SANG PENGUASA JIWA

Keesokan harinya,  Xiao Yi terbangun dari tidurnya dan langsung pergi ke aula alkimia klan.

Aula alkimia adalah salah satu tempat paling penting di seluruh klan Xiao.

Di tempat itulah beragam pil dibuat serta dimurnikan. Terdapat begitu banyak bahan berharga yang akan digunakan untuk pembuatan pil, dan juga beragam jenis tanaman herbal.

Setiap bulan, anak-anak keluarga klan datang ke aula itu untuk menerima jatah pil mereka sendiri.

Setelah tiba di balai alkimia, semburat aroma obat yang kuat menerpa hidungnya.

Xiao Yi melihat di tepi aula utama, seorang pria paruh baya sedang membaca buku.

Dan di sekitarnya, ada puluhan pekerja yang sibuk memilah dan membawa bahan-bahan herbal .

Di bagian tengah, terlihat dua orang alkemis kelas satu, sedang bekerja untuk menyempurnakan pil buatan mereka.

Sebagai salah satu dari tiga klan besar di Kota Ziyun, klan Xiao memiliki banyak anggota sehingga membutuhkan banyak Pil Penempa Tubuh. Tentu saja, selain dipakai sendiri, keluarga Xiao juga menjual pil sebagai sumber pendapatan bagi klan.

Di seluruh klan Xiao, hanya terdapat lima orang alkemis, satu alkemis kelas tiga dan empat lainnya alkemis kelas satu.

"Hah?" Pria paruh baya di tepi aula utama mengangkat kepalanya dan melirik Xiao Yi. Dia mengenali siapa Xiao Yi.

Sambil mengerutkan kening dia kemudian berkata;

" Xiao Yi, hari ini belum waktunya untuk pembagian pil. Apa yang kamu lakukan di sini?"

Pria paruh baya itu adalah diaken keluarga Xiao sekaligus merupakan alkemis kelas satu, yang bertanggung jawab atas aula pemurnian pil obat, bernama Xiao Bailian.

Xiao Bailian bertanya-tanya dalam hatinya. Selain hari ini bukanlah waktu untuk pembagian pil, tetapi biasanya juga, jatah pil Xiao Yi selalu diambil oleh tetua ketiga.

"Diaken Bailian, saya datang ingin meminjam catatan mengenai proses pemurnian pil obat." Kata Xiao Yi.

Catatan Alkimia adalah buku panduan dasar untuk menjadi alkemis. Meskipun hanya menjelaskan pengetahuan dasar tentang pemurnian pil, buku ini sangat berharga. Setidaknya, hanya tiga klan besar di Kota Ziyun yang memilikinya.

Klan Xiao mendorong dan memberikan kesempatan semua anggotanya untuk mencoba menjadi alkemis, dan semua anak dapat melihat prosesnya sesuka hati mereka.

" Catatan alkimia?" Xiao Bailian tercengang, kemudian bertanya; "Apa yang ingin kamu lakukan dengan buku itu? Jangan bilang kamu ingin menjadi alkemis?"

Ketika Xiao Bailian mengatakan itu, dirinya sendiri merasa lucu.

" Memangnya tidak bisa?" Xiao Yi bertanya.

" Tentu saja bisa." Xiao Bailian mengangguk, lalu mengeluarkan sebuah buku dari laci. Sampul buku itu bertuliskan tiga kata 'Pengetahuan Dasar Alkemia' dan menyerahkannya kepada Xiao Yi.

" Aku ingin meminjamnya dan akan mengembalikannya setelah saya selesai membaca semuanya, apakah boleh?" Xiao Yi bertanya dengan ragu, mengingat betapa berharganya buku yang ia pegang saat ini.

" Tidak masalah, silahkan saja." Xiao Bailian mengangkat bahu lanjut berkata;

" Yang perlu kau ketahui, selama itu anggota dari klan maka diberikan kesempatan untuk mencobanya."

