NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Om Duda

Mengejar Cinta Om Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: ismiati

Setelah membaca biasakan tekan like ya.


Sasha gadis SMA yang cantik dan ceria.
Saat dia pulang bersama teman-temannya tanpa sengaja tas miliknya di jambret. Tanpa berfikir panjang Sasha dengan berani mengejar pria yang menjambret tas nya tadi. Dia meminta teman-temannya itu menunggu di tempat biasa, mereka setuju karena tahu kalau Sasha jago bala diri.
Namun tanpa di duga pria itu justru memanggil teman-temannya, melihat itu Sasha ketakutan dan berbalik pergi karena tahu dia tak mungkin menang melawan 7 orang pria berbadan kekar itu, dengan sekuat tenaga Sasha berlari, melihat ada mobil mewah dan pintunya terbuka tanpa pikir panjang Sasha masuk dan bersembunyi.
Sedangkan pemilik mobil mewah itu sedang sibuk menelpon seseorang tanpa tahu ada Sasha yang bersembunyi di dalam mobilnya.


Bagaimana kisah Sasha selanjutnya. Yuk kepoin terus cerita receh author.
Cerita ini hanya karangan author, mohon maaf kalau ada salah penulisan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ismiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Pulang

Tak terasa waktu cepat berlalu....

"Sha pulang yuk dah sore," ajak Micin.

Shasa menatap jam ditangannya untuk memastikan jam berapa sekarang. "Hah sudah sore, gawat nanti Bunda ngomel-ngomel nih kalau aku belum pulang," kata Sasha dengan panik, dia berfikir pasti dari tadi bundanya menunggu dia pulang sambil menghubunginya beberapa kali.

"Iya nih kita sampai lupa waktu," kata Lisa.

"Ayo cepat bayar," kata Bela mengingatkan.

"Nih punya ku," kata Sasha menyerahkan uang miliknya.

"Lho Sha, kan tadi tas kamu kecopetan terus darimana nih uang," tanya Micin.

"Jangan bilang tadi pria itu memberi mu uang karena kasihan," sahut Bela.

"Ck kalian mah suka mikir kejauhan," kesal Sasha.

"Ya kan kita cuma asal nebak saja Sha, he he he he he he he...." Jawab Lisa.

"Tadi aku lupa kalau ternyata dompet ku tidak ku masukkan ke dalam tas tetapi aku masukin ke sini," kata Sasha menunjukkan ke arah saku yang ada di roknya.

"Untung saja Sha," kata Bela ikut bersyukur.

"Oh ya Sha bagaimana kalau Bunda nyariin kamu terus telpon ke ponselmu dan diangkat tuh pencopet, terus Bunda di suruh ke sarang mereka," kata Micin dengan khawatir, dia teringat film-film tentang penjahat yang pernah dia tonton.

"Duh jangan sampai," kata Bela sambil memukul lengan Micin.

"Bagaimana kalau kita hubungi Bunda terus bilang kalau kita baru mau pulang," usul Lisa.

"Nah aku setuju," kata Bela cepat.

Lisa memberikan ponselnya kepada Sasha. "Nih Sha," kata Lisa.

"Terimakasih," Sasha pun menerima ponsel itu namun sebelum menekan nomor sang Bunda, Sasha menghela nafas panjang.

"Semangat Sha," kata Micin yang mendapat plototan dari Bela dan Lisa.

"Ish kenapa sih kalian, aku kan cuma mau ngasih semangat saja," kata Micin mengerucutkan bibirnya.

Sedangkan di tempat lain.

"Bagaimana? Apa kalian mendapatkan apa yang ku minta?" Tanyanya dengan nada tegas penuh wibawa.

"Kami sudah menemukannya tuan," jawab bawahan dengan hormat.

"Baiklah, mana barangnya?" Kata pria itu meminta barang yang telah mereka temukan.

"Ini tuan," anak buahnya pun menyerahkan barang yang bosnya minta.

"Bagus, kerja kalian hebat. Bagaimana para cecunguk itu? Apa kalian sudah membereskan semuanya tak ada tersisa satu pun?" Tanya pria itu memastikan semua aman dan tak akan ada masalah dikemudian hari.

"Kami sudah membereskan semuanya, kamu langsung mengirim mereka kekantor polisi namun kami sudah memberi mereka pelajaran agar mereka ingat seumur hidup," kata anak buahnya dengan bangga.

"Bagus. Aku suka kerja kalian," kata pria itu dengan bangga.

"Ini bonus untuk kalian," kata pria itu melemparkan segepok uang ke arah anak buahnya.

"Pastikan kalian bagi rata," katanya dengan perintah tegas penuh penekanan, dia tak ingin ada yang mengambil lebih banyak atau bahkan ada yang tak mendapatkan jatah.

"Baik tuan, kami pamit undur diri," kata anak buahnya pamit pergi tak lupa mengajak temannya itu segera angkat kaki secepatnya sebelum tuan nya itu berubah pikiran.

Prok prok prok prok prok....

Tepukan terdengar dari belakang membuat pria tampan itu menoleh.

Pria itu menatap sinis ke arah temannya yang bertepuk tangan.

"Seorang Kenzo tanpa di duga mengerakkan anak buahnya untuk mengambil barang begini," kata Peter yang tak lain adalah teman atau sahabat Kenzo.

"Sudah jangan banyak bicara," kata Kenzo terdengar seperti ancaman.

"Aku heran saja, kamu sampai melakukan seperti ini. Aku ingin tahu siapa yang berani membuat sahabatnya itu sampai seperti ini," batin Peter.

"Katakan kenapa kamu kesini?" Tanya Kenzo karena tak biasanya temannya itu punya waktu luang dan datang ke kantor miliknya dihari jam kerja seperti ini.

