujar Appa Seokjin, menatap kagum sambil tersenyum pada Dami.
“Siapa yang kau bilang bodoh!”
“Sudah abaikan saja dia. Samchon akan mengikuti ucapan mu, tapi dengan satu syarat.”
“Apa itu, Samchon?”
“Syaratnya... berhenti memangil ku Samchon. Panggil aku Appa. Karena mulai saat ini kamu adalah anak ku satu-satunya.” Ucap Appa Seokjin.
“Cih!” Decih Seokjin, yang baru saja di buang oleh Appanya sendiri. Meski Seokjin tau Appa nya itu hanya bercanda.
*Kalau serius juga gak masalah, Mimin siap mungut kok 🙈*
“Baiklah. Samc-“
“Eh, Appa.” Ucap Dami cepat.
Setelah semua masalah antara Seokjin dan Appa nya selesai. Mereka terus berbincang bertiga saja. Karena para member telah pulang saat Appa Seokjin datang. Sampai akhirnya Appa Seokjin memutuskan untuk pulang.
Setelah melihat Tuan Kim pergi. Dami meminta izin pada Seokjin untuk menemui Yoongi.
“Chagiya, apa boleh aku menemui Yoongi Oppa? Aku hanya ingin mengucapakan terimakasih padanya.”
“Tentu saja, Chagiya. Tolong sampaikan terimakasih ku juga padanya.”
“Baiklah, Chagiya. Tapi apa kamu tau ada di mana dia sekarang?”
“Yoongi hyung ada di taman depan agensi, Noona.” Celetuk Hoseok yang kembali karena meninggalkan ponselnya.
Setelah mendengar keberadaan Yoongi dari Hoseok. Dami bergegas pergi mencari Yoongi di taman. Setelah sampai di taman, Dami mulai mencari Yoongi.
15 Menit berlalu. Sampai akhirnya Dami menemukan dan melihat Yoongi yang sedang duduk di salah satu bangku taman. Dami langsung menghampirinya.
“Yoongi Oppa!” Teriak Dami
“Eoh Dami? Ada apa? Kenapa kamu ada di sini?”
Dami tidak menjawabnya. Melainkan langsung berlari dan memeluk Yoongi dengan erat.
“Yak, ada apa dengan mu?” Tanya Yoongi yang membalas pelukan Dami.
“Oppa, terimakasih karena sudah membuang jauh-jauh ego mu itu.”
“Ah, Dami sudah tau rupanya.” Batin Yoongi.
“Tidak perlu berterimakasih Dami. Seharusnya aku minta maaf atas apa yang aku lakukan selama ini. Tolong berbahagialah. Dan ku mohon jangan menjauhi ku.” Ucap Yoongi.
“Oppa tenang saja. Aku tidak akan menjauh darimu.”
...........................................
...****************...
......................
2 Tahun 4 Bulan 15 Hari. Setelah semua kejadian yang Dami alami selama ini. Mulai dari di putuskan saat hamil oleh kekasihnya yang menjalin hubungan selama 4 tahun. Pertemuan pertamanya dengan Seokjin. Rahasia Yoongi yang memutuskan hubungan mereka. Hadirnya Sunny yang membuatnya, kehilangan ingatan dan anak nya. Terhalang restu orang tua Seokjin. Begitu banyak halangan dalam kisah cintanya.
Kini Dami telah hidup bahagia dengan keluarga kecilnya. Saat buah cintanya bersama Seokjin lahir.
“Hei nak, bangun lah. Kenapa kamu senang sekali tidur. Kau ini anak ku atau anak Yoongi.” Ujar Seokjin yang menimang buah hatinya yang baru saja lahir.
“Yak Oppa!”
Beberapa bulan setelahnya....
Dami terus memandang wajah suaminya dan juga putra pertama mereka, yang sedang tidur disebelahnya.
“Astaga, kenapa mereka berdua terlihat sangat mirip.” Ucap Dami.
Dan Saat Seokjin bermain bersama putranya....
“Oppa! Letakan saja Juna di tempat tidurnya! Kamu belum mandi dari pagi!”
“Tidak mau! Aku sudah tampan,jadi tidak perlu mandi.”
3 Tahun setelah putra mereka lahir....
“Juna, kemari lah! Eomma membawa minuman coklat kesuakan mu.” Ucap Dami.
“Juna, apa kamu tidak ada niatan mencari Eomma baru?” Bisik Seokjin pada putranya.
“Appa, jangan begitu. Walau Eomma begitu. Dia tetap Eomma yang paling ku sayangi.” Ucap Juna.
“Baiklah... baiklah, Appa minta maaf.”
“Juna, apa yang di bicarakan Appa mu?” Tanya Dami saat Seokjin dan putranya sudah ada di depannya.
“Appa bilang dia ingin mencari Eomma baru untuk ku.” Celetuk Juna.
“Yak Kim Seokjin! Kamu bilang begitu pada Juna?!”
“Ti-tidak, Chagiya.” Ucap Seokjin dan langsung berlari.
“KIM SEOKJIN! KEMARI KAU!”
“AMPUN CHAGIYA!” Teriak Seokjin yang masih berlari.
Meski sering berkata ingin mencari Eomma baru untuk Juna. Nyatanya Seokjin melakukan perannya sebagai Ayah sekaligus Suami yang baik untuk Dami dan Juna.
Hubungan semua member pun masih terjalin baik. Mereka masih sering main ke rumah Dami dan Seokjin. Begitu pun Yoongi.
END.
...Author ucapkan banyak terimakasih atas dukungan semua orang, sehingga Author dapat menyelesaikan Karya ini. Walaupun masih banyak yang perlu Author perhatian dan pelajari....
...Terimakasih untuk semua orang yang sudah membaca, memberikan like, gift, komentar, dan yang selalu mengikuti karya ini setiap kali update. Tidak ada kata lain selain terimakasih 🙏...
So sweet banget liat keromantisan Dami dan Jin.. bikin meleleh dan senyum senyum sendiri eeaaakk 😁😁😁🤣🤣🤣
Woyyy ngapain woyyy dikamarr.. belum sahh woyy ngamarr aja. wahh parahh Yoongi. /Curse//Curse//Curse//Joyful//Joyful//Joyful//Facepalm//Scream//Scream/
nooh makan tuhh.. kalah syarat kan.. makanya jangan nakaall.. suruh tanggungjawab tak mau.. giliran diiyakan ma Jin Hyung ehhh malah go suka... 😝😝🤧🤧🤣🤣🤣
komplit banget member BTS nya 😍😍😍💜💜💜 🤣🤣🤣
nahhh lohhh syoookk nggakk syokk lahh.. jelas lahh kageett..
iyaa Oppa Jin mau nikah.. ma ayanknya Yoongi.. 😝😝😜😜😲😲🤣🤣🤣🤣
bakal heboh nanti.. pasti Yoongii ngamuukk tuhh
Ayoo Oppa Jin serang Abangg Yoongi timpuk palanya.. biar sadar atas kelakuannya awokawok..😂😂😂😂😂😭😭