"Namun, selama ini hampir tidak ada yang bisa menguasainya dan menjadi alkemis, pakai saja sampai kamu selesai."

"Tapi ingat, kamu tidak boleh merusak buku itu, dan kamu harus mengembalikannya setelah selesai membacanya."

" Jika sampai ada yang sobek, walaupun itu hanya selembar, aku akan memukul pantatmu sampai mekar meskipun ada tetua ketiga yang selalu membelamu."

" Baiklah aku paham." Xiao Yi melengkungkan bibirnya.

...

Sesaat setelah Xiao Yi pergi, seorang lelaki tua berambut abu-abu perlahan berjalan memasuki aula alkimia.

Saat lelaki tua itu muncul, semua tabib dan alkemis, termasuk Xiao Bailian, berdiri dan membungkuk memberi hormat; "Tetua".

Dia, lelaki tua itu adalah satu-satunya alkemis tingkat ketiga di keluarga Xiao, Xiao Lihuo.

Alkemis paling kuat di Kota Ziyun, juga merupakan orang paling bergengsi di keluarga Xiao. Dia juga merupakan tetua agung di klan Xiao.

Xiao Lihuo melambaikan tangannya dan berkata;

" Kalian tidak perlu bersikap terlalu sopan, lanjutkan saja!"

Tujuan Xiao Lihuo datang ketempat itu adalah untuk menemui Xiao Bailian.

“ Xiao Bailian, apakah kamu sudah bisa memurnikan Pil Bumi?” tanya Xiao Lihuo.

Xiao Bailian menggelengkan kepalanya dan berkata; " Belum bisa."

Jika kamu sudah bisa memurnikan Pil Bumi, itu berarti kamu sudah menjadi alkemis kelas kedua.

"Hehhh." Xiao Lihuo menghela napas berat lalu berkata;

" Sudah terlalu lama klan Xiao ini tidak melahirkan Alkemis kelas dua."

" Kaulah yang paling mungkin, namun sekarang, bahkan kau belum bisa memurnikan Pil Bumi."

“Tetua agung telah memberiku pelajaran yang sangat bagus, sayang sekali bakatku tidaklah cukup.” Xiao Bailian menundukkan kepalanya dengan rasa bersalah.

“ Aku tidak menyalahkanmu.” Xiao Lihuo menggelengkan kepalanya pelan lanjut berkata; “Sayang sekali, alangkah baiknya jika Patriark tidak pergi.”

" Saat itu, dia sudah menjadi alkemis tingkat dua. Seandainya dia masih berada di sini, dengan bakatnya pasti dia sudah menjadi alkemis tingkat tiga."

"Sehingga dengan begitu, aku tidak perlu khawatir lagi dengan masa depan klan Xiao." Xiao Lihuo mendesah.

Usia Xiao Lihuo sudah sangat tua, tetapi semua pil Bumi dalam keluarga itu dimurnikan olehnya sendiri. Jika setelah beberapa tahun ia melepaskannya karena akan kembali ke Barat, keluarga Xiao akan berada dalam masalah.

“ Sudahlah, jalankan saja semua sesuai dengan keinginan takdir.” Xiao Lihuo berkata dengan wajah lesu dan lelah.

“ Bailian, apakah ada hal yang serius yang terjadi di aula alkimia ini?" Lanjut bertanya Xiao Lihuo

" Tidak ada, semuanya berjalan dengan normal. Tidak ada kerusakan tungku ataupun kegagalan pemurnian pil." Xiao Bailian menjawab.

“ Baguslah.” Xiao Lihuo mengangguk.

“ Oh, ya tetua.” Xiao Bailian tiba-tiba berkata;

“Xiao Yi baru saja datang ke sini dan mengambil buku catatan alkimia.”

“ Xiao Yi? Mengapa ia mengambil buku catatan alkimia?” Xiao Lihuo sedikit terkejut.