"Ha ha ha ha ha, ini nih yang ku suka dari kau tak perlu bertele-tele," kata Peter membuat Kenzo mendengus.

"Cepat katakan," pinta Kenzo.

"Aku ingin kamu membantuku untuk mendapatkan proyek di kota B," jawab Peter dengan cepat.

"Kenapa kamu repot-repot datang kesini? Tidak meminta bantuan Paman Hans saja," kata Kenzo membuat Peter cemberut.

"Kamu tahukan kalau papa itu orang yang bagaimana? Kalau dia ingin membantuku pasti ada timbal baliknya," jawab Peter.

"Ck menyusahkan," gerutu Kenzo.

"Ayolah Ken bantu aku," rengek Peter.

"Ck ingat umur, tak seharusnya kau memperlihatkan wajah menjijikan itu padaku," kesal Kenzo saat temannya itu menunjukkan wajah memelas seolah-olah terlihat lemah tak berdaya.

"Baiklah aku akan membantu mu," pasrah Kenzo.

"Memang kamu teman ku yang terbaik," Peter tersenyum lebar, dia merentangkan kedua tangannya bersiap untuk memeluk Kenzo.

"Ck jangan pernah kamu memelukku," protes Kenzo menjauh dari Peter membuat wajah Peter cemberut.

"Aku harus pergi.Kamu bisa pergi atau disini itu terserah kamu," kata Kenzo bersiap pergi tak lupa merapikan jasnya agar tak ada kusut.

"Ngapain aku disini sendirian, mau jadi satpam di ruangan mu. Aku pergi saja," jawab Peter cepat.

Peter pun berjalan beriringan dengan Kenzo keluar dari ruangan Kenzo. Beberapa karyawan perempuan maupun laki-laki yang melewati mereka tak lupa menunduk hormat.

Kenzo berjalan dengan gagah sedangkan Peter tak lupa tebar pesona kepada beberapa karyawan perempuan, bahkan ada yang sampai meleh saat Peter mengedipkan sebelah matanya.

"Dasar caper," batin Kenzo melirik ke arah Peter dengan sinis.

Sedangkan di tempat berbeda.

"Apa?....." Sasha sampai menjauhkan telinganya dari ponsel karena suara nyaring sang Bunda.

"Ish Bunda, bisa budek nih telinga Sasha," protes Sasha.

"Dasar anak nakal, kenapa kamu tidak menghubungi Bunda dari tadi biar Bunda kesana jemput kamu. Apa kamu tidak apa-apa, tidak ada yang terluka kan?" Tanya Bunda beruntun dengan cemas saat tahu anak perempuannya itu habis kecopetan.

"Bunda jangan khawatir, Sasha baik-baik saja kok," jawab Sasha tak mungkin dia ceritakan bagaimana dia mengejar pencopet dan hampir menjadi sasaran mereka. Bisa-bisa nanti Bunda semakin khawatir, mendengar dia kecopetan saja sudah khawatir seperti ini apalagi mendengar cerita mendebarkan itu lagi bisa-bisanya dia tak di perbolehkan kemana-mana setelah pulang sekolah.

"Alhamdulillah nak, asal kamu baik-baik saja. Jangan pikirin tas atau ponsel kamu itu semua bisa di beli, asal putri Bunda baik-baik saja itu sudah cukup," kata Bunda masih khawatir.

"Sudah ya Bun, Sasha dan yang lainnya otw mau pulang," kata Sasha.

"Hati-hati dijalan, jangan ngebut," kata Bunda.

"Siap Bun,"

"Assalamualaikum wr wb..."

"Waalaikumsalam wr wb,"

Tut.... Tut... Tut... Panggilan pun terputus.

"Bagaimana, apa yang Bunda bilang?" Tanya Micin kepo.

"Aman, Bunda cuma nyuruh kita hati-hati pulangnya dan jangan ngebut itu saja," jelas Sasha.

"Alhamdulillah, ku kira bunda marah," kata Bela dengan lega.

"Ayo pulang," ajak Sasha.

Setelah membayar mereka pun berjalan kaki menuju tempat dimana mereka memarkirkan motor mereka.

Bersambung....

1
Ɯιʅԃα 🦅™
Kerasukan cinta bumbu dapur /Facepalm/
💙 Ɯιʅԃα 🦅™
repa itu apa🤔
ℋℐᎯτυs: 🤣🤣salah tulis tuh, maklum kemarin liburan jadi nulis Malam² di mobil jadi g konsen
total 1 replies
🐈𝐀⃝🥀Ida Nur ✧༺♥༻
Micin sama Sasha itu bukane 1 macam bumbu dapur
▫️
nah udh
▫️
ini kata Syafa suruh like lg katanya
Ɯιʅԃα 🦅™
Emamg jodoh akan selalu ketemu
▫️
udh wa like syaf tp kotakmu basi tak trsentuh🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
Ɯιʅԃα 🦅™
Syukurlah ada Om Kenzo jadi Sasha selamat dari para preman itu.
▫️
suruh like doank kata author karena comot kotak
Ɯιʅԃα 🦅™
Dia Jodohmu mas/Facepalm/
Ɯιʅԃα 🦅™
ya iya lah...aku juga kalo dikejar pasti larinya kenceng.
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
kaylla salsabella
namanya lucu micin 🤣🤣
Ɯιʅԃα 🦅™
Nama temen Sasha sama Micin, Bela dan Lisa. kok gak ada nama bumbu dapurnya. harusnya sekalian aja nama bumbu dapur , mislnya masako, Ajinomoto atau Royco Kek/Facepalm/
biar jadi Squad bumbu dapur /Facepalm/
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
kok micin🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!